Virtus.pro Sabet Gelar Kuala Lumpur Major Setelah Menghentikan Langkah Team Secret

Setelah melalui pertandingan Grand Final yang begitu panas, pemenang turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major akhirnya ditentukan! Mereka adalah Virtus.pro, tim veteran asal Rusia yang juga salah satu unggulan juara. Virtus.pro berhasil meraih gelar setelah menggulingkan tim raksasa Eropa, Team Secret, dengan skor ketat 3-2. Dengan memenangkan Kuala Lumpur Major, artinya tim Virtus.pro telah mengantongi lima gelar Dota 2 Major hingga saat ini.

Virtus.pro meraih keunggulan lebih dulu di ronde pertama. Pertarungan kedua tim di early game sempat terlihat seimbang, di mana Virtus.pro dan Team Secret berganti-gantian melakukan gank. Keduanya sama-sama memiliki hero Disabler dan Nuker yang kuat, seperti Tiny dan Shadow Shaman di Team Secret, serta Storm Spirit dan Enigma di Virtus.pro.

Virtus.pro
Virtus.pro telah menjadi juara Dota 2 Major lima kali | Sumber: Virtus.pro

Skor kill sempat seri 11-11 hingga menit 20, namun Rodjer (Virtus.pro) dengan hero Enigma berhasil mendaratkan Black Hole yang sangat krusial, membuat tiga hero Team Secret mati secara instan. Dengan keunggulan gold dan level, Virtus.pro bisa lebih menguasai seluruh clash sesudahnya, dan mereka membekuk Team Secret di menit 35 dengan skor kill 13-37.

Ronde dua, Team Secret bermain jauh lebih agresif. Pilihan hero Weaver, Treant Protector, serta Broodmother memberikan mereka map control yang sangat dominan. Virtus.pro sering melakukan inisiasi gank, namun ternyata terkena counter dari Team Secret. Terutama berkat permainan gemilang Yapzor (Team Secret) yang menggunakan hero Weaver. Team Secret berhasil menyamakan kedudukan.

Game ketiga kembali menjadi ronde yang imbang, di mana kedua tim sama-sama kuat di early maupun late game. Virtus.pro mengandalkan hero-hero seperti Axe, Phoenix, dan Terrorblade, sementara Team Secret menjagokan Zeus, Phantom Lancer, dan Monkey King. Skor kill terus kejar-mengejar, bahkan hingga menit 24 skor kedua tim masih seri. Namun zai (Team Secret) sangat lihai memanfaatkan Monkey King untuk memantau peta, sehingga Team Secret berhasil melakukan gank krusial di menit-menit akhir. Ronde ini merupakan ronde yang cukup panjang (40 menit lebih), tapi akhirnya Virtus.pro menyerah.

Terjadi kejadian yang cukup kocak di ronde keempat. Di sini, Yapzor memilih hero Earth Spirit. Hero tersebut memiliki skill bernama Boulder Smash, di mana ia melemparkan batu yang dapat menghancurkan pohon-pohon di sekitarnya. Masalahnya, salah satu pohon tersebut ternyata sedang dihinggapi oleh MidOne (Team Secret) yang menggunakan Monkey King. Monkey King pun terjatuh dari pohon dan terkena efek stun selama empat detik, kemudian dikeroyok lawan hingga tewas. Anda dapat mengeceknya dalam video di bawah, pada menit 9:45. Meski bukan satu-satunya faktor, blunder Yapzor berpengaruh terhadap kekalahan Team Secret di ronde ini.

Dengan kedudukan 2-2, kedua tim bermain cukup ngotot di ronde kelima. Virtus.pro memanfaatkan kombinasi empat hero Disabler: Crystal Maiden, Dragon Knight, Magnus, dan Tiny. Tapi lineup Team Secret tak kalah seram, karena ada hero-hero seperti Phantom Lancer, Timbersaw, dan Earthshaker. Kedua tim bermain sangat kompak, saling melindungi ketika terjadi gank. Hasilnya sangat seru, dan bila Anda belum menonton, saya sangat sarankan untuk menonton replay di atas.

Virtus.pro sebenarnya kalah dari jumlah kill, tapi mereka unggul mengambil objective. Terlebih setelah mereka memukul mundur Team Secret di Roshan Pit. Virtus.pro langsung mengambil barrack di lane tengah Team Secret. Ini memberikan tekanan yang kuat pada Team Secret, namun mereka terus meakukan perlawanan. Sayangnya Terrorblade dan Dragon Knight sangat kuat di late game, sehingga Team Secret benar-benar kesulitan membendung serangan mereka.

Dengan kemenangan Virtus.pro di Kuala Lumpur Major, mereka berhak atas uang hadiah sebesar US$350.000 serta 4950 DPC Point. Ini meningkatkan kans mereka untuk menerima undangan bertanding di turnamen The International 2019 nanti. Menariknya, meski menyandang gelar Dota 2 Major terbanyak, Virtus.pro sekali pun belum pernah menjadi juara The International. Akankah hal itu berubah musim ini?

Sumber: GosuGamers, Virtus.pro, MidasHim

Inilah Pembagian Grup Babak Utama Turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major

Sudah siapkah Anda untuk menyambut turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major, tanggal 16 – 18 November besok? Setelah melalui babak kualifikasi terbuka, kualifikasi tertutup, dan kompetisi Minor yaitu DreamLeague Season 10, kini telah terkumpul 16 tim yang akan bertempur memperebutkan hadiah US$1.000.000 di Axiata Arena, Malaysia. Tigers menjadi tim terakhir yang melengkapi keseluruhan susunan peserta babak utama Kuala Lumpur Major itu.

PGL selaku penyelenggara Kuala Lumpur Major telah mengumumkan pembagian grup pertandingan yang akan berlangsung nanti. 16 tim dibagi menjadi 4 grup, yang bisa langsung Anda lihat pembagiannya dalam gambar di bawah. Bila kita perhatikan, tampaknya persebaran kekuatan tim keempat grup terlihat cukup merata, dan juara bisa muncul dari grup mana pun.

Kuala Lumpur Major | Groups
Pembagian grup Kuala Lumpur Major | Sumber: PGL

Grup A memiliki tiga tim yang menonjol yaitu Team Secret, paiN Gaming, dan Ninjas in Pyjamas (NiP). Team Secret yang bertabur pemain bintang bisa dibilang “Real Madrid-nya Dota 2”, dan mereka beberapa waktu lalu baru saja menjuarai turnamen ESL One Hamburg 2018. paiN Gaming yang berasal dari Amerika Selatan juga sedang naik daun, dan mereka masuk empat besar di ESL One Hamburg. Semetara NiP, walau belakangan sedang puasa gelar, tetap layak diperhitungkan sebab mereka punya banyak pemain veteran.

Grup B diisi oleh dua tim dedengkot Dota 2 yang sangat ditakuti, yaitu Evil Geniuses dan Vici Gaming. Vici Gaming sebelumnya meraih peringkat dua di ESL One Hamburg, sementara Evil Geniuses menyimpan ancaman sebagai tim mantan juara dunia. Jangan lupa, Evil Geniuses adalah peraih juara tiga dalam The International 2018 lalu.

Team Secret | Members
Team Secret masih jadi ancaman besar | Sumber: ESL

Grup C diisi oleh tim raksasa Tiongkok yang merupakan runner-up The International 2018, PSG.LGD.  Tapi selain itu, tiga tim sisanya tampak kurang meyakinkan. Akan tetapi di sinilah tim Tigers berada, jadi kita punya alasan untuk memperhatikan grup ini dengan seksama. Aksi inYourdreaM (Muhammad Rizky) dan taktik crowd control dari tim Tigers sangat efektif di DreamLeague Season 10. Akankah mereka mengulang taktik yang sama?

Grup D mungkin adalah grup paling penuh tanda tanya. Di sini ada Virtus.pro, raksasa Rusia yang selalu jadi ancaman di setiap kompetisi besar. paiN X, tim saudara paiN Gaming, adalah tim relatif baru yang konsistensi performanya masih belum diketahui. Forward Gaming juga relatif baru, namun setidaknya mereka terdiri dari pemain-pemain veteran eks-Evil Geniuses dan Natus Vincere. Alliance adalah tim besar, tapi belakangan mereka kurang beruntung di turnamen-turnamen kelas dunia. Tampaknya selain Virtus.pro isi grup ini adalah underdog semua, tapi underdog pun terkadang bisa memberi kejutan.

Kuala Lumpur Major | Starting Time
Sesuaikan jam menonton sesuai wilayah Anda | Sumber: PGL

Melihat daftar tim di babak utama, saya sedikit khawatir bahwa nama-nama yang meraih peringkat nantinya adalah nama-nama yang sudah sering kita lihat. Saya sendiri memprediksikan Team Secret akan jadi pemenang, karena kekuatan pemain individu mereka sangat kuat dan performa tim mereka belakangan sangat solid. Tapi saya juga berharap setidaknya Tigers dapat menduduki puncak klasemen Grup C, agar mereka bisa bertemu Team Secret setidaknya di perempat final.

Tentu saja ini semua sifatnya hanya perkiraan. Praktik di lapangan bisa jadi berbeda, apalagi Dota 2 adalah game yang sangat kompleks dengan kemungkinan tak terbatas. Apa pun hasilnya, saya hanya berharap Kuala Lumpur Major ini menjadi kompetisi yang menarik. Siapa tim jagoan Anda?

Sumber: PGL

Inilah Tim-Tim yang Lolos Kualifikasi Turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major

Tanggal 22 September 2018 menandai berakhirnya babak kualifikasi turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major. Sejumlah tim dari seluruh dunia telah bertarung demi kesempatan meraih hadiah turnamen yang jumlahnya mencapai 1 juta dolar. Hanya ada 15 tim yang berhak maju ke babak utama, dan kini nama-nama tim tersebut telah terkumpul.

Dari wilayah Tiongkok, jatah tiga tim yang tersedia diisi oleh PSG.LGD, Vici Gaming, serta Team Aster. Dua tim pertama tentunya sudah tak asing lagi di kalangan penggemar Dota 2. LGD (yang tahun ini menjalin kemitraan dengan tim sepak bola PSG) adalah juara 2 pada kompetisi The International 2018. Vici Gaming pun tim veteran Tiongkok yang punya banyak prestasi. Nama baru muncul di sini, yaitu Team Aster. Tim ini baru saja didirikan oleh BurNIng (Xu Zhilei), veteran Dota 2 yang sekarang beralih menjadi pelatih.

Evil Geniuses | Photo
Evil Geniuses lolos mewakili Amerika Utara | Sumber: Monster Gaming

Wilayah Persemakmuran Negara-Negara Merdeka alias CIS adalah wilayah yang pertama menyelesaikan kualifikasi. CIS mendapat jatah dua tim yang ternyata diisi oleh satu tim veteran dan satu underdog. Mereka adalah Virtus.pro dan ferzee. Tim ferzee berhasil menyingkirkan nama-nama besar seperti Na’Vi dan Team Spirit.

Amerika Selatan terbilang wilayah yang masih cukup baru di dunia kompetisi Dota 2. Belum banyak talenta menarik perhatian dari wilayah ini. Jadi tidak mengejutkan bila tim yang lolos kualifikasi ternyata berasal dari organisasi yang sama. paiN Gaming dan tim saudaranya paiN X mengisi jatah dua slot dari Amerika Selatan. Di dalam tim asal Brazil ini ada dua pemain asing yang kuat, yaitu w33 (Aliwi Omar) dan MiSeRy (Rasmus Berth Filipsen).

Team Secret | Photo
Team Secret, salah satu wakil dari Eropa | Sumber: Team Secret

Wilayah Asia Tenggara diwakilkan oleh Fnatic, yang memang selalu jadi unggulan, serta TNC Predator, tim yang seluruh pemainnya berasal dari Filipina. Cukup disayangkan ternyata yang lolos adalah TNC Predator, bukan tim saudaranya TNC Tigers. Andai TNC Tigers lolos maka kita akan melihat dua pemain profesional Indonesia berlaga di Kuala Lumpur Major, yaitu Xepher (Kenny Deo) dan inYourdreaM (Muhammad Rizky).

Tidak ada kejutan dari wilayah Eropa. Tiga tim yang lolos adalah nama-nama langganan di turnamen besar, yaitu Team Secret, Ninjas in Pyjamas (NiP), dan Alliance. Mungkin yang patut dipantau adalah NiP, karena tim tersebut baru saja kembali ke dunia Dota 2 setelah vakum pada tahun 2017. NiP kini dikapteni oleh ppd (Peter Dager), mantan juara dunia saat 2015 dulu.

Kuala Lumpur Major | Poster
Kuala Lumpur Major akan berlanjut setelah Minor selesai | Sumber: PGL

Evil Geniuses maju mewakili Amerika Utara, sebuah hasil yang mudah diprediksi karena mereka memang tim yang sangat kuat. Tim kedua adalah Forward Gaming, nama baru yang patut disegani karena berisi para pemain veteran seperti Resolut1on (eks-Virtus.pro) dan UNiVeRsE (eks-Evil Geniuses). Tim ketiga yang cukup mengejutkan, yaitu marchoutofarmy (MOOA). Tim ini masih cukup baru dan terbentuk dari pecahan tim-tim lain, tapi ternyata berhasil mengalahkan tim compLexity yang merupakan unggulan.

Selain 15 tim hasil kualifikasi 6 wilayah, masih ada 1 tim lagi yang akan maju ke Kuala Lumpur Major, yaitu tim juara kompetisi Minor. Kali ini, turnamen yang ditunjuk menjadi Minor adalah DreamLeague Season 10 yang berlokasi di kota Stockholm, Swedia. Siapakah yang akan mengisi slot ke-16 itu?

Sumber: GosuGamers, PGL, PSG Esports.

Virtus.pro dan ferzee Juarai Kualifikasi Kuala Lumpur Major Wilayah CIS

Turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major yang kini tengah berlangsung sungguh menghadirkan persaingan panas. Keputusan Valve untuk tidak mendatangkan tim undangan langsung ke babak utama artinya seluruh tim harus bertarung terlebih dahulu melalui babak Open Qualifier dan Closed Qualifier. Hanya 16 tim terkuat dari seluruh dunia yang akan maju ke babak utama, dan 16 slot itu bisa diisi oleh siapa saja.

Valve membagi wilayah kompetitif Dota 2 menjadi lima area, dengan pembagian jatah sebagai berikut:

  • Eropa: 3 tim
  • Amerika Utara: 3 tim
  • Tiongkok: 3 tim
  • Persemakmuran Negara-Negara Merdeka: 2 tim
  • Amerika Selatan: 2 tim
  • Asia Tenggara: 2 tim
  • Juara Dota 2 Minor: 1 tim

Wilayah Persemakmuran Negara-Negara Merdeka alias CIS, meskipun terkenal memiliki tim-tim Dota 2 yang kuat, ternyata hanya mendapat jatah dua slot untuk maju ke babak utama. CIS juga menjadi wilayah pertama yang menyelesaikan babak kualifikasinya, pada tanggal 19 September 2018 kemarin.

Virtus.pro | Ramzes666
Ramzes666 (Roman Kushnarev), pemegang posisi Carry di Virtus.pro | Sumber: Gameworld

Delapan tim saling beradu, empat di antaranya merupakan undangan langsung ke Closed Qualifier (Virtus.pro, Winstrike, Odium, Espada), sementara empat sisanya datang dari Open Qualifier (Team Spirit, ferzee, Natus Vincere, Elements Pro Gaming).

Virtus.pro yang memang merupakan unggulan berhasil melenggang santai ke babak final kualifikasi, menjadikannya tim CIS pertama yang lolos ke babak utama Kuala Lumpur Major. Sementara itu di penghujung lower bracket terjadi pertempuran habis-habisan antara tim ferzee melawan Team Spirit. Pertandingan mereka berdua memakan waktu nyaris dua jam!

Total waktu tercatat 1 jam 59 menit 31 detik, ini adalah pertandingan terpanjang kedua dalam sejarah Dota 2 profesional. Rekor terpanjang masih dipegang oleh pertandingan Cloud9 kontra ScaryFaceZombies di StarLadder tahun 2015 dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 34 detik.

Berbicara tentang Dota di wilayah CIS pasti pikiran kita langsung melayang ke Na’Vi. Apa kabar tim asal Ukraina tersebut setelah tak lagi bersama Dendi? Meski sempat menang dari tim Espada, Na’Vi terlempar ke lower bracket setelah kalah dari Team Spirit. Kekalahan di lower bracket akhirnya mengirim mereka pulang.

Tim yang menyingkirkan Na’Vi, tak lain adalah ferzee. Kini Na’Vi harus menyaksikan sisa pertandingan dari bangku penonton. Tapi bila mereka mau, mereka masih bisa berusaha meraih tiket ke babak utama lewat turnamen Dota 2 Minor. Turnamen Minor memang hanya boleh diikuti oleh tim-tim yang tidak lolos kualifikasi Major, dan juaranya berhak mendapat slot khusus untuk ikut maju ke Kuala Lumpur nanti.

Babak kualifikasi Kuala Lumpur Major akan berjalan hingga tanggal 21 September 2018. Setelah itu, turnamen ini akan rehat sejenak untuk memberi ruang pada turnamen Dota 2 Minor. Siapa yang akan menjuarai Kuala Lumpur Major dan membawa pulang hadiah US$350.000 nantinya?

Sumber: GosuGamers.

Road to The International – Menilik Sistem Kompetisi Dota Pro Circuit

Dota 2 adalah nama yang sangat dihormati di dunia esports. Selain sebagai salah satu kompetisi esports dengan jumlah hadiah terbanyak (38 juta dolar di tahun 2017), Dota 2 termasuk pelopor yang membuat popularitas esports melejit di awal era 2010an. Saat ini ekosistem esports Dota 2 sudah merangkul tim profesional dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Valve, selaku penerbit Dota 2, sangat getol memfasilitasi perkembangan esports di sekitar game tersebut. Pada tahun 2011, mereka menggemparkan dunia dengan menggelar turnamen Dota 2 The International pertama berhadiah jutaan dolar. Kemudian sejak 2015, supaya iklim kompetitif Dota 2 di seluruh dunia semakin sinergis, Valve membuat sistem kompetisi musiman yang disebut Dota 2 Major Championships.

Tahun 2017 merupakan babak baru di ekosistem esports Dota 2. Setelah sukses dengan Major, Valve menciptakan sistem kompetisi baru yang disebut Dota Pro Circuit (DPC). Sistem ini menghadirkan jumlah kompetisi yang lebih banyak, juga meningkatkan prestise dari turnamen yang diselenggarakan pihak ketiga.

Dota 2 Asia Championships 2015 | Photo 1
Tim Evil Geniuses di Dota Asia Championships 2015 | Sumber: Mineski.net

Berikut ini adalah penjelasan detail tentang Dota Pro Circuit, asal-muasal, jadwal, serta pengaruh Dota Pro Circuit terhadap iklim esports Dota 2 keseluruhan.

Kebutuhan akan musim kompetisi yang teratur

Sebelum Valve meluncurkan kompetisi Dota 2 Major Championships, tak banyak turnamen yang diakui langsung oleh Valve. Kompetisi-kompetisi besar bergengsi memang ada, misalnya StarLadder i-League, WESG (World Electronic Sports Games), atau DreamLeague. Tapi meskipun selalu dihadiri oleh tim-tim ternama, semua kompetisi itu tetaplah kompetisi lepas yang diadakan oleh pihak ketiga.

Hanya ada dua kompetisi Dota 2 yang berada di bawah naungan Valve saat itu, yaitu The International dan Dota Asia Championship. Artinya kemenangan tim profesional di ajang kompetisi lain tidak punya pengaruh langsung terhadap kedudukan mereka di The International.

Sistem peringkat yang pasti pun tak ada, jadi tidak ada dasar yang kuat bagi Valve untuk memilih tim apa saja yang diundang ke turnamen. Saat The International 2016, misalnya, tim Natus Vincere masuk dalam daftar undangan. Padahal di The International 2015 mereka menduduki peringkat buncit. Sementara Team Secret yang masuk 8 besar di tahun sebelumnya justru harus melalui babak kualifikasi dahulu.

Team Secret | Shanghai Major
Team Secret saat menjuarai Shanghai Major | Sumber: ESPN

Kedudukan tim yang tak jelas ini semakin diperparah oleh tidak adanya sistem transfer pemain yang jelas. Bila ada tim yang melakukan pergantian pemain tepat sebelum The International diadakan, apakah peringkat tim tersebut tetap sama? Mungkin saja tidak. Tim itu bisa jadi lebih kuat atau lebih lemah, tapi belum ada cara pasti untuk mengukurnya.

Valve juga menaruh perhatian pada sustainability dunia esports secara keseluruhan. Bila hanya ada satu turnamen besar setiap tahun, maka tim-tim partisipan yang gagal meraih peringkat The International tentu akan lebih sulit mendapat penghasilan dari kompetisi.

Untuk menjawab semua tantangan ini, Valve akhirnya mengumumkan pembukaan sistem kompetisi Dota 2 Major Championships pada tanggal 24 April 2015. Selama satu tahun, Valve tak lagi hanya mensponsori satu, tetapi empat kompetisi besar yaitu Frankfurt Major, Shanghai Major, Manila Major, dan akhirnya The International 2016. Setiap kompetisi Major menawarkan hadiah senilai US$3.000.000.

Dota Pro Circuit, sistem baru yang lebih fleksibel

Sistem Dota 2 Major Championships bertahan selama dua tahun. Musim kompetisi di tahun 2016 masih menggunakan format serupa, meski ada perubahan di sisi jumlah turnamen. Valve tak lagi mengadakan tiga turnamen Major, melainkan hanya dua yaitu Boston Major dan Kiev Major.

Wings Gaming | The International 2016
Wings Gaming, bubar setelah menjuarai The International 2016 | Sumber: Dot Esports

Tapi pada tahun 2017, Valve kembali melakukan perubahan drastis. Turnamen Dota 2 Major bukan lagi turnamen khusus yang digelar oleh Valve. Justru Valve bekerja sama dengan penyelenggara turnamen besar yang sudah ada untuk menjadikan turnamen-mereka mereka bagian dari turnamen Major.

Setiap turnamen yang ditunjuk menjadi Major harus menawarkan total hadiah minimal US$1.000.000, dengan Valve turut mensponsori 50% dari jumlah ini. Ditambah lagi, Valve juga menunjuk beberapa turnamen berskala lebih kecil sebagai turnamen Dota 2 Minor. Turnamen Minor ini harus menawarkan hadiah sebesar minimal US$300.000, 50% darinya juga disponsori oleh Valve.

Seluruh turnamen Major dan Minor yang telah ditetapkan ini menjadi bagian dari kesatuan ekosistem kompetisi Dota 2 di bawah naungan Valve, dengan nama Dota Pro Circuit (DPC). Setiap pemain yang berpartisipasi dalam Dota Pro Circuit berpeluang memperoleh Qualifying Point. Nantinya, akumulasi Qualifying Point para pemain dalam suatu tim akan menentukan peringkat tim tersebut, juga menentukan kans undangan mereka ke The International.

Dota 2 | Zai
Zai (Ludwig Wahlberg) sempat mundur dari Dota 2 untuk melanjutkan sekolah | Sumber: Gamepedia

Sistem Dota Pro Circuit ini pada akhirnya jadi sedikit membingungkan, terutama di mata orang awam, karena seolah-olah jadi ada turnamen yang memiliki dua nama. Sebagai contoh, Dota 2 Asia Championships (DAC) dulunya merupakan turnamen yang berdiri sendiri, tapi sekarang menjadi bagian dari Dota 2 Major.

DAC 2018 bukan satu-satunya turnamen Major di Cina, karena juga ada turnamen China Dota 2 Supermajor. Keduanya sama-sama dilaksanakan di kota Shanghai, dan terlepas dari namanya, China Dota 2 Supermajor kedudukannya tidak lebih tinggi dari turnamen Major lainnya.

Selain urusan nama, jumlah turnamen pada musim kompetisi 2017 – 2018 juga sedikit berlebihan. Terdapat 9 turnamen Dota 2 Major dan 13 turnamen Dota 2 Minor dalam satu tahun tersebut. Keuntungannya, sistem ini membuat jumlah uang hadiah di dunia Dota 2 semakin meningkat. Kesempatan meraih prestasi juga lebih luas. Meski suatu tim kalah di turnamen, dalam waktu singkat sudah ada turnamen besar lainnya.

Kekurangannya, tim yang mengikuti banyak turnamen harus lebih banyak menguras stamina. Bursa transfer pemain juga menjadi sedikit “panas” karena Qualifying Point terikat ke individu pemain, bukan ke tim. Dota Pro Circuit adalah ide yang bagus, namun masih perlu dibenahi.

Dota 2 | Fear
Fear (Clinton Loomis) masih aktif bermain walau sudah kepala tiga | Sumber: EGW

Dota Pro Circuit 2018 – 2019, menuju kedewasaan

The International 2018 telah berakhir, dan sekali lagi sistem kompetisi Dota 2 mengalami perubahan besar. Dota Pro Circuit kali ini masih menggunakan sistem Major dan Minor, namun dengan format yang jauh lebih simpel. Selain itu, turnamen Major dan Minor memiliki keterkaitan menarik.

Secara singkat, sistem Dota Pro Circuit 2018 – 2019 dapat dijelaskan dengan poin-poin penting berikut:

  • Dalam setahun hanya ada 10 turnamen, 5 Dota 2 Major dan 5 Dota 2 Minor.
  • Turnamen Dota 2 Minor akan diadakan setelah kualifikasi Dota 2 Major, namun sebelum babak utama (sebelum group stage).
  • Turnamen Dota 2 Minor hanya boleh diikuti oleh tim yang gagal di kualifikasi Dota 2 Major.
  • Juara Dota 2 Minor berhak maju ke babak utama Dota 2 Major terkait.
  • Sistem poin baru (DPC Point) kini terikat ke tim, bukan ke individu.
  • Tim boleh melakukan pergantian pemain di tengah musim, namun akan mendapat pengurangan DPC Point.
  • 12 tim dengan total DPC Point tertinggi di akhir musim akan menerima undangan langsung ke The International 2019.

Sistem DPC baru ini sangat menarik. Ibarat sepak bola, bila Dota 2 Major adalah UEFA Champions League, maka Dota 2 Minor adalah Europa League. Inilah tempat tim-tim “papan tengah” berebut gelar, sekaligus mencuri kesempatan maju ke turnamen papan atas. Jumlah uang hadiah Dota 2 Minor tidak bertambah, tapi pertaruhan di dalamnya menjadi lebih signifikan.

Dota 2 The International 2018 | Photo 1
Suasana The International 2018 | Sumber: joinDOTA

DPC Point yang terikat pada tim juga membuat kesetiaan pemain lebih penting. Bisa saja ada tim kecil yang mengeluarkan banyak uang untuk merekrut pemain hebat, tapi itu berarti si pemain harus merangkak dari bawah untuk mengumpulkan DPC Point lagi. Transfer bisa terjadi kapan saja, tapi pertimbangannya menjadi semakin berat.

Bagi tim sendiri, sistem poin baru juga menguntungkan. Bila mereka sudah meraih banyak prestasi dan yakin masuk ke 12 besar, mereka bisa memilih untuk melewatkan turnamen Major. Toh pada akhirnya mereka tetap akan diundang ke The International berikutnya. Waktu kosong itu bisa mereka gunakan untuk istirahat, liburan, atau bereksperimen dengan meta baru di luar turnamen.

Jadwal Dota Pro Circuit 2018 – 2019

Seperti musim sebelumnya, Valve juga bekerja sama dengan event organizer pihak ketiga dalam Dota Pro Circuit 2018 – 2019. Namun masih belum jelas apakah nama turnamennya akan diseragamkan kembali atau tidak. Saya sendiri berharap bisa diseragamkan, karena itu akan membuat penggemar lebih mudah memantau. Lagi pula, “Juara Kuala Lumpur Major 2018” terdengar lebih prestisius daripada “Juara DreamLeague Season 9”, bukan?

Di bawah ini adalah jadwal lengkap Dota Pro Circuit untuk musim kompetisi 2018 – 2019.

Dota Pro Circuit | 2018 - 2019
Jadwal Dota Pro Circuit 2018 – 2019 | Sumber: Valve

Anda dapat menyaksikan pertandingan secara langsung lewat client Dota 2, atau secara streaming. Misalnya di channel YouTube Ligagame eSports TV dan situs GosuGamers. Jangan lupa untuk turut meramaikan dan menunjukkan dukungan pada tim Dota 2 kesayangan Anda.

Gambar header: Dota2.

Tim OG Tolak Undangan Kualifikasi Kuala Lumpur Major

Turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major sudah dimulai! Kali ini, Valve selaku penyelenggara menerapkan sistem baru yang membuat persaingan semakin ketat. Yaitu, tidak ada lagi tim undangan yang langsung masuk ke babak utama. Semua tim partisipan harus baku hantam terlebih dahulu di babak kualifikasi.

Namun itu bukan berarti sama sekali tidak ada penghargaan bagi tim berprestasi. Kualifikasi Kuala Lumpur Major terdiri dari dua tahapan, yaitu Open Qualifier dan Closed Qualifier. Dari setiap wilayah regional, empat tim terbaik Open Qualifier akan maju ke Closed Qualifier, kemudian memperebutkan tiket ke babak utama melawan empat tim undangan.

Wilayah regional dalam Dota 2 terbagi menjadi enam, yaitu Eropa, Amerika Utara, Tiongkok, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (eks-Uni Soviet), Amerika Selatan, dan Asia Tenggara. Daftar tim undangan untuk tiap wilayah bisa Anda lihat melalui tabel berikut.

Kuala Lumpur Major | Closed Qualifier
Daftar tim undangan Kuala Lumpur Major Closed Qualifier | Sumber: Wykrhm Reddy

Setelah melihat tabel di atas mungkin Anda akan sedikit bingung. Di mana tim OG? Mereka baru saja menjadi juara kompetisi The International 2018, tapi mengapa nama mereka tidak masuk daftar undangan? Menurut kabar dari PGL yang menjadi event organizer Kuala Lumpur Major, tim OG sebenarnya sudah diundang. Tapi mereka menolak dan tidak akan berpartisipasi dalam ajang tersebut.

https://twitter.com/iamJERAX/status/1038850532587319297

Kabar tersebut memang patut disayangkan. Apalagi sebagai penonton, tentu menjadi hiburan tersendiri melihat tim-tim unggulan bersaing ketat melawan para underdog. Menurut Jerax (Jesse Vainikka), salah satu pemain tim OG, keputusan itu diambil karena mereka butuh waktu istirahat setelah perjuangan keras menjadi juara dunia.

Keputusan yang patut dimaklumi, mengingat jarak antara The International 2018 dan Kuala Lumpur Major terbilang sangat berdekatan (tak sampai satu bulan). Bila kita menambahkan faktor transfer pemain, persiapan latihan, serta administrasi, tentu semuanya akan terasa begitu cepat. OG baru saja “menang banyak” di kompetisi tertinggi. Mereka layak mendapat liburan.

Team OG | TI8
Tim OG saat menjuarai The International 2018 | Sumber: Esportsranks

Meski OG tidak tampil sebagai penantang, jangan khawatir. Wilayah Eropa masih penuh dengan tim-tim papan atas, seperti Team Liquid, Team Secret, dan Alliance. Satu nama yang sedikit asing mungkin Shangri-La. Ini adalah tim baru yang dibentuk oleh PPD (Peter Dager), mantan kapten Evil Geniuses.

Babak Open Qualifier Kuala Lumpur Major kini sudah dimulai. Beberapa tim Indonesia seperti EVOS, Rex Regum Qeon, dan PG.Orca ikut meramaikan Open Qualifier di wilayah Asia Tenggara. Anda dapat menontonnya langsung lewat client Dota 2, atau secara streaming, misalnya di channel YouTube Ligagame eSports TV. Mana tim jagoan Anda?

Sumber: GosuGamers, Stadium Astro

Malaysia Jadi Tuan Rumah Turnamen Dota 2 Major Pertama Musim 2018 – 2019

Valve baru saja mengumumkan penyelenggaraan turnamen Major pertama untuk musim kompetisi Dota 2 Pro Circuit 2018 – 2019. Ternyata, kota yang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah adalah Kuala Lumpur, Malaysia. Ini merupakan kali pertama Malaysia dipilih sebagai lokasi untuk turnamen Dota 2 Major.

Produksi kompetisi Kuala Lumpur Major ini ditangani oleh PGL Esports, event organizer (EO) ternama yang berbasis di Romania. PGL termasuk salah satu EO senior yang sudah berpengalaman sejak tahun 2002. Mereka jugalah yang memotori berbagai turnamen Dota 2 bergengsi seperti Kiev Major 2017, Boston Major 2016, serta The International 2016 dan 2017.

Pilihan lokasi pertandingan Kuala Lumpur Major jatuh pada stadion Axiata Arena yang terletak di daerah Bukit Jalil. Stadion ini dulunya dikenal dengan nama Stadium Putra, sebuah gedung olahraga indoor yang memang sering digunakan untuk event kelas dunia. Thomas Cup dan Uber Cup 2000, ASEAN Para Games 2009, serta Hatsune Miku Expo 2017 in Malaysia adalah beberapa contoh acara yang pernah digelar di sini.

Axiata Arena

Kuala Lumpur Major sendiri terbagi menjadi lima babak, yaitu:

  • Open Qualifiers: 10 – 15 September 2018
  • Closed Qualifiers: 16 – 21 September 2018
  • Group Stage: 9 – 10 November 2018
  • Playoffs: 11 – 18 November 2018
  • Main Event: 16 – 18 November 2018

Sesuai peraturan baru yang diterapkan Valve mulai musim ini, turnamen Dota 2 Major maupun Minor tak lagi memiliki tim undangan. Semua tim harus melalui babak kualifikasi, dan hanya 16 tim terkuat yang akan masuk ke babak grup di turnamen utama. Tapi ada slot khusus untuk tim yang menjadi juara turnamen Minor.

Bila Anda perhatikan, ada jeda sebulan lebih antara babak Closed Qualifiers dan Group Stage dalam jadwal di atas. Ini karena segera setelah Closed Qualifier Kuala Lumpur Major selesai, Valve akan mengadakan turnamen Minor yang berlangsung pada 23 September hingga 4 November 2018.

Tim yang sudah lolos kualifikasi Kuala Lumpur Major dilarang untuk mengikuti turnamen Minor. Sebaliknya, tim yang menjadi juara Minor akan mendapat slot khusus untuk maju ke Group Stage Kuala Lumpur Major.

Kuala Lumpur Major | Tickets
Harga tiket dan denah venue Kuala Lumpur Major

Total hadiah yang diperebutkan kali ini adalah 1 juta dolar, dengan pembagian sebagai berikut:

  • Peringkat 1: US$350.000
  • Peringkat 2: US$170.000
  • Peringkat 3: US$100.000
  • Peringkat 4: US$80.000
  • Peringkat 5 – 6: US$60.000
  • Peringkat 7 – 8: US$40.000
  • Peringkat 9 – 12: US$15.000
  • Peringkat 13 – 16: US$10.000

Selain sistem kualifikasi, Dota 2 Pro Circuit musim ini juga menerapkan aturan baru terkait perubahan roster tim. Valve kini memperbolehkan setiap tim untuk mengganti anggota di tengah musim, namun setiap pergantian anggota akan mengurangi nilai DPC Point tim tersebut sebanyak 20%. Bila seluruh anggota tim yang bertanding beda dengan susunan saat pendaftaran, maka DPC Point yang mereka dapat di turnamen juga akan dipotong 40%.

DPC Point akan menentukan peringkat setiap tim dalam catatan Valve. Pada kompetisi The International 2019 nanti, 12 tim dengan DPC point tertinggi berhak langsung bertanding di babak utama sebagai tim undangan.

Sistem baru yang lebih fleksibel ini tentunya membuat persaingan dunia esports Dota 2 semakin seru. Kira-kira tim manakah yang menjadi juara Kuala Lumpur Major? Apakah dominasi Team OG setelah The International 2018 masih akan terus berlanjut? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Sumber: GosuGamers, The Flying Courier, PGL Esports.