Indonesia Runner-Up Wild Rift Pentaboom Showdown dan Rencana Esports Wild Rift Tingkat Universitas

Walaupun sudah jelang memasuki masa liburan, namun ekosistem esports terbilang masih berjalan dengan cukup aktif. Ada beberapa turnamen hadir dan juga beberapa pengumuman menarik sebagai rencana dari beberapa pihak terhadap ekosistem esports untuk tahun 2021 nanti. Berikut rekap berita esports tanggal 6-14 Desember 2020.

Wild Rift Pentaboom Usai, Indonesia Jadi Runner-Up

Pertandingan Wild Rift SEA Pentaboom telah berakhir tanggal 13 Desember 2020 kemarin. Tim Inspire yang merupakan perwakilan Indonesia berhasil dapatkan peringkat runner-up dalam pertandingan Wild Rift antar selebritas gaming tersebut. Tim Indonesia diwakili oleh JessNoLimit, DylandPros, Gogogoy, VYgaming, dan Cindy Gulla. Indonesia tumbang di babak final oleh Tim Volley yang merupakan perwakilan asal Vietnam dengan skor 3-0.

PUBG Mobile Campus Championship Dimenangkan Oleh Universitas Sam Ratulangi

Babak final PMCC juga diadakan pada tanggal 13 Desember 2020 kemarin. Universitas Sam Ratulangi keluar sebagai juara dengan persaingan poin yang sangat sengit dengan Universitas Kristen Petra. Universitas Sam Ratulangi sendiri berhasil menjadi juara dengan perolehan poin sebesar 117. Sementara pada sisi lain, Universitas Kristen Petra menempel tipis di belakangnya dengan 116 poin dan berhasil menjadi runner-up.

PUBG Mobile Global Championship 2020 Super Weekend 3

Pertandingan PMGC 2020 telah memasuki Super Weekend 3. Perwakilan Indonesia yaitu Bigetron RA sayangnya harus puas berada di peringkat 4 dengan perolehan 134 poin di akhir Super Weekend 3. Pekan ini Bigetron RA benar-benar tidak mendapatkan Chicken Dinner sama sekali, walau memang masih bisa konsisten di 5 besar. Konina Power asal region CIS sedang on-fire pekan ini sehingga mereka menjadi pemuncak Super Weekend 3 dengan skor 152 poin. Walau demikian Bigetron RA masih jadi pemuncak klasemen keseluruhan dengan total poin sebesar 476.

Turnamen Wild Rift Tingkat Universitas Segera Tiba di Indonesia

Sumber: Riot Games Official
Sumber: Riot Games Official

Mengutip dari rilis, kompetisi antar perguruan tinggi sendiri akan hadir pada tahun 2021 mendatang di berbagai penjuru Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Nantinya, ONE Up akan menjadi operator liga Wild Rift tingkat universitas di Indonesia. Chris Tran selaku Head of Esports Riot Games Asia Tenggara mengatakan bahwa fokus Riot Games di tahun 2021 adalah untuk membangun fondasi yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan esports Wild Rift di Asia tenggara yang berkepanjangan. Melihat pendapat tersebut, tidak heran kompetisi antar perguruan tinggi menjadi turnamen yang didahulukan oleh sang pengembang League of Legends tersebut.

Andika Rama Juara GT World Challenge Kelas Sim-Pro

Sumber: GT Sim Official
Sumber: GT Sim Official

Seri balap simuliasi GT World Challenge Asia akhirnya usai pada tanggal 8 Desember 2020 lalu. Sim Racer asal Indonesia yaitu Andika Rama akhirnya berhasil menjadi juara setelah kurang lebih 2 bulan seri balapan berlangsung. Andika Rama memang sudah memimpin klasemen sementara dengan 22 poin lebih banyak di banding kontestannya sebelum balap di sirkuit Suzuka. Walau demikian, Rama tetap melakukan balapannya dengan maksimal bahkan sempat hampir mengalami tabrakan pada balap seri terakhir di sirkuit Suzuka. Walaupun finish di posisi 6 di sirkuit Suzuka, Andika Rama tetap menjadi juara berdasarkan dari poin yang ia peroleh.

MotoGP Esports Indonesia Series Akan Hadir Tahun 2021 Mendatang

Sumber: MotoGP Esports Official
Sumber: MotoGP Esports Official

Mengutip dari laman resmi, MotoGP Esports Indonesian Series dikabarkan akan hadir 2021 mendatang dengan MP1 sebagai rekannya di Indonesia. MP1 nantinya akan bekerja sama dengan Dorna Sports selaku salah satu promotor dari MotoGP Esports series. Masih dari laman resmi MotoGP Esports, kerja sama antara Dorna Sports dengan MP1 dikabarkan akan berjalan selama 4 tahun untuk gelaran MotoGP Esports Indonesia Series.

League of Legends Menangkan Beberapa Kategori di The Game Awards 2020

The Game Awards dilaksanakan tanggal 10 Desmber 2020 kemarin. Beberapa aspek dari ekosistem League of Legends berhasil mendapatkan penghargaan yang memiliki banyak kategori tersebut. Sosok dari ekosistem League of Legends yang berhasil menjadi pemenang awards sendiri adalah Heo Su “Showmaker” yang memenangkan kategori Best Esports Athlete dan Eefje Depoortere “Sjokz” yang memenangkan kategori Best Esports Host. Selain itu, League of Legends dan Worlds 2020 sendiri berhasil memenangkan kategori Best Esports Event dan Best Esports Game.

BOOM Esports Umumkan Sosok Pelatih Divisi Wild Rift

Lewat sebuah video yang terbit tanggal 6 Desember 2020 lalu, BOOM Esports umumkan sosok Leonard “OMO” sebagai pelatih divisi Wild Rift. Nama Leonard OMO sudah cukup malang melintang di dunia kompetitif League of Legends sejak lama. Terakhir kali dirinya menjabat sebagai pelatih tim Resurgence yang berlaga di liga LoL Asia Pasifik (PCS). Sosok OMO juga pernah menjadi pelatih untuk beberapa tim, termasuk salah satunya adalah tim Gravitas yang berlaga di liga LoL kawasan Oseania.

Clash Royale League Musim 2021 Diumumkan Oleh Supercell

Rekap Berita Esports Desember #3

Salah satu perubahan terbesar dari pengumuman tersebut adalah perubahan format kompetisi dari sebelumnya adalah kompetisi tim menjadi kompetisi individual. Format kompetisi juga kembali menjadi turnamen terbuka, setelah sebelumnya dijalankan dalam bentuk turnamen franchise. CRL World Finals yang jadi gelaran puncaknya akan mempertandingkan 32 pemain untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$1 juta.

Razer Komitmen Untuk Sokong Kelancaran Cabang Esports SEA Games 2021.

Sumber: Razer Official
Sumber: Razer Official

Mengutip dari Esports Insider, Razer dikatakan masih sedang berusaha untuk menjadi bagian dari cabang esports SEA Games 2021. Razer sendiri merupakan salah satu sponsor utama di dalam cabang esports SEA Games 2019 lalu. Jelang tahun 2021, Razer berkomitmen untuk dapat kembali menjadi bagian dari kompetisi tersebut dengan menyelenggarakan beberapa inisiatif. Bentuk inisiatif tersebut adalah dukungan ataupun kesempatan untuk berlatih bagi para atlet esports, terutama yang berasal dari negara Vietnam yang merupakan tuan rumah SEA Games 2021.

Putut Maulana Finish Peringkat 6 di MotoGP Global Series Round #2

Balap virtual MotoGP Global Series berlanjut pada tanggal 2 Oktober 2020 lalu. Dalam pertandingan tersebut, Putut Maulana atau “moe” yang merupakan pebalap MotoGP virtual asal Indonesia, turut bertanding membela nama LCR Honda Team. Sayangnya, dalam pertandingan kemarin, Putut Maulana mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Finish di posisi 8 pada race 1, dan posisi 6 pada race 2.

Pertandingan MotoGP Global Series Round #2 berlangsung di dua sirkuit, yaitu Red Bull Ring untuk race pertama, dan Sepang untuk race kedua. Pada balapan pertama Putut start di peringkat 10. Bertanding dalam 10 laps, performa Putut terbilang konsisten, walau sayangnya belum bisa menyalip sampai di posisi terbaik. Akhirnya Putut finish di posisi 8.

Sumber: Putut Maulana
Sumber: Putut Maulana

“Kualifikasi (QP) yang sangat buruk pada balap pertama ini, sehingga saya harus puas memulai dari posisi 10.” Tulis Putut di akun Facebook pribadi, menceritakan pengalaman balapnya.

“Posisi ini membuat saya menjadi lebih nervous daripada biasanya. Saya membuat keputusan yang buruk, yaitu mengganti jenis ban di menit-menit akhir. Penggantian ban tersebut juga tidak berhasil, sehingga saya merasa sangat tidak nyaman dengan konfigurasi saya. Akhirnya di balapan pertama, saya tidak bisa memberikan hasil terbaik layaknya latihan. Saya pun dengan cepat ketinggalan dengan pembalap yang sudah berada di depan, dan finish di posisi 8.” Lanjut Putut.

Putut kembali memulai balapan di posisi 10 pada balap kedua di sirkuit Sepang. Pada lap pertama, ada banyak tabrakan terjadi sehingga Putut bisa menyodok sampai posisi 4. Bertanding dalam 6 lap, Putut lagi-lagi belum bisa menemukan performa terbaiknya hari ini. Di akhir balap, Putut kembali harus finish di posisi yang kurang maksimal, yaitu posisi 6.

“Lagi-lagi kualifikasi (QP) yang buruk. Sepertinya kami memiliki masalah dengan motor Honda, sehingga saya tidak bisa melaju lebih cepat lagi dengan menggunakan ban tipe ‘Soft’ pada saat kualifikasi. Memulai balap dengan baik dan cukup tertolong dengan banyaknya kecelakaan, sehingga saya bisa menyodok sampai posisi 4. Saya berhasil mendapatkan tempo balap yang baik di paruh pertama balapan, dan menjalani beberapa persaingan sengit dengan Andrew. Namun pada paruh kedua balapan, saya sadar saya menggunakan strategi penggunaan bahan bakar yang buruk. Saya jadi harus menggunakan tenaga yang lebih rendah untuk menyelesaikan balapan, sehingga saya dibalap Eleghost dan Trastevere di 2 lap terakhir.” Putut kembali menjelaskan apa yang terjadi di balap kedua MotoGP Global Series Round #2.

“Saya akan mencoba untuk memperbaiki masalah saya di babak kualifikasi untuk ronde berikutnya. Membalap pembalap lain sangatlah sulit di dalam game ini, jadi akan lebih baik jika saya bisa memulai balapan di posisi depan. Saya kerap kali menjalani fase kualifikasi yang buruk sejak tahun lalu, tapi tahun ini saya akan berjuang lebih lagi. Saya berharap, semoga bisa mendapat hasil yang lebih baik di Global Series Round 3.” Tutup Putut dalam penjelasannya di media sosial.

MotoGP Global Series Round #3 akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2020 mendatang, dengan Misano dan Phillip Island sebagai trek balap pilihan. Akankah Putut menemukan performa terbaiknya di ronde 3 nanti? Mari kita doakan agar Putut bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

Belajar dari Putut Maulana, Alex Marquez Juara MotoGP Virtual Race

Balap MotoGP Virtual telah usai diselenggarakan hari Minggu 29 Maret 2020 kemarin. Balapan ini sendiri merupakan dampak dari pandemi COVID-19, yang membuat GP Qatar, Thailand, America, serta Argentina dibatalkan gara-gara kebijakan larangan berkumpul yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia. Satu yang menarik adalah, balap MotoGP virtual ini bukan seperti MotoGP Esports biasanya, yang diikuti oleh para gamers.

Diselenggarakan oleh promotor MotoGP, Dorna Sports, balapan virtual ini diikuti langsung oleh para pembalap MotoGP betulan seperti Marc Marquez, Fabio Qaurtararo, ataupun Alex rins. Bahkan, Valentino Rossi tadinya akan mengikuti balapan ini, sayang ia tidak jadi ikut karena alasan yang tidak disebutkan.

Menariknya lagi, tak hanya mendominasi di balap MotoGP dunia nyata, tapi keluarga Marquez ternyata juga jagoan dalam balap MotoGP virtual. Kalau kakaknya mendominasi dengan memenangkan 4 gelar juara MotoGP, adiknya kini Alex Marquez kini mendominasi balapan virtual dalam pertandingan yang menggunakan game MotoGP 19.

“Saya senang sekali bisa memenangkan balapan pertama saya! Saya menikmati kompetisi balapan virtual ini, dan saya harap semua orang yang menonton juga turut menikmatinya.” ucap Alex Marquez. Mengutip dari reuters.com, Alex Marquez ternyata banyak pelajar dari pembalap MotoGP esports asal Indonesia Putut Maulana, untuk mengikuti balapan MotoGP virtual ini.

Putut bercerita kepada Hybrid, bahwa Alex benar-benar secara spontan mengontak dirinya, dan menanyakan tips seputar MotoGP 19. “Iya, Alex tiba-tiba saja mengontak saya, mungkin dia ingat saya pakai Honda dalam pertandingan esports tahun kemarin..haha.” ucap Putut.

Sumber: Twitter @HRC_MotoGP
Alex Marquez (kiri) rekan satu tim kakaknya pada tim Repsol Honda team, yang tak hanya jago balap di aspal, tapi juga jago balap di game MotoGP 19. Sumber: Twitter @HRC_MotoGP

Lebih lanjut, Putut lalu membagikan beberapa tips yang ia ketahui seputar balapan MotoGP 19. “Waktu ngobrol sama Alex, saya cuma memberi tips untuk menghindari curbs (pembatas tikungan trek balap MotoGP), karena kalau di dalam game hal tersebut lebih berbahaya. Juga saya sharing sedikit soal setup motor di dalam game, seperti suspensi, steering, gear, dan lain sebagainya.”

Satu yang mungkin tak banyak diketahui banyak orang, Alex ternyata juga seorang gamers, alhasil bermain MotoGP 19 seperti hanya butuh sedikit penyesuaian saja bagi dirinya. “Saya sempat kaget, ternyata Alex memang jago main MotoGP 19. Memang saya juga pernah dengar cerita dari Marc bahwa Alex dulu jago dan hobi bermain game.” Putut sedikit menceritakan soal Alex Marquez.

Sumber: LCR Honda Official Page
Putut Maulana, sosok pembalap MotoGP Esports yang ternyata gaung namanya sampai kepada pembalap MotoGP sekelas Alex Marquez. Sumber: LCR Honda Official Page

Lucunya, sang kakak Marc Marquez, malah tabrakan dan tidak berhasil sampai ke garis finish pada balapan tersebut. “Memang butuh gaya yang berbeda untuk balap seperti ini. Jadi saya harus sedikit beradaptasi dengan strategi saya biasanya selama balapan. Namun, balapan ini terasa menyenangkan, dan saya sangat bahagia memberi sesuatu kepada para penggemar.” ucapnya kepada reuters.

Walau balap MotoGP harus terhenti karena pandemi COVID-19, namun game MotoGP 19 menunjukkan bahwa esports balap Sim Racing bisa menjadi alternatif yang baik, tanpa mengurangi keseruan serta adrenalin balapan yang sesungguhnya.

Putut Maulana Wakili LCR Honda Team Untuk MotoGP eSport Championship 2019

Sebagai salah satu pembalap non-european di kancah esports MotoGP, Putut “Moe” Maulana sepertinya benar-benar menarik perhatian banyak pihak. Setelah beberapa saat lalu ia dikontrak oleh Pro2Beesports talent lab asal Italia, kini ia mendapat perhatian dari salah satu tim balap sepeda motor.

Tim tersebut adalah LCR Honda Team, tim balap sepeda motor kelas MotoGP. Ini bermula saat Putut bertanding di fase The Final Draft untuk MotoGP eSport Championship. Saat fase tersebut, Putut bersaing ketat dengan 11 pembalap lain dari Eropa dan regional Rest of the World.

Pada fase tersebut, para pembalap virtual tersebut beradu cepat di sirkuit Losail, Qatar, untuk dapat memilih tim yang akan mereka wakili untuk babak Global Series MotoGP eSports Championship 2019. Posisi tiga besar ketika itu diisi oleh AdrianDP_26, EleGhosT555, dan AndrewZW. Sementara Putut mengisi posisi ke-7, dengan catatan waktu 1:49:183.

Setelah fase Final Draft, para pembalap bisa memilih factory bike yang mereka inginkan. Posisi pertama berhak memilih terlebih dahulu, lalu berurutan sampai ke urutan terakhir. Berada di posisi ke-7, Putut pun memilih tim LCR Honda Team, factory bike yang disebut oleh media resmi esports MotoGP sebagai pilihan terbaik yang tersedia ketika itu.

Level pertarungannya sudah sangat berbeda, karena sudah menghadapi 12 best of the world. Saya betul-betul bersyukur bisa mencatatkan waktu ke-7 tercepat di dalam fase Final Draft kemarin.” ucap Putut, cerita soal pengalamannya.

“Kalau soal pemilihan factory bike, kebetulan pada saat itu semua factory bike sudah dipilih oleh tim lain, kecuali Aprilia dan LCR Honda. Karena ini juga saya jadi memilih LCR Honda sebagai factory bike untuk saya wakili.” lanjut Putut kepada redaksi Hybrid.

Sampai saat ini sendiri, belum banyak pembalap MotoGP esports yang direkrut oleh factory bike MotoGP. Sejauh ini baru ada Trastevere73, juara dunia MotoGP eSports 2018, yang kini telah direkrut oleh Monster Energy Yamaha Team.

Sumber: LCR Honda Official Page
Sumber: LCR Honda Official Page

“Kebetulan Pro2Be Esport Management juga telah berdiskusi dengan LCR Honda Team dan respon mereka postifi terhadap ide untuk memiliki esports project seperti Monster Yamaha Team.” Cerita Putut.

Dengan persaingan yang makin ketat, Putut juga sedikit cerita soal targetnya. “Target realistis sih finish di 6 besar. Tapi namanya balapan kita nggak ada yang tahu, apa yang bisa terjadi di belokan pertama lap pertama. Jadi doakan saja yang terbaik.” ujar Putut.

Pertandingan berikutnya adalah fase pertama Global Series. Putut bersama 11 kontestan lainnya bertanding di Misano, Italia, dan akan beradu cepat di sirkuit Mugello, Italia dan Redbull Ring, Austria pada 13 September 2019 mendatang.

Mari kita doakan agar Putut bisa mendapatkan hasil yang maksimal di dalam kompetisi ini dan bisa membanggakan Indonesia di tingkat internasional.

Atlet MotoGP Esports Indonesia, Putut Maulana, Dikontrak Manajemen Asal Italia

Kisah go international atlet esports Indonesia mungkin kini sudah tidak lagi jadi sesuatu yang aneh bagi khalayak esports Indonesia. Apalagi belakangan ini, daftar pemain yang sudah terjun, dan merasakan kompetisi esports tingkat internasional sudah makin banyak.

Tetapi, selain nama-nama seperti Kevin “Xccurate” Susanto atau Hansel “BnTeT” Ferdinand, ada satu nama atlet esports yang bisa saja belum pernah Anda dengar, tetapi prestasinya sudah sampai tingkat internasional. Pemain tersebut adalah Putut Maulana, pebalap MotoGP virtual asal Kalimantan Selatan, yang baru-baru saja direkrut oleh perusahaan yang diklaim sebagai esports talent lab asal Italia bernama Pro2Be, berkat prestasinya.

Sumber:
Sumber: MotoGP Game Official Media

Diumumkan lewat laman resmi Pro2Be dalam bahasa Italia, Putut muncul ke permukaan setelah menunjukkan kemampuannya dalam kualifikasi pertama MotoGP Esports Global Series dalam regional “Rest of the World”. Kemampuan berkendara Putut muncul setelah ia cetak rekor lap di dua sirkuit, yaitu Assen dan Sachsenring.

Tetapi, prestasi Putut sendiri di kancah balap MotoGP virtual ini memang sudah sejak lama tercium. Sebelum akhirnya direkrut oleh Pro2Be, ia juga sudah mendapat titel sebagai satu satunya penantang yang berasal dari luar Eropa dalam kancah kompetitif MotoGP Esports.

“Awalnya saya memang fans MotoGP dan main game hanya untuk sekadar hobi. Kebetulan, genre yang saya suka juga kebetulan racing dan adventure.” Putut, menceritakan awal mula pertemuannya dengan esports MotoGP.

Sumber: Facebook Putut Maulana
Sumber: Facebook Putut Maulana

“Saya main MotoGP sejak zaman seri URT (Seri MotoGP rilisan tahun 2000an). Awalnya main casual competitive sama teman-teman di Indonesia, terus berlanjut ikutan liga di luar negeri, sama kawan di Australia. Baru setelahnya di MotoGP 18 ada esports untuk PC, PS4, dan Xbox. Mulai dari situ saya coba ikut kualifikasi dan coba agak serius, hingga akhirnya saya sampai di titik ini.” Putut melanjutkan bercerita soal perjalanannya karirnya di dunia balapan MotoGP virtual.

Nantinya, Putut “Moe” Maulana akan bertanding di dalam gelaran MotoGP Esports Championship dengan tiga pemain lain dari Pro2Be. Mereka sendiri adalah: Andrea Saveri, Michael Amara, dan Davide Gallina.

Terkait bergabungnya Putut, Fabio Battista, Esports Director Pro2Be memberikan komentarnya dalam bahasa Italia lewat sebuah rilis yang dipublikasikan pada laman resmi mereka.

“Kami sangat senang dengan bergabungnya Putut, selaku salah satu pembalap MotoGP virtual terkuat di Asia Tenggara, yang kemampuannya sudah terbukti dengan lolosnya dia ke babak final pada MotoGP Esports sebelumnya. Awal Agustus nanti, kualifikasi untuk Global Series akan segera dimulai, dan kami yakin Putut akan memberikan yang terbaik untuk dapat lolos.” Ucap Fabio dalam rilis.

Pro2Be sendiri merupakan esports talent lab yang berbasis di Italia. Alih-alih membangun organisasi dari game-game terpopuler, Pro2Be Esports justru muncul dari divisi game dengan genre olahraga virtual, seperti FIFA, PES, MotoGP, dan Nba2K. Dengan jargon Talent Lab #1 in Italy, Pro2Be mendedikasikan diri untuk mengembangkan talenta-talenta berbakat agar dapat jadi juara.

Pertandingan berikutnya Putut ada pada bulan Agustus nanti. Masih dalam babak kualifikasi, kali ini Putut harus mendapatkan catatan waktu terbaik untuk dapat lolos ke fase Global Series yang akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu: Italia, Malaysia, dan Spanyol

Apapun game yang dimainkan, kita tentunya harus mendukung para atlet esports yang bertanding di luar negeri. Mari kita doakan agar Putut bisa mendapatkan hasil yang terbaik di dalam kompetisi MotoGP Esports 2019.