Shadow of War Tampilkan Sisi Kelam Dari Dunia Fantasi Kreasi JRR Tolkien

Berakhirnya petualangan ‘Sembilan Pembawa Cincin’ dan hancurnya Sauron tidak menghentikan orang untuk menggali dunia fantasi Middle-earth lebih dalam. Selain trilogi film The Hobbit, Tolkien Estate belum lama ini juga melepas novel Beren and Luthien, mengisahkan dua karakter yang menjadi fokus di salah satu bab di buku The Silmarillion.

Dunia fantasi kreasi JRR Tolkien itu juga sering diadaptasi ke medium video game, dan di sana, developer bisa lebih leluasa berkarya. Lewat Middle-earth: Shadow of Mordor, Warner Bros. Interactive Entertainment mencoba mengisi kekosongan antara The Hobbit dan trilogi The Lord of the Rings dengan kisah balas dendam. Dan di sekuelnya, Shadow of War, tim pengembang mengekspos sisi kelam dunia itu lebih jauh lagi.

Seperti game sebelumnya, Shadow of War akan kembali mempertemukan Anda dengan tokoh-tokoh legendaris di Middle-earth (misalnya Gollum dan Sauron di Shadow of Mordor). Dan di permainan baru itu, Talion dan Celebrimbor akan berhadapan dengan satu karakter berbahaya yang sempat mengancam nyawa Sam dan Frodo dalam perjalanan mereka menghancurkan One Ring: Shelob.

Menariknya, Shelob di Middle-earth: Shadow of War tidak sekedar diperlihatkan sebagai laba-laba raksasa menakutkan. Lewat trailer, Warner Bros. menampilkan sisi berbeda dari Shelob, dimunculkan dalam wujud wanita. Dari keterangan publisher, Shelob akan memegang peranan penting di permainan, namun pertanyaannya, apakah ia betul-betul bisa dipercaya?

Shadow of War lagi-lagi menyuguhkan formula open-world, dan Anda akan kembali bermain sebagai Talion dalam perjalanannya menghentikan Sauron. Di petualangannya itu, Talion ditemani oleh ruh bangsawan elf Celebrimbor – sosok yang bertanggungjawab menciptakan tiga Elven Ring of Power. Celebrimbor tewas di tangan Sauron, namun ia menolak buat beristirahat dengan damai sebelum sang penguasa kegelapan berhasil dikalahkan.

Di sana, Monolith menyempurnakan dan mengekspansi sistem Nemesis, memungkinkan Talion mengumpulkan pasukan yang terdiri dari orc, troll dan Uruk-hai. Sebagai Talion, Anda dapat berinteraksi dengan mereka, dan karena sistem tersebut didesain non-linear, pengalaman Shadow of War jadi berbeda-beda bagi tiap pemain. Tim developer juga memodifikasi gameplay hack and slash tradisional, memadukannya bersama elemen role-playing.

Middle-earth: Shadow of War rencananya akan dirilis pada tanggal 10 Oktober 2017 di PC, Xbox One dan PlayStation 4 secara bersamaan. Warner Bros. menyediakan empat edisi, yaitu standar, Silver, Gold dan Mithril. Game sudah dapat di-pre-order.

Warner Bros. Ketahuan Menyuap YouTuber, PewDiePie Merespons

Di industri game, opini dari individu atau instansi terpercaya merupakan aspek yang bisa memengaruhi laku atau tidaknya sebuah karya digital. Dan kehadiran platform video sharing serta kemunculan para influencer ternama memberikan keleluasaan bagi publisher untuk memasarkan produk. Tapi tentu saja, di sana masih ada banyak celah yang mudah dieskploitasi.

Beberapa hari lalu, Federal Trade Commission Amerika Serikat berhasil membongkar penyalahgunaan YouTube yang lakukan oleh Warner Bros. Tim publisher ketahuan membayar uang pada para influencer agar permainan Middle-earth: Shadow of Mordor mendapatkan skor tinggi, dan pada akhirnya mendongkrak penjualan game. Meski sponsored content memang bukanlah hal baru di YouTube, WB Games terpergok melanggar ketentuan FTC.

Prosedurnya sebetulnya cukup sederhana: Para bintang YouTube diberikan satu kopi permainan sebelum tanggal rilis dan diminta untuk mempromosikanya. Dengan jumlah subscriber yang begitu banyak, video-video kreasi para influencer ditonton lebih dari 5,5 juta kali. Video Felix Kjellberg alias PewDiePie sendiri berhasil mengumpulkan penonton paling banyak, mencapai 3,7 juta view. Lalu apakah hal itu salah?

Masalahnya, WB Games meminta YouTuber menempatkan informasi bahwa video tersebut disponsori di dalam boks deskripsi (bukan bagian dari konten ataupun judul), kemudian catatan itu sengaja disembunyikan di bagian ‘show more‘. Melalui partner marketing Warner Bros. Plaid Social Labs, FTC juga menemukan instruksi sang publisher pada influencer agar tidak mengekspos glitch dan bug pada penonton.

Mungkin Anda penasaran, mengapa baru ketahuan sekarang, padahal Middle-earth: Shadow of Mordor diluncurkan hampir dua tahun lalu? Kendalanya, Federal Trade Commission baru akan melakukan investigasi jika ada laporan. Dan seperti badan pemerintah lainnya, proses pemeriksaan membutuhkan waktu lama.

Mengetahui namanya tersangkut kasus ini, PewDiePie segera memberikan respons berupa video. Ia menjelaskan bahwa ada banyak YouTuber terlibat dalam program sponsor tersebut, namun karena namanya paling dikenal orang, maka cuma dirinya yang disebutkan. Kjellberg menegaskan, ia terang-terangan menginformasi hubungannya dengan Warner Bros. di bagian About, meskipun sebetulnya bertentangan dengan permintaan publisher.

Menurut PewDiePie, WB Games-lah yang melanggar peraturan FTC dan yang harusnya dikenai sanksi, bukan dirinya. Ia juga berargumen, pedoman mengenai ketentuan disclosure YouTube oleh Federal Trade Commission baru dikeluarkan di tahun 2015, sedangkan videonya (serta permainan Shadow of Mordor) sudah dipublikasi sejak 2014.

Sumber: Eurogamer & Polygon.