Dell UltraSharp 49 Curved Monitor Ibarat Monster Berkepala Dua

Monitor ultra-wide pada umumnya lebih banyak ditujukan kepada para gamer. Kombinasi layar yang begitu lebar dan wujud melengkung dipercaya mampu menyuguhkan pengalaman bermain yang lebih immersive. Namun Dell berkata lain.

Menurut mereka, monitor ultra-wide juga harus bisa menggantikan setup dual-monitor yang biasa terdapat pada meja kerja para pialang saham maupun kalangan profesional lainnya. Kira-kira demikian premis yang ditawarkan Dell UltraSharp 49 Curved Monitor (U4919DW).

Ya, monitor ini memiliki bentang diagonal layar 49 inci, akan tetapi aspect ratio 32:9 membuatnya tampak seperti monster berkepala dua, maksud saya seperti sepasang monitor 27 inci yang didempetkan, dengan panel IPS melengkung beresolusi total 5120 x 1440 pixel.

Dell UltraSharp 49 Curved Monitor (U4919DW)

Ini berarti dua aplikasi bisa disajikan dalam tampilan penuh secara bersamaan, sehingga produktivitas pun bisa semakin dimaksimalkan. Kalau perlu, monitor ini juga bisa disambungkan ke dua PC yang berbeda, sehingga dua orang bisa bekerja bersama-sama di depan satu layar.

Absennya dukungan Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync pasti bakal membuatnya kurang menarik di mata gamer. Memang bukan itu target pasar yang diincar. Oleh karena itu, dukungan 99% spektrum warna sRGB dan fitur Comfort View untuk meminimalkan pancaran sinar biru jadi lebih diutamakan.

Dell UltraSharp 49 Curved Monitor (U4919DW)

Terkait konektivitas, U4919DW hanya perlu menyambung ke laptop atau komputer via satu sambungan USB-C. Power supply berkapasitas 90 watt berarti laptop yang tersambung juga akan terisi baterainya. Di samping itu, masih ada lagi sepasang port HDMI, satu DisplayPort, dan total tujuh port USB 3.0 standar.

Rencananya, Dell bakal memasarkannya mulai tanggal 26 Oktober mendatang, dengan harga mulai $1.700.

Sumber: Ars Technica dan Dell.

LG Ungkap Monitor Ultra-wide Baru, Kali Ini dengan Layar Melengkung dan Dukungan G-Sync

Mengikuti pesatnya perkembangan kartu grafis, monitor ultra-wide dengan refresh rate tinggi perlahan menjadi standar baru di ranah gaming. Produsen monitor seperti Acer paham akan pergeseran tren semacam ini, dan kini LG tampaknya tidak mau ketinggalan momentum.

Monitor terbaru mereka, LG 34UC89G, meneruskan jejak pendahulunya dengan layar seluas 34 inci dan aspect ratio 21:9, tapi kali ini yang berdesain melengkung demi menyuguhkan pengalaman yang lebih immersive. Resolusinya tetap di angka 2560 x 1080 – lebih rendah dari besutan Acer di atas – akan tetapi refresh rate-nya lebih tinggi di angka 144 Hz, dan bisa di-overclock hingga menjadi 166 Hz.

Kalau pendahulunya mengadopsi teknologi FreeSync, 34UC89G kini mengemas G-Sync yang diperuntukkan kartu grafis Nvidia. Panel IPS-nya pun juga lebih jago soal reproduksi warna, mendukung spektrum sRGB hingga lebih dari 99%.

LG 34UC89G

Fitur spesifik gaming macam Black Stabilizer turut tersedia, yang akan mempertajam detail pada area yang gelap. Demikian pula dengan Dynamic Action Sync yang akan memastikan pergerakan terus tampak mulus.

Secara desain, LG tampaknya mengambil rute yang lebih minimalis ketimbang Acer. Saya kira langkah ini diambil supaya pengguna bisa lebih berfokus pada konten yang disajikan, apalagi didukung oleh bezel layar yang begitu tipis.

Monitor ini sekarang telah dipasarkan lewat retailerretailer online macam Amazon, Newegg dan B&H seharga $999.

Sumber: The Verge dan LG.

Acer Luncurkan Monitor Gaming Ultra-Wide dengan Layar Melengkung yang Sesuai Standar 2017

Monitor gaming dengan layar ultra-wide (aspect ratio 2,39:1) yang melengkung tergolong cukup langka di pasaran. Acer Predator Z35 adalah salah satu yang cukup populer, akan tetapi resolusi 2560 x 1080 sudah tergolong rendah di tahun 2017, terutama di saat 4K gaming sekarang sudah bisa terwujud dengan budget yang lebih masuk akal.

Namun Acer diam-diam rupanya sudah menyiapkan penggantinya. Secara desain, Predator Z35P yang sama-sama memiliki bentang diagonal layar sepanjang 35 inci ini tidak jauh berbeda dari pendahulunya, akan tetapi jeroannya sudah dirombak agar lebih relevan dengan standar gaming tahun ini.

Utamanya adalah resolusi yang lebih tinggi di angka 3440 x 1440 pixel (106 ppi), refresh rate 100 Hz (bisa di-overclock hingga menjadi 120 Hz), rasio kontras 2500:1, dan tingkat kecerahan maksimum 300 nit. Bagi yang cukup jeli, refresh rate-nya memang lebih rendah ketimbang pendahulunya, tapi 100 – 120 Hz masih jauh melampaui apa yang bisa ditawarkan monitor non-gaming.

Dibandingkan pendahulunya, Z35P memang memiliki refresh rate yang lebih rendah, tapi toh masih jauh lebih tinggi dari monitor non-gaming / Acer
Dibandingkan pendahulunya, Z35P memang memiliki refresh rate yang lebih rendah, tapi toh masih jauh lebih tinggi dari monitor non-gaming / Acer

Dukungan atas Nvidia G-Sync tidak lupa Acer sematkan. Soal konektivitas, Z35P dibekali port HDMI 1.4, DisplayPort 1.2, empat port USB 3.0 dan jack audio 3,5 mm standar. Melengkapi itu semua adalah sepasang speaker dengan daya masing-masing sebesar 9 watt.

Pastinya kelengkapan yang ditawarkan monitor ini – layar besar, ultra-wide, curved, beresolusi serta ber-refresh rate tinggi – harus ditebus dengan modal yang cukup mahal. Acer Predator Z35P rencananya bakal dipasarkan dalam beberapa minggu ke depan seharga $1.100.

Sumber: AnandTech.