Kelebihan Leica SL2-S, Mirrorless Full Frame Hybrid Seharga Rp69 Juta

Leica telah mengumumkan kamera mirrorless full frame ketiga mereka yang menggunakan L-mount, sistem kamera L-Alliance yang terdiri dari Leica, Panasonic, dan Sigma. Adalah Leica SL2-S dengan sensor CMOS-BSI 24MP yang bisa dibilang mirrorless hybrid karena berfokus pada foto dan juga video. Seperti apa kelebihan Leica SL2-S?

Mengandalkan prosesor gambar Maestro III, Leica SL2-S dapat memotret beruntun tanpa batas waktu 5fps menggunakan continuous autofocus dan 9fps tanpa autofocus. Dilengkapi dengan sensor-shift image stabilization yang memungkinkan pengambilan multi-shot delapan bidikan menjadi satu foto dengan resolusi empat kali lipat 96MP.

Kemampuan perekam videonya mencapai resolusi 4K di 30fps yang oversampled tanpa batas waktu alias sampai baterai atau kartu memori habis, ada dua slot kartu SD UHS-II di kamera ini. Leica SL2-S juga mendukung video 4K di 60fps tetapi menggunakan mode crop APS-C.

Sebagai kamera hybrid, Leica SL2-S tidak hanya dirancang untuk fotografer tetapi juga videografer dan sinematografer. Ia dapat menangkap footage 10-bit 4:2:2 hingga frame rate 60fps dengan Leica LOG gamma profile langsung ke kartu SD atau pakai eksternal recorder yang menyuguhkan fleksibilitas color grading saat post-production.

Untuk desain, ukuran grip, dan tata letak tombol-tombolnya terlihat identik dengan Leica SL2. Bergaya SLR dengan grip yang terbilang besar dan memiliki punuk sebagai tempat tinggal EVF beresolusi 5,76 juta dot. Bodinya terbuat dari magnesium alloy dan diklaim sudah weather-sealing dengan sertifikasi IP54, serta memiliki layar tetap 3,2 inci beresolusi 2,1 juta dot.

Menimbang semua kelebihan Leica SL2-S, berapa harga? Leica SL2-S dibanderol dengan harga US$4.895 atau sekitar Rp69 jutaan, jauh lebih mahal dari kamera mirrorless full frame flagship dari kompetitor. Karena fokus Leica bukan menjual kamera sebanyak-banyaknya, melainkan membuat kamera dengan daya tahan jangka panjang.

Tentu saja, salah satu kelebihan lain menggunakan dudukan L-mount ialah kekayaan ekosistem lensanya. Itu karena lensa L-mount besutan Leica, Panasonic, dan Sigma juga merupakan lensa native.

Sumber: DPreview