Fractal Adalah Marketplace NFT Khusus Gaming Ciptaan Pendiri Twitch

Dengan total volume transaksi melebihi $10 miliar, OpenSea pantas mendapat gelar sebagai marketplace NFT terbesar di dunia saat ini. Namun hal itu rupanya tidak mencegah lahirnya sejumlah marketplace baru, termasuk yang spesifik menyasar vertikal gaming. Salah satunya adalah Fractal, sebuah marketplace NFT khusus gaming besutan Justin Kan.

Nama tersebut terdengar familier? Wajar, mengingat Justin adalah salah satu pendiri Twitch. Justin sudah mendalami dunia crypto sejak tahun 2013, bahkan semenjak Twitch belum menjadi milik Amazon, dan sekarang ia ingin mewujudkan obsesinya terkait crypto sekaligus gaming melalui Fractal.

Eksistensi Fractal dipicu oleh meningkatnya popularitas game play-to-earn (P2E) belakangan ini. NFT memang merupakan komponen kunci yang menjadi fondasi utama ekonomi dalam game P2E, dan Fractal ingin ikut ambil bagian dengan bekerja sama langsung dengan pihak developer/publisher game.

Nantinya, NFT yang ada di Fractal bisa dibagi menjadi dua kategori: yang dijual langsung oleh developer/publisher (primary market), dan yang diperjualbelikan antar pengguna (secondary market). Lebih jauh lagi ke depannya, Fractal juga tertarik menciptakan infrastruktur untuk mengakomodasi skenario-skenario penggunaan NFT lainnya, seperti misalnya untuk sistem scholarship yang ada dalam game P2E macam Axie Infinity.

Untuk sekarang, Fractal sepenuhnya menggunakan blockchain Solana, namun sudah ada rencana mengenai integrasi blockchain lain ke depannya. Solana sendiri dipilih berkat ongkosnya yang rendah dan kecepatan transaksinya, yang menurut Justin krusial buat developer/publisher game yang ingin menawarkan aset in-game dalam jumlah besar.

Justin melihat game P2E dan NFT sebagai evolusi alami dari tren jual-beli item dalam game online di era 90-an. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita sudah semakin terbiasa membeli skin atau berbagai macam item lain di game seperti Fortnite atau PUBG. Justin percaya NFT dan prinsip kepemilikan yang diterapkan pada dasarnya bisa semakin meningkatkan nilai dari benda-benda digital tersebut secara signifikan.

Rencananya, Fractal akan resmi meluncur pada 30 Desember 2021, bersamaan dengan koleksi NFT-nya sendiri.

Sumber: VentureBeat.

Legacy Adalah Game NFT Ciptaan Kreator Populous dan Black & White

Game NFT terus bermunculan bagai jamur di musim hujan. Yang terbaru dan dijadwalkan hadir tahun depan adalah Legacy, game NFT bikinan 22cans. Tidak pernah mendengar nama studio tersebut? Well, mungkin Anda bakal lebih familier dengan pendirinya, Peter Molyneux.

Peter boleh dibilang merupakan pionir di genre god game lewat seri Populous dan Black & White, dan ia sekarang ingin mengawinkan formula tersebut dengan tren blockchain gaming. Namun ketimbang memakai istilah game NFT, Peter dan timnya lebih memilih mengategorikan Legacy sebagai sebuah “blockchain business sim”.

Dalam Legacy, pemain bakal diajak untuk menciptakan produk dan bangunan digital dari ribuan komponen yang tersedia. Selesai dikonsepkan, produknya bakal diproduksi dan siap diperjual-belikan dengan para pemain lain. Legacy juga bakal menghadirkan sejumlah in-game event dan kompetisi yang akan menguji keterampilan mendesain pemain, sekaligus kemampuan manajemen kotanya.

Namun seperti halnya Axie Infinity dan beberapa game NFT lain, Legacy memerlukan sejumlah modal awal untuk mulai bermain. Modal tersebut adalah untuk membeli aset NFT berupa lahan virtual yang akan dikembangkan menjadi bisnis di dalam game.

Juga seperti Axie, Legacy bakal menerapkan semacam sistem scholarship. Jadi setelah membeli lahan NFT, Anda bakal memiliki akses ke sejumlah Legacy Key. Semakin besar luas lahannya, semakin banyak jumlah Legacy Key yang didapat. Item ini kemudian bisa dipinjamkan ke orang lain, dan mereka otomatis bakal menjadi mitra bisnis Anda selaku sang pemilik lahan, dengan sistem bagi hasil tentu saja.

Semua ini bakal melibatkan mata uang crypto baru bernama LegacyCoin (LEGACY) yang beroperasi di jaringan Ethereum. Meski game-nya masih belum dirilis, lahan-lahan NFT-nya rupanya sudah dijual melalui platform Gala Games, dan sebagian besar juga sudah sold out, termasuk yang paling langka yang laku dengan nilai setara hampir $900 ribu. Cukup sinting untuk sebuah game yang belum bisa dimainkan sama sekali.

Sumber: Gala Games via VGC.

Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Game Play-to-Earn?

Belakangan ini, game play-to-earn terus membombardir media dan dunia gaming dengan seluruh hype dan keterkaitannya dengan cryptocurrency. Tentu saja, Anda mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya jenis game baru ini dan mengapa ia tiba-tiba menjadi begitu populer.

Kalau mau disederhanakan, play-to-earn tidak lebih dari sebuah model bisnis gaming. Anda mungkin pernah mendengar game free-to-play atau pay-to-play sebelumnya. Nah, play-to-earn hanyalah iterasi lain dari model-model tersebut. Definisi dari model bisnis ini juga terkandung dalam namanya — para pemain memainkan game-nya dengan harapan memperoleh sejumlah uang dalam bentuk cryptocurrency.

Anda mungkin menyadari kalau hampir semua game yang memiliki fitur perdagangan (trading) secara tak langsung mengimplementasikan sejumlah elemen play-to-earn. Di CS:GO, Anda bisa mendapatkan dan menjual skin di Steam Market. Apabila skin-nya luar biasa langka, biasanya Anda juga bisa menjual (menukarnya) dengan mata uang asli. Sejumlah skin bahkan bisa mencapai $100.000 atau lebih dalam beberapa kasus.

Skin “Howl” untuk senjata M4A4 ini berharga lebih dari $100.000 / Sumber: esports.net

Di World of Warcraft, Anda bisa menjual akun dengan uang asli dan menaikkan harganya berdasarkan level dari barang-barang (item) yang dimiliki. DotA dan game-game kompetitif serupa juga dibanjiri kasus pembeli akun, dengan pemain-pemain amatiran yang membeli akun-akun berperingkat tinggi dan bermain di luar jangkauan peringkat Elo mereka. Jadi ya, disengaja atau tidak, hampir semua game sebenarnya memiliki sejumlah elemen play-to-earn.

Kendati demikian, game play-to-earn sepenuhnya mengimplementasikan elemen ini sebagai fitur dan mendorong pemain untuk meningkatkan item atau karakter mereka guna menaikkan daya tarik pasarnya. Semakin banyak waktu yang pemain habiskan di game, semakin besar hadiah yang didapatnya dari karakter atau aset bernilai tinggi; main lebih banyak untuk dapat lebih banyak. Game-nya juga akan menyediakan alat dan ruang yang diperlukan bagi pemain untuk memperdagangkan aset-aset ini. Tentu saja, alat-alat ini tidak ada pada game-game sebelumnya, dan situs pihak ketiga biasanya diperlukan untuk merampungkan transaksi. Seperti yang bisa Anda lihat, game play-to-earn pada dasarnya memanfaatkan NFT untuk menjalankan model bisnis baru ini.

Market di Axie Infinity, salah satu game play-to-earn paling populer saat ini / Sumber: rappler.com

Korelasi NFT dan crypto dengan game P2E

Memahami NFT sangatlah penting ketika Anda ingin memahami semua tentang game play-to-earn. Jika Anda sudah tahu apa itu NFT, Anda bisa langsung lompat ke seksi berikutnya dari artikel ini. Jika belum, NFT, atau non-fungible token, pada dasarnya adalah bentuk modern dari menukar cryptocurrency dan ditunjang oleh teknologi blockchain. NFT biasanya diasosiasikan dengan benda-benda “internet” seperti foto, video, GIF, atau dalam kasus ini, aset dalam game. Tentu saja, tidak butuh banyak untuk membuat salinan dari benda-benda ini di internet, dan itulah kenapa NFT juga menyertakan bukti kepemilikan yang dijamin oleh teknologi blockchain.

Di titik ini, Anda semestinya sudah bisa cukup memahami koneksi antara NFT crypto dengan game play-to-earn. Jadi Anda memainkan game-nya untuk memperoleh barang-barang langka. Barang-barang ini direpresentasikan sebagai NFT, yang memverifikasi kepemilikan Anda atas aset tertentu dalam game. Anda kemudian bisa menjual atau menukarkan barang-barang ini ke pemain lain dengan cryptocurrency. Siklusnya berulang dan pada akhirnya menciptakan ekosistem atau ekonomi crypto-nya sendiri dalam game tersebut.

Gambar header: Freepik. Diterjemahkan oleh: Glenn Kaonang

GuildFi Bermisi Jadi Platform yang Menjembatani Game P2E Sekaligus Menciptakan Interoperabilitas Antar Metaverse

Suka atau tidak, tren metaverse di dunia gaming akan terus berkembang, dan kategori game play-to-earn (P2E) juga akan bertambah besar seiring dengan terus meningkatnya hype akan NFT dan cryptocurrency. Problemnya adalah, semua itu masih terasa sangat baru bagi banyak orang, dan tidak jarang itu menciptakan kompleksitas tambahan sekaligus meningkatkan entry barrier.

Melihat kondisi seperti itu, sebuah startup asal Thailand ingin menawarkan solusi dalam bentuk platform yang menjembatani pemain dan game-game P2E. Mereka menamai dirinya GuildFi, dan visi yang ditawarkan rupanya cukup menarik sampai akhirnya mereka berhasil mengamankan pendanaan awal sebesar $6 juta dari sejumlah investor ternama.

Oleh pendirinya, GuildFi dideskripsikan sebagai ekosistem terdesentralisasi (Web3) yang menghubungkan game, NFT, dan komunitas, dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat oleh pemain, sekaligus menciptakan interoperabilitas antar metaverse.

“Kami memecahkan masalah penemuan dan akses tantangan untuk pemain dengan membantu mereka menemukan game-game baru, meningkatkan kinerja lewat gaming tool, dan memantau keterlibatan mereka. Dengan GuildFi, satu ID berlaku untuk semua perjalanan pemain di metaverse, dan pencapaian mereka tidak lagi terbatas pada guild atau game yang spesifik, melainkan justru berkontribusi terhadap peringkat mereka dan meningkatkan keuntungan mereka dalam jangka panjang,” jelas Jarindr Thitadilaka, co-founder GuildFi, dalam sebuah siaran pers.

Supaya lebih jelas, mari kita bahas fitur yang platform GuildFi tawarkan satu per satu, dimulai dari GuildFi ID. Ini merupakan akun dengan sistem levelling yang melacak pencapaian dan jejak pemain di seluruh metaverse. Pemain bakal menerima poin keterlibatan dan peringkat yang kemudian dapat diterjemahkan menjadi hadiah.

Sejauh pengamatan saya, game yang terhubung dengan platform GuildFi sejauh ini baru ada dua, yakni CyBall dan Axie Infinity. Untuk Axie, GuildFi bahkan menawarkan serangkaian tool untuk memantau pendapatan SLP harian, simulasi PVP, status tim, card explorer, dan manajemen program scholarship. Sejalan dengan misi untuk meminimalkan entry barrier game P2E, GuildFi pun juga menawarkan program scholarship-nya sendiri.

Selanjutnya, ada fitur Proof-of-Play Reward yang akan memaksimalkan keuntungan pemain dengan menganalisis aktivitasnya secara menyeluruh. Keuntungannya sendiri bisa dalam bentuk alokasi kampanye NFT, atau bonus yield dari token GuildFi sendiri.

Terakhir, ada fitur Metadrop Launchpad yang menawarkan sederet deal NFT dan token berdasarkan peringkat masing-masing pemain. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa langsung kunjungi situs resmi GuildFi.