Google Keep Kini Terintegrasi ke Dalam Google Docs

Kabar gembira bagi Anda pengguna Google Keep. Aplikasi pembuat catatan dengan interface yang amat simpel tersebut kini merupakan bagian dari G Suite, kumpulan aplikasi dan layanan penunjang produktivitas dari Google.

Masuknya Keep dalam G Suite ini memungkinkan Google untuk mengintegrasikannya ke dalam layanan Google Docs. Premis yang ditawarkan sederhana saja: Anda dapat mengambil ide dan catatan-catatan yang Anda buat di Keep, lalu menambahkannya ke Docs untuk mempermudah sesi brainstorming.

Jadi ketika mengakses Docs dari web, Anda bisa membuka menu Tools dan menampilkan Keep beserta semua catatan yang tersimpan di samping kanan. Dari situ Anda bisa menarik catatan dan menempatkannya langsung di dokumen yang sedang Anda kerjakan, tidak perlu lagi copy-paste.

Pencarian catatan juga bisa dilakukan dari sini, sehingga Anda tidak perlu keluar dari Docs guna mencari informasi yang dibutuhkan. Anda pun juga dapat membuat catatan baru tanpa meninggalkan Docs, atau Anda juga bisa menyalin teks dari dokumen untuk dijadikan catatan baru. Lalu saat Anda membuka catatan baru itu di Keep, Anda bisa mengklik tautan untuk kembali ke dokumen aslinya.

Integrasi semacam ini pastinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna Google Docs yang selama ini masih mengandalkan aplikasi pembuat catatan lain.

Sumber: Google.

Google Jamboard Adalah Papan Tulis Digital Berteknologi Cloud

Internet dan cloud telah mengubah cara kita berkolaborasi dalam dunia kerja. Berkat layanan macam G Suite, tatap muka tak lagi diperlukan. Pun demikian, ada kalanya sesi brainstorming akan berlangsung lebih efektif ketika kita semua berkumpul dan mencantumkan ide-ide di atas papan tulis.

Papan tulis, yang benar saja? Tentunya bukan papan tulis biasa, melainkan yang telah terintegrasi dengan berbagai macam layanan cloud dan memudahkan kolaborasi secara real-time, bahkan dengan anggota tim yang harus menghadiri rapat dari tempat lain via video call. Itulah premis di balik Google Jamboard.

Perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah monitor 4K berukuran 55 inci. Seluruh bentang layarnya merupakan panel sentuh, dimana ia bisa diperlakukan layaknya sebuah papan tulis digital. Untuk itu, Google pun telah membekali setiap unitnya dengan sepasang stylus dan penghapus, plus sebuah webcam, speaker dan Wi-Fi.

Kehadiran roda membuat Jamboard mudah dipindah dari satu ruang ke yang lain / Google
Kehadiran roda membuat Jamboard mudah dipindah dari satu ruang ke yang lain / Google

Ada banyak yang bisa dilakukan dengan Jamboard pada sesi brainstorming. Tiap-tiap anggota tim yang terhubung via aplikasi smartphone dan tablet dapat melontarkan idenya dengan mudah, bisa dalam bentuk gambar atau konten lain dari hasil pencarian web, atau bisa juga dokumen dari Google Docs maupun Drive.

Fitur esensial lain seperti sticky note maupun handwriting dan shape recognition turut tersedia. Dan yang lebih menarik lagi, semua ide yang dicantumkan akan tersimpan dalam Google Drive. Jadi meskipun rapat telah usai, Anda masih bisa melanjutkan sesi brainstorm sendiri.

Menurut Google, harmonisasi hardware dan software yang apik pada Jamboard juga didasari oleh masukan dari perusahaan-perusahaan yang memang menggunakan layanan G Suite, Netflix dan Spotify contohnya. Soal hardware, Google memercayakan BenQ yang memang sudah berpengalaman memproduksi monitor.

Google Jamboard rencananya akan dipasarkan mulai tahun depan seharga $6.000. Google juga membuka Early Adopter Program bagi tim pengguna G Suite yang tertarik dengan Jamboard.

Sumber: Google Blog.