L’Oreal Akuisisi ModiFace, Pengembang Teknologi AR untuk Mencoba Kosmetik Secara Online

Augmented reality (AR) semakin memiliki peran besar di dunia teknologi tahun ini. Lihat saja salah satu fitur unggulan Samsung Galaxy S9, yakni AR Emoji, tidak ketinggalan juga fitur makeup virtual yang terintegrasi dalam Bixby.

Fitur yang terakhir itu bukan murni kreasi Samsung, melainkan sebuah perusahaan asal Kanada bernama ModiFace. Sejak didirikan di tahun 2006, ModiFace memang sudah sering dipercayai guna membubuhkan elemen teknologi oleh sejumlah brand kecantikan seperti Sephora dan Estee Lauder.

Pada kenyataannya, beberapa hari lalu L’Oreal mengumumkan bahwa mereka tengah dalam proses untuk mengakuisisi ModiFace. Tujuan yang hendak dicapai pada dasarnya adalah untuk memudahkan konsumen menjajal berbagai produk makeup secara online.

Mencoba lipstick tanpa langsung mengoleskannya langsung ke bibir memang terdengar aneh, tapi di sinilah sebenarnya peran sejati AR. Software yang dikembangkan ModiFace pada dasarnya bakal mengubah ponsel menjadi cermin, memungkinkan konsumen untuk melihat perubahan wajahnya secara real-time ketika dibubuhi eyeshadow maupun blush-on virtual.

Sensasinya jelas tidak bisa menandingi hands-on secara fisik, tapi setidaknya cara ini jauh lebih praktis ketimbang harus mampir ke department store setiap kali hendak membeli lipstick baru. Bagi L’Oreal, ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak penjualan produk kosmetik mereka secara online.

Sebelum ini, ModiFace sebenarnya sudah pernah berkolaborasi dengan L’Oreal lewat sebuah web app bernama Style My Hair. L’Oreal sendiri juga bukan pertama kalinya bereksperimen dengan teknologi digital; salah satu aplikasinya, Makeup Genius, sudah diunduh lebih dari 20 juta kali menurut informasi yang didapat Bloomberg.

Akuisisi L’Oreal terhadap ModiFace ini pada dasarnya bisa dilihat sebagai langkah mereka untuk mengamankan posisinya di ranah persaingan digital antara brandbrand kecantikan. Di sisi lain, akuisisi ini bisa menjadi bukti lebih lanjut untuk teori saya mengenai prospek AR yang lebih cerah ketimbang VR.

Sumber: Bloomberg.

Aplikasi Sephora Bantu Anda Menjajal Makeup Secara Virtual

Augmented reality dipadankan menjadi “realitas tertambah” dalam Bahasa Indonesia. Maknanya secara harfiah adalah menambahkan objek virtual ke objek di dunia nyata; bisa meja dan kursi, bisa juga wajah Anda sendiri.

Potensi teknologi AR tentu saja sangat luas, akan tetapi salah satu pihak yang paling diuntungkan adalah industri fesyen atau produk kecantikan, seperti yang dibuktikan oleh Sephora melalui update aplikasi iOS-nya. Dalam versi terbarunya, Sephora telah menambahkan fitur berbasis AR yang dinamai “Virtual Artist”.

Fitur yang dikembangkan bersama perusahaan AR bernama ModiFace ini memungkinkan aplikasi untuk memindai wajah pengguna, memastikan letak mata dan bibirnya, sehingga kemudian pengguna dapat langsung mencoba beragam produk makeup secara virtual. Untuk sekarang, jenis kosmetik yang bisa dicoba baru terbatas pada lipstik, eyeshadow dan bulu mata palsu.

Sephora Virtual Artist pada dasarnya ingin memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mengetahui apakah gaya dandanan yang dicoba cocok dengan wajahnya atau tidak, tanpa mengharuskan sang konsumen untuk datang langsung ke department store. Kalau benar cocok, konsumen pun bisa langsung melakukan pembelian dari dalam aplikasi – meski fitur ini sepertinya baru tersedia untuk negara-negara tertentu saja.

Namun penerapan AR dalam aplikasi Sephora tidak berhenti sampai di situ saja. Pengguna juga dapat mengikuti tutorial dimana panduan-panduannya akan langsung diberikan di atas wajah pengguna yang telah dipindai itu tadi. Cara seperti ini jelas lebih mudah diikuti ketimbang menonton video di YouTube.

Kedua fitur berbasis AR ini sekarang sudah tersedia di versi terbaru aplikasi Sephora untuk iOS. Sayangnya aplikasi Sephora sendiri belum masuk ke App Store Indonesia, jadi Anda harus mengubah settingan negara menjadi Amerika Serikat terlebih dulu untuk bisa mengunduhnya.

Sumber: The Verge.