Fujifilm Instax Mini Evo Adalah Hybrid Instant Camera Sekaligus Printer Smartphone

Fujifilm telah mengumumkan instax mini Evo. Sebuah hybrid instant camera dan sekaligus printer smartphone dalam satu paket. Fujifilm menggabungkan kamera instan analog dengan kemampuan digital. Artinya pengguna instax mini Evo dapat memotret sebanyak mungkin, memilih foto mana yang ingin langsung dicetak, foto mana yang ingin dibagikan, dan menyimpan foto untuk diakses nanti.

Berbagai pilihan unik tersebut, berpadu dengan gaya analog klasik kamera instax tradisional yang mampu menciptakan pengalaman premium yang melampaui fotografi kamera instan standar.

Instax mini Evo memberikan para penggunanya 100 kemungkinan kombinasi berkat 10 efek lensa dan 10 efek film yang dimilikinya. Efek lensa yang tersedia meliputi Normal, Vignette, Soft Focus, Blur, Fisheye, Color Shift, Light Leak, Mirror, Double Exposure, dan Half-Frame. Sementara, 10 efek filmnya termasuk Normal, Vivid, Pale, Canvas, Monochrome, Sepia, Yellow, Red, Blue, dan Retro.

Selain dapat mencetak langsung dari kamera menggunakan Instax Mini film, Anda dapat menyimpannya ke kartu microSD atau mengirimkan foto ke galeri smartphone yang terhubung menggunakan aplikasi Instax Mini Evo Smartphone. Sebaliknya, dengan aplikasi tersebut Anda juga dapat mencetak foto hasil bidikan kamera smartphone.

Dari segi desain, instax mini Evo tampak seperti kamera analog dengan gaya rangrinder. Warna silver dan paduan cover kulit imitasi hitamnya menambah kesan klasiknya. Dimensi tepatnya 87×122.9×36 mm dan beratnya sekitar 285 gram.

Bagian depan terdapat layar 3 inci dan beberapa tombol untuk navigasi di samping kanannya. Lalu, di pelat atas terdapat roda putar untuk beralih lensa dan efek film, serta tuas untuk mencetak foto. Dalam sekali pengisian daya, instax mini Evo dapat menjepret hingga 100 foto.

Bagian dalam, ia mengemas sensor CMOS 1/5 inci dengan filter warna primer dan di depannya lensa 28mm dengan aperture F2.0. Foto digital yang disimpan beresolusi 2.560×1.920 piksel atau hanya sekitar 4,9MP.

Kamera memiliki rentang ISO dari 100 hingga 1600 dan rentang shutter speed dari 1/4s hingga 1/8000s. Jarak fokus minimumnya 10 cm, exposure compensation tersedia dari -2 hingga +2 dan kamera menggunakan sistem pengukuran TTL. Selain white balance otomatis, ada beberapa prasetel WB yang dapat dipilih pengguna dan jarak flash bawaannya sekitar 50 cm hingga 1,5 m.

Bersama instax mini Evo, Fujifilm juga merils film instan baru bernama Instax Mini Stone Grey dan dipaketkan dalam penjualan kamera. Harga instax mini Evo dibanderol US$199.95 atau sekitar Rp2,8 jutaan dan satu pack film barunya dijual US$14.99 (Rp200 ribuan).

Sumber: DPreview

Instax Link Wide Adalah Printer Smartphone Terbaru Fujifilm dengan Format Instant Film Instax Wide

Fujifilm telah mengumumkan printer smartphone baru Instax Link Wide yang mampu mencetak foto berukuran lebih besar menggunakan format instant film Instax Wide. Konsepnya serupa dengan Instax Mini Link, cukup sambungkan smartphone Anda melalui Bluetooth, lalu gunakan aplikasi untuk mengedit dan mencetak foto dengan format Instax dari rol kamera Anda.

Instant film Instax Mini yang digunakan Instax Mini Link hanya berukuran 86×54 mm dan fotonya 62×46 mm, cukup kecil dan dapat dengan mudah disimpan di dalam dompet. Sementara, Instax Wide punya dimensi 86×108 mm dan foto di dalamnya 62×99 mm, jauh lebih besar dan cocok buat pajangan di dinding maupun di meja.

Instax-Link-Wide-1 Instax-Link-Wide

Dengan demikian, bentuk dari printer Instax Link Wide memang lebih bongsor daripada Instax Mini Link. Namun masih cukup ringkas dibawa bepergian, dimensinya 139×127.5×33.7 mm dengan bobot 340 gram termasuk instant film dan dilengkapi dengan dock bawaan.

Instax Link Wide juga kompatibel dengan kamera mirrorless Fujifilm X-S10 dan memungkinkan Anda mencetak langsung dari kamera tersebut. Kombinasinya dengan fitur film simulation dapat menghasilkan warna yang sangat menarik.

Tentu saja, Anda tetap bisa mencetak foto yang diambil dari kamera smartphone atau kamera mirrorless lain. Caranya dengan mengirimkannya ke smartphone dan kemudian ditambahkan ke aplikasi Instax Link.

Mode color rich dan natural di Fujifilm Instax Link Wide.
Mode color rich dan natural di Fujifilm Instax Link Wide.

Untuk sekali pengisian daya, Fujifilm mengklaim bahwa Instax Link Wide dapat mencetak hingga 100 kali. Ada dua mode pencetakan yang tersedia, rich dan natural yang memungkinkan Anda memilih antara keluaran warna terang dan imersif atau jenuh dan klasik.

Harga printer smartphone terbaru dari Fujifilm ini dibanderol US$149,95 atau sekitar Rp2,1 jutaan dengan pilihan warna ash white dan mocha gray. Fujifilm juga bakal memperkenalkan varian baru dari film Instax Wide dengan harga US$21,99 isi 10 lembar.

Sumber: TheVerge

Fujifilm Umumkan Printer Smartphone Instax Mini Link

Teknologi mobile photography berkembang pesat dari tahun ke tahun. Saat ini kebanyakan smartphone dibekali multi kamera dan deretan fitur berbasis AI, foto ‘berkualitas’ bisa didapatkan dengan sekali menekan tombol rana.

Setelah diambil ke mana hasil foto tersebut pergi? Biasanya beberapa foto yang terpilih akan di-upload ke media sosial dan apakah Anda berniat untuk mencetaknya?

Fujifilm-instax-mini-link

Kemarin Fujifilm Indonesia telah merilis printer smartphone terbarunya, yaitu ‘instax mini Link’ yang memungkinkan kita mencetak foto berkualitas secara langsung dari smartphone.

Don’t just take, give”, foto-foto yang kita ambil tidak memiliki makna lebih jika hanya disimpan secara pribadi. Link pun hadir lebih dari sekadar alat cetak saja, melainkan sebagai sebuah penghubung sekaligus sarana komunikasi untuk mencetak berbagai koleksi foto-foto di smartphone yang kemudian digunakan sebagai cara menyampaikan perasaan, ekspresi, dan kenangan.

Instax mini Link ini dibanderol Rp1.749.000 dan bisa didapatkan secara pre-order melalui Blibli.com mulai tanggal 4 – 13 Oktober 2019. Fujifilm juga mengadakan acara pameran di Kota Kasablanka dengan tema “Smart Way to Share”, mulai dari tanggal 3 hingga 13 Oktober 2019.

Printer smartphone ini akan tersedia dalam tiga pilihan warna, dusky pink, ash white, dan dark denim. Ketiga warna dipilih lantaran instax mini Link ditargetkan untuk pria dan wanita.

Ukurannya cukup ringkas, mudah dibawa bepergian. Cara memakainya juga sangat simple, pertama unduh dulu aplikasi instax mini Link – ada di Play Store maupun App Store. Setelah itu, hubungkan dengan smartphone melalui sambungan Bluetooth.

Fujifilm-instax-mini-link

Ada banyak fitur yang ditawarkan pada aplikasi instax mini Link, dari print mode, simple print, video print untuk mencetak frame atau adegan tertentu pada video, instax camera, fun mode, match test untuk mencocokkan kompatibilitas dengan teman atau orang terdekatnya, dan party print – di mana beberapa pengguna dapat mengirim foto favorit mereka, kemudian Link akan menggabungkannya dalam satu cetakan foto yang unik dan fun.

Untuk pertama kalinya, Fujifilm menghadirkan teknologi motion sensor pada instax mini Link. Fitur ini berguna untuk jika para pengguna akan mengambil foto dari aplikasi maka Link dapat digunakan untuk mengontrol kamera smartphone dari jarak jauh. Pengguna bisa melakukan zoom in dan zoom out hanya dengan memiringkan bodi Link ke atas atau ke bawah.

Printer ini menggunakan kertas instax mini film, jadi kualitasnya terjamin. Sekali charge, instax mini Link dapat digunakan untuk mengeprint foto hingga 100 kali print.

Fujifilm Instax Square SQ20 Hadir di Indonesia, Kamera Instan Hybrid Kaya Fitur

Namanya Prilita Kamalia, 23 tahun. Ia bekerja sebagai Social Media Spesialist dan belum lama ini bergabung di Dailysocial. Jujur saja, saya agak kaget ketika dia mengeluarkan perangat kamera instan dari dalam tasnya dan meminta dipotret.

Menurutnya, tidak semua harus didigitalkan. Selain untuk melengkapi tulisan di jurnal, hasilnya biasanya diberikan ke temannya sebagai kenang-kenangan.

Tipe yang digunakan adalah Fujifilm Instax Mini 8, biasanya ia menghabiskan 20 lembar senilai Rp150.00 per bulan. Tipe ini masih analog dan tidak memiliki layar. Jadi, saya harus menggunakan viewfinder yang berukuran kecil untuk membidik objek dan saya juga harus ekstra hati-hati karena harus berhasil dalam sekali jepret.

Setelah ia mengetahui Fujifilm Instax Square SQ20 hadir di Indonesia, tentu saja ia sangat antusias – sudah ada keinginan untuk upgrade.

Fujifilm Instax Square SQ20 Resmi Hadir di Indonesia

fujifilm-instax-square-sq20-hadir-di-indonesia

Ya, hari ini Fujifilm meluncurkan kamera instan hybrid terbaru, yaitu Instax Square SQ20. Sesuai namanya, SQ20 menghasilkan bidikan dalam aspek rasio 1:1 atau persegi.

Disebut hybrid, karena SQ20 mengombinasikan digital dan analog. Hasil foto maupun videonya bisa disimpan secara digital ke microSD. Sebelum mencetaknya langsung dari kamera, kita bisa melakukan editing atau menerapkan filter yang disukai.

Sederet fitur baru pun melengkapi penerus dari SQ10 ini, motion mode misalnya. Di mana SQ20 mampu merekam video untuk menciptakan efek foto baru atau mengambil foto objek yang bergerak untuk mendapatkan momen.

Motion mode sendiri terdiri dari tiga fitur utama, yaitu frame grab, time shift collage, dan sequence filter. Dengan frame grab, kita merekam video maksimal berdurasi 15 detik. Kemudian, kita bisa memilih frame foto terbaik dari video tersebut guna mendapatkan momen atau ekspresi yang pas.

Sementara, time shift collage memungkinkan kita mengambil empat foto berbeda dalam waktu rentang tertentu – mirip dengan mode burst. Sedangkan, sequence filter memungkinkan kita menambahkan efek dinamis dan dreamy pada foto dengan adanya bayangan pada gerakan objek untuk menghasilkan foto yang lebih dramatis.

Selain tiga fitur baru tersebut, masih banyak lagi mode atau fitur menarik lainnya. Seperti collage dengan beragam tema atau template yang bisa dipilih, fitur 4x digital zoom, partical color, color filter, skin brightening, dan banyak lagi.

Dari segi tampilan, Fujifilm tetap menyuguhkan garis desain Instax yang ikonik. Dengan sudut-sudut yang agak membulat, sehingga nyaman saat dioperasikan.

fujifilm-instax-square-sq20-hadir-di-indonesia

Lalu, berapa harganya? Fujifilm Instax Square SQ20 dibanderol Rp2.999.000 di Indonesia dan tersedia dalam pilihan warna beige dan matte black. Pre-order sudah dibuka di Blibli, mulai dari tanggal 15-25 November 2018 atau Anda bisa mendapatkannya di outlet resmi Fujifilm mulai Desember 2018.

Kamera Instan Fujifilm Instax Square SQ20 Juga Mampu Merekam Video Singkat

Tema fotografi high-end di ajang Photokina 2018 yang dimeriahkan oleh varian full-frame mirrorless hingga prototype bersensor monster tampaknya juga menular ke kelas ‘fotografi retro‘. Di ranah tersebut, Fujifilm Instax merupakan salah satu pilihan favorit konsumen. Dan inkarnasi terkini dari kamera instan Fuji tersebut memiliki fitur yang tidak ada di generasi sebelumnya.

Setelah memperkenalkan kamera analog bertema nostalgia Instax Square SQ6 di bulan Mei kemarin, Fujifilm kali ini menyingkap penerus dari kamera instan hybrid Instax Square SQ10. SQ10 sempat mencuri perhatian konsumen dengan kemampuannya menyimpan file gambar sebelum dicetak di kertas film, dan kali ini, adiknya yang bernama Instax Square SQ20 mampu merekam video.

Instax Square SQ20 memperkenankan pengguna merekam video berdurasi 15 detik. Bagi pengguna gadget modern, waktu sesingkat itu memang tak terlihat mengesankan. Tapi kapabilitas menarik dari SQ20 adalah, ia mampu menggunakan klip video tersebut untuk menciptakan efek foto baru. Selanjutnya, Anda bisa mengeditnya lebih jauh dan mencetak foto langsung dari kamera.

Produsen juga membubuhkan fitur baru bernama Motion Mode. Dengannya, Anda dipersilakan mencari momen terbaik dalam video buat dicetak. Mode tersebut didukung fungsi Sequence untuk menciptakan efek berbayang/bergerak, dan sebagai alternatifnya, Anda dapat menambahkan bingkai ala film strip atau menerapkan efek retro ala film-film tua.

Fujifilm Instax Square SQ20 1

Untuk fungsi foto still, Anda dapat menemukan opsi familier semisal mode standar, Bulb, Double Exposure, Split, Collage (memunculkan beberapa gambar di satu frame), serta Time Shift Collage (menampilkan empat foto objek yang sama di waktu berbeda). Fujifilm juga menyediakan tidak kurang dari sepuluh jenis filter, serta memberikan kita keleluasaan buat meng-highlight warna tertentu, mengatur tingkat kecerahan, hingga mengaplikasikan efek vignette.

Dibanding Square SQ10, spesifikasi SQ20 mengalami upgrade sekaligus downgrade. Kamera intan hybrid anyar ini mengusung sensor yang lebih kecil dari kakaknya, yakni berukuran 1/5-inci (SQ10 dibekali sensor 1/4-inci). Bagian lensanya kurang lebih sama, mempunyai aperture f/2.4, namun ukuran sensor 1./4-inci berdampak pada berkurangnya field of view. Sebagai kompensasinya, SQ20 mempunyai kemampuan zoom digital sebesar empat kali. Fitur ini pertama kali ada di kamera Instax.

Fujifilm berencana untuk mulai memasarkan Instax Square SQ20 di tanggal 20 Oktober nanti. Namun saat artikel ini ditulis, mereka belum menginformasikan harganya. Sebagai acuan, di Indonesia Square SQ10 dibanderol di kisaran Rp 4 juta.

Sumber: Fujifilm.

Memulai Hobi Kamera Film Instan untuk Keluarga, Berapa Modal yang Dibutuhkan?

Hobi fotografi saya sedang bergelora dan saya ingin istri saya turut merasakannya. Kebetulan dalam waktu dekat ini putri saya akan merayakan ulang tahun pertama dan saya sedang mempertimbangkan untuk membeli kamera film instan.

Lucunya ide ini terlintas saat bermain game Life is Strange, ketika Maxine Caulfield – seorang siswa jurusan fotografi sedang memandang foto-foto yang ditempel dengan gaya acak-acakan namun terlihat artistik.

memulai-hobi-kamera-film-instan-untuk-keluarga-3

Selain itu, desain kamera instan yang stylish dengan berbagai pilihan warna ceria tentunya bakal menarik anak dan istri saya. Hasil fotonya juga lebih unik dibanding kamera smartphone dan tentu saja tercetak langsung. Tetapi, berapa banyak modal yang dibutuhkan?

Memilih Tipe Kamera Instan

memulai-hobi-kamera-film-instan-untuk-keluarga-2
Foto: Fujifilm

Pilihan saya langsung jatuh ke Fujifilm, meski ada pula merek lain seperti Polaroid, Kodak, Leica, dan lainnya. Alasannya sederhana, harganya relatif terjangkau, modelnya banyak, dan kertas filmnya mudah didapat. Pilihannya:

  • Fujifilm Instax Mini 9 – Rp945.000
  • Fujifilm Instax Wide 300 – Rp1.599.000
  • Fujifilm Instax Mini Neo 90 – Rp1.999.000
  • Fujifilm Instax SQ6 – Rp2.049.000
  • Fujifilm Instax SQ10 – Rp3.999.000

Paling terjangkau adalah Fujifilm Instax Mini 9, bentuk dan pilihan warnanya sangat menggemaskan. Kamera ini menggunakan lensa Fujinon 60mm f/12.7 – f/32 dengan output foto seukuran kartu kredit.

memulai-hobi-kamera-film-instan-untuk-keluarga-4
Foto: Fujifilm

Tapi yang paling terbaru adalah Fujifilm Instax SQ6. Desainnya terlihat lebih kekinian dan menghasilkan jepretan dalam rasio aspek 1:1 atau persegi dengan ukuran 2,4×2,4 inci.

Lalu, yang paling canggih adalah Fujifilm Instax SQ10 dengan mengombinasikan digital dan analog. Jadi, hasil foto-fotonya tersimpan di kamera dan tak langsung tercetak.

Harga Kertas Film

Fujifilm-Instax-SQ10
Foto: Fujifilm

Satu pack kertas film berisi 10 lembar, dengan harga Rp95.000 untuk yang persegi panjang, kertas film yang wide Rp125.000, dan persegi Rp150.000.

Terbilang cukup mahal, hasil foto yang diambil akan langsung tercetak dari kamera dan tidak bisa memilih. Jadi, mungkin akan ada beberapa foto yang hasilnya tak sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Ya, namanya juga kamera analog, fitur-fiturnya juga tak secanggih kamera digital. Bahkan, untuk baterainya sendiri menggunakan baterai jenis AA dan tidak bisa diisi ulang. Atau Anda bisa juga menggunakan baterai jenis AA yang bisa di-charge ulang, mirip yang biasa digunakan untuk mainan, tentu saja akan bertambah biaya untuk membeli beterai serta charger-nya.

Verdict

memulai-hobi-kamera-film-instan-untuk-keluarga-5
Foto: Fujifilm

Saya masih ingat betul, bagaimana orang tua menunjukkan album foto-foto kenangan dan hal tersebut sangat berkesan. Kini zaman telah berubah, kita cenderung membagikan foto ke media sosial.

Mungkin saya akan mulai dari model paling basic yaitu Fujifilm Instax Mini 9. Meski modal untuk mencoba kamera Instax lumayan mahal – tapi harus diakui hasil cetaknya sangat unik. Bisa juga saya berubah pikiran, edit saja koleksi foto yang ada dan cetak sendiri dengan biaya lebih terjangkau.

Tapi, memang kalau ‘nostalgia’ adalah alasan utama saya ingin mencetak foto. Namun harus sejalan dengan perkembangan zaman, saya ingin membuat album foto kenangan yang lebih kreatif dan juga ingin menempelnya ke dinding persis seperti game Life is Strange.

Update: Terdapat penambahan keterangan tentang batera AA yang bisa diisi ulang. 

Diana Instant Square, Kamera Film Instan dengan Lensa Dapat Ditukar Meluncur di Kicstarter

Bagi penggemar kamera film cetak instan, tentunya Anda sudah amat familier dengan seri Instax dari Fujifilm.

Perusahaan kamera asal Jepang itu belum lama ini meluncurkan kamera Instax Square SQ6 ke Indonesia yang dibanderol Rp2,049 juta.

Diana-Instant-Square

Namun bagi yang mendambakan kamera analog dengan format square seperti Fujifilm Instax SQ6 tapi dengan fasilitas lebih lengkap, jawabannya datang dari Lomography.

Mereka baru-baru ini telah merilis sebuah kampanye di Kickstarter untuk pembiayaan produksi kamera Diana Instant Square.

Sebuah kamera Instax pertama di dunia yang mendukung lensa yang dapat ditukar (interchangeable) dan memiliki hot shoe atau dudukan untuk untuk memasang lampu flash pada kamera.

Ya, Diana Instant Square kompatibel dengan square film Fujifilm Instax dan juga kompatibel dengan semua lensa milik kamera instant Diana F+.

Diana-Instant-Square-2

Dalam paket penjualannya sendiri, kita bisa memilih jenis lensa yang berbeda, seperti:

  • 20mm fisheye
  • 38mm super-wide-angle
  • 55mm wide-angle (+ close-up attachment)
  • 75mm kit lens
  • 110mm telephoto

Selain itu, Diana Instant Square juga dilengkapi dengan cermin untuk selfie, viewfinder yang bisa dilepas, dan dukungan aksesori lainnya.

Diana-Instant-Square-3

Diana-Instant-Square-1

Dalam proses pengambilan gambarnya Anda memiliki kontrol untuk mengatur fokus secara manual dan nilai aperture misalnya ke F11, F19, atau F32.

Bila tertarik, harga normal Diana Instant Square akan dibanderol US$100 atau sekitar Rp1,4 juta. Namun bila Anda membantu program crowdfunding yang digelar di Kickstarter, Anda cukup membayar US$65 atau Rp900 ribuan untuk versi klasik.

Sementara untuk versi edisi khusus dibanderol US$77 atau Rp1 jutaan. Rencananya unit akan dikirim mulai bulan Desember untuk versi klasik dan bulan Januari 2019 untuk edisi khusus.

Berikut spesifikasi lebih lengkapnya:

  • Film Format: Fujifilm Instax Square Film
  • Film Size: 86 mm x 72 mm
  • Dimensions: (WxHxD) 140 mm x 115 mm x 98 mm
  • Exposure Area: 62 mm x 62 mm
  • Shutter Speed: N (1/60), B (Bulb Mode, Unlimited)
  • Aperture: Manual settings, cloudy (f/11), partlysunny (f/19), sunny (f/32)
  • Film Ejection Mechanism: Motorized
  • Multiple Exposures: Unlimited
  • Flash: Diana F+ Flash (with adapter, included in package),hot shoe (with adapter, included in package)
    Interchangeable Lens Mount: Diana F+ bayonet mount
    Focal Length of Kit Lens: 75 mm
  • Zone Focusing Setting (kit lens): 1-2 m / 2-4 m / 4 m-infinity
  • Viewfinder: Reverse-Galilean, detachable
  • Battery Supply: 4x AAA batteries
  • Filter Thread Diameter on 75 mm kit lens: 30.5 x 0.75

Sumber: Dpreview

Lomography Ciptakan Kamera Instan Analog untuk Format Instax Square

Lomography kembali hadir dengan kamera instan bernuansa retro, kali ini yang menggunakan format Instax Square. Instax Square sendiri diperkenalkan Fuji bersamaan dengan kamera instan hybrid SQ10, yang berarti kamera bernama Lomo’Instant Square ini adalah kamera instan analog pertama yang kompatibel dengan film Instax Square.

Sepertinya sulit menemukan kamera instan yang berpenampilan lebih retro ketimbang Lomo’Instant Square. Lensanya bahkan memiliki mekanisme seperti membuka pintu, yang berjasa membuat dimensi kamera jadi lebih ringkas sekaligus memunculkan kesan antik.

Lomography bilang kalau lensa 95 mm ini dibuat menggunakan material kaca asli supaya hasil fotonya bisa tetap kelihatan tajam. Pengguna bebas bermain-main dengan aperture f/10 – f/22, tapi Lomography rupanya tidak lupa menyematkan mode otomatis yang akan menyesuaikan shutter speed, aperture dan output flash secara otomatis.

Lomo'Instant Square

Meski analog, Lomo’Instant Square sejatinya menyimpan sejumlah fitur modern, seperti misalnya indikator LED yang menandakan berapa film Instax Square yang tersisa, atau kemampuan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control. Penggemar multi exposure juga akan tersenyum mengetahui bahwa kamera ini tak akan membatasi Anda sama sekali.

Lalu untuk siapa sebenarnya kamera ini? Untuk mereka yang suka dengan format Instax Square, tapi tidak membutuhkan elemen digital dari Fuji SQ10. Harganya pun juga lebih terjangkau di angka $199, atau malah bisa lebih murah lagi ($129) kalau konsumen memesannya via Kickstarter selama masa kampanyenya.

Fujifilm Instax Mini 70 Adalah Kamera Instan-nya Para Pencinta Selfie

Polaroid boleh memulai tren kamera instan di era 50-an, namun dalam beberapa tahun terakhir lini Fujifilm Instax juga cukup sukses memikat hati para konsumen, khususnya kaum hawa. Sekedar informasi, Fujifilm Instax sendiri memiliki cara kerja yang hampir sama seperti kamera Polaroid. Continue reading Fujifilm Instax Mini 70 Adalah Kamera Instan-nya Para Pencinta Selfie