Observasi: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Manfaat, Jenis, Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Observasi merupakan kegiatan yang harus kamu pahami jika ingin melakukan penelitian terhadap suatu objek. Teknik ini berguna untuk mengumpulkan berbagai data primer atau informasi penting untuk tujuan tertentu. Keuntungannya adalah metode observasi berbasis fakta dan diketahui dapat dilacak.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak, DailySocial.id telah merangkumnya: Dimulai dengan pengertian observasi, karakteristiknya, tujuan dan manfaatnya, jenisnya, dan diakhiri dengan kekuatan dan kelemahannya. Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini!

Pengertian Observasi

Kata observasi berasal dari bahasa Latin yang artinya melihat, memperhatikan. Dalam dunia nyata, pengamatan terkait erat dengan objek dan fenomena dan mencakup faktor penyebab dan implikasi yang lebih luas. Orang yang mengamati disebut pengamat. 

Pengertian umum observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek secara langsung dan dekat untuk memperoleh informasi yang tepat tentangnya. Tes investigasi dan pengamatan dimaksudkan untuk mengumpulkan data atau penilaian.

Namun menurut beberapa ahli, pengertian observasi sangatlah rumit. Sebagai contoh, Patton menjelaskan bahwa observasi adalah cara yang tepat dan spesifik untuk mengumpulkan data dan mencari informasi yang relevan dengan semua kegiatan yang diteliti.

Terakhir, Larry Christensen, di sisi lain, mendefinisikan observasi sebagai cara untuk mendapatkan informasi penting tentang seseorang.

Untuk mendapatkan informasi yang akurat, metode observasi harus dilaksanakan secara sistematis. Kegiatan observasi yang dilakukan memiliki ciri khas yaitu bersifat objektif, faktual dan sistematis. Pengamatan dapat dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi juga dengan melibatkan lebih banyak orang. 

Klasifikasi observasi dibagi menjadi beberapa jenis seperti observasi partisipan, observasi sistematik, dan observasi eksperimen. Dalam kategori Pengamatan Eksperimental, pengamat sudah memiliki rencana yang matang untuk mengeksplorasi apa yang akan diamati.

Karakteristik Observasi

Untuk lebih memahami pentingnya observasi, beberapa karakteristik diberikan di bawah ini.

  1. Obyektif, pada dasarnya pengamatan harus objektif atau langsung diamati dari keadaan satu kesatuan.
  2. Fakta dan observasi juga harus berdasarkan fakta dan observasi lapangan, dibuktikan kebenarannya tanpa ambiguitas. 
  3. Pengamatan sistematis harus dilakukan secara tidak acak sesuai dengan rencana atau metode yang telah ditetapkan sejak awal.

Tujuan dan Manfaat Observasi

Observasi bertujuan untuk:

  1. Menjelaskan benda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya melalui pengamatan panca indera.
  2. Kita dapat menerima data informasi berupa angka, font, gambar, dll sebagai bukti konkrit yang dapat dianalisis lebih lanjut.
  3. Pada awal penelitian, hipotesis mengarah pada kesimpulan.

Manfaat observasi adalah:

  1. Pengamatan dapat digunakan untuk mengkonfirmasi temuan atau penelitian sebelumnya.
  2. Deskripsi objek yang diamati dapat menggambarkan apa yang terjadi di dunia atau kehidupan nyata.
  3. Ini memberi pembaca gambaran umum dan memungkinkan pembaca untuk menginterpretasikan hasil dan interpretasi.
  4. Jelaskan kejadian-kejadian yang diperiksa kualitas dan spekulasinya berdasarkan peraturan yang berlaku.
  5. Dapat memahami petunjuk dan objek yang tidak ada, dan situasi yang tidak dapat direproduksi dalam eksperimen. 
  6. Catat peristiwa secara berurutan atau kronologis untuk menggambarkan fenomena dengan jelas.
  7. Pengamatan dapat digabungkan dengan sistem lain untuk menghasilkan laporan yang detail dan jelas.

Jenis-jenis Observasi

Observasi Sistematis

Pengamatan sistematis adalah jenis pengamatan yang didasarkan pada prosedur dan penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. Biasanya, ketika menggunakan jenis pengamatan ini, pertama-tama kita perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang melatarbelakangi pengamatan menurut kategorinya.

Observasi Partisipatif

Sedangkan konsep observasi partisipatif adalah observasi yang berlangsung secara aktif. Artinya, kamu harus terlibat langsung dalam proses penelitian atau observasi untuk memahami dan menerima informasi dengan jelas.

Observasi Eksperimental

Kemudian ada observasi eksperimen, yaitu suatu jenis observasi eksperimen. Observasi jenis ini biasanya dimaksudkan sebagai upaya penelitian terhadap objek tertentu. Namun, pengamatan eksperimental cenderung lebih memakan waktu dan mahal.

Kelebihan dan Kelemahan Observasi

Pengamat melakukan observasi dengan berbagai cara, antara lain tes, kuesioner, rekaman gambar, dan audio. Lengkapi pengamatan dengan celah yang berisi peristiwa atau perilaku objek yang diamati. Kemudian, pengamat cukup memeriksa kolom yang sesuai dengan pengamatan mereka.

Adanya kelebihan dan kekurangan untuk mempelajari objek dengan observasi, dan kita perlu memahaminya terlebih dahulu. Lihat rangkuman dari pengamatan berikut!

Kelebihan Observasi:

  1. Bisa mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan perilaku pertumbuhan atau fenomena objek yang dapat direkam saat suatu peristiwa terjadi.
  2. Kamu dapat menerima data langsung dari orang tersebut, baik secara lisan maupun tidak. 
  3. Memberikan hasil data atau informasi yang faktual, objektif dan dapat diverifikasi

Kekurangan Observasi:

  1. Butuh waktu lama untuk mengamati peristiwa dan kejadian tertentu.
  2. Pengamatan terhadap fenomena membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan secara langsung.
  3. Insiden, peristiwa, atau masalah yang bersifat pribadi dapat mengganggu aktivitas pemantauan kita.. Misalnya mengamati perilaku anak yang bermasalah dengan pertengkaran orang tuanya atau konflik tertentu. Ruang pribadi adalah titik lemah pengamatan, sehingga kita tidak dapat mengamati aktivitas secara optimal.

Begitulah informasi mengenai observasi. Semoga artikel di atas dapat membantumu untuk melakukan observasi yang hendak dikerjakan!

Resolusi Adalah: Pengertian, Contoh, Fungsi dan Cara Membuatnya

Menjelang pergantian tahun, istilah yang saat ini sangat populer di kalangan netizen dan menjadi berita hiburan adalah resolusi. Banyak orang kesulitan membedakan antara kata solusi, revolusi, dan evolusi.

Istilah resolusi juga sering dibingungkan. Ketika kita mendengar istilah ini, kita sering membayangkan kualitas gambar dan video yang dihasilkan oleh spesifikasi kamera tertentu. Banyak orang kesulitan membedakan antara kata solusi, revolusi, dan evolusi.

Resolusi adalah keputusan tentang apa yang ingin dicapai seseorang. Orang berkemauan keras berusaha untuk mencapai keinginan mereka. Biasanya pada akhir tahun seseorang membuat resolusi atas kinerja tahun yang akan datang. Pelajari lebih lanjut tentang resolusi dan cara menerapkannya. Simak paparannya di bawah ini!

Pengertian Resolusi

Menurut KBBI, kata resolusi merupakan putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan yang ditetapkan dalam rapat (musyawarah, sidang). Biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Resolusi juga dapat diartikan sebagai pernyataan tertulis yang berisi permintaan atas suatu masalah.

Secara umum, resolusi berarti janji pada diri sendiri atau keputusan untuk melakukan sesuatu, khususnya untuk memperbaiki perilaku atau gaya hidup di tahun mendatang.

Mengambil keputusan itu mudah karena kamu hanya perlu memikirkan apa yang ingin  dicapai di tahun mendatang. Tekad mencakup harapan dan keinginan untuk menjadi orang baik dan sukses yang membantumu mencapai tujuan.

Selain itu, banyak yang menyatakan tekad itu untuk berubah ke arah yang lebih positif. Perubahan ini sering memanifestasikan dirinya sebagai perubahan sifat atau perilaku yang tidak diinginkan untuk mencapai tujuan yang disepakati atau ditetapkan secara teratur.

Cukup banyak orang gagal dalam mencapai resolusi karena mereka lupa, teralihkan, atau menyerah begitu saja. Resolusi bukan hanya daftar rencana, tetapi juga daftar tindakan yang harus diambil.

Alasan Kenapa Membuat Resolusi

Tiga alasan utama untuk membuat  resolusi dikutip dari Invisibra sebagai berikut:

  • Resolusi Akan Membantumu Mencapai Tujuan yang Diinginkan

Membuat resolusi itu penting karena akan membantu dirimu mendapatkan apa yang kamu inginkan di tahun mendatang. Menetapkan resolusi untuk diri sendiri adalah cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran dan menentukan apa yang penting untuk dilakukan.

  • Resolusi Bisa Membuat Kamu Selalu Ingat akan Tujuan

Kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi akhir pekan ini, atau dalam lima tahun ke depan. Tetapi kamu dapat membuat rencana dan memutuskan untuk membuat keputusan yang tepat.

Resolusi membantumu tetap pada jalur saat kamu berusaha untuk mencapai impian.

  • Mendapat Dukungan dari Orang Sekitar

Ketika kamu menetapkan tujuan dalam hidup, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar untuk membantu dirimu mencapai tujuan.

Apa yang Membuat Resolusi Tidak Tercapai?

Pertanyaannya, ketika mau mendekati akhir tahun, kenapa tujuan yang diinginkan belum juga diselesaikan? Ada banyak faktor yang membuat resolusi menjadi tidak mungkin. Itu bisa karena kelalaian, ragu-ragu, kurang usaha, dan lain-lain.

Mengutip dari Pesan Diary Bernie Siegel: Inspirasi, Harapan, dan Cinta (2010: 369), mengatakan resolusi tahun baru itu baik karena setiap orang berhak mengungkapkan harapan baru.

Namun, kegagalan berulang juga harus diterima dengan bijak. Pengertian resolusi adalah saat kamu bisa menerima keterbatasan mu dan mulai mengejarnya. Kamu tidak harus menyerah untuk mencintai diri sendiri ketika terdapat kesalahan yang sudah final atau tidak dapat diperbaiki.

Cara Mewujudkan Resolusi

  • Buat Resolusi yang Lebih Kecil

Kunci kesuksesan nomor satu adalah tetap fokus pada tujuanmu. Kemudian lakukan pemeriksaan realitas dengan cepat. Lihatlah tingkat komitmen yang diperlukan untuk mencapainya dan pertimbangkan apakah kamu dapat mencapainya.

  • Tentukan Resolusi Secara Spesifik

Tanpa adanya beberapa parameter yang dapat ditentukan, niat terbaikmu bisa hilang dalam kekacauan. Semakin kamu menggali resolusi, semakin kamu dapat fokus pada apa yang perlu kamu lakukan untuk menjadi sukses. Menetapkan tujuan kecil dan spesifik juga membuatmu tetap termotivasi. Ini memberikanmu alasan untuk merayakan kemajuanmu.

  • Tuliskan Resolusi

Orang yang menuliskan tujuan mereka lebih bertanggung jawab dan lebih mungkin untuk mencapainya. Gantung resolusimu di cermin kamar mandi atau tulis di jurnal. Membuat jurnal juga membantu dirimu merenungkan kemajuanmu.

Berpikir jujur ​​dapat membantu kamu mengidentifikasi potensi sabotase diri dan pola perilaku.

  • Rencanakan Tindak Lanjut

Resolusi tidak boleh menjadi bagian dari daftar tugas yang sering tidak terpenuhi. Buat rencana anggaran bulanan atau rencanakan kegiatan yang mengarah pada resolusi.

Berdoa setiap hari untuk membuat resolusi pribadi yang telah kamu buat di tahun ini. Sekali-kali kita merenungkan setiap hari dan berdoa tentang resolusi pribadi kita, kita didorong untuk merenungkan semua tindakan hari itu. Apakah itu mengarah pada resolusi itu atau jauh dari resolusi pribadi.

Nepotisme: Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri dan Dampaknya

Nepotisme merupakan salah satu tindakan yang merugikan banyak orang. Nepotisme sendiri ditandai dengan pemanfaatan jabatan atau wewenang agar menguntungkan suatu pihak atau kelompok tertentu saja.

Praktik nepotisme bisa terjadi di mana saja, terutama dalam lingkungan kerja. Biasanya, bentuk nepotisme yang terjadi adalah pemilihan atau pengangkatan jabatan berdasarkan koneksi, bukan atas dasar kemampuan sendiri.

Nah, kali ini DailySocial.id akan menjelaskan mengenai nepotisme, mulai dari definisi, jenis, ciri-ciri, hingga dampaknya.

Pengertian Nepotisme

Pada dasarnya, nepotisme merupakan istilah yang digunakan untuk meggambarkan seseorang yang memanfaatkan posisi atau jabatannya demi menguntungkan satu pihak tertentu. Menurut KBBI, nepotisme merupakan perilaku kecenderungan untuk mengutamakan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah.

Istilah nepotisme sendiri diambil dari Bahasa Latin, yakni ‘Nepos’ yang memiliki arti sebagai keponakan atau cucu. Sehingga, nepotisme kerap kali diartikan sebagai tindakan yang dilakukan demi keuntungan pribadi berdasarkan kedekatan atau hubungan saudara semata.

Dari definisi nepotisme di atas, dapat disimpulkan bahwa nepotisme merupakan suatu tindakan yang merugikan. Sebab, nepotisme tidak hanya merugikan secara moral saja, melainkan juga dapat merugikan karena dapat memengaruhi kualitas suatu institusi atau perusahaan.

Jenis-Jenis Nepotisme

Nepotisme dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ikatan hubungannya. Adapun beberapa jenis nepotisme, antara lain:

1. Nepotisme Ikatan Kekeluargaan

Nepotisme ikatan kekeluargaan merupakan jenis nepotisme yang dilakukan atas dasar hubungan kekerabatan atau kekeluargaan. Nepotisme jenis ini merupakan yang paling sering terjadi dan ditemui.

2. Nepotisme College Tribalism

Nepotisme college tribalism merupakan nepotisme yang dilakukan atas dasar kesamaan asal kampus atau jurusan.

3. Organizational Tribalism

Nepotisme jenis ini merupakan nepotisme yang dilakukan atas dasar kesamaan organisasi, baik itu organisasi partai politik, profesi, komunitas, dan lain sebagainya.

4. Institutional Tribalism

Terakhir, nepotisme jenis ini terjadi oleh mereka yang berasal dari instansi yang sama di luar instansinya saat ini. Contohnya adalah seorang pemimpin perusahaan yang membawa serta karyawan terbaiknya untuk pergi kerja ke tempat yang baru.

Ciri-Ciri Nepotisme

Nepotisme dapat dikenali dengan mudah dengan memerhatikan ciri-ciri berikut.

  • Segala bentuk keputusan dan pelaksanaan suatu jabatan dilakukan secara otoriter.
  • Penempatan orang yang ada pada suatu jabatan tidak berdasarkan kompetensi, melainkan faktor ikatan pertemanan atau kekeluargaan.
  • Kurangnya kejujuran dalam menjalankan amanat yang diberikan.
  • Mengabaikan kesempatan orang lain yang memiliki kompetensi di bidangnya karena bukan kerabatnya.
  • Kualitas bukan menjadi hal utama.
  • Biasanya, pemimpin tidak kompeten, sehingga membutuhkan dukungan dari sanak saudara di instansinya.
  • Ada kesenjangan dan ketidakadilan dalam melakukan pekerjaan dan pemberian fasilitas.

Dampak Nepotisme

Nepotisme tentu membawa dampak negatif tidak hanya bagi satu pihak, tapi juga instansi atau perusahaan yang ada. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai dampak nepotisme.

1. Menurunkan Produktivitas Kerja

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nepotisme cenderung menciptakan kesenjangan antar karyawan yang berpotensi untuk menurunkan produktivitas kerja. Jika kesenjangan ini terus dibiarkan, maka karyawan dapat menurunkan etos kerjanya karena merasa bahwa pekerjaannya tidak dihargai meski telah dilakukan secara maksimal.

2. Menurunkan Semangat Kerja

Dampak nepotisme yang paling mudah terlihat adalah menurunnya semangat kerja. Semangat kerja yang tinggi tercipta berkat adanya kompetisi yang tinggi antar karyawan.

Apabila nepotisme terjadi, semangat kerja akan menurun seiring dengan kepuasan kerja yang ikut menurun. Hal ini tentunya akan berpengaruh juga terhadap berkurangnya loyalitas dan dedikasi karyawan terhadap pekerjaannya.

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat

Kedua dampak yang telah dijelaskan sebelumnya tentu akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat. Nepotisme menimbulkan ketidakadilan karena hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

Hal tersebut tentunya akan mengakibatkan berkurangnya etos kerja, loyalitas, dan dedikasi karyawan sehingga menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.

4. Meningkatkan Angka Turn-Over Karyawan

Nepotisme yang terus-terusan dibiarkan terjadi tentunya akan membuat karyawan merasa tidak dihargai dan mencari peluang kerja lain. Hal ini tentunya akan berdampak negatif pada reputasi perusahaan karena tingginya angka turn-over karyawan.

Nah, itulah penjelasan mengenai nepotisme yang telah DailySocial.id rangkum untukmu. Untuk menghindari hal ini, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu pekerjaan, jangan lupa lakukan riset kecil terhadap perusahaan yang hendak kamu masuki dengan mencari tahu bagaimana lingkungan kerjanya dan seberapa tinggi angka turn-over karyawannya.

Aktuaria: Pengertian, Prodi, Fungsi, dan Tugasnya dalam Bisnis

Aktuaria mungkin masih dianggap asing dan jarang didengar bagi sebagian orang. Sebab, bidang ini masih tergolong baru di Indonesia.

Namun, sebenarnya aktuaria merupakan bidang yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Pasalnya, ilmu aktuaria biasa digunakan untuk mengukur risiko dalam pengelolaan suatu bisnis.

Lantas, apa sebenarnya aktuaria itu dan apa saja fungsi dan manfaatnya dalam bisnis? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Aktuaria

Aktuaria adalah cabang ilmu yang digunakan untuk menaksir risiko dalam suatu bisnis menggunakan metode matematika dan ilmu statistika. Aktuaria biasa digunakan untuk memahami pola tertentu dari catatan statistik pada suatu data untuk memperkirakan risiko yang dapat muncul dari pola tersebut.

Orang yang menekuni bidang aktuaria disebut aktuaris. Seorang aktuaris harus memahami ilmu statistika agar dapat melakukan analisis secara tepat. Oleh sebab itu, jasa aktuaris sangat dibutuhkan dalam industri asuransi maupun keuangan.

Fungsi Aktuaria

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aktuaria memiliki fungsi utama untuk memahami dan mengidentifikasi risiko, meliputi penilaian risiko, penaksi risiko, dan menentukan kemungkinan terjadinya risiko. Aktuaria sendiri sering dikaitkan dengan bidang asuransi.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh aktuaris dalam bidang asuransi:

  • Memastikan nasabah membayar premi sesuai dengan risikonya.
  • Memastikan premi yang telah terkumpul cukup untuk dapat membayar klaim yang akan terjadi nanti dan menutupi berbagai biaya operasional perusahaan.
  • Memastikan bahwa premi yang telah terkumpul bernilai wajar dan mampu bersaing.

Selain sering dikaitkan dengan asuransi, aktuaria juga sering kali dikaitkan dengan investasi dan valuasi aset, manajemen risiko, dan dana pensiun. Pasalnya, aktuaria memiliki fungsi untuk menghitung berbagai risiko keuangan yang mungkin akan terjadi secara mendetail dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tugas Aktuaris

Pada dasarnya, seorang aktuaris memiliki tugas untuk mengukur tingkat risiko berdasarkan data statistik tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah dua tugas pokok seorang aktuaris.

Melakukan Analisis Risiko

Seorang aktuaris harus bisa menentukan tingkat risiko dengan melihat pola-pola yang terdapat pada suatu fenomena. Pola tersebut didapat dari data yang telah diubah menjadi data statistik. Oleh sebab itu, seorang aktuaris harus memahami dan menguasai beragam metode pengukuran risiko, seperti mortality table, morbidity table, hingga annuity table.

Membuat Proyeksi Perkembangan

Selain melakukan analisis risiko, aktuaris juga bertugas untuk membuat proyeksi mengenai perkembangan perusahaan. Untuk melakukannya, aktuaris memerlukan data terkait tingkat risiko agar dapat menentukan proyeksi secara akurat. Semakin tinggi tingkat risiko pada suatu perusahaan, maka usaha pengembangan juga akan semakin sulit untuk dilakukan.

Nah, demikian penjelasan mengenai aktuaria, mulai dari pengertian, fungsi, hingga tugasnya. Meski memiliki peran krusial dan banyak dibutuhkan dalam dunia bisnis, sayangnya bidang profesi ini masih kurang diminati di Indonesia. Jadi, apakah kamu tertarik untuk berkarir dalam bidang ini?

Delivery Order: Pengertian, Contoh, Manfaat dan Perbedaannya dengan Surat Jalan

Bagi kamu yang sering melakukan pembelian maupun penjualan barang secara online, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah delivery order, bukan? Delivery order berkaitan dengan layanan pemesanan produk baik berupa barang maupun jasa secara online.

Delivery order biasanya berupa surat yang berisi tanda bukti pemesanan barang. Namun, delivery order kadang masih dianggap sama dengan surat jalan, padahal keduanya memiliki perbedaan.

Lantas, apa arti delivery order dan apa saja perbedaannya dengan surat jalan? DailySocial.id sudah merangkumkan penjelasannya dalam artikel ini.

Arti Delivery Order

Delivery order merupakan sekumpulan proses manajerial yang memiliki fokus pada pelanggan dari semua layanan, yang menjamin bahwa layanan tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya. Delivery order biasanya berupa dokumen yang diberikan oleh pihak penjual ke penyedia jasa ekspedisi agar dapat memudahkan proses pick-up dan pengiriman barang ke konsumen.

Delivery order berupa perintah pengiriman barang yang dibuat oleh pihak penjual agar barang dapat dikirimkan ke pembeli. Biasanya, delivery order diberikan oleh penjual kepada staff gudang agar barang siap dikirim ke jasa ekspedisi.

Manfaat Delivery Order

Delivery order memiliki berbagai manfaat, karena terkait dengan kepentingan pengiriman barang agar sampai dengan baik ke tangan konsumen. Adapun beberapa manfaat delivery order, yaitu:

  1. Sebagai petunjuk daftar barang yang dikirimkan penjual ke pembli.
  2. Sebagai bukti transaksi jual beli yang sah.
  3. Digunakan untuk membuat surat jalan yang penting dalam proses pengiriman barang ke konsumen.
  4. Sebagai bukti pencocokan dengan surat jalan bagi pihak asuransi jika terjadi kecelakaan saat pengiriman.

Perbedaan Delivery Order dengan Surat Jalan

contoh delivery order
Contoh Delivery Order / ©kargo.tech

Surat jalan merupakan surat legal yang berisi informasi pengiriman barang, seperti nama dan alamat penjual dan penerima, jumlah, serta jenis barang.

Adapun perbedaan antara delivery order dan surat jalan adalah sebagai berikut:

  1. Surat jalan merupakan dokumen yang wajib dibawa oleh kurir dan ditunjukkan kepada petugas di jalan ketika ada pemeriksaan muatan kendaraan. Sementara delivery order merupakan informasi yang tertempel pada barang yang dikirimkan, namun tidak perlu ditunjukkan kepada petugas di jalan.
  2. Bentuk delivery order dari setiap perusahaan berbeda satu sama lain, sementara bentuk surat jalan hampir sama, yakni terdiri atas tiga rangkap warna yang berbeda.
  3. Surat jalan merupakan bukti legal pengiriman barang, sementara delivery order merupakan acuan untuk membuat surat jalan.

Nah, sekarang kamu telah mengerti tentang arti dari delivery order dan surat jalan beserta perbedaan antara keduanya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah wawasanmu.

Hard Selling: Pengertian, Karakteristik dan Perbedaannya dengan Soft Selling

Hard selling merupakan salah satu jenis promosi yang biasa digunakan untuk mempromosikan suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Metode yang digunakan dalam hard selling biasanya telah didesain sedemikian rupa agar pelanggan langsung melakukan pembelian tanpa harus melakukan pertimbangan sebelumnya.

Lantas, apa yan sebenarnya dimaksud dengan hard selling dan apa perbedaannya dengan soft selling?

Pengertian Hard Selling

Pada dasarnya, hard selling merupakan strategi penjualan secara langsung. Metodenya, hard selling menggunakan kata-kata yang mempengaruhi pelanggan untuk melakukan transaksi pembelian dalam waktu singkat.

Hard selling memiliki fokus pada penjualan produk, sehingga sebagian orang mungkin menganggap hard selling sebagai bentuk promosi yang agresif karena mendesak. Namun, hal tersebut dilakukan agar konsumen segera melakukan transaksi dengan menciptakan rasa urgensi melalui diskon maupun penawaran yang diberikan.

Karakteristik Hard Selling

Hard selling memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

  • Memprovokasi konsumen agar melakukan pembelian.
  • Menggunakan bahasa yang lugas dan persuasif.
  • Menyanjung konsumen agar mau membeli produk.
  • Menggunakan kalimat dengan nada tertentu, sehingga dapat memengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
  • Cenderung melebih-lebihkan kualitas dan manfaat produk yang ditawarkan.
  • Meyakinkan konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dengan mengiming-iminginya dengan harga diskon dan promo.

Perbedaan Hard Selling dengan Soft Selling

Jika hard selling merupakan metode promosi yang menggunakan cara yang terang-terangan dan cenderung agresif, maka sebaliknya, soft selling merupakan metode promosi yang menggunakan pendekatan yang halus dan membuat orang penasaran. Dengan soft selling, calon konsumen tidak akan merasa diburu-buru untuk melakukan transaksi.

Adapun perbedaan hard selling dengan soft selling, antara lain:

1. Jangka Waktu Penjualan

Biasanya, hard selling memiliki jangka waktu penjualan yang relatif pendek dibandingkan dengan soft selling. Oleh sebab itu, hard selling dilakukan agar calon konsumen tidak berpikir lama untuk melakukan transaksi.

Sementara soft selling biasanya fokus pada penjualan jangka panjang. Selain itu, soft selling biasanya akan lebih efektif digunakan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas.

2. Ketertarikan Konsumen

Soft selling biasanya digunakan oleh perusahaan yang ingin membangun image yang baik dan keterikatan dengan konsumennya. Soft selling juga efektif digunakan untuk meningkatkan brand engagement.

Namun, bukan berarti hard selling tidak efektif untuk digunakan. Meski tidak ditujukan untuk membangun keterikatan dengan konsumen, namun hard selling juga dapat menarik konsumen melalui berbagai promo maupun diskon dalam jangka waktu tertentu.

3. Bidang Industri yang Menggunakan

Jika dilihat dari bidang industri yang menggunakan, hard selling biasanya identik dengan industri perbankan, telemarketing, asuransi, dan lain sebagainya. Sementara soft selling biasa digunakan dalam bidang content marketing, konsultan, manufaktur, dan lainnya.

Nah, itulah penjelasan hard selling mulai dari pengertian, karakteristik, hingga perbedaannya dengan soft selling. Meski sering dianggap negatif, nyatanya hard selling tetap dapat menguntungkan jika digunakan dalam kondisi dan tujuan tertentu.

Koefisien Korelasi: Pengertian, Rumus, dan Contohnya

Pernahkah kamu mendengar istilah kefisien korelasi? Koefisien korelasi merupakan hal yang umum digunakan dalam ilmu statistika. Biasanya, koefiesien korelasi digunakan untuk menjawab pertanyaan “apakah variabel X memiliki hubungan atau berkaitan dengan variabel Y”.

Lantas, apa yang dimaksud dengan koefisien korelasi dan bagaimana rumus dan contohnya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Koefisien Korelasi

Dalam ilmu statistika, koefisien korelasi merupak sebuah nilai yang mengukur signifikansi, arah, serta intensitas hubungan antara dua variabel. Tujuannya, untuk mendapatkan pola dan keeratan atau kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Indikator kekuatan hubungan antara dua variabel ini ditunjukkan dalam simbol X dan Y. Jika nilai yang ditunjukkan lebih besar dari nol, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang positif antara dua variabel tersebut,

Sebaliknya, jika nilai yang ditunjukkan lebih kecil dari nol, maka hubungan yang terjadi antara dua variabel tersebut disimpulkan negatif. Untuk lebih jelasnya, simaklah kriteria berikut:

  • 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
  • 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
  • 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup
  • 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
  • 0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat
  • 1 : Korelasi hubungan sempurna positif
  • -1 : Korelasi hubungan sempurna negatif

Namun, perlu diketahui, hasil koefisien merupakan indikasi awal dalam proses analisis data. Untuk mencari keterkaitan hubungan sebab akibat antara dua variabel dalam penelitian, diperlukan analisis yang lebih lanjut.

Rumus Koefisien Korelasi

Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk menghitung koefisian korelasi adalah product moment coefficient of correlation yang diperkenalkan oleh Francis Galton. Metode ini juga sering disebut sebagai teknik koefisien korelasi pearson.

Teknik koefisien korelasi pearson merupakan metode yang paling mudah digunakan, karena tidak perlu memodifikasi data. Untuk menggunakannya, kamu bisa menggunakan rumus berikut.

  • Huruf “n” merupakan jumlah titik dari variabel X dan Y
  • X mewakili nilai variabel X
  • Y mewakili nilai variabel Y

Simbol X merupakan variabel bebas yang digunakan untuk memprediksi nilai Y. Sementara Y merupakan variabel tidak bebas yang jumlahnya hanya dapat ditentukan oleh X. Untuk mengkaji hubungan keduanya, kedua komponen tersebut harus saling berkaitan satu sama lain.

Contoh Penggunaan Koefisien Korelasi

Biasanya, koefisien korelasi digunakan untuk mengidentifikasi tren baru yang terjadi di pasar keuangan, ekonomi, maupun saham. Berikut adalah salah satu contoh penggunaan koefisien korelasi untuk menentukan hubungan perubahan harga dollar dalam rupiah dengan harga emas di pasaran.

Berikut adalah contoh data harga rata-rata dollar AS dan emas di pasaran.

Untuk menghitung korelasi antara kedua variabel tersebut, kamu bisa menggunakan teknik korelasi pearson dengan menyebut harga dollar AS sebagai X, dan harga emas di pasaran sebagai Y.

Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kedua variabel, yakni harga dollar AS dan harga emas memiliki hubungan yang kuat dan positif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil angka yang tidak melebihi dari 0.1.

Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa ada hubungan sebab akibat yang terjadi dari kedua variabel tersebut. Maksudnya, harga dollar AS yang naik akan berimbas pada harga emas yang juga akan ikut naik. Sebaliknya, jika harga dollar AS turun, maka harga emas juga akan ikut turun.

Demikianlah penjelasan mengenai koefisien korelasi lengkap beserta rumus dan contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu menambah wawasanmu mengenai metode ini.

Forecast Penjualan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh dan Langkah Membuatnya

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan forecast penjualan? Dalam dunia bisnis, semua pergerakan dan peluang pasar dapat diperkirakan dengan menggunakan forecast penjualan.

Forecast penjualan biasanya digunakan untuk melakukan perkiraan penjualan berdasarkan data yang didapat dari evaluasi penjualan sebelumnya. Data yang digunakan biasanya berkaitan dengan pendapatan, laba bersih, biaya operasional, dan komponen keuangan lainnya.

Nah, kali ini DailySocial.id sudah merangkumkan penjelasan lengkap mengenai forecast penjualan untukmu. Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Forecast Penjualan

Secara harfiah, forecast adalah peramalan atau perkiraan. Dalam bisnis, forecast penjualan dapat diartikan sebagai proses memperkirakan penghasilan di masa datang dengan memprediksi total barang maupun jasa yang terjual dalam kurun waktu tertentu.

Forecasting penjualan biasanya dilakukan oleh bagian pemasaran. Metode yang digunakan adalah dengan memperkirakan jumlah permintaan pembeli sehingga jumlah produksi barang atau jasa dapat disesuaikan secara efektif.

Fungsi Forecast Penjualan

Forecast penjualan memiliki fungsi penting untuk menentukan aktivitas terkait produksi dan penjualan bagi perusahaan.

Adapun fungsi forecast penjualan secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:

1. Memantau Produktivitas Penjualan

Pada dasarnya, forecast penjualan berfungsi untuk memantau produktivitas penjualan suatu perusahaan berdasarkan data yang ada. Pemantauan ini bertujuan agar perusahaan dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Sebagai Bahan Evaluasi terhadap Strategi Pemasaran dan Penjualan

Hasil informasi yang didapatkan dari forecast penjualan biasanya dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi penjualan dan pemasaran yang akan digunakan perusahaan. Jika strategi yang dilakukan tidak sesuai ekspektasi perusahaan, maka strategi tersebut perlu diubah dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

3. Sebagai Bahan untuk Menetapkan Tujuan dan Sasaran Penjualan

Forecast penjualan juga memiliki fungsi penting dalam pembuatan keputusan. Dalam hal ini, perusahaan dapat melakukan perbandingan untuk menganalisis apakah penjualan sudah memenuhi target dan sasaran atau belum.

4. Sebagai Bahan untuk Merencanakan Pengembangan

Apabila hasil forecast penjualan menunjukkan bahwa strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai target dan sasaran penjualan, maka perusahaan dapat membuat rencana pengembangan. Tentunya, forecast penjualan juga berfungsi untuk mendeteksi bagian mana saja yang memerlukan pengembangan dan perbaikan.

5. Memberikan Gambaran mengenai Kompetitor

Terakhir, perusahaan juga dapat mengetahui informasi terkait strategi yang dilakukan kompetitor dari hasil forecast penjualan. Umumnya, hal ini akan diketahui apabila terjadi penjualan mengalami penurunan.

Jenis Model Forecasting

1. Jenis Model Rata-Rata Bergerak (Moving Averages Model)

Pada jenis ini, forecasting menggunakan model data permintaan baru untuk melakukan peramalan di masa yang akan datang. Adapun rumus model rata-rata bergerak adalah sebagai berikut:

Rata-rata bergerak n Periode =  (∑(permintaan dalam n-periode terdahulu))/n

2. Jenis Model Rata-Rata Bergerak Terbobot (Weighted Moving Averages Model)

Jenis model ini melibatkan data yang diberi bobot pada periode selanjutnya, sehingga lebih responsif. Adapun rumus model rata-rata bergerak terbobot adalah sebagai berikut:

Weighted MA (n) = (∑(pembobot untuk periode permintaan aktual periode n))/(∑(pembobot))

3. Jenis Model Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing Model)

Jenis model pemulusan eksponensial dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)

Ft merupakan nilai ramalan untuk periode waktu atau t. Sementara Ft-1 adalah nilai ramalan untuk satu periode waktu yang telah berlalu atau t-1. Terakhir, At-1 merupakan nili aktual satu periode yang lalu dan α merupakan konstanta pemulusan (smoothing constant).

Langkah Membuat Forecast Penjualan

Forecast penjualan dapat dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah berikut:

1. Mengevaluasi Tren Sebelumnya

Kunci dasar dalam membuat forecast penjualan adalah dengan cara memeriksa hasil penjualan dari tahun sebelumnya untuk memperkirakan penjualan di masa yang akan datang. Beberapa hal yang perlu diperiksa, seperti harga, produk, perwakilan, periode penjualan, dan hal-hal yang berkaitan lainnya.

2. Menggabungkan Berbagai Perubahan

Jika kamu sudah memiliki tingkat penjualan dasar yang sudah dijalankan, maka kamu bisa melakukan perubahan apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan ekspektasi. Beberapa hal penting yang bisa diubah adalah meliputi penetapan harga, menyaring pelanggan baru, melakukan promosi, membuka channel baru, dan yang terakhir adalah melakukan perubahan produk.

3. Mengantisipasi Tren Pasar

Agar hasil forecast penjualanmu akurat, jangan lupa untuk melakukan antisipasi terhadap tren pasar. Tren pasar adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesuksesan penjualanmu.

4. Menyertakan Rencana Bisnis

Lakukan penyesuaian dalam rencana bisnis agar forecast penjualanmu efektif untuk digunakan. Kamu bisa menyertakannya dengan cara membuat target atau sasaran yang ingin kamu raih dalam kurun waktu tertentu.

5. Memantau Kompetitor

Hal terakhir yang juga perlu diperhatikan adalah tetap mempertimbankan berbagai hal yang dilakukan oleh kompetitor. Dalam hal ini, kamu perlu melihat apakah kamu memiliki kompetitor baru yang turut bersaing dengan perusahaanmu.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai forecast penjualan, mulai dari pengertian, fungsi, jenis dan langkah membuatnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasanmu mengenai forecast penjualan.

Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Dalam ekonomi, pasar memiliki struktur yang digolongkan berdasarkan beberapa ciri, seperti jenis produk yang dihasilkan, adanya persaingan dalam industri, dan lain sebagainya.

Nah, kali ini DailySocial.id akan menjelaskan salah satu struktur pasar, yakni pasar persaingan sempurna, mulai dari pengertian, ciri-ciri dan contohnya. Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Definisi Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna didefinisikan sebagai struktur pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli yang tidak memengaruhi keadaan di pasar. Pasar persaingan sempurna dianggap sebagai struktur pasar yang paling ideal karena menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang dan jasa secara optimal.

Penjual dan pembeli dalam pasar ini memiliki jumlah yang sama rata banyaknya, sehingga menjadikan penawaran dan permintaan berjalan seimbang. Maka dari itu, pasar jenis ini disebut sebagai pasar persaingan sempurna, karena persaingan yang terjadi tidak dapat memengaruhi harga barang yang dijual.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar paling klasik yang paling sering digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Dilansir dari laman BPMPK Kemdikbud, berikut adalah beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna, yaitu:

1. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak

Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang paling sering ditemui, karena terdapat banyak penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli. Jumlah penjual dan pembeli yang banyak ini membuat harga barang maupun jasa relatif stabil, karena tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah pembelian.

Naik turunnya harga barang dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh banyaknya permintaan dan penawaran. Semakin tinggi tingkat permintaan, maka harga barang juga akan semakin tinggi.

2. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen

Pasar persaingan sempurna menjual barang yang sifatnya homogen atau dapat digantikan dengan produk lain. Dengan kata lain, barang yang dijual di pasar persaingan sempurna dianggap bermutu sama, sehingga sulit dicari letak perbedaannya.

3. Faktor Produksi Bebas Bergerak

Ciri lain dari pasar persaingan sempurna adalah memiliki faktor produksi seperti bahan baku maupun tenaga modal yang bebas berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebab, pasar persaingan sempurna jarang menemui hambatan berupa peraturan maupun kendala teknik.

4. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar

Pasar persaingan sempurna memungkinkan penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar, termasuk mengenai harga barang yang berlaku hingga kualitas dan kuantitas barang. Selain itu, penjual atau produsen juga dapat mengetahui informasi mengenai perubahan harga, penemuan sumber bahan mentah, tingkat upah, dan teknologi produksi.

5. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar

Salah satu ciri yang menjadi keuntungan pasar persaingan sempurna adalah kemudahan bagi produsen untuk dapat keluar masuk secara bebas ke dalam industri. Dalam hal ini, produsen bebas membuka maupun menutup usahanya tergantung dengan kondisi pasar.

Contoh Pasar Persaingan Sempurna

Ada banyak contoh pasar persaingan sempurna. Sebab, jenis pasar ini dapat ditemui dengan mudah di Indonesia. Berikut merupakan beberapa contoh pasar persaingan sempurna yang mungkin sering kamu temui.

1. Pasar Beras

Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dalam pasar beras, besar kecilnya pembelian tidak akan memengaruhi harga beras. Sebab, keseimbangan harga beras tergantung pada jumlah permintaan dan penawaran beras secara keseluruhan.

2. Pasar Sayur dan Buah

Hampir sama seperti pasar beras, pasar sayur dan buah juga menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Harga buah dan sayur juga tidak tergantung pada besar kecilnya jumlah pembelian, karena harga jual buah dan sayur merupakan hasil dari kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli.

3. Pasar Modal atau Bursa Efek

Tahukah kamu bahwa pasar modal atau bursa efek merupakan salah satu contoh dari pasar persaingan sempurna? Hal ini dikarenakan pasar modal sudah memiliki beberapa informasi yang diketahui oleh penjual maupun pembeli. Selain itu, harga jual saham juga tidak dipengaruhi oleh pihak lain.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pasar persaingan sempurna, dari definisi hingga ciri-ciri dan contohnya. Tentunya, masih ada banyak contoh lain dari pasar persaingan sempurna, karena jenis pasar ini paling mudah ditemui di Indonesia.

ICT Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh Penerapan dalam Berbagai Bidang

Perkembangan teknologi membawa berbagai perubahan dan perbaruan bagi kehidupan kita. Hampir seluruh bidang kehidupan tidak terlepas dari penggunaan ICT.

ICT sendiri merupakan kepanjangan dari Information and Communication Technology atau yang biasa kita kenal sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Lantas, apa yang dimaksud dengan ICT? Nah, artikel ini akan membahas pengertian, Manfaat dan penerapan ICT dalam berbagai bidang.

Pengertian ICT

Menurut UNESCO, Information and Communication Technology (ICT) adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan mendistribusikan informasi. Umumnya, ICT mencakup komputer, internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual lainnya.

ICT meliputi dua aspek, yakni teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sementara teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lain.

Manfaat ICT

Pada dasarnya, ICT memiliki fungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia melalui implementasi teknologi dan sistem informasi.

Adapun beberapa tujuan penggunaan ICT, di antaranya:

  1. Peningkatan kualitas produk dan layanan.
  2. Dalam dunia pembelajaran, ICT dapat mempercepat dan mengefektifkan proses belajar mengajar.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM.

Contoh Penerapan ICT

Karena memiliki banyak manfaat untuk memudahkan pekerjaan manusia, kini ICT telah banyak diterapkan di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa bidang yang telah menerapkannya, antara lain:

1. Manajemen Data

Manajemen data merupakan proses mengumpulkan, mengatur, dan menyimpan data dalam jumlah besar untuk keperluan analisis dan keputusan yang menyangkut bisnis. Dalam bidang ini, ICT diterapkan dalam pengelolaan database dan perangkat lunak untuk mengelola data agar dapat dengan mudah dimengerti.

2. Desktop Publishing

Desktop publishing merupakan pembuatan dokumen untuk halaman web, kartu pos, brosur, kartu nama, dan lain sebagainya. Desktop publishing menerapkan ICT berupa perangkat lunak untuk membuat tampilan visual yang menarik pelanggan.

3. Word Processing

Word processing merupakan kegiatan mengolah kata dengan menggunakn perangkat lunak khusus pada komputer. Selain untuk mengetik, word processing juga berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan pengorganisasian data dan penyajian data menggunakan alat bantu visual dengan pembuatan tayangan slide.

4. Organisasi

Penerapan ICT di bidang organisasi meliputi pengelolaan jadwal secara digital, mengatur file agar mudah diakses, dan menggunakan teknologi untuk mendapatkan efisiensi kerja yang lebih baik.

5. Manajemen Media Sosial

Manajemen media sosial adalah proses mengumpulkan informasi dari audiens media sosial untuk keperluan tertentu. Data yang didapat dari media sosial dapat memberikan informasi untuk membantu perusahaan dalam membuat strategi yang tepat dalam bidang pemasaran.

6. Penelitian

ICT juga dapat diterapkan dalam penelitian, terutama pada proses pengumpulan informasi atau data menggunakan internet. Berberapa hal yang tercakup di dalamnya meliputi survei secara online, wawancara online, dan pengumpulan data metrik.

Selain beberapa contoh di atas, ICT juga diterapkan pada bidang pendidikan, seperti buku elektronik dan metode e-learning. Dengan penggunaan ICT, proses pembelajaran yang rumit bisa menjadi lebih mudah dan menarik. Selain itu, ICT juga sangat berguna karena mampu diaplikasikan ke berbagai bidang tanpa terkendala tempat dan waktu.