Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Lingkup, dan Contoh Lengkap

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Dewasa ini, kita mungkin lebih sering mendengar istilah keren dari Manajemen SDM.

Banyak perusahaan maupun organisasi yang memberikan nama Human Resource Management (HRM) bagi departemen Manajemen Sumber Daya Manusia  milik mereka.

Secara umum, kamu mungkin sudah tahu bahwa manajemen sumber daya manusia akan sangat berkaitan dengan pengelolaan karyawan dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia ternyata memiliki fungsi, tugas, dan ruang lingkup yang cukup kompleks loh! Bayangkan apabila suatu perusahaan mengalami performa banyak karyawan yang turun, karyawan yang sering terlambat, dan tingkat turn over yang tinggi. Nah, saat inilah manajemen SDM harus melaksanakan fungsinya.

Manajemen sumber daya manusia perlu menerapkan berbagai macam instrumen untuk memecahkan kasus tersebut. Mereka mungkin akan mengadakan program training untuk meningkatkan performa pekerja.

Mereka mungkin akan memberikan berbagai bentuk rewards untuk memotivasi karyawan dan mencegah turn over. Ataupun, manajemen sumber daya manusia mungkin akan melakukan evaluasi menggunakan peer review untuk menjaga performa dan mengurangi keterlambatan pekerja.

Kasus tersebut memberikan gambaran bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan satu lingkup pembahasan yang cukup luas. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia? Hal apa saja yang meliputi manajemen sumber daya manusia? Apa saja fungsi manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi? Berikut ini adalah beberapa informasi seputar pengertian, tujuan, fungsi, dan manfaat dari manajemen sumber daya manusia.

Pengertian Manajemen SDM

Pegertian Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah proses merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengontrol sumber daya manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Manajemen SDM mencakup berbagai aktivitas yang terkait dengan pengelolaan individu yang bekerja dalam organisasi, termasuk rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, penilaian kinerja, penggajian, manajemen manfaat, serta menjaga hubungan kerja yang baik antara karyawan dan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia merupakan gabungan antara dua frasa yaitu manajemen dan sumber daya manusia. Manajemen adalah aktivitas merencanakan, mengorganisasi, memimpin, serta mengontrol sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi secara efektif dan efisien (Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W., 2000). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sumber daya manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.

Dengan begitu, pengertian secara harfiah dari manajemen sumber daya manusia adalah suatu kegiatan untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin, serta mengontrol sumber potensi manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Dessler, G. (2000), sumber daya manusia adalah suatu proses untuk memperoleh, melatih, menilai, memberikan kompensasi, dan mengorganisasikan hubungan relasi, kesehatan dan keselamatan, serta isu keadilan yang dimiliki oleh pekerja dalam organisasi.

Manajemen memiliki suatu konsep yaitu yang dinamakan proses manajemen. Proses manajemen terdiri atas planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu bidang manajemen yang fokus pada fungsi staffing dalam proses manajemen. Kegiatan staffing di antaranya adalah menentukan kualifikasi calon pekerja, melakukan rekrutmen, seleksi kandidat, menyelenggarakan training and development, melakukan evaluasi performa, dan memberikan kompensasi pada pekerja.

Manajemen sumber daya manusia seringkali juga disebut sebagai human resource management (HRM) dan manajemen personalia. Bidang manajemen selain manajemen sumber daya manusia di antaranya adalah manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen stratejik.

Compensation planning sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Tujuan Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan secara umum yaitu ikut bahu mambahu agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Tujuan dari perusahaan sendiri bermacam-macam. Pada umumnya perusahaan menginginkan profit yang superior, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen, sustainability, dan lain sebagainya.

Untuk memperoleh kondisi ekonomi maupun iklim kerja yang bagus. Manajemen SDM akan mengusahakan bahwa pekerja memiliki kinerja yang tinggi, turn over yang rendah, serta kesejahteraan yang terjamin. Manajemen sumber daya manusia akan menerapkan berbagai macam fungsi untuk memastikan perusahaan memperoleh apa yang mereka cita-citakan.

Fungsi Manajemen SDM 

Fungsi dari manajemen sumber daya manusia kurang lebih dapat diartikan sebagai tugas-tugas yang dikerjakan oleh bidang manajemen ini. Manajemen sumber daya manusia akan melakukan berbagai instrumen agar aspek sumber daya manusia perusahaan terkelola dengan baik. Apa saja fungsi manajemen sumber daya manusia? Berikut ini adalah beberapa fungsi dari manajemen sumber daya manusia. 

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Planning HR atau Perencanaan SDM merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia. Perencanaan ini meliputi berbagai hal misalnya rencana rekrutmen, proses seleksi, serta pengadaan training. Tidak hanya itu, perencanaan sumber daya manusia juga merupakan proses menentukan kompensasi, metode penilaian kinerja, pemberian rewards dan punishment yang sekiranya meningkatkan performa pekerja, dan lain sebagainya.

Perekrutan dan Pemberhentian Pekerja

Proses rekrutmen merupakan suatu proses yang amat penting bagi suatu perusahaan. Melalui rekrutmen perusahaan dapat memperoleh pekerja dengan performa yang diharapkan mampu sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Proses rekrutmen merupakan suatu aktivitas yang cukup memakan biaya untuk perusahaan. 

Rekrutmen dan seleksi yang dilakukan oleh pekerja biasanya memiliki beberapa tahapan. Setiap perusahaan dapat menerapkan sistem yang berbeda dalam proses rekrutmen.

Ada perusahaan yang menerapkan proses interview saja. Ada mungkin perusahaan yang memerlukan tes psikotes bahkan medical check-up. Semakin ketatnya proses rekrutmen menjadikan perusahaan semakin berpotensi untuk memperoleh kandidat dengan kualitas yang prima.

Walaupun begitu, dengan semakin banyaknya proses rekrutmen, tentunya semakin banyak juga biaya tambahan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Selain berkenaan dengan rekrutmen, bagian HR dari perusahaan juga perlu untuk mengorganisasikan loyalitas pekerja serta proses pengunduran diri pekerja.

Proses resign pekerja yang baik biasanya akan disertai dengan exit interview (interview pada karyawan yang akan resign). Melalui interview ini, manajemen sumber daya manusia dapat melakukan evaluasi tentang alasan apa yang mendasari proses pengunduran diri pekerja.

Evaluasi dan Penilaian Kinerja

Proses evaluasi kinerja pekerja mungkin akan berbeda-beda pada tiap organisasi. Walaupun begitu, proses penilaian kinerja ini tetap sangat penting untuk dilakukan. Penilain kinerja akan membuat perusahaan mengetahui progress pekerjaan setiap pekerja dan membuat perusahaan semakin mudah untuk menentukan tahapan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan mereka.

Proses evaluasi yang diterapkan oleh manajemen sumber daya manusia dapat bermacam-macam variasinya, misal menggunakan evaluasi peer review kemudian bisa juga dilakukan dengan pelaporan pekerjaan.

Penilaian kinerja sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Perencanaan Career Path Pekerja 

Pengembangan dan kenaikan jabatan merupakan hal yang sangat penting bagi banyak orang. Pekerja akan lebih menyukai pekerjaan dengan penentuan career path yang jelas. Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan besar dalam penentuan career path dari pekerja.

Perencanaan dan Pemberian Kompensasi Pekerja

Kompensasi merupakan suatu yang yang mungkin tidak dapat dilepaskan dari keputusan seseorang untuk bekerja pada suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia perlu untuk mengatur dan mengelola perencanaan kompensasi yang menarik sehingga pekerja dapat loyal kepada perusahaan dan tingkat turn over perusahaan menjadi rendah. 

Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)

Pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai program kerja rutin maupun hanya pada momen tertentu saja. Training and Development merupakan suatu program yang tentunya memerlukan biaya, maka sangat dapat dimengerti apabila perusahaan tidak sering mengadakan kegiatan ini.

Manajemen sumber daya manusia nantinya akan berperan untuk melakukan koordinasi dan memberikan pelatihan berupa seminar, kursus, workshop, dan lainnya kepada pekerja. Proses training ini biasanya akan disertai dengan evaluasi agar pengadaan agenda selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. 

Memastikan Kesehatan dan Keselamatan Pekerja

Manajemen sumber daya manusia memiliki tanggung jawab atas pemeliharaan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja. Untuk itu, pekerjaan berat yang memiliki risiko keselamatan biasanya diberikan seragam dan helm pelindung bagi karyawan. Tidak hanya itu, manajemen SDM juga memiliki tanggung jawab atas kualitas fisik dan non fisik dari lingkungan kerja. Manajemen SDM merupakan pihak yang akan menengahi apabila terjadi konflik pada pekerja.

Penyediaan helm keselamatan untuk menjamin keselamatan pekerja | Pexels

Memastikan Efektivitas Hubungan Kerja

Terakhir, manajemen sumber daya perusahaan perlu untuk memiliki standar atas hubungan kerja yang efektif dan efisien antara setiap pekerja. Manajemen SDM juga sekiranya perlu menjaga hubungan baik dengan serikat pekerja sehingga aksi demo tidak terjadi.

Spesialisasi pada Manajemen SDM

Perusahaan dengan skala besar biasanya memiliki pekerja spesialis yang menangani masing-masing fungsi sumber daya manusia. Berikut ini contoh dari spesialis manajemen SDM yang biasanya ada pada perusahaan.

  1. Recruiters, bertugas untuk mencari kandidat pekerja yang cocok untuk posisi pekerjaan tertentu
  2. Equal Employment Opportunity (EEO) coordinator, memiliki tugas untuk melakukan investigasi dan resolusi keluhan seputar EEO (kesetaraan antara semua pekerja); memeriksa praktik yang memiliki potensi untuk melanggar aturan; mengumpulkan dan melaporkan laporan EEO.
  3. Job analysts, bertugas untuk mengumpulkan dan melakukan riset atas suatu pekerjaan yang nantinya digunakan untuk mempersiapkan job description.
  4. Compensation managers, mempunyai tugas untuk mengembangkan rencana kompensasi (compensation plan) dan bertanggung jawab atas benefit yang pekerja dapatkan.
  5. Training specialists, spesialis pelatihan merupakan seseorang yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan aktivitas pelatihan.
  6. Labor relation specialists, spesialis ini memiliki tugas untuk menasihati hubungan perusahaan dengan serikat pekerja.

Manfaat Manajemen SDM

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia 

Meningkatkan Kinerja

Manajemen sumber daya manusia biasanya akan menindaklanjuti penurunan performa yang dialami oleh karyawan. Manajemen SDM nantinya akan melaksanakan berbagai program untuk mengatasi masalah performa pekerja yang menurun.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia untuk kasus penurunan kinerja. Manajemen SDM mungkin akan memberikan instrumen rewards dan punishment yang cocok dengan situasi kasus. Mereka mungkin juga dapat memberikan compensation planning yang disesuaikan agar memberikan motivasi bagi pekerja.

Meningkatkan Pendapatan Perusahaan

Ketika manajemen sumber daya manusia perusahaan perusahaan dapat membuat iklim kerja perusahaan menjadi baik, performa kerja dari karyawan dapat meningkat. Peningkatan performa individu dapat menambah pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Kesejahteraan Karyawan Terjamin

Manajemen sumber daya manusia perusahaan memiliki tugas untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan. Selain itu, manajemen SDM dapat memberikan berbagai macam benefit kepada pada compensation planning yang dimiliki oleh pekerja.

Sebenarnya bentuk benefit yang ditawarkan oleh bagian personalia perusahaan tidak hanya berbentuk benefit berwujud. Pada misalnya, manajemen sumber daya manusia memberikan libur cuti maupun akomodasi untuk melakukan liburan.

Pada perusahaan multinasional, manajemen sumber daya manusia akan memiliki lingkup yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan yang hanya beroperasi di dalam negeri saja.

Berkaitan dengan perusahaan ini, manajemen SDM perlu untuk melakukan manajemen ekspatriat. Menurut Dessler, G. (2000), ekspatriat adalah seseorang yang bekerja di negara yang mana dia bukan merupakan warga negara dari negara tersebut.

Ketika melakukan proses staffing dengan melibatkan ekspatriat, manajemen sumber daya manusia perlu untuk memberikan benefit yang menarik karena secara faktual bekerja di negara orang bukan merupakan suatu hal yang mudah. Manajemen SDM perlu memikirkan pelatihan (mungkin soal kebudayaan lokal dan bahasa) sebelum keberangkatan, biaya apabila pasangan dari pekerja ikut, dan lain sebagainya.

Training and development sebagai salah satu fungsi MSDM | Pexels

Turn Over Berkurang

Melalui pengelolaan sumber daya manusia yang baik, kompensasi yang beneficial, career path yang jelas, serta kondisi fisik dan non fisik tempat kerja yang bagus maka pekerja akan betah dan loyal untuk bekerja pada perusahaan.

Selain itu, dengan adanya manajemen SDM, perusahaan dapat menerapkan exit interview. Interview ini memungkinkan manajemen sumber daya manusia dapat melakukan evaluasi (karena perusahaan jadi mengetahui alasan pegawai mengundurkan diri). 

Proses Rekrutmen Lebih Mulus

Proses rekrutmen merupakan tahapan yang cukup membutuhkan biaya besar bagi perusahaan. Ketika memiliki manajemen SDM, perusahaan dapat memilih metode rekrutmen dan seleksi apa yang paling cocok untuk diterapkan sesuai dengan posisi yang tersedia untuk dilamar. Karena pengalaman tersebut, perusahaan dapat menghemat ongkos rekrutmen.

Manajemen sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu organisasi. Persoalan SDM merupakan hal yang sangat menentukan kinerja perusahaan karena SDM adalah pelaku utama dari bisnis. Apakah kamu ingin belajar lebih jauh mengenai manajemen sumber daya manusia?

Referensi:

Dessler, G. (2000). Human resource management. Pearson Educación.

Jones, G. R., George, J. M., & Hill, C. W. (2000). Contemporary management. Boston, MA: Irwin/McGraw-Hill.

Sumber gambar header: Pexels

Personalia: Pengertian, Tugasnya dan Fungsinya

Apakah kamu pernah mendengar istilah personalia? Personalia adalah kata yang sering ditemukan dalam dunia kerja. Setiap perusahaan umumnya memiliki personalia.

Personalia juga menjadi bagian yang penting dalam organisasi maupun perusahaan. Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut? Simak artikel berikut ini, ya!

Definisi Personalia

Istilah “personalia” mengacu pada orang-orang yang bekerja untuk organisasi, perusahaan, atau institusi tertentu. Istilah ini mencakup semua individu yang dipekerjakan atau dilibatkan oleh suatu entitas untuk melaksanakan berbagai tugas, fungsi, dan tanggung jawab di dalam organisasi.

Manajemen personalia melibatkan pengelolaan orang-orang pada suatu perusahaan, termasuk tugas-tugas seperti perekrutan, seleksi, pelatihan, evaluasi kinerja, dan kompensasi.

Personalia dapat mencakup karyawan di berbagai tingkatan, seperti eksekutif, manajer, penyelia, dan anggota staf di berbagai departemen atau unit. Mereka secara kolektif bertanggung jawab untuk berkontribusi pada tujuan, sasaran, dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.

Istilah “personalia” sering digunakan dalam konteks manajemen sumber daya manusia (SDM). Departemen SDM bertanggung jawab untuk merekrut, memilih, mempekerjakan, melatih, mengembangkan, dan mengelola personil dalam suatu organisasi. Mereka menangani hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, seperti kompensasi, tunjangan, evaluasi kinerja, hubungan karyawan, dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan tenaga kerja.

Tugas yang Personalia Lakukan

Berikut adalah penjelasan dari beberapa contoh jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh personalia.

Tugas Administratif

Personalia mungkin bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas administratif seperti menjawab panggilan telepon, menjadwalkan janji temu, mengelola email.

Customer Service

Personalia mungkin bertanggung jawab untuk menyediakan Customer Service, seperti menanggapi pertanyaan dan keluhan, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan mengelola hubungan dengan mereka.

Produksi

Personalia dapat bekerja di bagian produksi dan manufaktur, merakit produk, mengoperasikan mesin, dan melakukan pemeriksaan kontrol kualitas.

Penjualan dan Pemasaran

Personalia dapat bekerja pada bidang penjualan dan pemasaran, mempromosikan produk atau layanan, mengembangkan strategi penjualan, dan membangun hubungan dengan pelanggan dan klien.

Sumber Daya Manusia

Personalia dapat bekerja di bidang sumber daya manusia, mengelola proses rekrutmen dan perekrutan, melakukan wawancara, memberikan tunjangan karyawan, dan mengelola hubungan dengan karyawan.

Keuangan

Personalia dapat bekerja di bidang keuangan, mengelola anggaran, memproses penggajian, mengelola hutang dan piutang, dan menganalisis data keuangan.

Teknologi Informasi

Personalia dapat bekerja di bidang teknologi informasi, mengelola jaringan komputer, mengembangkan perangkat lunak dan aplikasi, serta memberikan dukungan teknis.

Ini hanyalah beberapa contoh dari jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh personalia, dan tugas serta tanggung jawab spesifik dapat sangat bervariasi tergantung pada organisasi, industri, dan fungsi pekerjaan.

Fungsi Personalia

Fungsi personalia dalam sebuah organisasi mencakup berbagai tanggung jawab dan aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan dan dukungan tenaga kerja. Fungsi utama personalia meliputi beberapa hal berikut.

Rekrutmen dan Seleksi

Bagian personalia bertanggung jawab untuk menarik, mencari, dan mempekerjakan individu yang memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan di dalam organisasi. Hal ini melibatkan pengembangan deskripsi pekerjaan, mengiklankan posisi, menyaring resume, melakukan wawancara, dan memilih kandidat yang sesuai.

Pelatihan dan Pengembangan

Bagian personalia memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kinerja mereka. Mereka mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, merancang atau mengoordinasikan program pelatihan, dan menyediakan sumber daya untuk membantu karyawan memperoleh keterampilan baru dan meningkatkan pengembangan profesional mereka.

Kompensasi dan Tunjangan

Bagian personalia mengelola program kompensasi dan tunjangan perusahaan. Mereka menetapkan dan mengelola struktur gaji yang adil dan kompetitif, mengelola tunjangan karyawan, menangani proses penggajian.

Manajemen Kinerja

Bagian personalia menetapkan sistem dan proses evaluasi kinerja untuk menilai kinerja karyawan dan memberikan feedback. Mereka dapat merancang metrik kinerja, melakukan tinjauan kinerja, menetapkan tujuan, dan mengembangkan rencana peningkatan kinerja.

Hubungan Karyawan

Bagian personalia menangani masalah hubungan karyawan, memastikan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Mereka menangani keluhan karyawan, menengahi konflik, dan memfasilitasi komunikasi antara manajemen dan karyawan. 

Kepatuhan Terhadap Hukum

Bagian personalia memastikan kepatuhan terhadap undang-undang ketenagakerjaan, peraturan, dan kebijakan perusahaan. Mereka selalu mengikuti perkembangan undang-undang ketenagakerjaan, menangani kontrak dan perjanjian karyawan, dan mengelola masalah hukum terkait karyawan.

Pengembangan Perusahaan

Personalia berkontribusi pada pengembangan dan implementasi strategi dan inisiatif yang mendukung pertumbuhan dan efektivitas organisasi secara keseluruhan. 

Kualifikasi Personalia

Untuk bekerja di bagian personalia atau sumber daya manusia (SDM), seseorang biasanya membutuhkan kombinasi kualifikasi pendidikan, keterampilan, dan kualitas pribadi. Meskipun persyaratan khusus dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan tingkat posisi, berikut ini adalah beberapa kualifikasi umum untuk personalia.

Pendidikan

Banyak posisi SDM membutuhkan gelar sarjana di bidang sumber daya manusia, administrasi bisnis, psikologi, atau bidang terkait. Beberapa posisi, terutama di tingkat yang lebih senior, mungkin membutuhkan gelar master di bidang SDM atau disiplin ilmu terkait.

Pengetahuan SDM

Pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip SDM, praktik, dan hukum ketenagakerjaan sangat penting. Pengetahuan tentang rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan tunjangan, manajemen kinerja, dan peraturan ketenagakerjaan penting untuk peran personalia.

Keterampilan Komunikasi

Keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang sangat baik sangat penting bagi para  personalia. Mereka perlu berkomunikasi secara efektif dengan karyawan, manajer, dan pemangku kepentingan eksternal, serta menyusun kebijakan, laporan, dan korespondensi.

Keterampilan Interpersonal

Tenaga personalia harus memiliki keterampilan interpersonal yang kuat untuk membangun hubungan, berkolaborasi, dan bekerja secara efektif dengan individu di semua tingkatan organisasi. Hal ini termasuk kemampuan untuk menangani masalah hubungan karyawan, menengahi konflik, dan menjaga kerahasiaan.

Keterampilan Pemecahan Masalah dan Analitis

Personalia profesional harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah terkait SDM dan mengembangkan solusi yang tepat. Kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis yang kuat sangat berharga untuk menangani masalah karyawan, mengembangkan strategi SDM, dan membuat keputusan yang tepat.

Mengapa Perusahaan Membutuhkan Personalia

Perusahaan membutuhkan personalia, atau karyawan, untuk berbagai alasan. Berikut ini adalah penjelasan dari alasan-alasan tersebut.

Untuk Melakukan Pekerjaan yang Diperlukan

Personalia dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan penting yang membuat perusahaan tetap berjalan. Seperti membuat produk, menyediakan layanan, mengelola keuangan, dan menjual barang.

Untuk Mencapai Tujuan Perusahaan

Karyawan sering kali sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan, seperti meningkatkan penjualan, ekspansi ke pasar baru, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Untuk Mendukung Pertumbuhan Perusahaan

Personalia dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Seperti dengan mempekerjakan karyawan baru, membuka lokasi baru, atau mengembangkan produk atau layanan baru.

Untuk Mengelola Operasional Perusahaan

Personil dibutuhkan untuk mengelola operasional perusahaan sehari-hari, seperti memelihara peralatan, mengelola inventaris, dan menangani tugas-tugas administratif.

Untuk Menyediakan Keahlian

Karyawan sering kali dipekerjakan karena keterampilan, pengetahuan, dan keahlian khusus mereka, seperti di bidang keuangan, pemasaran, teknologi informasi, atau teknik.

Untuk Meningkatkan Produktivitas

Personalia sering kali penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi, seperti dengan menerapkan proses atau teknologi baru, memberikan pelatihan dan pengembangan, atau mengoptimalkan alur kerja.

Singkatnya, personalia adalah komponen penting dari setiap perusahaan atau organisasi, dan keterampilan, keahlian, serta kontribusi mereka sangat penting untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Empat Alasan Startup Membutuhkan Tenaga Personalia yang Kompeten

Dunia kerja di startup yang tergolong dinamis dan selalu berubah dengan cepat terkadang menghiraukan pentingnya fungsi HR atau personalia dalam organisasi. Kebanyakan proses perekrutan hingga negosiasi gaji dilakukan oleh user langsung, dalam hal ini adalah CTO atau COO hingga CEO. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sudah saatnya startup memiliki HR atau personalia yang mampu menangani hal tersebut, terutama untuk startup yang telah memiliki jumlah pegawai 50 orang ke atas.

Artikel berikut ini akan mengupas empat hal penting yang wajib diperhatikan startup, agar bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif, solid, dan nyaman.

Membuat kebijakan yang tepat

Jika di masa awal berdirinya startup jumlah pegawai terbilang kecil jumlahnya, kebijakan serta peraturan nampaknya memang tidak terlalu urgent untuk dibuat. Dinamika kerja yang fleksibel dan multitask, sehingga tidak terlalu membutuhkan jumlah tim yang terlalu banyak.

Namun seiring berjalannya waktu dan startup mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif dan jumlah pegawai semakin bertambah, sudah waktunya kebijakan serta peraturan yang jelas dibuat. Hal ini berguna untuk menerapkan peringatan, hukuman, rewards hingga pendekatan terbaik kepada pegawai. Di sinilah fungsi HR atau personalia berguna untuk melancarkan proses tersebut.

Cermati kisaran gaji pegawai secara rutin

Kisaran gaji pegawai dalam dunia startup termasuk yang paling cepat berubah. Agar Anda sebagai pendiri atau CEO bisa memberikan gaji yang tepat untuk engineer hingga tim pemasaran. Cermati dengan baik kisaran atau perubahan yang berlaku dalam dunia startup secara rutin.

Hal ini berguna ketika waktunya salah satu pegawai menuntut negosiasi gaji yang diinginkan dan tentunya layak untuk diberikan. Konfrontasi dengan pegawai bisa dihindari dengan cara memberikan gaji sesuai dengan jumlah yang tepat.

Jenjang karier yang jelas

Alasan terbesar pegawai terbaik Anda meninggalkan perusahaan adalah tidak adanya jenjang karier yang menjanjikan. Pegawai pada umumnya merasa jenuh dengan rutinitas yang ada tanpa adanya kepastian akan promosi atau peningkatan karier.

Untuk itu penting bagi pendiri startup menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja sebagai pimpinan, pembuat keputusan layaknya yang dilakukan oleh supervisor dan manajer pada umumnya. Latihlah pegawai dengan baik, agar mereka memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin dalam organisasi.

Ciptakan relasi yang baik dengan pegawai

Salah satu fungsi paling penting dari HR atau personalia dalam startup adalah untuk menciptakan relasi serta hubungan baik dengan pegawai. Dalam hal ini HR atau personalia harus bisa menampung semua masalah, kendala yang kerap dihadapi pegawai di tempat kerja.

HR atau personalia juga harus bisa berperan layaknya sebagai teman sekaligus mentor yang bisa memberikan ide atau motivasi untuk membyat pegawai lebih kreatif, contohnya adalah merekomendasikan pegawai untuk membuat proyek dengan tim, mencari solusi terbaik ketika pegawai merasa jenuh, dan menyelesaikan maslaah ketika ada konflik antar pegawai.

Sudah waktunya startup memiliki tenaga HR atau personalia yang kompeten, agar bisa menjadi pembimbing sekaligus motivator untuk pegawai startup. Praktisi HR atau personalia terbaik adalah mereka yang melakukan pendekatan people first. Dengan demikian bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif.