Rekap MPL ID Season 7 Week 3: Genflix Aerowolf Mengamuk

Liga utama Mobile Legends Bang-Bang Indonesia yaitu MPL sudah memasuki pekan ke-3. Panasnya Genflix Aerowolf pekan ini jadi sesuatu yang tidak terduga, bahkan sampai berhasil mengalahkan RRQ Hoshi. Selain itu ada juga berbagai matchup menarik, termasuk el clasico di pertandingan hari kedua. Berikut rekapnya.

Pertandingan Hari Pertama

Pertandingan hari pertama mempertemukan AURA Fire vs Alter Ego dan EVOS Legends vs ONIC Esports. Pertandingan pertama, game 1, Alter Ego tidak ragu menunjukkan permainan terbaiknya sedari awal. AURA Fire juga memberikan perlawanan dengan beberapa kali gank efektif yang dilakukan. Namun sayang, penetrasi agresif Alter Ego memang sulit dibendung. Ruang gerak God1va dan kawan-kawan semakin terbatas sehingga mereka semakin kalah farming. Tanpa teritori dan pundi-pundi gold yang dibutuhkan AURA Fire, Alter Ego jadi lebih mudah amankan Lord untuk membantu mereka membobol turret-turret. AURA FIre bertahan sebisa mungkin walau akhirnya tak mampu jua, Alter Ego memenangkan game 1.

Game 2, Alter Ego kembali mendapatkan momentumnya untuk melakukan penetrasi agresif ciri khas mereka. Pada sisi lain, AURA Fire juga tergolong coba-coba dengan memberikan hero Bruno kepada Variety yang ternyata berbuah kurang manis. Alter Ego terus menggempur AURA Fire. Gempuran tersebut tak terhentikan sampai Lord didapatkan dan pertandingan diselesaikan dengan kemenangan bagi  Alter Ego. Alter Ego memenangkan seri pertandingan dengan skor 2-0.

Pertandingan selanjutnya ada EVOS Legends melawan ONIC Esports. Matchup ini juga jadi menarik karena ada pertemuan EVOS.Antimage dengan mantan timnya. Antimage dengan menggunakan Uranus di game 1 tidak ragu-ragu memberi permainan terbaiknya kepada ONIC Esports. Hal tersebut membuat ONIC Esports cukup kelabakan sehingga game 1 cenderung mudah diamankan oleh EVOS Legends.

ONIC Esports terlihat mulai bangkit di game kedua. Permainan berjalan cukup imbang, bahkan sampai memaksa bertandingan berjalan hingga menit ke-15. Namun momentum berbalik ke arah EVOS Legends setelah REKT secara tidak sengaja menjadi tumbal yang ditukar dengan 3 pemain ONIC Legends. Momen itu dimanfaatkan EVOS Legends untuk mengambil Lord. ONIC Legends tentu berusaha bertahan dengan kemampuan terbaiknya. Walau sempat memukul mundur EVOS Legends, tapi ONIC Esports akhirnya harus mengakui kekalahannya setelah base mereka hancur di menit 24.

Pertandingan Hari Kedua

Pertandingan hari kedua dipenuhi oleh matchup-matchup menarik. Ada Genflix Aerowolf vs AURA Fire, Bigetron Alpha vs Alter Ego, dan el clasico antara RRQ Hoshi vs EVOS Legends.

Pertandingan pertama adalah pertarungan antar dua tim yang masih belum menemukan performa terbaiknya. Walaupun begitu, Genflix Aerowolf memulai game pertamanya dengan nada yang positif. Keunggulan dari early game yang terus bertahan dimanfaatkan Watt dan kawan-kawan untuk mengambil Lord jelang menit 12. AURA Fire sempat menunda kemenangan Genflix Aerowolf, walau akhirnya gempuran Genflix Aerowolf tak lagi tertahan di menit 15.

Game 2 giliran AURA Fire yang mendapat keunggulan di early game. Keunggulan tersebut bertahan, namun Genflix Aerowolf tak pernah gentar. Tarik ulur pertarungan terus terjadi sampai akhirnya Genflix Aerowolf mendapatkan celah untuk mengambil Lord di menit 14. Lord beserta 5 pemain AURA Fire berhasil diamankan sehingga Genflix Aerowolf tak ragu lagi untuk mengakhir pertandingan. Genflix Aerowolf pun memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.

Pertandingan Bigetron Alpha melawan Alter Ego juga diharapkan menjadi pertandingan yang menarik. Benar saja, kedua tim menunjukkan pola permainan yang rapih sehingga pertandingan cenderung imbang di awal-awal game 1. Namun pergerakan Alter Ego tampak lebih agresif, terus melakukan penetrasi ke wilayah kekuasaan Bigetron Alpha. Tindakan agresif tersebut berbuah manis, turret demi turret runtuh, Lord pun berhasil diamankan jelang menit 14. Tanpa adanya turret, pertahanan Bigetron Alpha jadi sangat rapuh. Alter Ego pun mengamankan game 1.

Fase awal game kedua mirip seperti game pertama yaitu berupa pertunjukkan permainan yang rapih dari kedua belah tim. Namun Bigetron Alpha terlihat lebih perkasa dengan 3k lebih keunggulan net-worth di menit ke-5. Namun keunggulan tersebut sirna begitu saja setelah Dreams dan Renbo ditumpas jelang menit ke 9. Ditambah lagi, Ahmad juga mendapatkan Shut Down atas Yi Sun Shin dari Branz setelahnya. Kejadian tersebut membalik momentum dengan sangat cepat. Alter Ego memulai agresinya dan meruntuhkan turret demi turret. Ditambah gempuran Lord, Bigetron Alpha tak lagi mampu bertahan dari semua serangan. Alter Ego memenangkan seri pertandingan dengan skor 2-0.

Menutup hari, ada pertandingan El Clasico. Pertandingan ini juga diharapkan menarik. Selain karena sejarahnya, kedua tim juga sama-sama masih sedang mencari line-up terbaiknya di MPL ID Season 7. EVOS Legends memulai pertandingan dengan momentum yang baik. Walau imbang sampai pertengahan permainan, namun Luminaire dan kawan-kawan berhasil mengamankan Lord di menit 10. RRQ Hoshi sebenarnya sudah kehabisan semua turret, namun Albertt dan kawan-kawan masih memberikan perlawanan terbaiknya walau tetap terpukul rata pada akhirnya. EVOS Legends memenangkan game 1.

Game kedua, RRQ Hoshi terus mencoba memberikan gempuran terbaiknya. Kali ini mereka mencoba dengan Pacquito di tangan Psychoo dan Harley di tangan Albert. Walau sempat mendapat momentum positif di awal-awal, tapi EVOS Legends lagi-lagi menunjukkan permainan yang tangguh di game kedua ini. Lord diamankan EVOS Legends yang membantu mereka membobol pertahanan RRQ Hoshi. Kali ini Alberttt dan kawan-kawan agaknya sudah sedikit pasrah dengan keadaan setelah gempuran EVOS Legends tak lagi tertahankan. Turret diruntuhkan, hero demi hero ditumpas, base RRQ Hoshi akhirnya hancur. EVOS Legends memenangkan el clasico dengan skor 2-0.

Pertandingan Hari Ketiga

Matchup hari ketiga terlihat cukup bisa tertebak. Tapi siapa yang bisa menyangka, bahwa setiap pertandingan hari ini malah memberi kejutan menarik. Ada Geek Fam ID vs ONIC Esports dan RRQ Hoshi vs Genflix Aerowolf. Pada pertandingan pertama, Geek Fam ID sebenarnya tergolong kurang diunggulkan. Namun perlahan tapi pasti, Geek Fam ID berusaha membuktikan bahwa tim mereka pantas berlaga di MPL ID.

ONIC Esports cukup mendominasi game 1. CW dan kawan-kawan sudah unggul skor kill 7-2 di menit 10. Keunggulan tersebut dimanfaatkan dengan maksimal sehingga ONIC Esports sudah bisa menjebol sampai ke dalam pada menit 15. Geek Fam ID sempat menahan sekuat mungkin walau akhirnya game tetap dimenangkan ONIC Esports di menit 16:39.

Geek Fam ID menerima kekalahannya di game 1 sebagai pelajaran. Permainan RenV, Babywww, dan kawan-kawan berubah di game 2. Mereka bermain dengan lebih berhati-hati seraya tetap mengumpulkan berbagai objektif penting. Pola permainan tersebut memberi dampak positif, Geek Fam ID pun unggul skor kill serta net-worth di menit 10. Karena unggul, mereka segera mengambil Lord yang juga membantu Geek Fam ID menyelesaikan permainan di menit 11:33.

Sayangnya Geek Fam ID tidak berhasil mempertahankan momentum kemenangannya di game ketiga. Pertandingan berlangsung sengit, sampai-sampai memaksa kedua tim memperebutkan Lord sebanyak 3 kali. Geek Fam ID mengambil Lord yang pertama dan hampir membuat mereka memenangkan pertandingan. ONIC Esports bertahan kuat sampai berhasil mendapat Lord kedua dan ketiga. Geek Fam ID sebenarnya hampir bisa mendapatkan Lord ketiga, tetapi ADAM agak terlalu tergesa-gesa untuk terjun ke dalam pertempuran. Formasi yang terpecah belah segera dimanfaatkan oleh ONIC Esports untuk menyapu Geek Fam ID setelah mengamankan Lord ketiganya. Kondisi tersebut membuat Geek Fam ID tak lagi mampu bertahan sehingga ONIC Esports memenangkan seri pertandingan dengan skor 2-1.

Pertandingan berikutnya, RRQ Hoshi melawan Genflix Aerowolf. Pertandingan tersebut juga secara tidak diduga berjalan imbang nan sengit. Genflix Aerowolf memenangkan game 1 setelah 30 menit durasi game karena beberapa kali hampir kena comeback oleh RRQ. Game 2 giliran RRQ Hoshi yang mendapat kemenangan dengan posisi Genflix Aerowof yang juga beberapa kali berhasil mendapat momentum bagus.

Hal tersebut membuat game penentuan jadi lebih seru lagi. Genflix Aerowolf berhasil unggul net-worth pada 5 menit pertama. RRQ Hoshi pun bertahan sekuat mungkin walau semua Turret terluarnya sudah habis. Sampai akhirnya gempuran Genflix Aerowolf sudah tak tertahan lagi. CLAY dan kawan-kawan pun berhasil memenangkan game ke-3. Genflix Aerowolf memenangkan pertandingan 2-1.

Pasca pertandingan di pekan ketiga, RRQ Hoshi kini terancam tidak masuk playoff karena harus turun ke peringkat 7 klasemen sementara. Namun demikian pertandingan masih panjang. Masih tersisa 5 pekan pertandingan lagi di MPL Indonesia season 7. Pertanyaannya, kapan RRQ Hoshi bisa menemukan lineup terbaiknya? Akankah tim papan bawah musim sebelumnya seperti Genflix Aerowolf dan Geek Fam ID menjadi kejutan di musim ini?

Sumber Gambar Utama – MPL ID Official

Grand Final MPL ID Season 5, Kembalinya Tahta ke Pangkuan Sang Raja

Bak cerita lama yang terulang kembali, ajang puncak MPL ID Season 5 menyajikan rivalitas tertua di skena Mobile Legends Indonesia, EVOS dengan RRQ. Liga kasta utama Mobile Legends: Bang-Bang ini memang unik, karena selalu menyajikan cerita-cerita tak terduga. Namun anehnya, cerita tak terduga yang terjadi sepanjang babak Regular Season seakan tak berarti, karena laga final kerap kali tertutup oleh sang dua raksasa.

Babak Regular Season MPL ID Season 5 kita melihat Bigetron Alpha, mendominasi musim dengan perolehan menang-kalah 11-3. Namun masuk babak Playoff, mereka harus tersungkur tak berdaya saat menghadapi EVOS di upper-bracket dan ONIC Esports di lower-bracket.

ONIC Esports jadi tim lain yang juga tampil tak terduga. Terseok di babak Regular Season, mereka malah tampil prima di babak Playoff. Kalau di upper-bracket oleh RRQ, mereka mendapat momentum setelah kalahkan Bigetron di lower-bracket. Sayang, menghadapi semangat muda pemain-pemain EVOS, mereka tersungkur di peringkat 3, kalah 2-0.

Sumber: id-mpl.com
Sumber: id-mpl.com

Babak final menjadi sajian yang diidam-idamkan oleh para penonton, The El Clasico, EVOS vs RRQ. Tercatat laga antara dua organisasi esports terbesar di Indonesia ini sudah terulang sebanyak 3 kali sepanjang 5 musim MPL Indonesia. Pertemuan pertama mereka pada MPL ID Season 2, yang mana RRQ melenggang mulus jadi juara dengan skor 3-0, membuat EVOS bertahan menjadi raja tanpa mahkota.

Kutukan juara dua EVOS putus di musim keempat, saat laga El Clasico lagi-lagi terulang di babak Grand Final. Musim itu EVOS sedang dalam keadaan prima, mereka pun menjuarai MPL ID Season 4, bahkan sekaligus menjadi juara dunia di ajang M1 World Championship.

Musim ini, EVOS kembali terseok. Berada di peringkat 3 babak Regular Season, performa permainan EVOS cenderung inkonsisten. Salah satu penyebabnya mungkin karena pemain senior mereka yaitu Oura yang undur diri dari ajang kompetitif Mobile Legends setelah menyelesaikan musim terbaik mereka.

Walau EVOS terseok di Regular Season, namun laga final MPL ID Season 5 ternyata berlangsung dengan sengit. Menariknya, dalam pertandingan ini, RRQ selalu menang dominan, namun kemenangan EVOS didapatkan lewat usaha berlebih yang mereka lakukan.

Game pertama dan kedua contohnya. RRQ menangkan game hanya dalam 12 menit saja dengan keunggulan 10 ribu net-worth. Sementara EVOS harus memenangkan game kedua lewat pertarungan sengit, bahkan hampir kalah oleh RRQ, dengan durasi permainan selama 14 menit dan tanpa keunggulan net-worth yang begitu besar.

Game ketiga dan keempat keadaan malah berbalik. RRQ menang ngotot, pertandingan baru selesai setelah lord kedua dengan durasi permainan selama 20 menit, dan beda net-worth yang tipis-tipis sepanjang permainan. Setelahnya EVOS melawan balik dengan sangat galak. Harith dari Wann sunggu merepotkan RRQ, EVOS pun bisa selesaikan pertandingan dalam 12 menit, setelah satu kali Lord saja.

Entah apa yang terjadi, EVOS malah seperti kehilangan semua momentumnya pada game terakhir. RRQ menutup dengan dominasi yang sangat kuat, pertandingan berakhir dalam 11 menit, diselesaikan setelah satu kali push dengan Lord.

Seakan mengulang cerita laga final MPL ID Season 2, RRQ menjadi juara di MPL ID Season 5. Ini sekaligus jadi rekor tersendiri bagi RRQ di MPL, menjadi tim pertama yang bisa memenangkan liga kasta utama MLBB sebanyak dua kali.

Selamat bagi RRQ Hoshi! Perjuangan RRQ belum usai sampai di sini. Mereka akan melanjutkan perjuangan mereka di Mobile Legends South East Asia Championship 2020 (MSC 2020) nanti bersama EVOS Legends selaku runner-up dari MPL ID Season 5. Akankah Indonesia tetap mendominasi skena MLBB internasional? Mari kita doakan yang terbaik bagi kedua tim.

Kata Sang Analis Soal Kemenangan EVOS Legends di M1 World Championship

Gelaran MLBB M1 World Championship sudah cukup lama berlalu. Namun demikian, perjalanan EVOS Esports sepanjang musim 2019 ini tetap memunculkan decak kagum tersendiri. Bagaimana tidak, tiga musim cuma bisa berharap menjadi juara, mereka akhirnya mendapatkan kemenangan yang gemilang di MPL ID Season 4.

Kemenangan ini jadi tambah lengkap setelah mereka juga memenangkan gelaran M1 World Championship 2019. Proses kemenangan EVOS pada gelaran M1 juga jadi menarik untuk dibahas. Bagaimana tidak, EVOS Esports yang sudah ketinggalan 1-3 bisa bangkit kembali dan mengalahkan RRQ 3 kali berturut-turut dari seri best-of-7.

M1 Front Venue
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Yabes Elia

Membahas cerita manis kemenangan EVOS Esports dalam gelaran M1, Ade Setiawan Pamungkas selaku Data Analyst tim Mobile Legends EVOS Esports pun angkat bicara. Membahas persiapan Ade mengatakan bahwa EVOS Legends memang sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk brebagai macam musuh. “Apalagi lawan yang kita hadapi pada gelaran M1 adalah negara yang belum kita ketahui strategi serta gameplay yang dimainkan. Dokumentasi pertandingan mereka juga sangat minim, membuat kami cukup kesulitan untuk mengulas permainan musuh-musuh.”

Memang, gelaran M1 berhasil membuka potensi dari negara lain dalam kancah kompetitif MLBB Internasional. Selama ini, kita mungkin hanya tahu Filipina sebagai negara paling berbahaya untuk dihadapi MLBB Indonesia, terutama dalam gelaran Mobile Legends SEA Championship 2019. M1 menunjukkan potensi dari wakil Jepang, 10Seconds Gaming Plus, yang sukses memberikan perlawanan berarti kepada tim-tim besar.

“Mungkin bukan sulit, tapi lebih karena keunikan gameplay tim 10s Gaming Plus yang merupakan tim yang baru terlihat. Tapi tetap saja, mereka memang cukup mengejutkan, karena mampu mengalahkan beberapa tim favorit di M1.” Ade menjelaskan soal 10s Gaming Plus.

Pembahasan lalu berlanjut kepada comeback mengagumkan dari EVOS Legends, berhasil kalahkan RRQ 4-3 setelah sebelumnya terdesak dengan skor 1-3. Apa faktor yang membuat kemenangan tersebut terjadi? “Kunci comeback mungkin bisa dibilang dari pengambilan hero Harith. Selain dari itu peran lain yang memegang adalah soal semangat, dan kepercayaan mereka dengan pelatih, tim, serta kepercayaan mereka bahwa komunikasi yang baik bisa membalikkan keadaan.”

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Rekt (ketiga dari kiri) kapten tim EVOS Legends. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Harith muncul di awal comeback EVOS, tepatnya pada game kelima. Wann berhasil memainkan Harith dengan optimal, menyumbang damage dealt terbesar, dan membuat fokus RRQ teralih menjadi melakukan ban kepada Harith. Keputusan pengambilan Harith juga berhasil membuat RRQ jadi terpaku pada hero yang digunakan oleh Wann dan Rekt, dibanding fokus pada permainan mereka sendiri.

Menyinggung soal Rekt, kapten EVOS Legends, Ade memberikan pujian terhadap andil penting sosok dengan nama asli Gustian ini dalam mengatur emosi dan tempo permainan seluruh tim EVOS.

“Rekt punya peran cukup banyak di dalam tim. Yang perlu disorot adalah Rektiitu sosok yang sangat profesional dan merupakan penengah yang baik jika tim mengalami kesalahan dalam strategi maupun gameplay.” pungkas Ade membahas peran Rekt.

Dominasi Indonesia membuat Moonton menempatkan Indonesia sebagai tuan rumah gelaran M2 tahun depan. Dengan segala kemenangan gemilang yang didapatkan EVOS tahun ini, Rekt dan kawan-kawan mengemban beban berat untuk mempertahankan prestasi tersebut. Dapatkan mereka melakukannya? Atau justru akan ada nama baru yang bisa menggeser dominasi EVOS di MPL ID dan menggeser dominasi Asia Tenggara di M2 2020 mendatang?