Aplikasi Overcast Kini Dapat Dipakai untuk Membagikan Klip Podcast Berdurasi Satu Menit

Dibandingkan video, podcast bisa dibilang merupakan jenis konten yang lebih fleksibel mengingat ia dapat dinikmati selagi kita menjalani aktivitas lain. Yang kerap menjadi masalah, membagikan podcast tidaklah segampang membagikan video, apalagi kalau yang menerima sama sekali tidak pernah mengenal apa itu podcast.

Salah satu solusinya, menurut pencipta aplikasi Overcast, adalah membagikan podcast dalam bentuk sepotong-sepotong alias klip. Pada versi terbaru aplikasi untuk platform iOS tersebut, pengguna kini dapat mengakses fungsi untuk membagikan sepotong klip dari episode podcast yang sedang dinikmatinya.

Jadi ketika memilih opsi “Share Clip”, pengguna akan dibawa ke tampilan editor sederhana. Tentukan bagian yang hendak dibagikan (durasi maksimumnya 1 menit), lalu pilih formatnya, apakah audio only, atau video dalam orientasi portrait, landscape maupun square (ideal untuk dibagikan ke Instagram).

Overcast clip sharing

Sebelum membagikan, kita bisa memantau dulu preview-nya seperti apa. Setelahnya, penerima dibebaskan untuk membuka klip tersebut di aplikasi podcast pilihannya, dengan mengklik masing-masing icon yang ditampilkan.

Ide semacam ini tentu sangat cerdas, tapi tetap ada batasannya. Yang paling utama adalah durasi klip yang tak bisa melebihi satu menit, mengingat sering kali ada satu segmen menarik di suatu episode podcast yang tak cukup dibahas dalam waktu satu menit saja.

Terlepas dari itu, setidaknya update Overcast ini bisa membantu memperkenalkan atau bahkan ‘meracuni’ mereka yang sebelumnya tidak pernah mengenal podcast sama sekali.

Sumber: Marco Arment via Engadget.

Minimalkan Distraksi Ketika Bekerja di Mac dengan Quitter

Dalam bekerja, distraksi bisa datang dari mana saja. Media sosial seperti Twitter, email hingga aplikasi chatting yang terinstal bisa membuyarkan konsentrasi.

Untuk penggunaan Mac misalnya, saya menginstal aplikasi Houdini yang sekarang sudah berganti nama menjadi Hocus Focus untuk menyembunyikan aplikasi yang tidak sedang saya gunakan. Belum lama ini, Marco Arment mengeluarkan aplikasi Mac pertamanya yang berfungsi mirip seperti Hocus Focus dan dinamakan Quitter.

Ide awal Quitter bermula dari sebuah Apple Script yang digunakan Marco untuk menghentikan aplikasi seperti Slack, ReadKit dan Tweetbot yang sering menimbulkan distraksi ketika bekerja. Merasa terbantu dengan script tersebut akhirnya muncullah Quitter yang menjadi aplikasi Mac pertama bikinannya. Marco juga memiliki aplikasi pemutar podcast yang canggih bernama Overcast.

Kembali ke Quitter. Jika Hocus Focus bekerja hanya menyembunyikan aplikasi yang tidak digunakan, Quitter dapat menyembunyikan atau menghentikan aplikasi setelah x menit sesuai pengaturan. Hadir di menu bar, Quitter dapat dikonfigurasi agar berjalan sesaat setelah kita login di Mac.

Minimalkan Distraksi Ketika Bekerja di Mac Dengan Quitter
Tampilan Quitter di Menu Bar

Tampilan UI Quitter pun terbilang sederhana. Hanya ada 2 tombol untuk menambah atau mengurangi aturan aplikasi apa yang ingin disembunyikan atau dihentikan setelah beberapa menit tanpa aktivitas.

Marco secara default memberikan waktu 10 menit, namun angka ini bisa diubah sesuai dengan keinginan Anda. Cukup sederhana.

Minimalkan Distraksi Ketika Bekerja di Mac Dengan Quitter
Tampilan utama aplikasi Quitter

Keuntungan lain menggunakan Quitter selain meminimalkan distraksi juga berguna untuk mengembalikan resources di Mac seperti RAM atau memory yang termakan seiring dengan penggunaan aplikasi. Ini akan berguna terutama jika Mac yang Anda miliki sudah cukup berumur dan memiliki RAM terbatas.

Quitter hadir secara gratis dan bisa diunduh di blog milik Marco atau melalui tautan berikut. Quitter sepertinya tidak akan hadir di App Store karena permasalahan sandboxed yang diterapkan oleh Apple.

Saya telah mencobanya selama beberapa hari dan bekerja seperti apa yang dikatakan oleh Marco. Mungkin Quitter akan masuk pada daftar aplikasi Mac penunjang produktivitas yang wajib untuk diinstal di 2016 ini. Apa pendapat Anda tentang Quitter? Cukup berguna, bukan?

Sumber: Marco | Gambar header: Pixabay