Datang Dari Iran, Surena III Siap Saingi Robot Honda Asimo

Semenjak diperkenalkan lebih dari 15 tahun silam, robot Asimo atau Advanced Step in Innovative Mobility telah sering digunakan di berbagai belahan dunia dari mulai untuk sekedar demonstrasi hingga fungsi praktis. Nama seperti Boston Dynamics juga berusaha menyaingi Honda lewat Atlas mereka, dan kompetisi jadi kian menarik dengan kehadiran robot asal Iran.

Sebetulnya ini bukanlah pertama kalinya Iran ‘bermain-main’ di bidang robotik karena tim Center for Advanced Systems and Technologies asal University of Tehran sudah mulai melakukan riset sejak 2007. Meneruskan upaya tersebut, para ilmuwan Iran memperkenalkan jelmaan generasi ketiga dari robot Surena di pertengahan minggu lalu. Secara garis besar, kemampuan dasarnya mirip Asimo, namun tampaknya arah pengembangan Surena III sedikit berbeda.

Surena III memiliki bobot 98-kilogram dan berdiri setinggi 190 sentimeter – lebih tinggi dari rata-rata manusia. Casing plastik putih menutupi mayoritas permukaan tubuh, dipadu dengan kedua mata LED yang ditempatkan di area visor. Layaknya robot humanoid, ia mempunyai sepasang kaki dan tangan. Penampilannya lebih apik dibandingkan versi kedua yang menyerupai Asimo.

Surena 02

Dr. Aghil Yousefi-Koma, profesior teknik mesin yang bertanggung jawab memimpin proyek tersebut menjelaskan pada IEEE Spectrum bahwa Surena didesain sebagai platform riset demi mengeksplorasi sistem pergerakan bipedal, interaksi robot dan manusia, serta tantangan-tantangan lain di ranah robotik. Menurutnya, robot ialah sebuah simbol ‘kedamaian dan kemanusiaan’ dalam kemajuan teknologi.

Sang robot dilengkapi sejumlah sensor, di antaranya modul pengelihatan 3D Microsoft Kinect. Persendiannya ditenagai 31 servomotor, dengan enam level pergerakan di masing-masing kaki, dua di leher, tujuh di tiap lengan, satu di tangan, dan satu di tubuh. Software berbasis Robot Operating System (ROS) bertanggung jawab dalam pengendalian robot, diawasi oleh seorang operator.

Kombinasi semuanya memungkinkan Surena III berjalan di permukaan tanah yang tidak rata, menendang bola, dan menggenggam objek. Terdapat kenaikan 19 level gerakan dari tipe kedua, dan ia memiliki kecepatan laju tujuh-inci per detik. Selain itu, Surena III juga sanggup berinteraksi dengan manusia berbekal fitur pengenal suara dan modul percakapan, meskipun saat ini robot baru bisa berbicara bahasa Farsi.

Dr. Yousefi-Koma bilang bahwa Surena tidak diciptakan untuk berpartisipasi dalam ‘rivalitas pengembangan robot’, lebih ditujukan pada implementasi di skenario bencana. Proses pembuatan generasi ketiga Surena kabarnya memakan waktu hampir empat tahun, dikerjakan oleh 70 orang dari institut berbeda.

Iran Segera Blok Layanan Google

Dikabarkan oleh Reuters, Iran segera memblok semua layanan Google, termasuk mesin pencari dan layanan email (Gmail), untuk persiapan jaringan Internet domestik dan peningkatan kualitas cyber security di negara tersebut. Ini artinya Iran telah menyiapkan sistem sendiri untuk mengganti layanan Google tersebut. Pengumuman tersebut disampaikan secara resmi oleh pejabat kementerian terkait di televisi nasional.

Continue reading Iran Segera Blok Layanan Google

Mantan Presiden Iran Kini Miliki Akun Instagram

Mantan Presiden Iran Grand Ayatollah Ali Khamenei mungkin merupakan salah satu politisi yang menerima perkembangan teknologi dengan cukup baik. Minggu lalu, mantan Presiden Iran di era 1981-1989 ini memutuskan untuk bergabung dengan situs jejaring sosial foto yang populer, Instagram.

Tidak hanya itu, rupanya Ali Khamenei juga telah memiliki akun Twitter dengan lebih dari 4000 follow yang juga dihubungkan ke akun Instagram miliknya. Di akun Twitternya, Ali Khamenei berbagi beberapa video kunjungannya ke beberapa negara sekaligus pertemuan dengan beberapa pemuka agama di berbagai penjuru dunia. Melalui akun Instagramnya,  Ali Khamenei berbagi foto-foto yang bertemakan Ramadhan di negaranya.

Hal ini sebenarnya cukup menuai kontroversi di kalangan politisi, terutama dengan melihat fakta bahwa  Ali Khamenei merupakan salah satu politisi yang mendukung pengekangan akses internet dan media sosial di Iran. Ali Khamenei juta merupakan pendukung kuat dari pengendalian informasi yang tersebar di negaranya.

Twitter Undur Maintenance Demi Iran

Twitter makin lama makin banyak berperan di hampir semua event di dunia, mulai dari bencana alam, event teknologi, tragedi terorisme, pemilu AS dan lain-lain. Dalam beberapa hari ini Twitter kembali menjadi sumber referensi real-time untuk pemilu yang sedang berlangsung di Iran.

Twitter melalui blog statusnya mengumumkan akan mengadakan maintenance terjadwal selama 90 menit pada 12:45am ET.  Jam tengah malam di bagian timur AS ini memang cukup ideal, namun di Iran waktu maintenance ini bertepatan dengan waktu pagi dimulainya pemilu di Iran. Disinyalir pada waktu inilah Twitter seharusnya memfasilitasi para pengguna Twitter di Iran untuk melakukan live-tweeting mengenai kondisi pemilu di negerinya.

Karena alasan inilah Twitter dan rekanannya NTT America kemudian melakukan re-schedule maintenance pada tengah malam waktu Iran.

Saya sangat menghormati keputusan Twitter yang dengan bijaksana menyikapi hal seperti ini dan mau mendahulukan kepentingan pengguna Twitter di Iran, meskipun harus mengorbankan banyak penggunanya di AS. Satu lagi pembuktian dari Twitter bagaimana pelayanan terhadap pengguna begitu penting dan komitmen solidaritas yang kuat terhadap isu-isu yang berkembang dari seluruh dunia.

sumber:mashable