Cocoon Capital Prepares $20 Million for Investment to Early Stage Startups in Southeast Asia

A Singapore-based venture capital, Cocoon Capital, has announced fresh funding worth of $20 million for startup investment in Southeast Asia. They’re focusing on startup in the enterprise-tech industry with vertical related to deep-tech, fintech, and medtech.

“We saw startup potential in this area with young and tech-savvy talents who understand how to use technology in solving real problems. The idea quality has exceeded what you imagined. Southeast Asia has proven to be the right path for innovation,” Michael Blakey, Cocoon Capital’s Co-Founder and Managing Partner said.

Cocoon Capital’s market is early-stage startups. In addition to Singapore, they’ll also expand to other countries, such as Vietnam, Philippines, and Indonesia. The decision’s made because Cocoon Capital senses a gap in investment or funding for startups.

“Using billions of dollars from venture capital for this area, not many are targeting startups (early stage). Cocoon Capital intends to fill the gap. It’s even more common outside Singapore, that’s why we’re expanding to the neighbor countries,” Will Klippgen, Cocoon Capital’s Co-Founder and Managing Partner, added.

Cocoon Capital is now supported by several investors, such as Vulpes Innovative Technologies Investment Company, Martin Hauge, Playfair Capital, and some others. In addition to providing assistance in funding, Cocoon Capital strives to take business experience and connect strategic partners for startups.

They have a limit for the amount of investment made per year, therefore, partners have more time to give support. In the latest portfolio, Cocoon Capital involved in PropertyGuru and Anchanto funding.

“Southeast Asia is proven to have the capability in making the best results [startups], unicorn, and almost unicorn; including Grab, Tokopedia, Go-jek, Razer, and PropertyGuru. The number of Startups has reached $8 billion in 2017, it increased three times from 2016. We predict the increase to continue in the next few years,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Cocoon Capital Siapkan Dana Investasi $20 Juta untuk Startup Tahap Awal di Asia Tenggara

Pemodal ventura asal Singapura, Cocoon Capital, mengumumkan telah menyiapkan dana baru senilai $20 juta untuk investasi startup di Asia Tenggara. Mereka akan fokus pada startup yang menggarap solusi di bidang enterprise-tech dengan vertikal meliputi deep-tech, fintech, dan medtech.

“Kami melihat potensi startup di kawasan ini dengan talenta muda dan tech-savvy yang paham bagaimana memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah nyata. Kualitas ide telah melampaui apa yang bisa dibayangkan. Asia Tenggara terbukti menjadi jalur tepat untuk tujuan inovasi,” terang Co-founder & Managing Partner Cocoon Capital Michael Blakey.

Cocoon Capital menargetkan startup tahap awal. Tidak hanya di Singapura, mereka juga akan melebarkan sayapnya ke negara lain seperti Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Hal ini dilakukan karena pihak Cocoon Capital merasa masih adanya kesenjangan investasi atau pendanaan bagi startup.

“Dengan miliaran dolar yang tersedia dari venture capital untuk kawasan ini hanya sebagian kecil yang menargetkan startup (tahap awal). Cocoon Capital berusaha mengisi celah ini. Kesenjangan pendanaan bahkan lebih umum terjadi di luar Singapura, itulah sebabnya kami memperluas jangkauan ke negara-negara tetangga,” imbuh Co-founder & Managing Partner Cocoon Capital Will Klippgen.

Saat ini Cocoon Capital didukung oleh beberapa investor seperti Vulpes Innovative Technologies Investment Company, Martin Hauge, Playfair Capital, dan beberapa lainnya. Selain memberikan bantuan berupa pendanaan, Cocoon Capital juga berusaha untuk membawa pengalaman bisnis dan menghubungkan mitra strategis untuk para startup.

Cocoon turut membatasi jumlah investasi yang dilakukan per tahun, agar para mitra memiliki waktu yang cukup untuk memberikan dukungannya. Di portofolio terbarunya, Cocoon Capital terlibat dalam pendanaan PropertyGuru dan Anchanto.

“Asia Tenggara telah terbukti memiliki kemampuan untuk menghasilkan yang terbaik [startup], unicorn, dan yang mendekati unicorn; termasuk Grab, Tokopedia, Go-jek, Razer dan PropertyGuru. Startup di sini telah mencapai $8 miliar pada tahun 2017, tiga kali lipat dari tahun 2016. Kami memprediksi peningkatan berkelanjutan untuk talent dan capital di wilayah ini dalam beberapa tahun ke depan,” imbuh Will.