Gaming Sampai Audiophile ‘Pemula’, Sennheiser Punya Headset yang Tepat Untuk Anda

Mampu memengaruhi manusia memaknai lingkungan di sekitarnya, bagi Sennheiser, suara memainkan peranan penting di berbagai konten hiburan. Sang spesialis audio asal Jerman itu tanpa lelah memperluas jajaran produk, menawarkannya ke lebih banyak segmen konsumen. Dan di triwulan terakhir tahun ini, Sennheiser membawa banyak sekali headphone baru ke Indonesia.

Sennheiser 2016 6

Hal paling menarik di event peluncuran pada tanggal 20 Oktober kemarin ialah, produk-produk di sana bukanlah hidangan eksklusif audiophile. Lalu siapa target pasarnya? Perangkat-perangkat ini ditujukan untuk pecinta musik casual, gamer, dan seperti kata marketing manager Wee Hong, konsumen yang ingin mencoba jadi audiophile tanpa perlu ‘membakar isi kantong’. Headphone-headphone tersebut terdiri atas varian HD 500 Series, HD 2 serta HD 4 yang stylish, headset gaming serta terdapat pula sepasang amplifier.

Sennheiser 2016 9

 

HD 2 Series

Sennheiser 2016 2

Terdiri dari tiga model, yaitu HD 2.10, HD 2.20s dan HD 2.30 i/G, penampilan anggota keluarga HD 2 Series memang berbeda, tapi masih mempunyai benang merah di sisi desain: stylish, ramping, dan foldable. Masing-masing punya karakteristik berbeda: HD 2.10 lebih all-rounder, menjanjikan proyeksi dan respons suara stereo dinamis; HD 2.20s fokus pada vokal dan soundstage tanpa mengorbankan bass; lalu HD 2.30 i/G merupakan varian paling seimbang dan mumpuni di antara ketiga HD 2 Series.

Sennheiser 2016 10

 

HD 4 Series

Masih tetap mengusung struktur foldable, HD 4.20s dan HD 4.30 i/G mempunyai earcup lebih besar, berperan sebagai pembaruan dari HD 461 dan HD 471. Di keluarga 4 Series, HD 4.20s memberikan Anda output seimbang, respons akustik detail serta bass bertenaga. Soundstage HD 4.30 i/G sendiri diklaim ‘lebih hidup’, suara akustiknya bersih dipadu bass ‘dinamis yang kaya’. Sennheiser meng-upgrade beberapa aspek seperti mengganti komposisi material sehingga lebih kuat, juga membubuhkan bantalan yang lebih empuk.

Sennheiser 2016 1

Wee Hong bilang, kehadiran HD 2 dan 4 Series membuat pengalaman mendengarkan musik di perjalanan berubah dari ‘good to go’ menjadi ‘great to go’.

Sennheiser 2016 5

 

HD 500 Series

Keluarga HD 500 Series menjadi primadona di acara kali ini, diramu untuk menghidangkan home entertainment jempolan dan terbaik di kelasnya. Sang marketing manager bilang, headphone-headphone ini sangat pas buat audiophile pemula. Penampilan mereka hampir serupa, perbedaanya hanya terletak pada komposisi warna.

Sennheiser 2016 11

HD 559

Diracik untuk ‘membuka potensi’ home audio, karakter suaranya hangat dengan nada menengah dan tinggi yang jernih. Kapabilitas bass-nya lebih kuat dibandingkan saudara-saudarinya, ditopang transducer 38mm 50-ohm, memanfaatkan desain open around ear. Earpad lembutnya dapat Anda ganti.

HD 569

Sennheiser 2016 16

Rupa dan pemilihan warnanya hampir mirip HD 559, termasuk kehadiran kabel dettachable sepanjang 3m (ada bonus kabel lebih pendek dengan colokan 3,5mm juga) dengan jack 6,3mm, bass ialah spesialisasi HD 569: jangkauannya tinggi, jernih, dentumannya menonjol, lalu headphone mampu memisahkan suara vokal dan bass secara optimal.

HD 579

Sennheiser 2016 15

Warna keperakan HD 579 mewakilkan sejumlah kapabilitas premium. Ditopang driver besutan Sennheiser sendiri, headphone mampu menghasilkan audio seimbang di mana nada mengenah dan tinggi terdengar sangat detail. Bass-nya juga tidak berlebihan, terasa halus karena sengaja dikontrol secara optimal. Oh, HD 579 juga sudah dibekali kemampuan soundstage 3D.

HD 599

Sennheiser 2016 14

Namun untuk menikmati musik-musik binaural recording secara memuaskan, saya pribadi sangat merekomendasikan HD 599. Performa open headset ini dalam menyajikan audio tiga dimensi tak kalah jempolan dari produk-produk yang lebih mahal. Kemampuannya mensimulasikan jarak antara telinga dengan sumber suara sangat luar biasa.

 

Gaming

Enggannya Sennheiser berkompromi pada mutu menjadi penghalang bagi gamer untuk meminang headset-headset terdahulu. Namun belakangan, mereka mulai mengubah strategi. GSP 300, sebuah headphone gaming terjangkau diperkenalkan bersama sepasang amplifier – GSX 1000 dan GSX 1200 Pro – di Gamescom 2016. Dan baru di bulan ini, GSP 350 menyusul, dipersenjatai audio surround 7.1. Anda tidak mau yang standar? Jangan cemas, Sennheiser turut membawa PC 373D ke tanah air.

GSP 300 & 350

Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, perbedaan penampilan pada kedua headphone ini hanya terletak pada warna bantalan. GSP 300 mempunyai padding biru, dan GSP 350 warna merah. Sennheiser menjelaskan bahwa GSP 300 lebih pas dipergunakan oleh penikmat game di console karena hanya di PC kemampuan channel 7.1 milik GSP 350 bisa diakses. Keduanya dibekali boom mic ber-noise cancelling, sudah lulus uji ketahanan, dan Sennheiser berani memberikan garansi internasional selama dua tahun.

Sennheiser 2016 18

Sennheiser 2016 19

PC 373D

Meski sama-sama menyimpan teknologi Dobly 7.1 Surround Sound seperti GSP 350, PC 373D berada beberapa tingkatan di atasnya. Rancangannya premium dengan bantalan beludru mewah, diklaim sangat nyaman dipakai di waktu lama. Output suara dapat Anda konfigurasi lewat software, lalu Sennheiser tidak lupa mencantumkan teknologi noise-cancelling level profesional di mic-nya.

Sennheiser 2016 17

Sennheiser 2016 12

GSX 1000 & 1200 Pro

Via kedua amplifier ini, Anda bisa merasakan audio binaural serta ditawarkan keleluasaan pengaturan equalizier. Tak cuma game, GSX 1000 dan 1200 Pro dapat pula digunakan untuk mendongkrak kualitas penyajian musik sampai film. Anda bahkan dipersilakan mengatur volume sidetone (memungkinkan kita mendengar suara sendiri).

Sennheiser 2016 21

Sennheiser 2016 20

Daftar harga masing-masing produk bisa Anda lihat di bawah:

  • HD 2.10 – Rp 900 ribu
  • HD 22.0s – Rp 1,33 juta
  • HD 2.30 i/G – Rp 1,66 juta
  • HD 4.20s – Rp 1,49 juta
  • HD 4.30 i/G – Rp 1,82 juta
  • HD 569 – Rp 3 juta
  • HD 579 – Rp 3,4 juta
  • HD 599 – Rp 4,2 juta
  • GSP 300 – Rp 1,66 juta
  • GSP 350 – Rp 2,3 juta
  • PC 373D – Rp 4,95 juta
  • GSX 1000 – Rp 3,78 juta
  • GSX 1200 Pro – Rp 4,2 juta

Sennheiser 2016 3

Sennheiser 2016 8

Sennheiser 2016 4

Simpan Teknologi Akustik High-End, Sennheiser GSP 350 Siap Jadi Teman Setia Gamer

Butuh lebih dari dua dekade bagi Sennheiser buat memperkenalkan open headphone pertama mereka sejak didirikan beberapa minggu seusai Perang Dunia kedua. Puluhan tahun setelahnya, perusahaan Jerman spesialis produk audio hi-fidelity ini terus beradaptasi mengikuti perkembangan tren di ranah itu. Dan belakangan, gaming menjadi salah satu perhatian mereka.

Di acara Gamescom 2016 bulan Agustus silam, Sennheiser menyingkap sebuah headphone dan dua amplifier baru yang mereka racik khusus buat para gamer profesional. Sepertinya ekspansi sang produsen di tahun ini tidak berhenti sampai di sana karena belum lama Sennheiser mengumumkan headset GSP 350, yaitu versi lebih premium dari GSP 300. Senjata andalan mereka kali ini adalah teknologi akustik high-end dan sistem surround sound 7.1.

Sennheiser GSP 350 1

Dari sisi penampilan, GSP 350 hampir identik dengan GSP 300 – desainnya terinspirasi dari headset penerbang. Perangkat tersebut mudah disesuaikan ke telinga, seperti apapun bentuk kepala Anda. Sennheiser mengerti gamer mudah terbawa suasana dan sering kali ’emosional’. Oleh karena itu, headphone dibuat dari bahan yang kuat serta telah lulus uji ekstensif. Sennheiser juga memberikan garansi internasional selama dua tahun. Perbedaan utama dari GSP 300 hanya penggunaan warna merah – bukan biru – di sisi dalam tubuh hitamnya.

Headphone dilengkapi bantalan telinga ergonomis dengan memory foam. Fungsi utamanya tentu saja adalah untuk memastikan Anda mendapatkan kenyamanan maksimal saat harus ber-gaming di waktu lama. Kegunaan kedua dari bahan ini ialah sebagai sistem noise cancelling pasif.

Sennheiser GSP 350 2

Selain itu, GSP 350 turut dibekali Surround Dongle, dan di dalamnya-lah Sennheiser menyematkan teknologi akustik. Dongle berperan sebagai ‘jembatan’ antara headphone dan PC, tersambung via colokan audio dan USB. Dengannya, Anda bisa mengkatifkan mode stereo atau Dolby 7.1 Surround Sound. GSP 350 turut ditopang software yang memungkinkan Anda mengustomisasi setting sesuai game dan memilih preset equalizer: netral/normal, gaming, eSport, dan mode premium untuk menikmati musik.

Buat fungsi komunikasi, Sennheiser membubuhkan microphone noice-cancelling, mampu menyingkirkan gangguan suara-suara eksternal. Kemudian, ‘lengan’ mic boom pendek di sana dimaksudkan untuk meminimalisir suara nafas, sehingga obrolan jarak jauh bersama kawan jadi lebih jelas. Fungsi mute bisa diaktifkan cukup dengan mengangkat microphone ke atas.

Sennheiser GSP 350 3

Perlu Anda ketahui, Sennheiser GSP 350 kompatibel ke platform gaming berbeda, namun fitur Dolby 7.1 Surround Sound hanya bisa diakses dari PC. Sang produsen belum memberi tahu kapan GSP 350 akan meluncur, tapi mereka sudah menginformasikan harganya, yaitu US$ 140.

Sumber: Sennheiser.