[Review] Kingston Milk 100% USB Drive: Flash Disk Unik, Lucu, dan Kencang

Momen tahun baru Imlek sering dimanfaatkan untuk menjual aksesoris dengan tema shio atau lambang hewan. Pada tahun 2021 ini bertepatan dengan tahun kerbau atau sapi yang dianut oleh masyarakat keturunan Tiongkok. Oleh karena itu, Kingston sebagai salah satu produsen media penyimpanan eksternal mengeluarkan flash disk yang bertemakan kerbau. Nama dari flash disk tersebut adalah Kingston Milk 100%.

Kingston Milk 100

Kingston Milk 100% adalah salah satu dari 12 desain yang dapat dikoleksi dari Kingston New Year USB Flash Drive – Mini Collection. Setiap tahunnya, Kingston memproduksi model binatang lainnya yang masuk ke dalam lambang shio. Kingston juga memproduksi seri koleksi ini dengan jumlah yang terbatas.

Kingston Milk 100% yang datang ke meja pengujian Dailysocial memiliki spesifikasi seperti berikut

Kingston Milk 100% USB Drive
Kapasitas 64 GB
Interface USB 3.2 Gen 1 – 100 MB/s
Dimensi 43,16 x 28,96 x 27,31 mm
Bobot 200 gram
Material Karet

Kingston menjanjikan kinerja yang cukup tinggi pada flash disk untuk dikoleksi ini. Dengan kecepatan 100 MB/s membuat kinerjanya cukup bisa diandalkan untuk mentransfer data dari dan ke dalam sebuah komputer. Jika tidak ada slot USB 3, Kingston Milk 100% juga sudah mendukung kompatibilitas USB 2.0 namun dengan kecepatan transfer yang lebih rendah.

Unboxing

Kingston Milk 100% datang dengan paket penjualan yang unik. Sang sapi dikemas didalam sebuah tempat yang berbentuk botol susu yang sering diantar setiap pagi oleh tukang susu. Namun untuk membuka paket penjualan ini bukan dari tutup atasnya, namun dari tengah botol susu tersebut.

Kingston Milk 100 - Package

Desain

Kingston Milk 100% datang dengan bentuk sapi yang sesuai dengan shio pada tahun 2021. Dengan bahan karet, flash disk ini memiliki finishing yang cukup licin pada bagian badan sang sapi. Walaupun begitu, dengan bahan karet juga menjamin bahwa flash disk ini akan lebih tahan terhadap debu dan cipratan air.

Kingston Milk 100 - Opened

Bagian belakang dari sapi mungil ini memiliki bentuk buntut yang melingkar. Hal ini tentu saja bisa menjadi sebuah lubang untuk dikaitkan dengan sebuah gantungan sehingga bisa menjadi gantungan kunci. Rantai gantungan itu sendiri juga sudah tersedia pada bagian atas paket penjualannya dan bisa dipindahkan ke buntut Kingston Milk 100%.

Flash disk yang ada pada Kingston Milk 100% terletak pada bagian hidungnya. Tarik bagian hidungnya hingga terlepas sehingga flash disk ini bisa digunakan.  Bentuk flash disk-nya sendiri cukup mungil sehingga tidak akan mengganggu perangkat USB pada port di sebelahnya.

Kingston Milk 100 - Dongle

Walaupun begitu dengan dimensi yang cukup mungil tersebut, flash disk ini rentan terselip dan hilang. Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati saat membawanya atau menaruhnya di sebuah tempat. Sekalinya terjatuh, maka akan cukup sulit untuk mencarinya.

Pengujian

Flash disk yang datang ke meja pengujian Dailysocial ini tentu saja langsung saya uji untuk menaruh beberapa file. Hanya saja saya cukup kaget saat melakukan transfer data untuk file lebih dari 4 GB. Ternyata flash disk ini datang dengan sistem file FAT32 yang lama yang memang memiliki limitasi dalam menyalin sebuah file dengan kapasitas maksimal 4 GB.

Untuk menguji flash disk yang satu ini, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan format ulang. Saya memilih menggunakan exFAT dibandingkan dengan NTFS karena kompatibilitasnya yang sudah umum. Saya sudah terbiasa menggunakan flash disk untuk memindah beberapa file dari PC ke smartphone dengan menggunakan OTG converter.

Ternyata, kinerja yang dihasilkan pada saat pengujian cukup bagus. Flash disk ini mampu membaca data melebihi janji yang ditawarkan oleh Kingston, yaitu 100 MB/s. Tentunya hal ini cukup baik mengingat pengujian read selalu berbanding lurus dengan pembukaan dan menjalankan sebuah aplikasi. Namun pada pengujian ATTO, flash disk ini tidak mampu bekerja lebih dari 85 MB/s.

Sayangnya, kinerja tulis dari flash disk yang satu ini tidak sebaik kinerja baca datanya. Flash disk ini hanya mampu menulis data dengan kecepatan 26 MB/s saja. Hal ini berarti untuk menulis sebuah data 100 MB membutuhkan waktu sekitar 4 detik. Bayangkan saja jika Anda ingin mengkopi data dengan total kapasitas yang lebih dari 10 GB.

Asalkan tidak terburu-buru, flash disk ini tidak memiliki masalah yang cukup berarti saat digunakan. Jika digunakan untuk bekerja, Kingston Milk 100% sudah lebih dari cukup untuk diandalkan sebagai perangkat penyimpanan eksternal. Namun bagi Anda yang suka menyalin file-file video dengan kapasitas yang besar, ada baiknya mengambil minum sejenak saat melakukan hal tersebut.

Jika digunakan untuk presentasi oleh para pelaku bisnis dan UMKM, Kingston Milk 100% juga bisa diandalkan. Kinerja baca datanya yang cukup tinggi seharusnya menjamin presentasi dan pekerjaan lainnya yang membutuhkan ruang penyimpanan data eksternal akan menjadi lebih lancar. Jadi flash disk ini tidak hanya menggemaskan, namun juga berguna untuk pekerjaan sehari-hari.

Verdict

USB flash disk hingga saat ini masih menjadi pilihan untuk menyimpan data yang bisa dibawa ke mana saja. Hal tersebut dikarenakan flash disk lebih terjangkau serta tahan terhadap benturan dan lebih ringan saat dibawa ke mana saja. Penyimpan eksternal ini pun juga bisa dibentuk dengan model apa saja, seperti dengan tema sapi pada tahun kerbau saat ini. Hal tersebut yang ditawarkan Kingston pada flash disk Milk 100%.

Kinerja yang ditawarkan oleh flash disk yang satu ini memang cukup baik. Kinerja bacanya bisa diandalkan karena memiliki kecepatan yang cukup tinggi. Namun, kinerja tulisnya masih mirip dengan flash disk USB 2.0 sehingga masih dirasa cukup lambat. Walaupun begitu, flash disk ini masih bisa diandalkan dalam menyimpan data dalam jumlah yang besar.

Kingston menjual flash disk Milk 100% dengan harga MSRP Rp. 399.000 dan hanya memiliki kapasitas 64 GB saja. Konsumen bisa mendapatkan flash disk edisi terbatas ini pada toko resmi Kingston di ecommerce. Dengan harga tersebut, pengguna tidak perlu khawatir saat flash disk tersebut rusak karena Kingston memberikan garansi hingga 5 tahun.

Sparks

  • Kinerja baca tinggi, bisa lebih dari 100 MB/s
  • Bentuknya menggemaskan
  • Bisa menjadi gantungan kunci
  • Tahan terhadap percikan air dan debu

Slacks

  • Kinerja tulisnya kurang kencang, sama seperti USB 2.0
  • Dimensinya yang kecil membuat flash disk ini mudah hilang.

[Review] SanDisk Extreme PRO Portable SSD: Penyimpan Data Portabel NVMe Kencang

SanDisk saat ini dikenal luas melalui produk penyimpanan datanya yang berbasis flash memory. Mulai dari kartu microSD hingga SSD (Solid State Drive), saat ini produknya sudah membanjiri pasar Indonesia. Namun, tahukah kalian bahwa SanDisk saat ini sudah menjadi bagian dari produsen hard disk Western Digital? Akuisisi dari SanDisk sudah dilakukan pada tahun 2016 silam.

Saat ini, solusi dari SanDisk sudah makin banyak. Hal ini mulai dari media penyimpanan kecil seperti microSD hingga SSD yang digunakan pada banyak perangkat komputer. Bahkan, saat ini SanDisk juga sudah memiliki sebuah SSD eksternal yang bisa dibawa kemana-mana. Nama dari SSD tersebut adalah SanDisk Extreme Pro Portable SSD.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD

SanDisk Extreme Pro Portable SSD sendiri merupakan penyimpan data eksternal yang menggunakan teknologi NVMe SSD. Sebagai penyimpanan eksternal, kinerjanya mampu didongkrak oleh SanDisk hingga kecepatan 1050 MB/s. Hal ini tentu saja hanya bisa dicapai pada saat menggunakan interface USB 3.1 Gen 2.

Selain memiliki kinerja yang tinggi, SanDisk Extreme Pro Portable SSD juga tahan terhadap guncangan dan air. SSD eksternal ini sudah memiliki sertifikasi IP55 yang tahan terhadap air dan debu. SanDisk juga sudah membungkus SSD eksternal ini dengan casing berbahan karet silikon untuk lebih meredam benturan. Rangkanya sendiri terbuat dari bahan aluminium sehingga membuatnya menjadi kokoh.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Kapasitas 1 TB
Interface USB 3.1 Gen 2
Tipe konektor USB-C
Dimensi 96.2 x 49.55 x 8.85 mm
Bobot 79 gram

Seperti dilihat di atas, perangkat yang saya dapatkan memiliki kapasitas 1 TB. SanDisk sendiri juga memiliki varian dengan kapasitas 512 GB dan 2 TB yang saat ini sudah dijual di pasar Indonesia.

Unboxing

Didalam paket penjualan dari SanDisk Extreme Pro Portable SSD terdapat perlengkapan sebagai berikut

SanDisk Extreme Pro Portable SSD - Unboxing

Desain

Saat pertama kali membuka paket penjualannya, saya cukup senang dengan dimensinya yang kecil. Hal ini tentu saja karena SanDisk Extreme Pro Portable SSD menggunakan SSD NVMe yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sebuah perangkat SATA berukuran 2,5″. Dengan ukuran tersebut, SSD eksternal ini menjadi lebih nyaman untuk digenggam.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD memiliki casing berbahan karet silikon. Namun bagian atasnya yang memiliki logo SanDisk menggunakan plastik polikarbonat. Pada bagian kanan atasnya terdapat sebuah lubang untuk mengaitkan SSD ini pada sebuah clip atau carabiner. Tentunya, SanDisk tidak takut perangkatnya terbentur saat dijadikan sebuah gantungan.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD - USB-C

Pada bagian bawahnya terdapat sebuah port USB-C. Port ini hadir tanpa penutup sehingga cukup rentan terkena air dan debu pada bagian yang krusial ini. Sayangnya, tidak ditemukan lampu LED pada bagian ini. Padahal, sebuah lampu LED bisa memberitahukan apakah perangkat ini sedang menyala atau tidak. Apalagi sebuah SSD tidak menimbulkan bunyi, sehingga penggunanya tidak akan mengetahui perangkatnya bekerja apa tidak saat akan rusak.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD sendiri memiliki bobot yang sangat ringan, yaitu hanya 79 gram saja. Dimensi yang dimiliki oleh perangkat ini adalah 96.2 x 49.55 x 8.85 mm yang membuatnya terlihat mungil. Dengan rangka aluminium yang ada, membuatnya tidak mudah rusak saat ditaruh pada kantung celana dan terduduki.

Pengujian

Dengan menggunakan SSD NVMe, tentu saja kinerja dari SanDisk Extreme Pro Portable SSD menjadi lebih kencang dibandingkan dengan perangkat eksternal lain di pasaran. SanDisk sendiri menjanjikan kinerja yang fantastis, yaitu sekitar 1 GB/s. Akan tetapi setelah saya coba beberapa kali, ternyata pada inetrface USB 3.2 Gen 2 saya tidak bisa menyentuh angka tersebut.

Walaupun begitu, untuk sebuah perangkat eksternal, angka di atas 900 MB/s tentu saja sudah tergolong super kencang. Bahkan, pada kecepatan seperti ini kegiatan gaming dan rendering juga akan terasa cepat seperti sebuah penyimpan internal.

SanDisk Extreme Pro Portable SSD - With Box

Pada pengujian kali ini, saya menggunakan laptop ASUS TUF Gaming A15 yang memiliki port USB 3.2 Gen 2 dengan interface USB-C dan USB 3.2 Gen 1 dengan interface USB-A. Tentunya, dengan menggunakan port USB-C pada laptop ini, pengujian berjalan dengan bandwidth penuh.

Pada pengujian sequential di mana sebuah file 1 GB disimulasikan di transfer dari dan ke SSD, hasil yang didapatkan adalah sekitar 950 MB/s. Hasil seperti ini tentu saja sudah sangat kencang. Apalagi pada pengujian random di mana sebuah HDD hanya memiliki kinerja di bawah 1 MB/s, SSD ini mampu mentransfer lebih dari 30 MB/s.

Hasil kedua adalah pengujian dengan menggunakan kabel USB-A. Hasilnya cukup menggambarkan yang umum di Indonesia akan didapatkan, karena USB 3.2 Gen 2 masih belum tersebar penggunaannya. Dengan hasil seperti itu, tentu saja bermain dan melakukan rendering akan menjadi kencang, karena kinerjanya mirip dengan sebuah SSD SATA.

Hal yang menyenangkan dari SSD yang satu ini adalah suhu yang dihasilkan. Saat melakukan pengujian, saya tidak menemukan adanya panas yang berlebihan. SSD ini memang menjadi hangat pada penggunaan yang cukup lama, namun saya tidak terganggu saat memegangnya.

Verdict

Banyak para profesional dan gamer membutuhkan sebuah perangkat penyimpanan yang mudah dibawa. Namun, sebuah hard disk eksternal rentan rusak dan memiliki kinerja yang lambat. Untuk hal tersebut, SanDisk pun memiliki solusinya, yaitu dengan SanDisk Extreme Pro Portable SSD.

Kinerja yang ditawarkan sudah tidak perlu lagi diragukan. Dengan kecepatan di atas 900 MB/s, membuat SSD ini bisa digunakan untuk bermain game-game AAA serta melakukan rendering video secara langsung. SSD ini juga cocok untuk mereka yang hanya memiliki ruang penyimpanan yang kecil pada perangkat PC-nya, seperti laptop ultrathin.

Bagi yang belum memiliki teknologi USB 3.2 terbaru, tentunya tidak perlu khawatir. Hal tersebut dikarenakan SanDisk Extreme Pro Portable SSD sudah memberikan konektor USB-A yang umum digunakan pada setiap perangkat komputer. Kecepatannya pun juga mengikuti bandwidth port USB masing-masing PC.

SanDisk menjual SSD yang satu ini pada harga Rp. 3.199.000 pada toko resminya di beberapa ecommerce. Harga ini memang cukup tinggi untuk sebuah penyimpanan berukuran 1 TB. Namun dengan harga tersebut, pengguna akan mendapatkan kinerja yang sangat kencang dan tahan terhadap benturan serta percikan air dan debu.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan NVMe
  • Menyediakan dua buah kabel, USB-C dan USB-A
  • Tahan benturan, air, dan debu
  • Ringan

Slacks

  • Harga yang cukup mahal untuk sebuah penyimpan 1 TB
  • Tanpa indikator LED
  • Port USB-C tanpa penutup

[Review] Western Digital Black P50 Game Drive: SSD NVMe Eksternal yang Super Kencang!

Kebutuhan akan penyimpanan data dengan perangkat eksternal memang seperti sudah menjadi yang utama. Banyak orang yang bekerja membutuhkan penyimpan data berkapasitas besar yang bisa dibawa ke mana-mana. Penggunaan hard disk eksternal untuk kebutuhan tersebut pun sudah umum digunakan. Namun satu hal yang pasti, sebuah hard disk masih memiliki kinerja yang kurang kencang.

WD Black P50 - Game Drive

Sebuah hard disk yang ada saat ini umumnya memiliki kecepatan sekitar 130-an MB/s. Oleh karena itu, kebanyakan orang akan beralih ke SSD yang memiliki kinerja berlipat-lipat lebih kencang dibandingkan HDD. Apalagi jika hal tersebut digunakan untuk kebutuhan bermain game dan rendering video yang membutuhkan kinerja tinggi.

Selain memiliki kinerja yang tinggi, penggunaan SSD masih memiliki segudang kelebihan dibandingkan hard disk. Salah satunya adalah ketahanan terhadap guncangan. Saat dinyalakan, SSD tidak akan rusak seperti HDD jika terbentur atau digoyang-goyangkan. Hal tersebut dikarenakan SSD tidak menggunakan perangkat mekanik didalamnya.

Untuk kebutuhan tersebut, Western Digital menawarkan perangkat eksternal barunya. Western Digital Black P50 Game Drive merupakan sebuah SSD eksternal yang menggunakan antar muka NVMe. Hal ini membuatnya menjadi sangat kencang dan cocok untuk digunakan untuk bermain game serta rendering.

Spesifikasi dari WD Black Game Drive P50 adalah sebagai berikut

Kapasitas 1TB
Interface USB 3.2 Gen 2×2
Tipe konektor USB-C
Dimensi 118.11 x 61.98 x 13.97 mm
Bobot 116 gram

WD Black P50 Game Drive ini sendiri sudah mendarat ke meja pengujian tim DailySocial. Bentuk dari perangkat eksternal ini memang mirip dengan WD P10 yang pernah saya uji sebelumnya. Untuk unit yang saya dapatkan, kapasitasnya adalah 1 TB. P50 sendiri memiliki varian dengan kapasitas 512 GB dan 2 TB.

WD Black P50 - Box

Di dalam paket penjualannya hanya ditemukan dua buah kabel, yaitu USB-C to USB-A dan USB-C to USB-C, serta buku manual. Hal ini menandakan bahwa Western Digital Black P50 Game Drive bisa digunakan pada dua interface, yaitu USB-C dan USB-A yang selalu ditemukan pada setiap PC dan laptop.

Desain

WD P50 memiliki desain yang mirip dengan WD P10. Perbedaannya memang terletak pada dimensinya yang lebih kecil dari saudaranya yang menggunakan HDD tersebut. Desainnya dibuat seperti pola peti kontainer yang ada di pelabuhan. Tulisan WD Black yang ada juga dibuat seperti asal di cat saja.

WD Black P50 - Kabel

WD Black P50 menggunakan casing berbahan metal. Dengan menggunakan NVMe, tentu saja akan menghasilkan panas yang cukup tinggi. Panas tersebut memang sangat terasa pada saat WD Black P50 Game Drive ini dioperasikan. Pada keempat sisinya terdapat sebuah sekrup yang bisa dibuka dengan menggunakan obeng khusus.

WD Black P50 - Bawah

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah konektor USB-C. Dengan menggunakan kabel bawaan dari WD, SSD eksternal ini bisa dioperasikan pada hampir setiap perangkat yang ada saat ini, termasuk smartphone, PC, laptop, dan bahkan konsol game. Di sebelahnya juga terdapat lampu indikator yang bakal menyala saat SSD ini digunakan.

WD Black P50 - Interface

Pada bagian bawahnya terdapat empat buah karet pada setiap pinggir sisinya. Karet ini selain digunakan untuk menjadi kaki dari SSD eksternal ini, juga menjaga agar WD Game Drive P50 tidak mudah tergeser akibat licin. Apalagi, dengan kabel yang ada, sering kali membuat gamer terganggu sehingga bisa saja SSD ini tergeser saat sedang digunakan.

Pengujian

Western Digital menjanjikan kinerja yang sangat tinggi pada SSD ini, yaitu 2000 MB/s. Hal ini kemungkinan memang bisa tercapai jika menggunakan perangkat yang mendukung USB 3.2 2×2. Sayangnya, pada pengujian kali ini hanya bisa dilakukan pada sebuah perangkat USB 3.2 saja yang memiliki bandwidth 10 Gb/s.

Walaupun begitu, saya pun mendapatkan sebuah perangkat eksternal paling kencang yang pernah diuji. Hal ini juga menunjukkan bahwa perangkat USB 3.2 memang kebanyakan masih memiliki bandwidth 10 Gbps. Untuk Gen 2×2 sendiri masih terdapat pada motherboard untuk seri premium.

Pada pengujian kali ini, saya meminjam laptop Dell G7 yang memiliki port Thunderbolt 3, di mana interface-nya sama dengan USB-C. Jadi pada pengujian kali ini saya menggunakan kabel USB-C to USB-C. Kinerja dari WD Black P50 Game Drive adalah seperti berikut di bawah ini

Dengan menggunakan NVMe, tentu saja terdapat sebuah masalah yang timbul, yaitu panas. Saat melakukan pengujian, WD Black P50 memang langsung menjadi sebuah alat penghangat. Dan sebuah hal yang cukup menyebalkan adalah perangkat ini seakan hang, tidak dapat membaca isi sebuah folder.

Saat hang, WD Black P50 Game Drive harus terlebih dahulu dicabut dan dipasangkan kembali. Namun selama pengujian berlangsung, saya tidak menemukan adanya penurunan kinerja sama sekali.

Kinerja yang ada sudah membuktikan bahwa WD Black P50 Game Drive mampu menjalankan semua game yang terinstal didalamnya. Selain itu, SSD eksternal ini juga sangat cocok digunakan untuk rendering video.

Verdict

Seorang gamer biasanya akan membeli semua perlengkapan untuk bermain dengan kualitas yang paling tinggi. Mulai dari CPU, GPU, hingga sebuah perangkat penyimpanan eksternal yang mudah dibawa kemana saja tanpa harus khawatir mengenai kinerjanya. Hal inilah yang ditawarkan oleh Western Digital pada perangkat Black P50 Game Drive-nya.

Kinerja yang ditawarkan bahkan lebih tinggi dari rata-rata perangkat penyimpanan internal yang ada pada desktop dan laptop saat ini. Oleh karena itu, pengguna laptop dengan penyimpanan internal HDD juga bakal tertolong oleh kinerja SSD ini. Perangkat ini juga sangat cocok digunakan untuk bermain game AAA serta rendering video.

Sayangnya, setiap kinerja tinggi yang dihasilkan juga bakal membuat sebuah masalah lain. SSD eksternal ini menghasilkan panas yang cukup tinggi. Bahkan pada perangkat yang saya dapatkan, karet kaki dibagian bawahnya sampai terlepas akibat mencairnya lem yang ada. Namun, perangkat ini masih aman untuk dipegang pada saat panas.

Western Digital Black P50 Game Drive dengan kapasitas 1 TB ini dijual dengan harga Rp. 5.750.000. Harga tersebut tentu saja tergolong mahal untuk sebuah kapasitas 1 TB saja. Namun, dengan harga tersebut kita bisa membawa hiburan dan pekerjaan ke mana saja tanpa harus mengorbankan waktu karena lambatnya transfer data antar perangkat.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Kapasitas besar
  • Interface terbaru dengan USB 3.2 Gen 2×2
  • Casing kokoh

Slacks

  • Panas
  • Harga mahal