Fujifilm X100V Usung Sensor dan Lensa Baru, Plus Touchscreen

Fujifilm meluncurkan kamera compact premium terbarunya, X100V. Iterasi kelima seri X100 ini hadir membawa sejumlah pembaruan yang cukup signifikan selagi masih mempertahankan elemen-elemen khas yang membuatnya populer selama ini.

Yang pertama, X100V mengemas sensor APS-C X-Trans CMOS 4 beresolusi 26 megapixel, sensor yang sama seperti yang tertanam pada Fujifilm X-T3 maupun X-Pro3. Sensor berdesain backside-illuminated tersebut turut didampingi oleh X-Processor 4 yang menjanjikan dongkrakan performa, tidak terkecuali untuk urusan autofocus dan face/eye detection.

Sudah menjadi ciri khas seri X100 sejak generasi pertamanya dan tidak pernah diubah adalah lensa fixed 23 mm f/2. Di X100V pun masih demikian, akan tetapi Fujifilm telah membenahi rancangan optiknya supaya lebih cekatan mengunci fokus dari jarak dekat, serta dapat menghasilkan gambar yang lebih tajam di bagian ujung frame.

Fujifilm X100V

Selanjutnya, X100V rupanya tidak luput dari tren yang dijalani Fujifilm belakangan ini, yakni memperbaiki kapabilitas video secara drastis. Benar saja, X100V mampu merekam dalam resolusi maksimum 4K 30 fps, atau 1080p 120 fps untuk efek slow-motion. Fuji bahkan tak lupa menyematkan mode F-log sehingga videografer bisa menerapkan color grading secara manual selama menyunting.

Elemen khas lain seri X100 adalah hybrid viewfinder (optik dan elektronik). X100V tentu masih mempertahankannya, akan tetapi juga menyempurnakan viewfinder elektroniknya lewat panel OLED beresolusi 3,69 juta dot, bukan lagi panel LCD seperti sebelumnya. Di bawahnya, ada LCD yang kini sudah merupakan touchscreen dan bisa di-tilt dua arah.

Fujifilm X100V

Lucunya, Fujifilm mengklaim bodi retro X100V weather resistant, tapi hanya ketika dipasangi adapter ring AR-X100 dan protection filter PRF-49. Keduanya merupakan aksesori opsional, jadi bisa dibilang weather resistance-nya pun opsional, sebab lensanya masih membutuhkan proteksi ekstra.

Fujifilm X100V rencananya bakal mulai dipasarkan pada akhir Februari mendatang seharga $1.400. Naik $100 dari iterasi sebelumnya (X100F), tapi peningkatannya juga signifikan mengingat selisih umurnya tiga tahun.

Sumber: DPReview.

Fujifilm X100F Andalkan Sensor Baru dan Kontrol yang Lebih Lengkap

Seri Fujifilm X100 merupakan kamera yang sangat unik karena posisinya yang berada di tengah-tengah kamera mirrorless dan kamera pocket. Kualitas gambarnya setara, tapi tidak sefleksibel mirrorless karena lensanya tidak dapat dilepas-pasang. Ukurannya tergolong compact, tapi masih belum seringkas kamera macam Sony RX100.

Kendati demikian, formula ini terbukti sukses membawa nama Fujifilm kembali harum di industri kamera digital. Sudah tiga generasi X100 mereka ciptakan, dan tahun 2017 ini mereka sudah siap untuk memperkenalkan generasi keempatnya, Fujifilm X100F.

Sesuai dugaan, X100F masih mempertahankan desain retro milik ketiga pendahulunya, wajar saja mengingat ini merupakan salah satu nilai jual utama seri X100. Hybrid viewfinder pun juga masih ada, namun kini pengguna dapat mengatur tingkat magnifikasi EVF-nya ketika dalam mode Electronic Rangefinder.

Kenop shutter speed-nya kini bisa dipakai untuk menyesuaikan ISO, sedangkan kenop exposure compensation-nya sekarang sampai +/- 5 stop / Fujifilm
Kenop shutter speed-nya kini bisa dipakai untuk menyesuaikan ISO, sedangkan kenop exposure compensation-nya sekarang sampai +/- 5 stop / Fujifilm

Namun pembaruan yang saya pribadi paling suka adalah aspek kontrol yang lebih komplet. Utamanya berkat kehadiran sebuah joystick kecil di panel belakang yang bisa dipakai untuk menyesuaikan titik fokus secara jauh lebih mudah ketimbang menggunakan empat tombol arahnya.

Beralih ke depan, ada tambahan sebuah command dial yang bisa dikustomisasi. Kenop shutter speed-nya pun sekarang juga bisa dimanfaatkan untuk mengatur tingkat ISO dengan cepat, sedangkan kenop exposure compensation-nya yang berada di paling kanan kini mengemas indikator “C” yang memungkinkan pengaturan exposure sampai +/- 5 stop dengan bantuan command dial itu tadi.

Menentukan titik fokus kini jauh lebih mudah berkat sebuah joystick mini di panel belakang X100F / Fujifilm
Menentukan titik fokus kini jauh lebih mudah berkat sebuah joystick mini di panel belakang X100F / Fujifilm

X100F turut menjanjikan peningkatan kualitas gambar berkat pemakaian sensor APS-C X-Trans III beresolusi 24,3 megapixel dan chip X-Processor Pro, yang keduanya dipinjam dari Fuji X-Pro2 dan X-T2. Soal lensa, X100F masih mengusung lensa 23mm f/2.0 dengan kualitas optik yang sudah sangat terbukti.

Penyempurnaan terus berlanjut ke aspek performa, dimana X100F diklaim lebih kencang lagi soal penguncian fokus, startup time maupun shutter release. Jumlah titik fokus yang dapat dipilih pun naik dari 49 menjadi 91 titik. Bisa jadi embel-embel abjad “F” yang dipilih Fuji merujuk pada kata “fast”.

Fujifilm rencananya akan melepas X100F ke pasar AS dan Kanada mulai 16 Februari mendatang seharga $1.299. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni full-hitam dan kombinasi silver-hitam.

Sumber: DPReview.