Daftar Turnamen Esports Terpopuler Bulan Februari 2021

Tahun 2021 baru dimulai, begitu juga dengan berbagai turnamen esports yang memulai musim kompetisi barunya. Sejak bulan Februari 2021 lalu, beberapa game esports sudah memulai musim kompetisi mereka. Hal tersebut pun memancing rasa penasaran tersendiri, siapa turnamen esports terpopuler di bulan Februari 2021 kemarin? Mengutip data dari Esports Charts, berikut daftarnya.

 

#5 – LCK Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts
Daftar 5 tayangan LCK terpopuler. Seperti yang Anda lihat, tayangan bulan Januari masih jadi yang paling perkasa sementara tayangan bulan Februari hanya ada di peringkat 4 saja. Sumber Gambar – Esports Charts.

Pada bulan-bulan sebelumnya, Liga LoL Korea (LCK) kerap tampil perkasa dari segi catatan peak viewers bulanan. Sayangnya LCK harus puas hanya berada di peringkat 5 saja bulan Februari ini. Pertandingan dengan peak viewers terbanyak bulan Februari 2021 ini adalah pertandingan antara T1 melawan Nongshim RedForce dengan catatan 525 ribu peak viewers lebih. Secara historis, penampilan T1 memang menjadi yang paling ditunggu dari liga LoL Korea. Hal tersebut terlihat dari kehadiran T1 di lima 5 pertandingan LCK dengan catatan peak viewers tertinggi.

Pertandingan antara T1 melawan Damwon Gaming di pekan pertama LCK masih belum bisa disalip. Pertandingan yang terselenggara bulan Januari tersebut berhasil mencatatkan 800 ribu lebih peak viewers dan mengisi peringkat 3 di daftar turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021. Perubahan branding dan format menjadi liga franchise sepertinya tidak secara instan mendongkrak performa viewership dari LCK. Terlepas dari semua itu kehadiran LCK di dalam daftar ini masih membuktikan posisi League of Legends sebagai salah satu game esports utama secara internasional. Apalagi LCK sendiri juga hampir tidak pernah keluar dari daftar turnamen esports terpopuler bulanan.

 

#4 – BLAST Premier Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts.

Selain League of Legends, CS:GO juga merupakan game esports lain yang bisa digolongkan sebagai game esports utama. Pada bulan ini, salah satu turnamen CS:GO yang masuk ke dalam daftar adalah BLAST Premier Spring 2021. Pertandingan yang membuat turnamen ini masuk ke dalam daftar adalah pertemuan antara FaZe Clan melawan NAVI yang mencatatkan 543 ribu lebih peak viewers pada tanggal 13 Februari 2021 kemarin.

Masih seperti sebelum-sebelumnya, bahasa Russia dan Portugis menjadi dua tayangan berbahasa lokal dengan catatan peak viewers terbanyak selain bahasa Inggris. Tayangan bahasa Russia mencatatkan 155 peak viewers lebih, sementara bahasa portugis mencatatkan 138 peak viewers lebih. Catatan tersebut jadi cukup wajar mengingat tim NAVI yang memang punya fanbase kuat di kawasan Rusia dan sekitarnya. Pada sisi lain, FaZe Clan memiliki Coldzera asal Brazil sebagai roster utama yang berpotensi banyak penonton berbahasa Portugis.

 

#3 – LEC Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts.

Liga LoL Eropa (LEC) kali ini masuk di dalam peringkat ke-3 dari daftar turnamen esports terpopuler bulan Februari 2021. Pertandingan yang membuat liga ini masuk ke dalam daftar masih merupakan pertemuan paling ikonik dari skena kompetitif League of Legends di Eropa, yaitu G2 melawan Fnatic. Pertandingan tersebut merupakan pertandingan pekan ketiga LEC yang diselenggraakan 6 Februari 2021 kemarin dengan catatan 582 ribu lebih peak viewers.

Apabila ditilik lebih jauh, tayangan berbahasa Inggris masih menjadi primadona dari liga LEC 2021. Menurut catatan Esports Charts ada 361 ribu peak viewers lebih yang menonton tayangan LEC berbahasa Inggris. Tayangan bahasa lokal masih terpaut cukup jauh ketimbang tayangan bahasa Inggris. Pada peringkat 2 ada tayangan bahasa Prancis dengan 72 ribu peak viewers lebih dan tayangan bahasa Spanyol dengan 71 ribu peak viewers lebih di peringkat ke 3.

 

#2 IEM Katowice 2021

Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts.

CS:GO kembali muncul lagi di dalam daftar ini. Kali ini ada salah satu turnamen esports CS:GO terakbar yaitu Intel Extreme Masters Katowice 2021. Pertemuan antara NAVI dengan Team Liquid adalah pertandingan yang membawa IEM Katowice ke dalam daftar ini. Pertandingan yang diselenggarakan 21 Februari 2021 kemarin mencatatkan 596 ribu peak viewers dan merupakan pertandingan babak grup.

Menariknya, pertandingan babak Grand Final dari IEM Katowice justru kalah dari segi catatan peak viewers. Pertandingan Grand Final yang mempertemukan Gambit Esports dengan VP hanya mencatatkan 417K peak viewers dan berada di peringkat 4 dari 5 pertandingan IEM Katowice 2021 terpopuler. Tapi memang, pertemuan NAVI dengan Liquid menyajikan pertandingan yang sengit bahkan sampai memaksa hadirnya babak overtime pada game 3. Sementara pada sisi lain, walaupun Virtus Pro sempat memberi perlawanan di game 1 tetapi Gambit Esports berhasil melibas 3 game sisanya dengan dominasi yang kuat pada pertandingan Grand Final.

 

#1 MPL Indonesia Season 7

Sumber Gambar - Esports Charts
RRQ vs Bigetron Alpha adalah pertandingan MPL ID paling populer. Namun pertandingan tersebut terselenggara di bulan Maret sehingga yangmasuk ke dalam daftar ini adalah RRQ vs Alter Ego yang terselenggara bulan Februari 2021. Sumber Gambar – Esports Charts.

Nama yang cukup tidak terduga kali ini ada di peringkat pertama dari daftar turnamen esports di bulan Februari 2021. Nama tersebut adalah Mobile Legends: Bang Bang Professional League: Indonesia Season 7 (MPL ID Season 7). Esports MLBB sebenarnya sudah beberapa kali masuk ke dalam daftar turnamen esports terpopuler bulanan. Tetapi bulan ini mungkin adalah bulan pertama bagi MPL Indonesia bisa menjadi pemuncak daftar turnamen esports terpopuler versi Esports Charts.

Pertandingan yang membuat MPL ID Season 7 berada di dalam daftar ini adalah pertandingan di pekan pertama antara RRQ dengan Alter Ego yang diselenggarakan 27 Februari 2021 kemarin. Pertandingan tersebut berhasil mencatatkan 613 ribu lebih peak viewers. Pertandingan itu sendiri sebenarnya merupakan pertandingan terpopuler ke-3 dari daftar 5 pertandingan MPL Indonesia terpopuler. Pada peringkat pertama ada pertandingan antara RRQ melawan Bigetron Alpha yang terselenggara pekan lalu, 7 Maret 2021. Melihat angka yang ditorehkan, MPL ID Season 7 sepertinya punya kemungkinan yang besar masuk lagi ke dalam daftar turnamen esports terpopuler bulan Maret 2021 nanti.

 

Mobile Legends: Bang Bang Telah Menjadi Bagian Dari Game Esports Utama?

Sumber Gambar - Esports Charts
Sumber Gambar – Esports Charts

Mobile Legends: Bang-Bang berhasil mempertahankan namanya di dalam daftar turnamen esports terpopuler bulanan, bahkan MPL ID berhasil mengisi peringkat pertama di daftar bulan Februari 2021 ini. Pencapaian tersebut adalah sesuatu yang patut dibanggakan oleh ekosistem esports Indonesia. Hal tersebut mengingat banyaknya jumlah penonton tayangan MPL berbahasa Indonesia berhasil menyalip liga-liga esports game PC yang sudah jadi tontonan internasional, seperti League of Legends ataupun CS:GO.

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Daftar Turnamen Esports Terpopuler Bulan Januari 2021

Ekosistem esports mengawali tahun 2021 dengan cukup meriah lewat kehadiran beberapa turnamen-turnamen besar. Bagi penggemar esports tanah air, turnamen seperti M2 MLBB World Championship ataupun PMGC Season 0 bisa dibilang menjadi tontonan wajib karena kehadiran tim Indonesia yang tangguh di kedua turnamen tersebut.

Walaupun dua turnamen tersebut penting bagi penonton Indonesia, tetapi seberapa populer turnamen tersebut apabila kita lihat dalam skala internasional? Mari kita bedah berdasarkan dari daftar turnamen esports terpopuler di bulan Januari 2021 yang dibuat oleh Esports Charts.

 

#5 – LEC Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts.
Overall peak viewers di gambar adalah pertandingan yang dilakukan pada bulan Februari 2021 sehingga tidak terhitung sebagai turnamen terpopuler bulan Januari.Sumber Gambar – Esports Charts.

Pertandingan esports League of Legends tampaknya masih menjadi salah satu tontonan pertandingan terfavorit penonton barat. Ada liga LoL Eropa bertajuk LEC yang berhasil mengisi peringkat 5 dari daftar turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021. Pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak di bulan Januari 2021 adalah tayangan perdana LEC 2021 – Spring yang mempertemukan G2 Esports dengan Mad Lions. Pertandingan tersebut berhasil mencatatkan 574 ribu lebih peak viewers.

Sejauh ini G2 Esports menjadi organisasi esports yang lekat dengan fans LEC karena posisinya sebagai salah satu tim League of Legends terkuat di Eropa. Dari sisi bahasa, jumlah penonton terbanyak masih didominasi oleh tayangan berbahasa Inggris dengan total 361 ribu lebih peak viewers. Menyusul di bawahnya ada tayangan berbahasa Prancis dengan 71 ribu lebih peak viewers dan tayangan berbahasa Spanyol dengan jumlah hampir mendekati.

 

#4 – BLAST Premier Global Final 2020

Sumber Gambar - Esports Charts.
Sumber Gambar – Esports Charts.

Selain League of Legends, CS:GO juga merupakan tontonan esports lain yang menjadi favorit. BLAST Premier Global Final adalah salah satu turnamen yang berhasil menyodok ke peringkat 4 ke dalam daftar turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021. Pertandingan antara NAVI melawan Team Vitality berhasil mencetak rekor sebagai pertandingan BLAST Premier Global Finals terpopuler karena mencatatkan 687 ribu lebih peak viewers. Menariknya pertandingan tersebut justru bukanlah pertandingan babak Grand Final, melainkan babak Lower Bracket. Tapi memang pertandingan tersebut berjalan sengit dengan skor 2-1 untuk NAVI dari seri pertandingan best of 3. Pada sisi lain, babak Grand Final cenderung terkesan membosankan karena Astralis dilibas NAVI 0-2 dari seri pertandingan best of 3.

Selain tayangan bahasa Inggris, bahasa Russia dan Portugis adalah dua tayangan bahasa lokal terpopuler di BLAST Premier. Tayangan bahasa Inggris ada di peringkat pertama dengan 340 ribu lebih peak viewers, Russia dengan 235 lebih peak viewers, dan Portugis dengan 218 lebih peak viewers. Catatan data tersebut semakin menegaskan posisi CS:GO sebagai esports yang populer di Russia dan sekitarnya serta negara-negara yang menggunakan bahasa Portugis (Brazil ataupun negara Amerika Latin lainnya). Namun, tentu juga dengan tanpa melupakan posisi NAVI sebagai salah satu tim CS:GO kebanggan Russia dan sekitarnya.

 

#3 – LCK Spring 2021

Sumber Gambar - Esports Charts.
Sumber Gambar – Esports Charts.

League of Legends kembali masuk ke dalam daftar, kali ini ada liga LoL Korea Selatan yang bertajuk LCK. Ibarat Liga Inggris di dunia sepak bola, LCK kerap kali dianggap sebagai kiblat dari dunia esports League of Legends karena persaingan yang ketat dan kemampuan pemainnya yang kadang di luar nalar. Maka dari itu jadi tidak heran kalau liga LCK cenderung lebih populer dibanding liga LEC. Liga LCK berhasil mencatatkan jumlah penonton terbanyak sejumlah 802 ribu lebih peak viewers pada 15 Januari 2021 lalu pada pertandingan antara T1 dengan Damwon Gaming KIA.

Pertemuan dua tim tersebut dapat dikatakan sebagai pertemuan yang ditunggu-tunggu penonton sejauh ini. Hal tersebut mengingat pertemuan kedua tim itu menampilkan pesona kemampuan Faker dari T1 dan pesona tim yang berhasil menjadi juara dunia pada tahun 2020 kemarin. Jumlah penonton terbanyak masih datang dari tayangan berbahasa Korea dengan catatan sejumlah 524 ribu lebih peak viewers. Mengikuti di belakangnya ada tayangan berbahasa Inggris dengan catatan sejumlah 212 lebih peak viewers.

 

#2  – PMGC 2020 Season 0

Sumber Gambar - Esports Charts.
Catatan viewership di dalam gambar menyertakan jumlah viewers Nimo TV. Sumber Gambar – Esports Charts.

Bulan Januari 2021 ini adalah kali kesekian jumlah penonton turnamen game mobile menyalip pertandingan esports game PC. Pertandingan PMGC 2020 Season 0 berhasil mengisi peringkat runner-up dengan catatan sejumlah 1,4 juta lebih peak viewers pada pertandingan ronde ke-24 di hari terakhir pertandingan 26 Januari 2021 lalu. Mengutip dari Esports Charts catatan peak viewers tersebut merupakan catatan penonton terbanyak tanpa menyertakan dari jumlah viewers Nimo TV. Pertandingan PMGC 2020 Season 0 sendiri berhasil mencatatkan 3,8 juta peak viewers apabila menyertakan viewers dari Nimo TV.

Tayangan berbahasa Indonesia masih menjadi tayangan paling favorit dari sekitar 15 tayangan berbahasa lokal yang disajikan oleh sang penyelenggara turnamen. Tayangan berbahasa Indonesia berhasil mencatatkan 2,1 juta lebih peak viewers yang menyertakan viewers dari Nimo TV. Pada tanggal 2 Februari 2021 lalu, saya sempat membahas lebih lanjut seputar viewership PMGC 2020 Season 0. Anda bisa pergi ke tautan berikut ini apabila Anda ingin membacanya.

 

#1 M2 MLBB World Championship

Sumber Gambar - Esports Charts.
Catatan viewership di dalam gambar menyertakan jumlah viewers Nimo TV. Sumber Gambar – Esports Charts.

Pada peringkat pertama ada pertandingan M2 MLBB World Championship yang berhasil menciptakan juara baru yaitu Bren Esports dari Filipina. Hasil catatan tersebut kembali menjadi bukti kekuatan viewers esports game mobile dibanding dengan esports game PC. M2 MLBB World Championship berhasil mencatatkan 2,8 juta lebih peak viewers lewat pertandingan Grand Final antara Bren Esports melawan Burmese Ghouls yang berlangsung tanggal 24 Januari 2021 lalu. Catatan tersebut lagi-lagi tidak menyertakan viewers dari Nimo TV. Keseluruhan jumlah viewers M2 MLBB World Championship sendiri mencapai 3,8 juta peak viewers apabila menyertakan viewers dari Nimo TV.

Seperti PUBG Mobile, tayangan berbahasa Indonesia juga menjadi tayangan favorit dari turnamen esports MLBB tingkat internasional tersebut. Tayangan berbahasa Indonesia berhasil mencatatkan 1,8 juta lebih peak viewers, lalu diikuti oleh tayangan berbahasa Filipina di peringkat kedua dengan 1 juta lebih peak viewers, dan tayangan berbahasa Myanmar dengan 946 ribu lebih peak viewers.

 

Melihat Lebih Jauh Persaingan Esports Game Mobile vs Esports Game PC

Sumber Gambar - Esports Charts.
Turnamen esports terpopuler bulan Januari 2021 yang telah dirangkum oleh Esports Charts. Sumber Gambar – Esports Charts.

Pencapaian PMGC dan M2 MLBB World Championship yang berhasil menyalip skena esports sebesar LoL dan CS:GO di bulan Januari 2021 tentu merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Apalagi juga mengingat mayoritas viewers datang dari tayangan berbahasa Indonesia. Hal tersebut kembali menguatkan opini saya soal posisi negara kita yang mungkin akan menjadi pusat perkembangan ekosistem esports game mobile di masa dpean.

Namun terlepas dari itu, patut diingat juga bahwa perjalanan esports mobile untuk menjadi pertandingan esports terpopuler di dunia masih tergolong panjang. Kalau boleh jujur, perbandingan antara viewership pertandingan Regular Season liga LCK yang bersifat lokal dengan babak final PMGC Season 0 ataupun M2 MLBB World Championship yang bersifat internasional sebenarnya tergolong tidak sebanding.

Sumber Gambar - Esports Charts.
LoL Worlds 2020 yang tercatat sebagai salah satu turnamen esports dengan catatan viewership paling mengagumkan. Sumber Gambar – Esports Charts.

Sejauh ini, jumlah penonton M2 World Championship dan PMGC 2020 tergolong masih cukup jauh apabila dibandingkan dengan pertandingan esports game PC tingkat dunia; LoL World Championship 2020 misalnya. Worlds 2020 berhasil mencatatkan 3,8 juta lebih peak viewers pada bulan Oktober 2020 lalu. Selain itu, catatan angka total hours watch pertandingan tersebut juga tergolong istimewa dengan 139 juta lebih total hours watch.

Selain peak viewers, total hours watch adalah salah satu indikator penting yang menggambarkan tingkat ketertarikan penonton menyaksikan pertandingan esports secara kasar. Sejauh ini, M2 World Championship dan PMGC Season 0 masih kalah telak dari segi total hours watch dibanding LoL Worlds 2020. Kedua turnamen tersebut masing-masing mencatatkan 42 juta dan 64 juta lebih total hours watch saja, masih terpaut dua kali lipat lebih sedikit dibanding Worlds 2020.

*Disclosure: Esports Charts adalah Partner dari Hybrid.co.id.

Sumber Gambar Utama – Official Moonton

Pringles Jadi Sponsor League of Legends European Championship 2020

Setelah menjadi sponsor di gelaran acara LEC Summer Finals 2019, Pringles kembali menjadi snack partner dari 2020 Spring Split. Pringles akan melakukan promosi melalui kode yang bisa didapatkan pada kemasan kalengnya. Dengan kode ini, pembeli bisa menukarkannya dengan banyak hadiah menarik dari Riot Games. Meliputi Hextech skins (Hextech Renekton, Hextech Jarvan IV, Hextech Malzahar, Hextech Kog’Maw, Hextech Alistar), EUR50 berupa Riot Points dan paket Hextech keys beserta chest-nya. Penggemar bisa menikmati promosi tersebut dari tanggal 12 Februari sampai 5 Mei 2020.

Namun, hadiah utamanya adalah 10 undangan VIP eksklusif ke studio LEC yang ada di Berlin. Termasuk melihat kegiatan di balik layar, bertemu dengan para casters, bermain League of Legends di panggung LEC, dan tiket gratis LEC. Jadi, bagi para penggemar yang belum mendapatkan kesempatan memenangkan undian dari Pringles di LEC musim lalu bisa kembali berharap untuk diundang ke studio LEC. Pasalnya, Pringles juga melakukan raffle yang sama pada bulan September lalu.

Pringles semakin yakin dengan esports

Sumber: Team Secret Instagram
Sumber: Team Secret Instagram

Pringles pertama kali menginjakkan kaki di esports pada tahun 2017 silam. Mereka bekerja sama dengan ESL dalam gelaran acara ESL One Hamburg. Pada tahun 2019 pun Pringles masih setia untuk mendukung acara milik ESL. Bahkan mereka memperluas kerja sama di esports dengan menjadi sponsor acara LEC Summer Finals 2019 dan akhirnya memperpanjang kerja sama dengan Riot Games pada tahun 2020 ini. Pringles memutuskan untuk mengganti pengeluaran iklan mereka dari olahraga menjadi esports bukan tanpa alasan.

Dominik Schafhaupt selaku Marketing Manager dari Kellogg’s Eropa Utara berkata, “esports menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh olahraga tradisional, yaitu akses ke penonton yang lebih muda pada rentang umur 21 sampai 34 tahun. Terutama mereka yang memiliki pemasukan yang tinggi pada umur yang muda. Bagi Kellogg’s, hal ini telah berubah dari eksperimen investasi menjadi investasi yang berlanjut.”

Menyasar segmen demografi yang mereka inginkan dengan biaya sponsor yang lebih murah dibandingkan olahraga tradisional. Tidak ada alasan bagi Pringles untuk tidak meneruskan investasi mereka di esports. 

LEC Perpanjang Kontrak Kerja Sama dengan Minuman Energi Red Bull

Seiring dengan perkembangan esports, tak heran jika semakin banyak brand non-endemik yang turut terjun ke dalam ekosistem ini. Berdasarkan laporan Esports Observer, dikabarkan bahwa setidaknya ada 75 kontrak sponsorship dari brand non-endemik di ekosistem esports pada Q3 2019 lalu. Hal tersebut jadi tidak heran, karena salah satu peran turnamen esports adalah menjadi sarana marketing ataupun branding.

Baru-baru ini, brand non-endemik malah sepertinya menjadi semakin yakin dengan esports. Ini terlihat lewat salah perpanjangan kontrak antara Red Bull dengan League of Legends European Championship (LEC) di tahun 2020. Dengan ini, maka Red Bull akan menjadi official drink partner untuk LEC selama tahun 2020 ini.

Mengutip dari Esports Insider, belum ada informasi yang lebih terperinci terkait bentuk rekanan antar kedua pihak ini. Namun demikian, diperkirakan bahwa bentuk kerja samanya akan mirip seperti tahun 2019 lalu.

Sumber: Twitter @LEC
Sumber: Twitter @LEC

Pada 209, Red Bull juga bekerja sama dengan LEC. Ketika itu, dampak kerja sama ini adalah berupa bentuk-bentuk kegiatan activations di dalam gelaran LEC. Tak hanya itu pada saat pengumuman kerja sama tahun 2019 lalu, kedua pihak mengatakan akan membangun wadah kompetitif League of Legends tingkat grassroot di wilayah Eropa.

LEC memang bisa dibilang sebagai salah satu liga League of Legends yang cukup sukses belakangan ini. Mengutip Esports Charts, tayangan LEC Summer 2019 memiliki penonton terbanyak di saat bersamaan sebanyak 841.147 orang dengan 22.118.801 total jam ditonton. Liga ini juga berhasil mengajak kerja sama banyak brand non-endemik. Sebelum akhirnya memperpanjang kontrak dengan Red Bull, Kia Motors dan Alienware juga sudah bekerja sama untuk mensponsori LEC pada 16 Januari 2020 lalu. Pada tahun 2019 lalu, LEC malah sempat mendapat sponsor yang tak kalah menarik, yaitu perusahaan minyak Shell.

Sumber: Red Bull Official Sites
Arslan Ash, pemain Tekken 7 asal Pakistan yang disponsori oleh Red Bull. Sumber: Red Bull Official Sites

Sementara dari sisi lain, brand Red Bull di dunia esports juga sudah cukup punya banyak pengalaman. Secara internasional, kehadiran mereka cukup terasa di skenal FGC. Red Bull punya salah satu turnamen Street Fighter yang prestis yaitu Red Bull Kumite 2019. Mereka juga mensponsori pemain Tekken 7 Arslan Ash. Di Indonesia, Red Bull juga sempat menggelar Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge sebagai saran mencari bakat-bakat baru di skena MLBB.

Kerja sama ini tentu menjadi hal yang penting bagi kedua pihak. Kerja sama ini juga seakan menjadi pembuktian bagi LEC ataupun bisnis esports League of Legends secara keseluruhan, bahwa mereka masih dan akan tetap menjadi salah satu liga esports terbesar di dunia.

Sumber header: Riot Games

Fnatic Jadi Tim League of Legends Dengan Jumlah Penonton Terbanyak

Walau kurang populer di Indonesia, League of Legends tetap menjadi permainan serta tontonan favorit gamers dunia, terutama bagi gamers di barat. Begitu besar League of Legends, sampai-sampai final liga LCS di Amerika Serikat bisa memberi dampak ekonomi sebesar Rp76 miliar.

Namun bukan berarti komunitas League of Legends selalu adem-adem saja. Ada satu narasi perdebatan yang masih bertahan sampai sekarang di antara para penggemar League of Legends barat. Bukan hanya soal siapa yang lebih baik antara League of Legends dengan Dota 2, tetapi juga soal siapa regional League of Legends yang lebih baik, Eropa atau Amerika Serikat?

Baru-baru ini, situs data statistik esports, Esports Charts (ESC) merangkum data tersebut dan menemukan bahwa tim Fnatic asal Eropa sebagai tim League of Legends terpopuler. Data ini dirangkum berdasarkan dari rata-rata jumlah penonton pertandingan tim yang berasal dari masing-masing regional, yaitu tim-tim LEC (Eropa) dan LCS (Amerika serikat).

Sumber: Esports Charts
Sumber: Esports Charts

Mengutip data tersebut, Fnatic berhasil mengumpulkan rata-rata penonton sebanyak 262 ribu orang, dilanjut dengan G2 Esports (yang juga dari Eropa) dengan rata-rata 256 ribu orang penoton, dan Team Liquid dari Amerika dengan rata-rata 244 ribu orang penonton.

Tak heran jika Fnatic menjadi tim League of Legends paling populer dalam perdebatan regional Eropa vs Amerika Serikat. Pertama, Fnatic dalam sejarah League of Legends punya cerita perjuangan menarik, yang membuat banyak fans jadi mendukung dan ingin menyimak perjalanannya.

Pada Worlds 2017 ia berhasil menciptakan salah satu kisah comeback terbesar dalam sejarah esports. Dalam fase grup, mereka memulai harinya dengan kalah 3 kali berturut-turut. Namun setelahnya mereka bangkit lagi, mengamankan sisa pertandingan yang ada, dan lolos dengan statistik 4 menang, 3 kalah; walau pada akhirnya tumbang di babak semi-final.

Pada Worlds 2018 mereka juga kembali memunculkan cerita menarik. Mereka berhasil menjadi tim yang mengembalikan gengsi tim regional barat di peta kekuatan dunia kompetitif League of Legends, setelah beberapa tahun terakhir dikuasai habis-habisan oleh regional Asia.

Ditambah lagi, tim ini juga merupakan salah satu tim dengan branding yang kuat dan juga posisinya yang sudah lama ada berada bersama komunitas gamers. Berdiri di London sejak 2004 lalu, Fnatic sudah punya penggemar di berbagai lini, termasuk di skena kompetitif League of Legends. Klub ini juga punya berbagai cara kreatif dalam urusan branding, mulai dari kolaborasi dengan Hello Kity ataupun membuat paket merchandise bertema musim dingin yang unik dan lucu.

Statistik ini juga sedikit banyak menunjukkan dampak prestasi terhadap exposure yang didapatkan oleh sebuah tim. Bagamana tidak, Fnatic yang merangkak setengah-mati sampai ke babak Grand Final Worlds 2018 lalu terbukti punya jumlah penonton rata-rata yang lebih banyak, jika dibanding Team Liquid yang hanya menang di skena lokal, namun keteteran di tingkat internasional.

Melihat hal ini, sepertinya sudah waktunya regional Amerika Serikat untuk berbenah. Agar tim-tim League of Legends di sana tidak hanya punya nilai hiburan yang tinggi, tapi juga jadi tim yang dipandang dalam peta kompetitif League of Legends internasional.

Sumber header: Riot Games