Team Liquid Luncurkan Platform Canggih Liquid+ Khusus bagi Penggemarnya

Organisasi esports Team Liquid baru saja meluncurkan sebuah platform bagi penggemar mereka bernama Liquid+. Platform Liquid+ dikembangkan secara khusus siapa saja yang ingin menyatakan dukungan kepada Team Liquid. Tim yang berlambangkan kuda tersebut secara resmi meluncurkan platform Liquid+ di tanggal 11 Agustus 2020 yang lalu.

Bersamaan dengan diluncurkannya platform Liquid+, Team Liquid juga merayakan perjalanan mereka sebagai organisasi esports yang sudah berkiprah selama 20 tahun terakhir. Pada dasarnya platform Liquid+ yang bertujuan untuk merayakan setiap dukungan dan menjadi ruang yang mempertemukan dan menghubungkan antara sesama penggemar dengan deretan tim, pro player, streamers, dan terlebih organisasi esports Team Liquid secara luas.

via: Team Liquid
via: Team Liquid

Adapun platform Liquid+ didesain secara khusus dan memberikan sentuhan yang personal. Pada proses onboarding, pengguna yang mendaftar akan menjawab sejumlah pertanyaan tentang pengalaman dan perjalanan mereka mendukung Team Liquid.

Lebih jauh lagi, platform Liquid+ dapat dihubungkan dengan akun media sosial lainnya seperti Discord, Reddit, dan Twitch. Setiap bentuk dukungan yang dipost pada media sosial di atas dapat memberikan reward point yang nantinya dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan in game item, tiket event dan benefit lainnya yang hanya tersedia terbatas di platform Liquid+.

“Kami menginginkan platform Liquid+ menjadi tempat di mana penggemar merasa memiliki kebanggan akan Team Liquid dan mendapatkan hadiah menarik di waktu yang bersamaan,” ungkap Victor Goossens selaku Co-CEO dari Team Liquid.

Sampai berita ini diturunkan, platform Liquid+ masih beroperasi dalam versi beta. Untuk mendaftar, setiap penggemar nantinya akan dikirimkan tautan akses untuk menyelesaikan proses pendaftaran dan dilanjutkan dengan proses onboarding di platform Liquid+. Rencananya dalam proses pengembangan yang berjalan secara paralel, platform Liquid+ dapat diakses di smartphone maupun website dan beroperasi secara penuh di awal tahun 2021.

Di dalam platform Liquid+ setiap penggemar akan mendapatkan achievement badge yang bisa dipamerkan pada laman profile mereka. Sistem quest akan memberikan kesempatan untuk memenangkan hadiah yang terus berganti dan berlangsung dalam waktu tertentu.

via: Team Liquid
via: Team Liquid

Jika berkaca dengan ekosisem esports di indonesia sistem membership penggemar belum banyak diterapkan oleh organisasi esports. Salah satu tim yang memiliki sistem membership dan beroperasi di Indonesia adalah EVOS Esports.

Sejauh ini organisasi esports di Indonesia terpantau masih mencoba untuk membuka peluang dari sisi produk merchandise. Tercatat sudah ada beberapa tim esports Indonesia yang mengeluarkan merhandise ekslusif dalam bentuk apparel.

Jika ditilik dari sisi bisnis, fanatisme dari penggemar adalah hal aset tidak terlihat yang dimiliki sebuah tim esports. Sama seperti fanatisme pada olahraga sepak bola misalnya, segala hal dapat dilakukan oleh penggemar sebuah tim demi mendukung tim yang disukainya. Hal yang sama juga sangat mungkin untuk dicapai di ranah esports Indoneseia dengan menerapkan strategi yang tepat dan didukung dengan raihan prestasi.

Salim Group Siap Rambah Perbankan Digital di Indonesia

Besarnya peluang sektor perbankan digital saat ini menjadi salah satu alasan mengapa akhirnya Salim Group mengakuisisi 51 persen saham Bank Ina Perdana dengan nilai yang diperkirakan mencapai 42 juta dolar AS atau setara Rp570 miliar. Akuisisi ini dilakukan sebagai upaya Salim Group memperkuat layanan e-payment untuk bisnis online.

“Menjadi masuk akal bagi kami untuk kembali fokus ke perbankan karena transaksi yang dilakukan bank saat ini cukup besar,” kata salah seorang eksekutif Salim Group kepada Nikkei.

Makin meningkatnya penetrasi smartphone membuktikan layanan e-payment semakin dibutuhkan, dalam hal ini sektor perbankan di Indonesia masih memiliki posisi krusial untuk pengembangan layanan e-payment. Keputusan Salim Group untuk mengoperasikan bank milik sendiri karena sangat penting untuk menjalankan bisnis digital end-to-end.

Mengembangkan layanan bank digital di Indonesia

Setelah mengakuisisi Bank Ina Perdana, Salim Group memiliki kesempatan untuk mengembangkan layanan e-payment menargetkan pemain skala kecil dengan menghadirkan layanan keuangan seperti pembayaran elektronik dan pinjaman peer-to-peer, yang saat ini makin marak bermunculan di tanah air. Untuk melancarkan rencana tersebut, melalui Indomaret, yang saat ini telah memiliki jaringan di seluruh Indonesia berjumlah 14 ribu gerai, bakal diterapkan teknologi pengenalan sidik jari yang dikembangkan oleh perusahaan patungan antara Salim Group dengan Liquid yang berbasis di Tokyo.

Untuk uji coba, Salim Group akan mulai menguji layanan baru secara internal untuk 500 ribu karyawannya pada paruh kedua tahun 2017. Nantinya karyawan Salim akan membuka rekening bank di Bank Ina dan membayar barang di Indomaret menggunakan pembaca sidik jari yang terhubung dengan rekening mereka.

Salim Group juga berencana untuk mengembangkan layanan peer-to-peer transfer uang dan pinjaman melalui gerai indomaret yang berfungsi sebagai cabang dari bank. Hal tersebut diungkapkan oleh  Presiden bank Ina Edy Kuntardjo. Kegiatan tersebut akan mulai diimplementasikan pada tahun 2018 mendatang. Saat ini Bank Ina masih terus berbenah terkait sistem utama dari perbankan, untuk meningkatkan proses transaksi yang nantinya akan dilakukan melalui Indomaret.

Langkah Salim Group ini menambah daftar panjang usahanya memasuki bisnis berbasis teknologi di Indonesia. Salim dan Lotte saat ini sedang membangun layanan e-commerce Indo Lotte. Mereka juga membawa co-working space Block 71 ke Indonesia.

Maraknya layanan perbankan digital lokal hingga asing di Indonesia

Bukan hanya Salim Group dengan Bank Ina Perdana yang membidik layanan perbankan digital di Indonesia, bank lokal dan bank asing lainnya juga sudah mempersiapkan perbankan digital.

Salah satu bank asing yang mulai serius merambah layanan pembayaran digital, adalah Digibank milik bank DBS (Singapura) diperkenalkan ke publik India April 2016 silam. Digibank disebut-sebut menjadi satu-satunya layanan mobile-only bank yang ada saat ini. Dengan dilengkapi teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk membantu para penggunanya, Digibank mencoba menghadirkan pengalaman baru dalam dunia perbankan.

Bank lokal lainnya yang saat ini sudah menunjukkan niatnya untuk menjadi bukan sekedar bank biasa adalah bank BTPN, yang menawarkan terobosan baru dalam dunia perbankan berbentuk aplikasi yang dirancang dapat membantu masyarakat dalam mengatur finansial pribadi lebih mudah lewat perangkat smartphone, dinamai Jenius.

Produk terkini yang sempat dipuji oleh Menkominfo Rudiantara, dibuat untuk menyasar segmen orang dengan mobilitas tinggi dan akses ke konektivitas internet.

Meskipun masih dalam pengembangan, besarnya peluang dan faktor pendukung yang ada bisa menjadi kunci utama Salim Group memasuki perbankan digital di Indonesia.

Liquid Leap, Smartband Pertama Acer, Akhirnya Tersedia di Indonesia


Mengikuti tren pasar yang kian condong pada konsep mobilitas dan meledaknya kepopularitasan teknologi wearable, di akhir bulan April Acer mengungkap perangkat sentuh termungil sekaligus produk smartband pertama mereka. Setelah mulai didistribusikan pada khalayak global kwartal tiga tahun ini, akhirnya Liquid Leap tiba di Indonesia. Continue reading Liquid Leap, Smartband Pertama Acer, Akhirnya Tersedia di Indonesia