NailO Ubah Kuku Jempol Anda Menjadi Wireless Trackpad

Bayangkan skenario seperti ini: Anda sedang belajar membuat robot DIY (do-it-yourself) dengan bantuan video tutorial di YouTube. Tanpa sengaja, konsentrasi Anda terpecah dan ada bagian dari video yang terlewatkan. Tentunya Anda harus kembali melihat bagian yang terlewatkan tersebut, akan tetapi kedua tangan Anda sedang sibuk menyolder circuit board. Continue reading NailO Ubah Kuku Jempol Anda Menjadi Wireless Trackpad

Perangkat FingerReader Dapat Bantu Kaum Tuna Netra Saat Membaca

Sejak awal abad ke–19, kaum tuna netra memanfaatkan sistem tulisan Braille untuk membaca. Sistem ini tentu saja masih digunakan sampai sekarang, akan tetapi kaum tuna netra tetap harus menguasai ‘bahasanya’ terlebih dulu untuk bisa menggunakannya. Continue reading Perangkat FingerReader Dapat Bantu Kaum Tuna Netra Saat Membaca

Peneliti MIT Pelihara ‘Cheetah’ di Kampus

Sekelompok peneliti di Kampus MIT (Massachusetts Institute of Technology) telah memelihara seekor ‘Cheetah’ di kampus mereka. ‘Cheetah’ tersebut berkeliaran di sekitar kampus, apakah itu tidak membahayakan orang-orang disekitarnya? Tentu tidak, karena sejatinya itu adalah robot yang dikembangkan oleh para peneliti di MIT.

Continue reading Peneliti MIT Pelihara ‘Cheetah’ di Kampus

MIT Tunjuk Baidu Sebagai Satu dari 50 Perusahaan ‘Paling Pintar’

Menempati posisi kelima dalam rank Alexa, raksasa internet asal Cina yang didirikan Robin Li dan Eric Xu empat belas tahun yang lalu, Baidu, kini bersaing ketat dengan nama-nama besar global seperti Yahoo dan Wikipedia.

Continue reading MIT Tunjuk Baidu Sebagai Satu dari 50 Perusahaan ‘Paling Pintar’

Universitas Gadjah Mada, Google dan MIT Selenggarakan Kursus Pengembangan Startup Teknologi

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sebagai salah satu universitas ternama di Indonesia akan menyelenggarakan kursus pengembangan startup teknologi. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Google Inc sebagai sponsor dan program Accelerating Information Technology Innovation (AITI) dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Acara ini akan dilakukan tanggal 24 Juni – 2 Agustus 2013 di Yogyakarta.

Continue reading Universitas Gadjah Mada, Google dan MIT Selenggarakan Kursus Pengembangan Startup Teknologi

Berkenalan Dengan Ray Tomlinson, Sang Ilmuwan AS “Penemu” Format Email Modern

Email sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari khususnya bagi masyarakat modern di seluruh penjuru dunia. Namun tahukah anda siapa yang menciptakan format “@” di email yang sekarang anda gunakan? Orang yang berjasa membuat standard format email seperti yang anda gunakan sekarang adalah Ray Tomlinson.

Ray adalah seorang ilmuwan lulusan MIT asal AS yang pada tahun 1971 menciptakan sistem pesan elektronik seminal pertama di dunia.

Pada tahun 60-an, Ray bekerja untuk sebuah perusahaan bernama Bolt Beranek & Newman (BBN), yang merupakan kontraktor dari pihak militer AS. BBN sendiri memiliki peranan yang luar biasa penting dalam pembangunan sistem infrastruktur internet awal yang dinamakan ARPANet, sebuah jaringan interkoneksi antar organisasi riset di seluruh penjuru AS.

Ilmuwan komputer pada saat itu sudah bertukar pesan menggunakan komputer mereka melalui jaringan ARPANet, bahkan pada tahun 60-an ilmuwan sudah mulai menggunakan format email awal yang dinamakan “mail” dikembangkan oleh Tom Van Vleck. Ray Tomlinson kemudian mendalami sistem email awal tersebut dan mengembangkan program “SNDMSG” kependekan dari “Send Message” untuk menggantikan “mail”. Program buatan Ray inilah yang pertama kali menggunakan “@” untuk mendeskripsikan nama komputer (server) yang dituju untuk pertama kalinya.

Ketika ditanya kenapa memutuskan untuk menggunakan tombol “@”, Ray mengatakan bahwa semua tombol yang lain yang ada di keyboard sudah digunakan sebagai username oleh pengguna, tidak banyak pilihan yang ada. Simbol “@” sangat masuk akal untuk diartikan sebagai “at” yang menunjukkan dimana (server) tempat user berada.

Pada tahun 1972, Ray dan BBN akhirnya mengimplementasikan “SNDMSG” buatannya ke beberapa mesin milik ARPANet dan akhir format “@” yang dikembangkan Ray kemudian digunakan sebagai standard untuk format email sampai sekarang meskipun Ray mengaku tidak pernah menyebut sistem yang dia miliki sebagai “e-mail” atau “electronic mail”.

sumber: wired