Jumlah Tontonan di Twitch dan Facebook Gaming Meningkat Hampir 50% di 2021

Pandemi yang masih terus berlanjut memang memaksa banyak orang untuk tetap di rumah demi tujuan yang baik. Hal tersebut membuat banyak orang akhirnya mencari hiburan di dunia maya, salah satunya lewat tayangan livestreaming.

Twitch dan Facebook Gaming adalah salah satu pilihan bagi banyak orang dalam menonton ataupun melakukan livestream video game. Tingginya tayangan pada kedua platform ini bahkan membuat Twitch maupun Facebook Gaming mendapat peningkatan tayangan hampir mencapai 50%.

Statistik ini ditampilkan partner analisa milik StreamElements yaitu Rainmaker.gg. Dalam postingan blog yang berjudul “State of the Stream – 2021 Year in Review” ditampilkan berbagai data yang diperoleh dari berbagai platform streaming populer.

Image Credit: streamelements

Hasilnya, selama tahun 2021, Twitch telah ditonton lebih dari 24 miliar jam tayangan. Angka tadi meningkat 45% dibandingkan tahun 2020 lalu yang mencapai 17 miliar jam.

Sedangkan Facebook Gaming mengalami peningkatan sebesar 47% dengan 5,3 miliar jam tayangan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3,6 miliar jam.

Khusus di platform Twitch, 3 judul game mendapatkan tayangan lebih dari 1 miliar jam selama 2021 ini. Di posisi tiga, ada game battle-royale milik Epic Games, Fortnite yang ditonton 1 miliar jam. Angka tersebut meningkat sebesar 10,6% dibandingkan tahun 2020.

Image credit: Twitch

Kedua, ada League of Legends yang masih terus bertahan sebagai salah satu game paling populer di dunia dengan 1,8 miliar jam tayangan. Popularitas game buatan Riot ini kelihatannya terus meningkat bila melihat jumlah tayangannya meningkat sebesar 28,5% dibanding tahun lalu.

Sedangkan di posisi pertama ternyata ditempati oleh Grand Theft Auto V yang ditonton lebih dari 2,1 miliar jam tayangan. Meskipun telah berumur 8 tahun, tapi GTA V nyatanya mengalami pertumbuhan jumlah tayangan yang meningkat hingga 175% dibandingkan tahun sebelumnya.

Image Credit: streamelements

Game open-world milik Rockstar ternyata masih terus populer dan diminati konten-kontennya terlepas dari respon negatif para fans terhadap praktek ‘milking‘ yang terus dilakukan terhadap GTA Online.

Uniknya, meskipun ketiga game tadi telah mendapatkan jumlah tayangan yang menakjubkan namun ternyata mereka semua kalah dengan topik Just Chatting” yang mencapai 3,1 miliar tayangan. Sesuai namanya, topik ini berisi perbincangan antara sang streamer dengan para penontonnya tanpa bermain game sama sekali.

Industri Game Global Pecahkan Rekor Pendapatan di 2021

2021 masih menjadi tahun yang berat bagi industri game, namun setidaknya pertumbuhan pendapatan untuk industri ini masih terus meningkat. Dilaporkan oleh Newzoo, industri video game disebut mampu memperoleh pendapatan mencapai $180,3 miliar atau sekitar Rp 2,563 triliun.

Angka fantastis tersebut bahkan mencetak rekor baru untuk pendapatan global industri video game. Tahun 2021 ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,4% dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan tersebut dapat diraih karena industri video game masih mendapat keuntungan dari lockdown dan peraturan kerja dari rumah (WFH) yang masih terjadi.

Pasar mobile memang masih tetap mendominasi pasar video game global dengan 52%, diikuti dengan game konsol dengan 28%, dan pasar PC berada di urutan terakhir dengan 20%. Dengan presentase tersebut, pasar game mobile berhasil menyumbang pendapatan hampir $100 miliar atau lebih tepatnya $93,2 miliar (Rp1,324 triliun).

Image credit: Newzoo

Padahal, Newzoo sendiri sempat memberikan prediksi pada awal tahun ini bahwa ada kemungkinan industri video game malah akan menyusut sebesar 1,1%. Prediksi para analis ini meleset karena masih tumbuh suburnya pasar game mobile, dan juga performa pasar PC dan konsol yang mampu melebihi ekspektasi.

Newzoo awalnya memperkirakan bahwa adanya berbagai masalah di industri game seperti penundaan game-game AAA serta kelangkaan konsol dan berbagai part PC yang terjadi akan mempengaruhi tren belanja para gamer tahun ini.

Pengamatan terhadap industri video game pada tahun ini juga memberikan fakta baru bahwa pasar video game tidak lagi menjadi bisnis musiman yang tergantung pada perilisan judul-judul terkenal seperti dahulu.

Image credit: Valve

Hal tersebut dikarenakan banyak game yang kini menggunakan model bisnis game-as-a-service yang konsisten terus mengeluarkan update berupa season pass, battle pass, atau bahkan ekspansi untuk game-nya. Sehingga, para publisher game tidak lagi dipusingkan dengan siklus perilisan game tahunan yang harus dicapai.

Fakta menarik lainnya datang dari pasar cloud gaming yang ternyata mengalami peningkatan cukup signifikan pada tahun ini. Bahkan pendapatan dari pasar cloud gaming mampu meningkat hingga dua kali lipat daripada tahun lalu.

Sektor video game lainnya, seperti esport juga mengalami pertumbuhan hingga 14,5% dari tahun lalu. Sektor pendukung seperti live streaming juga ikut naik sebesar 12,7% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan Twitch mampu memecahkan rekor siarannya tahun ini dengan jumlah durasi tayangan yang mencapai 23,3 miliar jam.

Benchmark Awal GPU Intel Arc Tunjukkan Performa Menjanjikan

Intel saat ini memang tengah bersiap untuk meluncurkan GPU pertamanya yang diberi nama Intel Arc. Intel memang tidak memberikan banyak informasi mengenai GPU pertamanya ini selain rumor bahwa GPU tersebut nantinya akan bersaing dengan GPU high-end seperti NVIDIA RTX 3070 dan AMD Radeon RX 6700 XT.

Mendekati perkenalan resminya yang kemungkinan besar akan dilakukan pada gelaran CES 2022 Januari mendatang, hasil benchmark dari GPU Intel tersebut ternyata sudah mulai muncul di jagat maya. Salah satunya yang ditemukan dan diunggah oleh akun Twitter @Tum_Apisak.

Dalam cuitan tersebut, Apisak hanya memberikan caption “Intel(R) Xe Graphics” dengan foto hasil benchmark terhadap kartu grafis Intel DG2 tersebut di game Ashes of the Singularity beserta dengan link ke lama web resminya.

Sayangnya, hasil benchmark tersebut cukup mencurigakan karena banyak informasi mengenai kartu grafis tersebut yang tidak ditampilkan. Kemudian entah mengapa benchmark yang dilakukan tersebut hanya menggunakan pengaturan grafis medium di resolusi 1080p.

Padahal dalam data benchmark yang terpampang, tertulis bahwa pengetesan dilakukan dengan prosesor Intel Core i9-12900k yang merupakan prosesor tertinggi gen 12 milik Intel. Prosesor tersebut ditandemkan dengan RAM 32 GB yang seharusnya cukup untuk melakukan benchmark di kualitas grafis tertinggi dengan resolusi 4K sekalipun.

Kemudian game Ashes of Singularity yang digunakan juga cukup mencurigakan karena game ini bukan game yang umum digunakan untuk benchmark. Apalagi untuk melakukan tes terhadap GPU, Ashes of Singularity sendiri merupakan game yang lebih condong ke beban CPU (CPU-bound).

Image credit: Apisak on Twitter

Namun terlepas dari semua hal yang mencurigakan tersebut, GPU Intel misterius tersebut memperlihatkan performa yang cukup meyakinkan. Dari tabel performa yang disertakan oleh Apisak diperlihatkan bahwa kartu grafis ini punya skor performa di atas RTX 3070 Ti dan bahkan berada sedikit di bawah RTX 3080 Ti.

Hasil pengetesan tersebut tentu sejalan dengan rumor yang ada pada GPU Intel ini. Sehingga kemungkinan besar GPU intel Arc Alchemist ini akan langsung masuk ke pasar persaingan GPU high-end melawan NVIDIA dan AMD. Semoga saja nantinya Intel dapat memberikan harga yang menarik untuk membuat fans yakin untuk beralih ke GPU baru tersebut.