Serumpun Cup Bakal Adu Pemain-Pemain PES Terbaik di Indonesia dan Malaysia

Banyak liga sepak bola yang harus ditunda karena pandemi virus corona. Kehadiran kompetisi esports sepak bola bisa menjadi pengobat rindu bagi para fans sepak bola. Revosport Asia dan Persija TV lalu berinisiatif untuk mengadakan Serumpun Cup, yang mempertemukan pemain eFootball PES terbaik dari Indonesia dan Malaysia. Tujuan dari diadakannya turnamen ini adalah untuk menghidupkan semangat kompetitif pada penggemar sepak bola dan juga fans game PES.

Dalam Serumpun Cup, Indonesia akan mengirimkan 16 pemain PES sebagai perwakilan. Begitu juga dengan Malaysia. Saat dihubungi melalui pesan singkat, pendiri Liga1 PES, Valentinus Sanusi mengatakan, 16 pemain PES yang terpilih untuk berlaga di Serumpun Cup ditentukan berdasarkan prestasi mereka selama ini. Mengingat Liga1 PES merupakan komunitas PES terbesar di Indonesia, tidak heran jika mereka ikut serta dalam Serumpun Cup. Sementara komunitas PES dari Malaysia diwakili oleh PES Malaysia.

Babak kualifikasi dari Serumpun Cup akan diadakan pada 24-27 Juli 2020 dan disiarkan di Persija TV, NIMO TV, situs Dunia Sukan, situs Football Tribes, serta platform digital Astro Supersports dan Astro Arena. Dalam babak kualifikasi, 16 pemain PES yang menjadi perwakilan Indonesia akan bertanding dengan format single elimination untuk menentukan juara nasional.

serumpun cup
Serumpun Cup akan mengadu pemain PES di Indonesia dan Malaysia.

Pemain yang keluar sebagai juara nasional akan mewakili Indonesia untuk bertanding dengan pemenang dari babak kualifikasi Serumpun Cup di Malaysia. Babak final dari turnamen ini akan diadakan pada 29 Juli 2020 dan disiarkan di NET TV pada 23.30 sampai 00.30. Sama seperti babak kualifikasi, babak final dari Serumpun Cup juga akan menggunakan format single elimination.

Saat ditanya apakah Indonesia memiliki kesempatan untuk memenangkan Serumpun Cup, Valentinus menjawab, “Kalau melilhat prestasi Indonesia dan Malaysia, Indonesia punya catatan prestasi yang lebih baik dari Negara Jiran. Jadi, saya yakin Indonesia bisa menang di kompetisi ini.”

Sementara itu, Michael Chopra, mantan pesepak bola Newcastle United, Cardiff City, dan Sunderland yang juga menjadi pemimpin operasional Revosport Asia Indonesia, berkata, “Komunitas fans sepak bola Indonesia dan Malaysia merupakan salah satu komunitas paling aktif di dunia. Saat liga sepak bola belum bisa diselenggarakan, mengadakan turnamen e-football seperti ini menjadi solusi jitu bagi brand dan partners untuk mempertahankan ketertarikan fans akan sepak bola.” Memang, selama pandemi, berbagai liga sepak bola memutuskan untuk beralih mengadakan turnamen esports, seperti liga sepak bola Singapura.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan frekuensi dari konten e-football Serumpun Cup 2020,” kata CEO Persija TV, Stephen Walangitang dalam pernyataan rilis. “Kami melihat peluang besar karena tingginya permintaan akan konten esports yang berkaitan dengan sepak bola. Kami akan memenuhi permintaan itu dengan menyajikan konten esports sepak bola yang memiliki kualitas tayangan sama seperti sepak bola biasa.” Sama seperti pertandingan sepak bola tradisional, babak final dari Serumpun Cup tidak hanya ditayangkan di televisi, tapi juga dikomentari oleh sportscaster.

Sumber header: Facebook

IEFTL Minggu ke-7, Perebutan Posisi Divisi 1 di Musim Depan Dimulai

Indonesia Efootball Team Lobby (IEFTL) baru saja melalui minggu ke-7. Ghazeto Storia masih mempertahankan posisinya di peringkat 1 klasemen sementara dengan 70 poin dan 60 selisih gol. Memang, liga IEFTL masih akan berlanjut pada minggu ini. Namun, Ghazeto sudah dapat dipastikan akan keluar sebagai juara. Alasannya mereka memiliki selisih 16 poin dengan Remaong FC yang duduk di peringkat 2. Jadi, meskipun Ghazeto masih harus melakukan 4 pertandingan pada minggu ini, posisi mereka di peringkat 1 tak lagi tergoyahkan.

Minggu ini adalah minggu ke-8 IEFTL dan merupakan minggu terakhir dari liga sepak bola virtual tersebut. Walaupun gelar juara sudah dipastikan jatuh ke tangan Ghazeto, tim-tim yang berlaga di IEFTL masih akan bertanding dengan satu sama lain untuk mengamankan posisi 8 besar. Pasalnya, musim kedua dari IEFTL akan membagi 16 tim yang ada saat ini ke dalam 2 divisi. Delapan tim teratas akan berlaga di Divisi 1 sementara 8 tim sisanya akan masuk ke dalam Divisi 2.

IEFTL minggu ke-7
Klasemen sementara dari IEFTL minggu ke-7. | Sumber: Facebook

Saat ini, Remaong FC ada di posisi ke-2 dengan 54 poin. Peringkat 3 dan 4 diisi oleh Garuda Ten dan Hanoman, yang masing-masing memiliki 51 poin. Berkat selisih gol yang lebih besar, Garuda Ten menduduki peringkat 3. Sementara itu, peringkat ke-5 diduduki oleh Incredible Squad dengan 46 poin, diikuti oleh Aliansi (45 poin), serta Volcano dan Aco Glory, yang sama-sama memiliki 42 poin.

Berdasarkan data dari IEFTL, Ghazeto Storia merupakan tim yang memiliki win streak paling lama dengan 20 kemenangan berturut-turut. Sang tim juara juga memegang undefeated streak paling panjang dengan 33 pertandingan tanpa kalah. Hingga minggu ke-7 IEFTL, ada 1.197 gol yang dicetak, sebanyak 1.043 gol dibuat dalam pertandingan liga IEFTL sementara 154 sisanya dicetak pada IEFTL Cup. Hal itu berarti, jumlah rata-rata gol yang dicetak per pertandingan dalam liga IEFTL mencapai 2,51 gol.

IEFTL minggu ke-7
Statistik dari IEFTL sampai minggu ke-7. | Sumber: Facebook

Ghazeto menjadi tim yang paling banyak mencetak gol. Secara total, mereka memasukkan 120 gol. Jumlah rata-rata gol yang mereka buat pada setiap pertandingan adalah 3,64 gol. Dari segi serangan, tim Garuda Ten menjadi tim terbaik ke-2. Secara total, mereka mencetak 113 gol. Sementara angka rata-rata gol mereka adalah 3,42 gol per pertandingan. Sementara dari segi pertahanan, Aco Glory menjadi tim terbaik, diikuti oleh tim Gatot Kaca, Volcano, Remaong FC, dan Ghazeto Storia.

Sumber: PC Gamer

3 Pemain Kontingen PES Indonesia Siap Bertanding Dalam Gelaran IISC 2019

Dari berbagai cabang game esports yang ada di Indonesia, para punggawa di cabang game Pro Evolution Soccer mungkin bisa dibilang sebagai yang paling berprestasi di kancah Internasional. Terakhir, jagoan-jagoan PES Indonesia ini pesta kemenangan dalam gelaran PES Asia Finals 2019. Ketika itu Indonesia berhasil sabet dua gelar juara sekaligus, yaitu pada kategori 1vs1 dan 3vs3.

Berkat prestasi yang diraih tersebut, Indonesia pun kini menjadi salah satu negara yang diakui dalam jagat kompetisi PES internasional. Terbukti, mereka baru-baru ini diundang untuk bermain di dalam gelaran International Intelligent Sports Congress (IISC). Kompetisi ini merupakan bagian dari gelaran World Intelligent Congress, sebuah kongres internasional dengan topik seputar IT dan Artificial Intelligence yang diadakan di Tianjin, Tiongkok.

Dalam kompetisi ini, kontingen Indonesia bertanding dengan 9 negara lainnya. Kesembilan negara tersebut adalah Brazil, Spanyol, Inggris Raya, Serbia, Tiongkok, Myanmar, Singapore, Thailand, dan Malaysia. Dengan ragam negara dari berbagai regional, kompetisi ini bisa dibilang seperti pemanasan jelang World Finals yang diselenggarakan oleh Konami sendiri pada akhir bulan depan.

Sumber: Facebook Liga1PES
Sumber: Facebook Liga1PES

Melihat lawan Indonesia yang datang dari berbagai negara dalam kompetisi ini, saya lalu bertanya kepada Valentinus Sanusi selaku founder Liga1PES dan juga penggerak komunitas PES di Indonesia, seputar kesiapan Indonesia. Kalau bicara latihan dan persiapan, Valentinus mengaku bahwa kontingen Indonesia tidak banyak melakukan persiapan khusus, hanya latihan biasa saja.

“Untuk kompetisi ini kita nggak ada persiapan khusus sih, cuma latihan di komunikasi aja karena ada pertandingan co-op 2v2. Tetapi karena yang main 2v2 itu adalah Rio DS sama Lucky, jadi mereka juga udah sedikit terbiasa. Soalnya mereka kemarin juga sudah sempat main co-op 3v3 di PES League Asia di Tokyo.” Valentinus bercerita soal persiapan kontingen Indonesia.

Terkait lawan terberat, selain dari Asia Tenggara, ada negara seperti Brazil dan Serbia yang juga patut untuk diawasi dalam kompetisi ini. “Brazil ada juara dunia 2 tahun lalu, Serbia ada juara 3 WESG tahun ini, jadi mereka patut diawasi juga sih.” jawab Valentinus. Lebih lanjut membahas soal harapan kontingen Indonesia menghadapi kompetisi ini, Valentinus ternyata menjawab dengan cukup optimis.

Sumber: Twitter @pesleague
Guifera, juara PES World Finals tahun 2017, yang juga menjadi peserta dalam gelaran IISC ini. Sumber: Twitter @pesleague

“Jujur, target kita di kompetisi ini adalah juara. Kenapa? Soalnya lawan-lawan yang kita hadapi sudah sering kita lihat permainannya secara online. Tapi kalau bicara pertandingan lapangan tentunya akan berbeda ya, karena faktor mental pemain lebih menentukan dibandingkan dengan skill. Jadi kita sih nothing to lose aja untuk kompetisi ini.” Cerita Valentinus.

Kompetisi IISC ini akan diselenggarakan pada akhir pekan nanti, tepatnya tanggal 18-19 Mei 2019 mendatang. Menurut Valentinus, pertandingan akan ditayangkan pada platform streaming lokal Tiongkok, huya.com. Namun, jika Anda penasaran dengan hasil pertandingan kontingen Indonesia, Anda bisa ikuti akun media sosial Liga1PES untuk informasi lebih lanjut.

Maju terus kontingen PES Indonesia! Semoga bisa memberikan hasil yang terbaik dan membanggakan Indonesia di kancah internasinoal!