Manfaatkan Jaringan LTE-M, SmartThings Tracker Dapat Dilacak dari Mana Saja

Melalui divisi smart home-nya, SmartThings, Samsung kini juga punya alat pelacak alias GPS. Uniknya, kalau tracker lain pada umumnya menggunakan Bluetooth, perangkat bernama SmartThings Tracker ini memanfaatkan teknologi jaringan LTE-M. Hasilnya, radiusnya tidak terbatas pada angka 60 meter saja, tapi seluas cakupan jaringan seluler itu sendiri.

Jadi selama perangkat ini terhubung ke jaringan seluler, pengguna bisa melacak lokasinya dari mana saja. Kehadiran GPS turut membantu meningkatkan akurasinya, dan karena dimensinya kecil, ia mudah ditambatkan ke berbagai objek seperti tas atau dijadikan gantungan kunci.

Samsung SmartThings Tracker

Berkat cakupannya yang begitu luas, SmartThings Tracker juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi lokasi antar anggota keluarga maupun teman dekat. Cukup tekan tombolnya dua kali, maka notifikasi akan langsung dikirim ke smartphone pengguna yang telah diberi akses.

Mengusung label SmartThings berarti ia juga termasuk dalam ekosistem smart home, dan perangkat ini bisa digunakan sebagai pemicu home automation. Jadi semisal Anda sedang dalam perjalanan pulang dan sudah dekat dengan rumah Anda, beragam perabot pintar yang ada di rumah dapat mendeteksi keberadaan SmartThings Tracker supaya bisa aktif dengan sendirinya.

Samsung SmartThings Tracker

Samsung mengklaim baterai SmartThings Tracker dapat bertahan sampai satu minggu dalam satu kali charge. Sertifikasi IP68 berarti fisiknya tahan air maupun debu, sehingga ia masih bisa dilacak lokasinya apabila tertinggal di tempat yang kondisi cuacanya kurang ramah.

Sayangnya fitur unggulan SmartThings Tracker justru juga menjadi kelemahannya: ketergantungan akan jaringan LTE-M berarti ia cuma bisa dibeli melalui operator telekomunikasi tertentu saja, dan untuk sementara baru di Amerika Serikat via AT&T dan Verizon. Harganya dipatok $99, akan tetapi setelah 12 bulan akan ada biaya bulanan sebesar $5 atau $50 per tahun.

Sumber: Digital Trends dan Samsung.

Lynq Adalah Pelacak Lokasi yang Dapat Digunakan di Area Terpencil Tanpa Bluetooth Maupun Jaringan Seluler

Saat hiking berkelompok lalu ada seseorang yang tertinggal, apa yang bisa kita lakukan? Simpel, telepon saja nomor ponselnya. Namun bagaimana seandainya jika lokasi tersebut belum ter-cover jaringan seluler dan indikator sinyal di ponsel menampilkan label “SOS” atau “No Service”?

Alternatif lain bisa menggunakan tracker Bluetooth, tapi yang namanya Bluetooth selalu terbatasi oleh jarak, yang umumnya tidak lebih dari 30 meter. Solusi lain yang lebih efektif mungkin adalah perangkat kecil bernama Lynq berikut ini.

Lynq murni merupakan pelacak lokasi. Bentuknya mirip karabiner dan dapat dikaitkan ke tas maupun pakaian. Ia mengemas sebuah layar monokrom kecil yang berfungsi menampilkan arah dan jarak seseorang yang sedang dilacak, yang sedang membawa Lynq juga tentunya.

Untuk melacak posisi, Lynq mengandalkan GPS yang diyakini akurat sampai 3 – 5 meter. Lalu untuk berkomunikasi satu sama lain, Lynq memanfaatkan frekuensi radio rendah (902 – 928 MHz) yang bisa menjangkau hingga sejauh 5 kilometer. Konsumsi dayanya pun sudah pasti irit, sebab dalam satu kali pengisian Lynq bisa beroperasi sampai tiga hari.

Lynq

Sebanyak 12 unit Lynq bisa digunakan secara bersamaan. Pengguna bisa menetapkan titik untuk bertemu pada perangkat maupun semacam zona aman. Jadi ketika ada seseorang yang keluar dari zona aman tersebut, anggota kelompok yang lain bakal mendapat notifikasi dalam bentuk getaran, deringan dan layar yang menyala.

Melihat fungsinya, jelas sekali Lynq diciptakan untuk berbagai aktivitas outdoor. Selain itu, ia juga ideal digunakan di tempat-tempat ramai, seperti di konser misalnya, atau sekadar untuk melacak posisi anak-anak maupun binatang peliharaan.

Kekurangannya mungkin adalah harganya yang cukup mahal. Selama masa kampanyenya berlangsung di Indiegogo, Lynq ditawarkan seharga $89, atau $174 untuk bundel isi dua, $255 bundel isi tiga, sampai yang paling mahal $898 isi 12.