Panasonic Umumkan Lumix GH5M2 dan Lumix GH6, Siap Rebut Kembali Hati Kalangan Videografer

Empat tahun setelah diluncurkan, Panasonic Lumix GH5 akhirnya punya penerus, yakni Lumix GH5M2. Seperti pendahulunya, kamera ini masih mengemban misi untuk menjadi kamera favorit kalangan videografer, dan itu diwujudkan lewat sejumlah penyempurnaan.

Yang paling utama, Lumix GH5M2 sanggup merekam video dalam resolusi 4K 10-bit 4:2:0 di kecepatan 60 fps secara internal. Pada generasi pertamanya, Lumix GH5 perlu disambungkan ke perangkat external recorder agar bisa merekam video 10-bit 60 fps. Dukungan format V-Log, yang sebelumnya harus ditebus secara terpisah oleh konsumen Lumix GH5, kini bisa langsung dinikmati di Lumix GH5M2.

Lebih lanjut, Lumix GH5M2 turut menawarkan kinerja sistem penstabil gambar yang lebih efektif dari pendahulunya, dengan kemampuan mengompensasi hingga 6,5 stop (naik dari 5 stop). Performa autofocus-nya pun juga diklaim lebih cekatan ketimbang generasi pertamanya. Perubahan ini dimungkinkan berkat pembaruan yang diterapkan pada image processor-nya. Sensor yang digunakan sendiri sama persis, masih Micro Four Thirds dengan resolusi 20 megapixel, tapi kini dengan lapisan anti-reflektif.

Pembaruan lain yang tak kalah menarik adalah dukungan live streaming secara nirkabel. Jadi dengan bantuan sebuah smartphone saja, Lumix GH5M2 mampu merekam sekaligus menyiarkan video dalam resolusi maksimum 1080p 60 fps. Pengguna juga tidak perlu khawatir dengan daya tahan baterainya, sebab selain mengemas baterai dengan kapasitas yang lebih besar (2.200 mAh), Lumix GH5M2 juga dapat beroperasi selagi dicolok kabel USB-C.

Terakhir, Lumix GH5M2 mengusung layar sentuh berukuran sedikit lebih kecil (3 inci dibanding 3,2 inci), tapi dengan resolusi yang lebih tinggi di angka 1,84 juta dot, serta tingkat kecerahan yang lebih baik. Viewfinder elektroniknya juga sudah diperbarui agar mampu mendukung refresh rate maksimum 120 Hz.

Secara keseluruhan, Panasonic Lumix GH5M2 memang tidak menawarkan perubahan yang terlalu drastis jika dibandingkan dengan generasi pertamanya, tapi itu juga berarti Panasonic bisa menjualnya dengan harga yang lebih terjangkau lagi dari sebelumnya, persisnya $400 lebih murah. Di Amerika Serikat, Panasonic Lumix GH5M2 akan dijual seharga $1.699 (body only), atau $2.299 bersama lensa 12-60mm f/2.8-4. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai bulan Juli.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kenapa Panasonic harus menunggu selama ini untuk merilis kamera yang pada dasarnya cuma sebatas evolusi ketimbang revolusi? Jawabannya adalah karena mereka juga sedang sibuk menyiapkan kamera lain, yaitu Lumix GH6.

Panasonic Lumix GH6

Kamera inilah yang bakal menggantikan posisi Lumix GH5 sebagai kamera paling flagship dari lini Lumix G. Panasonic sejauh ini belum membeberkan spesifikasi maupun mengungkap wujudnya secara lengkap, sebab Lumix GH6 memang masih dalam tahap pengembangan.

Pun begitu, ada sejumlah detail penting yang sudah bisa kita soroti sejauh ini. Utamanya adalah kombinasi sensor dan prosesor baru yang memungkinkan Lumix GH6 untuk merekam video 5,7K 10-bit di kecepatan 60 fps, atau 4K 10-bit 4:2:2 di kecepatan 60 fps tanpa batasan durasi sama sekali. Saat dibutuhkan, Lumix GH6 juga siap merekam video 4K 120 fps, lengkap dengan audio.

Sebagai bagian dari lini Lumix G, Lumix GH6 dipastikan mengusung sensor Micro Four Thirds, bukan sensor full-frame seperti yang dijagokan lini Lumix S. Mode perekaman dalam resolusi 5,7K sejatinya mengindikasikan kalau sensor baru ini punya resolusi paling tidak 24 megapixel.

Menurut Panasonic sendiri, Lumix GH6 bakal dirilis ke publik di akhir tahun 2021 ini juga, dengan kisaran harga $2.500. Guna mendampingi kamera flagship baru ini, Panasonic juga tengah menyiapkan lensa premium anyar, yakni Leica DG 25-50mm f/1.7, yang bakal ditawarkan sebagai alternatif dari Leica DG Vario-Summilux 10-25mm f/1.7 ASPH.

Sumber: DP Review dan PetaPixel.

Panasonic Lumix GH5S Lebih Totalitas Lagi Soal Video Ketimbang Versi Standarnya

Panggung CES 2018 Panasonic manfaatkan untuk mengungkap sebuah kejutan dalam bentuk kamera mirrorless baru bernama Lumix GH5S. Bukan, ia bukanlah suksesor Lumix GH5 yang diperkenalkan tahun lalu. Ia lebih pantas dianggap sebagai versi alternatif Lumix GH5 yang bahkan lebih totalitas lagi dalam hal videografi.

Fisik keduanya hampir identik, terkecuali adanya sedikit aksen merah pada GH5S. Yang sangat berbeda adalah sensor yang digunakan: GH5S mengemas sensor yang berukuran lebih besar (Four Thirds), akan tetapi resolusinya cuma 10,2 megapixel. Hal ini membuat GH5S jauh lebih sensitif di kondisi minim cahaya – konsepnya sama persis seperti Sony a7 dan a7S.

Ditemani prosesor Venus Engine 10, sensor ini mengandalkan teknologi Dual Native ISO yang menawarkan dua mode: satu untuk memaksimalkan dynamic range di ISO rendah, satu lagi memprioritaskan noise reduction dengan mengkompromikan dynamic range.

Panasonic Lumix GH5S

Singkat cerita, Lumix GH5S bakal lebih ideal dijadikan kamera video ketimbang GH5 standar, apalagi mengingat ia juga bisa merekam dalam format DCI 4K 60 fps, yang sedikit lebih lebar ketimbang 4K UHD. Lebih lanjut, hasil rekamannya di kondisi minim cahaya juga dipastikan jauh lebih baik. Tentu saja kamera masih bisa digunakan untuk menjepret foto, bahkan dalam format RAW 14-bit.

Perbedaan lainnya meliputi mode slow-motion 1080p 240 fps, kinerja autofocus yang sedikit lebih baik di kondisi low-light, dan viewfinder elektronik dengan refresh rate 120 fps. Fitur VLog-L yang harus ditebus dengan biaya oleh pengguna GH5, hadir sebagai fitur standar di GH5S.

Panasonic Lumix GH5S

Yang mungkin terdengar agak mengejutkan, GH5S sama sekali tak memiliki sistem image stabilization. Panasonic bilang bahwa tujuannya adalah supaya kinerja gimbal profesional yang dipakai konsumen bisa lebih maksimal dan tidak terganggu oleh sistem internal kamera seperti pada GH5 standar.

Panasonic Lumix GH5S rencananya bakal dipasarkan mulai awal Februari mendatang. Harganya dipatok $2.499 (body only).

Sumber: DPReview.

Panasonic Resmi Perkenalkan Kamera Mirrorless Tercanggihnya, Lumix GH5

Usai memamerkan prototipenya di ajang Photokina 2016 bulan September kemarin, Panasonic akhirnya resmi memperkenalkan Lumix GH5. Kamera ini, dengan segala fitur dan kelebihannya, sekali lagi ingin membuktikan superioritas yang bisa ditawarkan kamera mirrorless.

Desain dan dimensinya tidak banyak berubah dari Lumix GH4, masih mengadopsi gaya DSLR dan sedikit lebih besar daripada kamera mirrorless biasanya, meski masih jauh lebih ringkas ketimbang DSLR. Jantungnya kini diisi oleh sensor baru beresolusi 20,3 megapixel yang tidak dilengkapi low-pass filter guna semakin mempertajam detail.

Mendampingi sensor tersebut adalah prosesor Venus Engine baru yang diklaim sanggup menawarkan performa 1,3 kali lebih baik dari yang tertanam di GH4. Melengkapi semua itu adalah sistem image stabilization 5-axis yang sangat efektif meredam guncangan ketika kamera dioperasikan tanpa tripod.

Performa AF Lumix GH4 sudah cepat, tapi Lumix GH5 bahkan jauh lebih cepat lagi / Panasonic
Performa AF Lumix GH4 sudah cepat, tapi Lumix GH5 bahkan jauh lebih cepat lagi / Panasonic

Beralih ke autofocus, Lumix GH4 sendiri sudah merupakan salah satu kamera mirrorless dengan performa AF tercepat yang pernah ada di pasaran. GH5 membawanya ke level yang lebih tinggi lagi dengan peningkatan kecepatan sekitar 2x lipat dan 225 total titik fokus yang bisa dipilih.

Sistem Depth from Defocus AF generasi baru ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan GH5 dalam memotret secara konstan. Dalam posisi continuous AF aktif, GH5 bisa memberondong secepat 9 fps, sedangkan dalam posisi fokus terkunci secepat 12 fps, semuanya dalam resolusi penuh dan menggunakan shutter mekanik.

Namun seperti halnya GH4, talenta GH5 sebenarnya ada pada urusan video. Ia merupakan kamera mirrorless pertama yang bisa merekam video 4K 60/50 fps secara internal dan tanpa batas waktu – sampai memory card yang terisi penuh, meski sekarang ada dua slot SD card UHS-II. Videografer profesional akan tersenyum melihat kemampuan GH5 merekam video 4:2:2 / 10-bit guna mendapatkan warna yang lebih akurat.

Lumix GH5 mengemas EVF dengan resolusi tertinggi yang ada pada kamera mirrorless saat ini / Panasonic
Lumix GH5 mengemas EVF dengan resolusi tertinggi yang ada pada kamera mirrorless saat ini / Panasonic

Fitur 4K Photo andalan Panasonic kini telah di-upgrade menjadi 6K Photo, memungkinkan pengguna untuk mengekstrak foto 18 megapixel dalam kecepatan 30 fps. Konektivitas Wi-Fi GH5 kini didampingi Bluetooth 4.2 guna mewujudkan prosedur transfer gambar ke ponsel secara instan.

Selain jeroan baru, Lumix GH5 juga mengemas electronic viewfinder (EVF) anyar berpanel OLED yang memiliki tingkat magnifikasi 0,76x dan resolusi 3,68 juta dot, jauh di atas kamera mirrorless lain. Di bawahnya, hadir layar sentuh 3,2 inci dengan resolusi 1,62 juta dot. Semua ini dikemas dalam bodi magnesium yang tahan terhadap guyuran hujan maupun cuaca ekstrem.

Tanpa perlu ragu, Panasonic Lumix GH5 akan melanjutkan tradisi pendahulunya sebagai kamera kesayangan videografer profesional. Ia rencananya akan dipasarkan mulai akhir Maret mendatang seharga $1.999 body only.

Sumber: DPReview.

Panasonic Lumix GH5 Bakal Jadi Kamera Mirrorless Pertama yang Bisa Merekam Video 4K 60 fps

Tidak bisa dipungkiri, Panasonic Lumix GH4 merupakan salah satu kamera mirrorless yang paling dicintai oleh kalangan videografer. Bagaimana tidak, saat diperkenalkan di pertengahan tahun 2014, belum banyak kamera mirrorless yang bisa merekam video 4K, apalagi merekamnya langsung ke memory card seperti Lumix GH4.

Dua tahun berselang, Panasonic rupanya telah sibuk menyiapkan suksesornya. Didapuk Lumix GH5, kamera yang sejauh ini masih dalam tahap pengembangan tersebut nantinya bakal menjadi kamera mirrorless pertama yang bisa merekam video 4K 60 fps – untuk sekarang opsi teratas yang ada di mayoritas kamera adalah 4K 30 fps.

Opsi perekaman video 4K 4:2:2 10-bit turut tersedia, demikian pula halnya dengan mode 6K Photo, dimana kamera dapat mengekstrak gambar foto 18 megapixel dari video yang direkam, atau foto 8 megapixel dari video 4K 60 fps.

Apa yang dilakukan Panasonic ini bukanlah pekerjaan mudah. Mereka harus pintar-pintar mengakali bagaimana kamera bisa menggelontorkan panas secara efisien. Hal ini krusial mengingat chip pengolah sinyal digital milik Lumix GH5 akan bekerja secara maksimal dalam menyuguhkan kapabilitas perekaman secanggih itu, dan resikonya tentu saja adalah overheating.

Seperti yang sudah disebutkan, Panasonic Lumix GH5 sejauh ini masih dalam tahap pengembangan. Tidak ada informasi mengenai banderol harga maupun jadwal peluncurannya, yang ada hanyalah sebuah prototipe yang tengah dipamerkan di ajang Photokina di Jerman.

Sumber: DPReview.