Juara Kompetisi FIFA 19 Nasional Kembali Berubah, Menambah Sengitnya Persaingan Dalam Negeri

Jika di turnamen sebelumnya, di FIFA 19 KASKUS Battleground, Abdul “Huginn” Rozak berhasil menjadi sang jawara, turnamen FIFA 19 lokal yang selanjutnya kembali menemukan juara yang berbeda.

Seperti yang kami tuliskan beberapa waktu lalu, dunia persilatan FIFA 19 di Indonesia memang lebih merata karena setiap pemain punya kesempatan yang sama untuk jadi juara. Hal ini kembali terlihat di Transcorp FIFA 19 Tournament yang digelar di penghujung tahun 2018 lalu, yang digelar di Kid City Graha Raya Bintaro.

Berikut ini adalah laporan dari Achmad ‘Fadh’ Karim sebagai penyelenggara turnamen tersebut yang juga merupakan salah satu dedengkot esports FIFA Indonesia.

Di turnamen tersebut, ada 64 peserta yang datang dari tingkat profesional ataupun amatir. Beberapa pemain unggulan yang berlaga di sini adalah Chanks dari XcN, Icanbutsky dari PG BarracX, TariganF dari Capcorn, Huginn yang menang di turnamen FIFA 19 sebelum ini, Denis Pugu dari NXL, dan Kenny Sugita.

Dokumentasi: Ahmad Karim
Dokumentasi: Achmad Karim

Para pemain unggulan tadi lolos dengan mudah dari fase pertama, babak grup, mengalahkan semua lawan-lawannya. Di babak 16 besar, barulah pertandingan berjalan lebih sengit. Ada duel big match antara XcN dan PG BarrackX.

XcN sempat unggul 3 gol dengan skor 5-2 di awalnya. Namun menggunakan Tottenham Hotspur, Icanbutsky tak mau mengalah begitu saja. Jagoan PG BarracX itu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5 di pertandingan kedua dan mencuri satu gol tambahan di babak extra time lewat Harry Kane.

Di babak semifinal, alias 4 besar, kedua pertandingan berjalan cukup sengit. Denis Pugu dari NXL harus berhadapan dengan TariganF dari Capcorn. Game pertama, pertandingan berakhir imbang 2-2 namun NXL berhasil mengalahkan lawannya di game kedua dengan skor 3-2. Menggunakan sistem agregasi skor, Denis pun melaju ke babak selanjutnya dengan skor kemenangan 5-2.

Di pertandingan semifinal yang satunya, duel sebelumnya (di semifinal KASKUS Battleground FIFA 19) antara Huginn dan Kenny Sugita kembali terjadi. Menariknya, jika sebelumnya Huginn yang menang, kali ini Kenny berhasil menekuk lawannya dengan skor akhir 5-3.

Dokumentasi: Achmad Karim
Dokumentasi: Achmad Karim

Final pun terjadi antara Kenny Sugita melawan Denis Pugu dari NXL, antara Barcelona melawan Juventus; antara Messi melawan Ronaldo. Pertandingan pun berjalan begitu sengit antara keduanya. Masing-masing pemain bermain begitu agresif untuk menundukkan lawannya. Namun begitu, Denis dengan Juventus nya berhasil menutup pertandingan final dengan skor akhir 3-2.

Dengan demikian, turnamen ini pun berakhir dengan peringkat juara sebagai berikut beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Denis Pugu dari TEAMnxl> (Dual Shock Controller seharga Rp1,5 juta, uang tunai sebesar Rp800 ribu, dan voucher Kid City sebesar Rp1 juta)
  2. Kenny Sugita (PSN Wallet Rp400 ribu, voucher Kid City sebesar Rp500 ribu, dan uang tunai sebesar Rp500 ribu)
  3. Huginn (PSN selama 3 bulan, voucher Kid City sebesar Rp300 ribu, dan uang tunai sebesar Rp300 ribu)
  4. Tarigan dari Capcorn (voucher Kid City sebesar Rp300 ribu)
  5. Akbar (voucher Kid City sebesar Rp150 ribu)
  6. Aggner (voucher Kid City sebesar Rp150 ribu)
  7. Ari (voucher Kid City sebesar Rp150 ribu)
  8. Icanbutsky dari PG BarrackX (voucher Kid City sebesar Rp150 ribu)

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

 

Pemain-Pemain Unggulan Tumbang, Huginn Juara FIFA 19 Kaskus Battleground

Dalam gelaran KASKUS Battle Ground: Mobile Games Festival yang mengusung PUBG Mobile sebagai game utamanya, turnamen yang didukung oleh AXIS, Tencent, Bluehole, dan diorganisir oleh RevivalTV ini juga mengangkat turnamen FIFA 19, selain Tekken 7 yang dimenangkan oleh R-Tech.

Menariknya, jika Tekken masih didominasi dengan orang yang sama sejak beberapa turnamen silam karena Christian “R-Tech” Samuel juga menjuarai turnamen Tekken 7 di Technofest 2018, peta kekuatan FIFA 19 di Indonesia lebih merata.

Tekken 7 KASKUS Battleground
Para juara Tekken 7 di KASKUS Battleground. Dokumentasi: Advance Guard

Pasalnya, Abdul “Huginn” Rozak mungkin tidak dijagokan juara sebelumnya karena ada Eggsy dari RRQ, Fadhkarim dari Elite8, Chanks dari XcN, ataupun Icanbutsky dari PG BarracX. Icanbutsky adalah sang juara dari turnamen FIFA 19 sebelumnya di Serba Serbi Gamers besutan RevivalTV. Chanks juga sebelumnya sempat menjadi pemenang di turnamen FIFA 19 beberapa waktu silam. Fadhkarim sendiri adalah salah satu pemain FIFA paling senior di Indonesia yang juga banyak melatih pemain-pemain yang lebih muda. Sedangkan Eggsy dari RRQ bahkan sempat jadi juara di PlayStation League Asia 2018 di Malaysia untuk FIFA 18.

Eggsy tumbang cukup awal oleh Kenny Sugita. Sedangkan Fadhkarim juga tersandung di awal saat melawan TariganF dari Capcorn. Icanbutsky gagal di babak yang sama dengan 2 pemain tadi saat harus bertemu dengan DenisP dari TEAMnxl> yang berhasil menjadi Runner-Up di turnamen kali ini.

Sumber: Challonge
Bracket FIFA 19 KASKUS Battleground. Sumber: Challonge

Pertarungan antara Huginn dan DenisP di partai final juga cukup menarik. Huginn sebenarnya berhasil memimpin kemenangan dengan skor 1-0 di game pertama. Namun DenisP memenangkan game kedua dengan skor 3-2. Dengan demikian, skor agregat antara keduanya pun berakhir di 3-3. Di babak adu penalti, Huginn berhasil menorehkan kemenangannya.

Meski saat ini Huginn bertanding tanpa dukungan organisasi, ia sebelumnya bergabung bersama Louvre, yang cukup dikenal di dunia persilatan Mobile Legends: Bang Bang. Jadi, Huginn sendiri juga bukan pemain baru di esports FIFA Indonesia. Oh iya, kabarnya Huginn juga sedang mencari organisasi esports baru untuk ia berlabuh. Ada yang berminat meminangnya?

Dokumentasi: KASKUS Battleground / RevivalTV
Dokumentasi: KASKUS Battleground / RevivalTV

Dengan demikian, berikut ini adalah jajaran juara turnamen FIFA 19 KASKUS Battleground: Mobile Games Festival beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: Huginn (Rp5 juta)
  2. Juara 2: DenisP dari TEAMnxl> (Rp2,5 juta)
  3. Juara 3: ANDIE dari EVOS Esports (Rp1,3 juta)

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Cerita Jagoan FIFA Indonesia tentang Pengalamannya Bertanding di London

Tanggal 12-16 Desember 2018 kemarin salah satu gamer profesional asal Indonesia untuk FIFA 19, Kenny Prasetyo dari SFI Esports, mendapatkan undangan untuk turut berlaga di FUT Champions Cup #2 yang digelar di London, Inggris.

FUT Champions Cup sendiri merupakan salah satu turnamen dalam rangkaian FIFA 19 Global Series. Di musim 2018-2019 ini, akan ada 6 kali FUT Champions Cup yang digelar langsung oleh EA ataupun rekanannya setiap bulan dari November 2018 sampai April 2019.

Sumber: SFI Esports
Sumber: SFI Esports

Di FUT Champions Cup #2 kemarin, Kenny atau Rainesual masuk ke dalam Grup C bersama jagoan dari Brazil (Victor “SPQR TORE” Dos Santos Coelho) untuk platform PlayStation. Pemain dari Brazil tadi merupakan salah satu pemain yang paling berbahaya karena ia berhasil melaju ke final (untuk platform PlayStation) di FUT Champions Cup pertama yang digelar di Bucharest.

Sangat disayangkan, Kenny tak berhasil lolos ke babak selanjutnya karena hanya mengantongi 2 kemenangan dan 5 kali kekalahan. Kala itu, ia hanya bisa menang melawan Lukas “T9Laky” Pour dari Cekoslovakia dan Cihan “RBL Cihan” Yasarlar dari Jerman.

Dari platform PlayStation sendiri, Gonzalo “FCB NICOLAS99FC” Nicolas Villalba yang disebut Kenny sebagai pemain yang ingin sekali ia lawan saat wawancara sebelumnya berhasil menjadi sang juara.

Buat yang belum tahu, di sistem FUT Champions Cup, pertandingan pun dipisahkan antar platform; yaitu PlayStation dan Xbox. Namun, di pertandingan pamungkasnya, juara dari kedua platform itu tadi diadu lagi untuk mencari sang pemenang sejati. Karena itu, Nicolas99 pun harus berhadapan dengan pemenang dari platform Xbox, Mosaad “Rogue Msdossary” Saud dari Arab Saudi. Msdossary sendiri merupakan sang juara dunia saat 2018 FIFA eWorld Cup. Ia pun berhasil mengalahkan Nicolas dan menjadi juara FUT Champions Cup kali ini.

Lalu bagaimana cerita Kenny tentang pengalamannya kali ini?

Klasemen akhir Grup C di FUT Champions Cup London. Sumber: Gfinity
Klasemen akhir Grup C di FUT Champions Cup London. Sumber: Gfinity

Ia pun bercerita bahwa awalnya memang cukup optimis karena berhasil mengalahkan salah satu pemain unggulan dari Jerman. Namun setelah itu, keberuntungan pun seakan tak berada di pihaknya. 3 kali kekalahannya hanya selisih satu gol dan terjadi di saat perpanjangan waktu (extra time). “Benar-benar ketat banget sih level permainannya…” Ujarnya.

Kenny pun melanjutkan dengan analisa untuk permainannya kemarin. “Aku rasa kebanyakan dari mereka sangat bagus counter attack-nya. Dan karena aku mainnya possession yang mana hampir semua pemainnya maju, jadi ya kelemahanya memang di-counter… Aku ga ada masalah untuk nge-golin tapi problem utamanya adalah stopping my opponent from scoring.”

MSDossary, sang pemenang FUT Champions Cup London. Sumber: EA Sports FIFA
MSDossary, sang pemenang FUT Champions Cup London. Sumber: EA Sports FIFA

Ia pun bercerita lebih jauh tentang salah satu pertandingannya saat melawan John “xbleU” Garcia. Ia benar-benar ingin memenangkan pertandingan tersebut karena ia bisa lolos ke playoff jika menang. Di menit 110 (extra time), Kenny sebenarnya berhasil mencetak gol dan mengubah skor jadi 4-3 untuknya. Namun, setelah kick-off gol tadi, xbleU berhasil memberikan umpan terobosan. Meski pemain bertahan Kenny berhasil menghadang umpan tersebut, bola justru terlempar ke belakang yang mengakibatkan striker lawan berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Lawannya pun berhasil menyamakan kedudukan 4-4. Di menit 120, lawannya pun menambah skor dari tendangan jarak jauh dan Kenny harus terhenti langkahnya.

https://twitter.com/i/status/1074057762672402434

Meski hasilnya tak maksimal di turnamen ini, Kenny tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Ia justru mengaku mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga dari sini. “Next pasti harus latihan dan bangkit lagi… Next week udah mulai online qualifications lagi untuk event di bulan Februari. Jadi harus fokus dan siap untuk bisa lolos main event lagi.” Cerita Kenny bersemangat.”

Itu tadi obrolan singkat kami bersama pemain dari SFI Esports ini. Bagaimana perjalanan Kenny selanjutnya ya? Semoga pengalamannya di London kemarin benar-benar bisa berbuah manis di waktu mendatang!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Jagoan FIFA dari SFI, Kenny Prasetyo, Siap Berlaga di London

Kenny Prasetyo, pemain profesional untuk FIFA 19 dari SFI telah mendapatkan undangan untuk ikut berlaga di FUT Champions Cup kedua; yang rencananya akan digelar di London, Inggris, pada tanggal 12-16 Desember 2018.

FUT Champions Cup merupakan salah satu turnamen dalam rangkaian FIFA 19 Global Series. Di musim 2018-2019 ini, akan ada 6 kali FUT Champions Cup yang digelar langsung oleh EA ataupun rekanannya setiap bulan dari November 2018 sampai April 2019. FUT Champions Cup pertama sendiri akan digelar di Bucharest, Rumania.

Sumber: EA
Sumber: EA

Sebelumnya, Kenny juga mendapatkan kesempatan untuk bertanding di FUT Champions Cup untuk FIFA 18 (dalam rangkaian FIFA 18 Global Series) di bulan April 2018, di Manchester. Namun demikian, sangat disayangkan, kala itu Kenny tak diijinkan bertanding karena terkena diskualifikasi terkait aturan sharing account.  “Padahal sudah sampai Manchester tapi ga boleh main… Hahaha…” Ujar Kenny. “Tapi kalau yang sekarang aman karena sudah play by the rules.

Saat itu, Kenny juga belum bergabung dengan SFI. Apa saja perbedaan yang ia rasakan setelah bergabung dengan organisasi esports yang relatif baru ini? “Jelas banget bedanya haha…” Ungkapnya.

Pertama, ia sekarang tak perlu risau lagi terkena diskualifikasi karena telah mendapatkan modal dari SFI untuk menggunakan akun sendiri. Ia juga mengaku mendapatkan banyak sekali bentuk dukungan dari SFI. Ia mendapatkan gaji pokok sehingga ia bisa bermain FIFA sebagai full time job alias bisa fokus bertanding dan berlatih namun mendapatkan penghasilan.

Ia juga bercerita mendapatkan modal untuk membuat tim FUT dari SFI. “Tim FUT aku sekarang mungkin yang paling bagus di Indonesia. Maklum, modalnya juga gede karena sampai lebih dari Rp35 juta.” Cerita Kenny.

Kenny juga bercerita bahwa pendiri dan pemilik SFI tidak pernah memaksanya untuk jadi juara namun hal tersebut justru membuatnya sadar untuk memotivasi diri bermain lebih baik lagi. “Setiap gagal, selalu disemangati buat lebih maju lagi.”

Sumber: SFI
Sumber: SFI

Pemain FIFA yang dulu sempat bergabung dengan TEAMnxl> ini mengaku sudah bermain FIFA sejak 2014, atau FIFA 14. Ia juga sudah punya segudang prestasi sebagai berikut:

  • Juara 1 FIFA 14 Competition di Ultimate Gaming
  • Juara 1 FIFA 15 Competition di Ultimate Gaming
  • Juara 1 KASKUS FIFA 15 Competition
  • Juara 1 dan Juara 2 FIFA 15 Competition, World of Gaming
  • Juara 2 FIFA 15 Competition di Consoleation Binus Anggrek
  • Juara 1 FIFA 15 Competition di Carrefour M.T. Haryono
  • Juara 1 FIFA 15 Competition di Zeus Gaming Lebak Bulus
  • Juara 1 FIFA 15 Competition Road to BALI di Ultimate Gaming
  • Juara 1 dan Juara 3 FIFA 16 Competition, Battle of the Elites
  • Juara 1 FIFA 16 Competition di Ultimate Gaming
  • Juara 2 FIFA 16 Competition di Summarecon Digital Center
  • Juara 1 FIFA 16 Competition di Warung Junko
  • Juara 1 dan 2 untuk E-Sports Championship di Bandung
  • Juara 2 FIFA 16 Competition di Universitas Paramadina
  • Juara 1 dan 2 FIFA 16 Competition di Hanzo Gaming Bandung
  • Juara 1, 2, dan 3 FIFA 17 di PORSI Legacy Universitas Tarumanagara
  • Juara 3 FIFA 17 di Kreiss di Binus International
  • Juara 1 FIFA 17 di STOPBOX
  • Juara 1, 2, dan 3 FIFA 17 Competition di PS Grande Bekasi
  • Juara 1 di Bingo di Universitas Binus
  • Juara 1 di Universitas Matana
  • Juara 1 PORSI Arcadia di Universitas Tarumanagara
  • Juara 2 FIFA 18 di La Piazza

Daftar panjang tadi, menurut Kenny, belum termasuk prestasinya untuk FIFA 19.

Menariknya, Kenny yang saat ini bermain FIFA, dulu mengaku pemain PES (Pro Evolution Soccer). Buat yang familiar dengan game bola tentu tahu bahwa keduanya memang rival berat. Ia mengaku pindah dari PES 2014 karena merasa kurang nyaman dengan game tersebut saat itu. Ia pun coba-coba FIFA namun mengaku ketagihan, terutama dengan mode FUT nya, sampai sekarang.

Di FUT kedua nanti, Kenny mencoba realistis. “Karena ini juga live event pertama aku yang skalanya internasional, bisa lolos dari Group Stage saja sih sudah jadi pencapaian yang bagus untuk aku. Tapi target tetap harus bisa angkat piala.”

Di turnamen tersebut, kemungkinan besar, Kenny hanyalah satu-satunya perwakilan dari Indonesia. Ia juga jadi salah satu dari 2 perwakilan dari Asia. Selain Indonesia, Jepang juga akan mengirimkan wakilnya. Namun, untuk kepastian daftar lengkap pemain untuk turnamen ini, kita harus menunggu pengumuman resmi yang akan dirilis langsung oleh EA.

Lalu siapakah pemain yang ingin sekali ia lawan di turnamen ini nantinya?

“Lawan paling berat adalah Nicolas99 dari Argentina. Dia bisa dibilang pemain FIFA di PS4 yang paling konsisten dari tahun lalu. Karena dia lawan paling berat, gua pengen banget ngerasain lawan dia… Hahaha.” Tutup Kenny sembari tertawa.

Kira-kira bagaiamanakah perjuangan Kenny nanti di London? Kita doakan saja semoga bisa meraih hasil yang terbaik ya!

Premier League dan EA Luncurkan Liga Esports Sepak Bola “ePremier League”

Electronic Arts (EA) dan Premier League baru-baru ini mengumumkan kerja sama yang sangat seru, terutama bagi para penggemar game sepak bola di wilayah Inggris Raya. Mulai tahun depan, kedua organisasi tersebut akan menggelar liga primer sepak bola virtual dengan nama ePremier League (ePL). Dan sama seperti Liga Primer betulan, ePremier League juga akan tayang di stasiun televisi ternama Inggris, Sky Sports.

Layaknya turnamen-turnamen esports skala besar pada umumnya, ePremier akan terdiri dari tiga tahapan; kualifikasi, playoff, dan final. Tapi terdapat keunikan di sini. Pemain tidak hanya berlaga mewakili diri sendiri, namun akan mewakili tim Premier League tertentu. Oleh sebab itu format kualifikasinya pun menyesuaikan dengan format sepak bola Premier League.

FIFA 19 | Screenshot
FIFA 19 | Sumber: Sony

Pertama, ePL akan membuka babak kualifikasi secara online yang dibagi dalam dua platform, yaitu PS4 dan Xbox One. Kemudian dari masing-masing platform diambil 16 pemain terbaik untuk setiap tim sepak bola. Premier League diikuti oleh 20 tim, jadi dari Online Qualifier ini akan dihasilkan 640 peserta (320 dari PS4 dan 320 dari Xbox One).

Selanjutnya, kompetisi memasuki babak yang disebut Club Playoffs. Artinya, setiap klub Premier League harus menyaring dua pemain terbaik dari tiap platform sebagai perwakilan mereka. 640 peserta tadi akan saling bertarung hingga akhirnya tersisa 40 pemain saja, 20 dari tiap platform. 40 pemain itulah yang berhak tampil di London untuk berlaga dalam babak final ePremier League.

ePremier League | Schedule
Struktur kompetisi ePremier League | Sumber: Premier League

“Kami tahu bahwa ada jutaan penggemar (Premier League) yang bermain FIFA, dan kompetisi esports baru ini akan memberi kesempatan menarik bagi klub kami untuk berinteraksi dengan mereka. Kami tak sabar untuk memulai ronde pembukaan online pada bulan Januari 2019,” demikian kata Richard Masters, Managing Director Premier League dalam pernyataan resmi.

Pendaftaran ePremier League akan dibuka mulai bulan Desember 2018. Berikut ini jadwal kompetisinya:

  • Registrasi: 3 Desember 2018
  • Online Qualifiers: Januari 2019
  • Club Playoffs: Februari – Maret 2019
  • ePL Final: 28 – 29 Maret 2019

Belum ada informasi mengenai berapa hadiah yang ditawarkan bagi juara ePremier League nanti. Namun yang jelas para peserta ePL akan mendapat pro point yang dapat digunakan dalam kompetisi EA Sports FIFA 19 Global Series. Informasi lebih lanjut dapat Anda lihat di situs e.premierleague.com.

Sumber: Premier League.

EA Luncurkan Kompetisi Esports FIFA 19, Eksklusif untuk Pemain PS4

Popularitas sepak bola sebagai salah satu olahraga terbesar di dunia menjadikannya ladang uang yang subur bagi developer game. Terbukti, tidak butuh waktu lama bagi FIFA 19 untuk menjadi game terlaris di tahun 2018, bahkan mengalahkan Spider-Man yang fenomenal. Setidaknya demikianlah yang terjadi di wilayah Inggris Raya, sebagaimana dilaporkan oleh gamesindustry.biz.

EA sebagai penerbit FIFA 19 cepat tanggap memanfaatkan momen ini untuk mendorong iklim esports di sekitarnya. Mereka baru saja mengumumkan sebuah kompetisi FIFA 19 berskala global, eksklusif untuk para pemain PS4. Turnamen tersebut memang diadakan sebagai hasil kerja sama antara EA dengan PlayStation.

FIFA 19 | Screenshot 1
FIFA 19 | Sumber: Sony

Turnamen akan berjalan mulai tanggal 6 Oktober 2018, dan sekaligus menjadi salah satu babak kualifikasi untuk turnamen yang lebih besar yaitu Continental Cup 2018. Continental Cup 2018 sendiri akan diadakan bersamaan dengan pameran Paris Games Week, pada tanggal 26 – 28 Oktober. Menyambut kompetisi tersebut Sony akan mengadakan 30 ajang pertandingan FIFA 19 di seluruh dunia, baik secara online atau offline.

Pertandingan online dijadwalkan untuk berjalan selama empat hari, yang terbagi ke dalam dua akhir pekan. Pertama yaitu tanggal 6 – 7 Oktober, dan kedua tanggal 13 – 14 Oktober 2018. Indonesia termasuk salah satu negara yang dapat mengikuti kualifikasi online, namun harus bersaing dengan Hong Kong, Korea, Taiwan, Singapura, Thailand, dan Malaysia untuk memperebutkan satu slot perwakilan bersama. Perancis menjadi negara dengan slot terbanyak, yaitu empat slot kualifikasi.

FIFA 19 | Screenshot 2
FIFA 19 | Sumber: Sony

“Ini adalah momen penentu dalam sejarah game kompetitif EA, dan akan membantu kami meningkatkan ekosistem global FIFA Global Series dengan cara menjangkau lebih banyak pemain PlayStation,” demikian kata Todd Sitrin, SVP dan GM EA Competitive Gaming Division, dilansir dari Engadget. FIFA Global Series adalah rangkaian kompetisi berskala internasional milik EA, yang berpuncak pada turnamen kelas dunia bernama FIFA eWorld Cup.

Bila Anda berminat mengikuti kualifikasi Continental Cup 2018, Anda dapat mendaftarkan diri di situs resmi PlayStation atau langsung dari dalam game FIFA 19 itu sendiri. Harap diingat bahwa di antara persyaratan mengikuti turnamen ini adalah Anda harus berusia minimal 16 tahun dan harus menyiapkan dokumen identitas resmi yang diakui negara, misalnya KTP, paspor, atau SIM. Anda dapat membaca aturan selengkapnya lewat tautan berikut.

Sumber: Engadget