Organisasi Esports T1 Perpanjang Kontrak Eksklusif dengan Twitch

T1 baru saja mengumumkan perpanjangan kerja sama bersama platform layanan streaming, Twitch. Di waktu sebelumnya Twitch sudah pernah menjadi platform eksklusif yang menyiarkan konten tim divisi League of Legends T1 yang bermain di LCK beberapa waktu terakhir.

Dengan adanya pembaruan perjanjian kerja sama antara Twitch dan T1, nantinya tim T1 akan menghadirkan streamer, content creator, dan pro player dari berbagai divisi game lainnya yang bernaung di bawah manajemen T1.

T1 x Twitch | via: T1
T1 x Twitch | via: T1

Jika ditilik dari segi bisnis, organisasi esports T1 tercatat sebagai organisisasi yang menjanjikan. Hal itu dapat terlihat dari kerja sama yang terjalin antara organisasi esports T1 dengan beberapa brand non endemik di ranah gaming dan esports. Prestasi tim divisi League of Legends T1 dengan memenangkan 3 kali kejuaraan dunia League of Legends cukup mengukuhkan prestasi mereka dan di saat bersamaan terlihat meyakinkan bagi banyak perusahaan lain untuk menjalin kerja sama dengan T1. Perusahaan manufaktur mobil BMW, apparel brand Nike, dan Samsung Odyssey adalah beberapa nama brand besar yang sudah terlebih dulu menjalin kerja sama dengan T1.

“Saya dan tim merasa senang unutk dapat melanjutkan kegiatan streaming kami dan terhubung dengan penggemar kami melalui Twitch,” ungkap Lee “Faker” Sang-Hyeok kepada Inven Global, “saya berharap para penggemar bisa terus memberikan dukungannya kepada kami.”

Kepopuleran organisasi esports T1 melalui tim League of Legends-nya sudah merambah lebih jauh dari sekadar batas negara. Lee “Faker” Sang-Hyeok sebagai salah satu pemain superstar yang bergabung dengan tim T1 berhasil menarik fans dan pendukung yang antusias dari banayak negara berbeda di dunia.

Faker |via: oneesports
Faker |via: oneesports

Hal yang menarik juga baru saja terjadi dalam organsisasi esports T1. Lee “Faker” Sang-Hyeok tercatat mendapatkan proteksi asuransi untuk tangan kanannya dengan nilai yang tidak main-main. Uang sebanyak 1 milyar Won Korea akan menjadi jumlah yang dibayarkan kepadanya jika terjadi sesuatu yang tidak memungkinkan Faker beraktivitas menggunakan tangan kanannya.

Dalam sebuah pernyataan Sunita Kaur, Managing Director of APAC Twitch menyampaikan, “kemitraan dengan T1 selanjutnya akan memperdalam hubungan antara tim T1 dengan audiens esports yang antusias pada platform Twitch yang ingin belajar dari tim terbaik dan sekaligus terhibur oleh player favorit mereka.”

T1 Juara LCK Spring Playoff 2020, Libas Gen.G 3-0

Akhir pekan lalu adalah puncak dari gelaran League of Legends Champions Korea (LCK) Spring Season 2020. Pada Grand Final babak Playoff, T1 melibas pemuncak klasemen babak Regular Season, Gen.G, 3-0 dengan cukup mudah.

Kemenangan ini menjadi kemenangan ke sembilan kali bagi sosok midlaner senior yang sudah bersama tim ini sejak masih bernama SKT, Lee Sang-Hyeok (Faker). Memang roster T1 musim ini tampil dengan sangat solid, menunjukkan permainan tanpa celah yang membuat Gen.G kelabakan. Bukti dari ini adalah sang Jungler, Moon Woo-chan (Cuzz) yang mendapat gelar MVP berkat rotasi serta permainan apik yang ia tunjukkan.

Tak hanya dari segi permainan, T1 juga menunjukkan drating yang solid sepnajang seri pertandingan. Kim Jeong-soo, pelatih Damwon Gaming yang diambil oleh T1 pada masa off-season menunjukkan pola drafting yang sangat lihai sehingga Gen.G jadi kesulitan.

Sumber: Invenglobal
T1 saat diwawancara oleh awak media setelah memenangkan LCK Spring Playoff 2020. Sumber: Invenglobal

Game pertama diselesaikan oleh T1 dalam durasi 45 menit. First blood didapatkan T1 setelah Cuzz berhasil menangkap Azir milik Gwak Bo-seong (bdd) dari tim Bdd di sungai. Selama fase awal, Sylas dari Kim Chang-dong (Canna) babak belur, namun duet botlane T1 ternyata berhasil mendominasi.

T1 mungkin tidak memimpin perolehan net-worth, tetapi mereka berhasil mengendalikan area objektif dengan sangat baik. Walau Gen.G berhasil bertahan dengan tiga Dragon yang ia dapatkan, tapi gap sudah terlalu jauh membuat mereka terpaksa kalah di game 1.

Game kedua, Gen.G mencoba untuk mengalahkan T1 dengan melakukan ban pada 3 Champion Jungle. Graves masuk daftar karena sangat mengganggu ketika dimainkan oleh Cuzz pada game pertama. T1 menggunakan komposisi hampir mirip, kali ini mengambil Varus untuk melawan Ezreal dari Gen.G.

Sylas dari Canna lagi-lagi dihabisi oleh Ornn milik toplaner tim Gen.G, Kim Kwang-hee (Rascal). Ini segera dimanfaatkan oleh Gen.G untuk menekan bot-lane sehingga berhasil membuuh Varus dan Karma. Sementara dua side-lane dimenangkan, Gen.G lengah membiarkan Corki dari Faker memimpin 3 ribu gold melawan Zilean dari bdd.

Akhirnya dari sini keadaan menjadi seperti bola salju. Gen.G mulai luluh lantah. T1 mengambil Baron membuat mereka bisa amankan lebih banyak kill. Sampai pada akhirnya damage dari Corki dan Varus terlalu besar hingga tak terbendung lagi oleh Nexus tim Gen.G.

Masuk game 3, T1 pindah ke sisi biru. Pertarungan antara Canna melawan Rascal di top-lane kini berbalik. Jayce dari Rascall berkali-kali terbunuh oleh Ornn dari Canna. Walau ada gank dari Sejuani yang dimainkan Kim Tae-min (Clid), namun Gen.G tetap kesulitan untuk mengalahkan dominasi Canna, membuat Jayce semakin ketinggalan.

Zilean dari bdd jadi harapan terakhir bagi Gen.G, tapi sayang harapan itu pupus lagi di hadapan Faker. Pada akhirnya setelah mendapatkan Baron, T1 segera menyerang markas Gen.G, dan memenangkan gelar LCK 2020 Spring Championship.

Soal kemenangannya Faker berkata kepada Invenglobal. “Saya masih tidak percaya bisa memenangkan kejuaraan ini sebanyak 8 kali. Ini rasanya sangat luar biasa bagi kami bisa memenangkan sangat banyak kejuaraan.”

Selamat bagi kemenangan T1. Pada akhirnya Faker masih menunjukkan taringnya sebagai pemain terkuat di skena League of Legends Korea. Akankah Korea Selatan bisa kembali mendominasi skena internasional di musim ini?