ASUS Umumkan Chromebox 4 dengan Prosesor Intel Generasi Ke-10

ASUS telah mengumumkan Chromebox 4 terbarunya, PC mini yang menjalankan Chrome OS ini telah ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-10. Sehingga dapat menyuguhkan performa yang lebih cepat, smooth, dan lebih hemat daya.

Total tersedia empat varian, mulai dari konfigurasi prosesor Intel Celeron 5205U, Intel Core i3-10110U, Intel Core i5-10210U, dan hingga Intel Core i7-10510U. Dengan opsi RAM 4GB atau 8GB (DDR4 SO-DIMM) dan penyimpanan hingga 256GB M.2 SATA SSD.

Chromebox 4 hadir dalam balutan warna hitam, dengan logo ASUS di tengah dan logo Chrome di pojok kiri atas. Dimensi bodinya mungil, 148.5×148.5×40 mm dan bobotnya 1 kg. Untuk konektivitas nirkabelnya Chromebox 4 sudah dibekali WiFi 6 dual-band 802.11ax dan Bluetooth 5.0.

Ada banyak port yang menyertainya, pada bagian depan meliputi dua USB 3.1 Gen2 (support BC1.2), combo audio jack, dan microSD card.  Sedangkan di bagian belakang terdapat tiga USB 3.1 Gen2, USB 3.1 Gen1 type-C yang mendukung power delivery dan DisplayPort yang dapat menangani hingga tiga layar 4K sekaligus, dua HDMI, port LAN (RJ45), DC-in, dan Kensington Lock.

Menjalankan Chrome OS terbaru, Anda akan mendapatkan update software dan keamanan secara otomatis berkala.  Chromebox 4 juga bisa mengakses aplikasi Android di Google Play. Harga ASUS Chromebox 4 dijual mulai dari US$289 atau sekitar Rp4,1 jutaan.

Sumber: The Verge

Chuwi LarkBox Adalah PC Mini Seukuran Kubus Rubik

Stick PC ala Intel Compute Stick bisa dibilang merupakan puncak dari upaya miniaturisasi komputer dalam satu dekade terakhir. Namun meski berukuran sangat kecil, stick PC terkadang bisa sedikit menyulitkan dalam hal penempatan, terutama jika sambungan HDMI monitor terletak di sisi belakang, dan monitornya sendiri diposisikan hampir dempet dengan tembok.

Bentuk yang memanjang dan konektor HDMI itulah sumber masalahnya. Alternatifnya mungkin adalah PC berwujud balok super-kecil seperti perangkat besutan Chuwi berikut ini. Meski tidak terlalu terkenal, Chuwi bukanlah nama asing di industri komputer, sebab perusahaan asal Tiongkok ini dari dulu memang hobi menciptakan beragam PC mini.

Dinamai Chuwi LarkBox, dimensinya (61 x 61 x 43 mm) kurang lebih sama seperti Kubus Rubik meski berbentuk balok, dengan bobot hanya 127 gram. Dengan ukuran sekecil itu, LarkBox sebenarnya mudah saja kita bawa-bawa selagi disimpan di dalam kantong jaket. Namun yang menjadi problem adalah, LarkBox datang bersama power adapter yang ukurannya bahkan lebih besar ketimbang unit komputernya itu sendiri.

Hal menarik lain dari fisiknya adalah, LarkBox dapat digantungkan ke dudukan VESA milik monitor jika mau, memunculkan kesan seakan-akan penggunanya sedang memakai PC all-in-one. Spesifikasinya pun cukup mumpuni berkat pemakaian prosesor quad-core Intel Celeron J4115, GPU terintegrasi Intel UHD Graphics 600 yang mendukung resolusi 4K, RAM LPDDR4 6 GB, dan storage eMMC 128 GB.

Chuwi LarkBox

Satu-satunya kelemahan LarkBox dari segi performa kalau menurut TechRadar yang berkesempatan mencobanya langsung adalah storage eMMC yang lambat. Meski begitu, dengan sedikit upaya ekstra, pengguna sebenarnya bisa membuka casing-nya dan menyematkan M.2 SSD. Terkait panas, LarkBox punya cukup banyak ventilasi sekaligus kipas pendingin, namun sayang kipasnya ini terkadang bisa agak berisik.

Kalau melihat ukurannya, konektivitas LarkBox terbilang cukup lengkap. Selain port USB-C sebagai colokan daya, terdapat sepasang port USB 3.0 biasa, port HDMI 2.0, slot microSD, dan headphone jack 3,5 mm. Wi-Fi AC dan Bluetooth 5.0 turut menjadi penawaran standar.

Chuwi LarkBox saat ini telah dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo dengan harga paling murah 1.201 dolar Hong Kong (± Rp 2,2 juta) selama masa kampanye. Pengiriman produknya sendiri diestimasikan berlangsung mulai Agustus 2020.