Mezink Mudahkan Pembuatan “Landing Page” untuk Berbagai Kebutuhan

Indonesia memiliki potensi digital yang sangat besar. Menjadi hal yang wajar jika memiliki mimpi jadi raksasa digital pada masa mendatang. Hal ini diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi digital yang juga pesat. Berdasarkan laporan We Are Social berjudul “Digital 2021”, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya 72,7 juta orang pada 2015. Dalam waktu enam tahun, jumlah tersebut meroket hingga 178,68% menjadi 202,6 juta orang.

Masih dari sumber yang sama, pengguna aktif media sosial di dalam negeri tercatat sebanyak 72 juta akun pada 2015. Angkanya kemudian naik 136,11% menjadi 170 juta akun pada 2021. Tak hanya media sosial, masyarakat pun semakin adaptif dengan pembayaran berbasis elektronik. Nilai transaksi uang elektronik juga mengalami pertumbuhan 94,65% (yoy) dari Rp16,08 triliun menjadi Rp31,3 triliun pada November 2021.

Dalam mendukung misi untuk menjadi raksasa digital, telah hadir berbagai macam platform untuk mempermudah pergerakan bisnis dalam dunia digital. Salah satunya adalah Mezink, sebuah inovasi karya anak bangsa yang didukung oleh ekosistem startup internasional dan melibatkan stakeholder dari berbagai negara.

Didirikan pada tahun 2021, Mezink beroperasi di bawah payung  PT Tujuan Teknologi dengan visi untuk bisa selalu berinovasi di bidang teknologi informasi dan menciptakan tools atau aplikasi yang dapat mendukung kemajuan industri IT dan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama praktisi kreatif di Indonesia.

Co-Founder Mezink, Mohit Garg dan Tarun Valecha mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dalam penggunaan aplikasi mobile secara umum. Untuk itu, selain untuk meraih market share di Indonesia, Mezink harus bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional dengan menyediakan tools yang dapat membantu pengguna untuk bertransaksi dan meningkatkan kehadiran daring, baik itu sebagai perorangan maupun bisnis.

Sederhananya, Mezink adalah layanan dalam bentuk aplikasi untuk membuat landing page yang menampilkan kumpulan link URL yang tertuju pada website, social media, marketplace, dan juga tautan untuk terima pembayaran atau transaksi/donasi yang dimiliki pengguna. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat website pribadi dan mengelola bisnis secara keseluruhan dan menargetkan semua kalangan baik konten kreator, pemilik bisnis, hingga freelancer.

Platform ini menyediakan fitur untuk mengintegrasikan marketplace dari Tokopedia, Shopee, hingga situs e-commerce yang dikembangkan sendiri. Terlebih lagi, dalam Mezink page, pengguna bisa menampilkan galeri NFT yang dijual melalui marketplace seperti OpenSea, Foundation App dan lainnya.

Dengan menawarkan layanan page builder atau pembuatan website, Mezink memberikan akses secara gratis bagi pengguna untuk mendapatkan semua fitur yang terdapat dalam aplikasi, termasuk kustomisasi background, pemilihan warna tombol, teks, dan lainya. Selain itu, setiap transaksi atau monetisasi yang terjadi dalam platform, tidak dikenakan biaya transaksi apa pun. Metode pembayaran yang yang tersedia juga beragam, termasuk OVO dan GoPay.

Proposisi nilai yang ditawarkan Mezink adalah platform ini menerima pembayaran untuk transaksi apa pun. Selain itu, untuk layanan yang ditawarkan tidak akan dipungut biaya alias gratis. Pengguna juga dimungkinkan untuk melakukan kustomisasi landing page dan akan secara otomatis terintegrasi dengan jejaring sosial media lain. Hal ini disebut bisa mememaksimalkan lead generation.

Fokus dan Rencana bisnis

Di fase awal ini, Mezink disebut akan fokus pada pertumbuhan organik untuk mendapatkan 10 juta pengguna aktif dalam waktu singkat sesuai dengan target perusahaan. Saat ini perusahaan masih menawarkan fitur tanpa memungut biaya apa pun, ke depannya, timnya menyebutkan akan segera meluncurkan fitur baru yang lebih lengkap dan menetapkan skema berbayar.

Tim development tersebar di pelosok Indonesia, India dan beberapa negara lain untuk mendapatkan kualitas produk terbaik. Tim manajemen diisi oleh eksekutif dan spesialis yang memiliki reputasi di dunia bisnis teknologi dan bisnis pada umumnya. Perusahaan juga memiliki entitas legal di Singapura, bernama Super Creator Tech Pte.Ltd., untuk urusan pengembangan bisnis dan keuangan global.

Terkait pendanaan, Mohit juga mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini telah memiliki sumber dana eksternal yang belum bisa disebutkan. Ke depannya, perusahaan juga masih membuka peluang untuk penggalangan dana untuk bisa mengembangkan layanannya.

Selain Mezink, platform atau tools yang menawarkan opsi hampir serupa di antaranya adalah Lynk.id  Desty, dan  Oneblink yang dikembangkan MTARGET. Di kancah global juga ada Linktree yang lebih populer.

Application Information Will Show Up Here

“Website Builder” Lynk.id Permudah Kreator Monetisasi Pengikut Setia

Website builder tanpa kode Lynk.id diluncurkan bertujuan memberikan tools terpadu kepada kreator. Kepada DailySocial, Co-Founder Lynk.id Agusleo Halim mengklaim, berangkat dari pengalaman pribadinya, saat ini belum ada website builder yang memberikan layanan yang dibutuhkan dan personal kepada kreator.

“Sebagai seorang kreator yang memiliki eksistensi di YouTube dan media sosial seperti Instagram dan TikTok, [..] saya merasa di Indonesia kreator masih bergantung kepada brand endorsement. Kemudian saya mulai berpikir jika masih sulit untuk mendapatkan endorsement apa yang kemudian dibutuhkan. Mungkin bisa membuat produk baru seperti e-book atau apa pun yang bentuknya digital. Saya melihat saat ini belum ada tools yang meng-cater kesana.”

Mengklaim berbeda dengan platform seperti Shopify atau Linktree, menggunakan Lynk.id kreator bisa menyematkan informasi berupa tautan dengan konsep berbayar. Skema pembayaran ini bisa dilakukan menggunakan platform e-money, QRIS, transfer ke akun virtual, Indomaret, dan lain-lain.

Dengan konsep tersebut kreator bisa melakukan monetisasi langsung ke pengikut setia mereka di berbagai kanal media sosial.

Kreator juga disediakan pilihan untuk melakukan penjualan berupa merchandise. Untuk memudahkan semua proses, platform menyediakan pilihan seperti Chat Subscription, Video Call, Event hingga Digital product.

“Sebagai tools, Lynk.id bersifat agnostik, sehingga membebaskan para kreator untuk menyematkan link yang relevan untuk memudahkan mereka melakukan monetisasi. Selain dalam bentuk e-book, Lynk.id juga bisa dimanfaatkan untuk webinar,” kata Agusleo.

Saat ini Lynk.id telah memiliki sekitar 90 ribu kreator sejak diluncurkan April 2021 lalu. Harapannya tahun 2022 ini 500 ribu kreator bisa terjaring.

Di Indonesia sendiri platform atau tools yang menawarkan opsi hampir serupa di antaranya adalah Typedream dan SociaBuzz Tribe.

Strategi monetisasi

Kreator bisa memakai semua fitur di Lynk.id secara gratis, tapi jika terjadi transaksi akan dikenakan komisi 5%. Platform juga menyediakan pilihan PRO untuk pengguna yang ingin menurunkan komisinya dari 5% ke 3%. Nantinya mereka bisa melakukan custom domain untuk integrasi ke social commerce seperti Instagram Shopping dan melakukan manual withdraw.

Untuk bisa memasarkan tools ini lebih luas lagi, Lynk.id tidak menargetkan kreator secara khusus. Berapa pun jumlah pengikut masing-masing kreator di media sosial bisa menggunakan layanan ini.

Tercatat Top 10 kreator yang menggunakan Lynk.id adalah mereka yang memberikan edukasi seputar saham, kripto, Excel, fotografi, videografi, hingga fiksi (dalam bentuk e-book).

“Secara khusus kita justru menargetkan mereka yang masuk dalam kategori kreator mikro atau mereka yang belum memiliki pengikut dalam jumlah besar,” kata Agusleo.

Perusahaan saat ini telah memiliki angel investor yang memberikan pendanaan awal. Belum memiliki rencana penggalangan dana lanjutan, mereka membuka peluang bagi investor untuk memberikan dana segar.

“Melihat potensi generasi berikutnya yang melihat YouTube sebagai profesi, nantinya akan muncul middle class untuk kreator dan saya melihat harusnya menuju ke sana. Karena kreator adalah broadcaster, semua orang bisa berjualan,” kata Agusleo.