PT Prachuap FC Puncaki Klasemen Di Minggu ke-2 Toyota E-League

Akhir pekan lalu menjadi minggu kedua dari Toyota E-League. Dalam klasemen sementara, PT Prachuan FC duduk di peringkat satu dengan 15 poin berkat 7 kemenangan, 1 seri, dan 1 kalah. Sementara di posisi dua, duduk BG Pathum United dengan 13 poin. Sementara Buriram United ada di posisi ketiga dengan 11 poin. Anda bisa melihat informasi lebih lengkap tentang klasemen sementara Toyota E-League pada tabel di bawah ini.

Klasemen minggu ke-2 Toyota E-League. | Sumber: Facebook
Klasemen minggu ke-2 Toyota E-League. | Sumber: Facebook

Ada tiga pertandingan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Februari 2020. Dalam setiap pertandingan, ada tiga game yang digelar, yaitu dua babak 1v1 dan satu babak 3v3. Pertandingan pertama adalah antara Buriram United dengan Chiangrai United. Buriram berhasil memenangkan dua babak 1v1 dengan skor 3-2 dan skor 2-1, meski mereka harus puas dengan hasil seri pada babak 3v3 dengan skor 1-1. Pada pertandingan kedua, Buriram United harus melawan Kohn Kaen FC. Kali ini, Buriram berhasil memenangkan ketiga game. Pertandingan terakhir mempertemukan Trat FC dan BG Pathum United. BG Pathum United memenangkan kedua babak 1v1 dan seri dalam babak 3v3.

Sementara pada hari Mingu, 9 Februari 2020, pertandingan pertama mengadu Nakhonratchasima FC dengan Port FC. Di sini, Nakhonratchasima FC berhasil memenangkan satu babak 1v1 sementara babak 3v3 dan 1v1 dimenangkan oleh Port FC. Pada pertandingan kedua, Port FC harus bertemu dengan PT Prachuan FC, yang memborong kemenangan pada ketiga babak. Dalam pertandingan terakhir, BG Patham United bertemu dengan Chiangrai United. Keduanya meraih hasil seri pada satu babak 1v1 dan 3v3. Sementara pada satu babak 1v1 lainnya, Chiangrai menang dengan nilai 1-0.

Hasil pertandingan pada minggu ke-2 Toyota E-League.
Hasil pertandingan pada minggu ke-2 Toyota E-League.

Toyota E-League, yang juga dikenal dengan nama Thai eLeague, merupakan liga sepak bola tingkat atas di Thailand. Menariknya, ada tujuh pemain esports profesional Indonesia yang bermain untuk klub sepak bola Thailand. Salah satunya adalah Rizky Faidan, yang dipinjam oleh Buriram United. BG Pathum United, yang saat ini duduk di posisi kedua klasemen, juga menjadi tempat bernaung dari dua pemain Indonesia, yaitu Rizal “Ivander” Danyarta dan Adyatama “Qwa” Priady.

Memang, pendiri Liga1PES Valentinus Sanusi mengatakan bahwa pemain Pro Evolution Soccer (PES) Indonesia cukup diakui di kancah dunia. Menurutnya, salah satu alasan mengapa ada begitu banyak pemain PES yang mumpuni di Tanah Air adalah karena game sepak bola adalah game yang merakyat. Selain itu, ada banyak rental yang memudahkan orang-orang yang hendak bermain PES.

Sumber header: Facebook

Liga1PES Bakal Cari 5 Pemain PES Terbaik untuk Wakilkan Indonesia di SEA Finals 2020

Turnamen Pro Evolution Soccer (PES) SEA Finals 2020 akan diadakan pada 4-5 April 2020 di Yangon, Myanmar. Kompetisi tersebut akan menggunakan format baru. Kali ini, para pemain tidak lagi bertanding sendiri-sendiri. Sebagai gantinya, mereka akan bertarung sebagai tim. Dalam setiap pertandingan, akan ada tiga game yang diselenggarakan, yaitu satu game 1v1 dan dua game 2v2. Karena itulah, kali ini, Liga1PES akan mencari lima pemain PES terbaik di Indonesia.

Untuk mencari lima pemain yang akan mewakili Indonesia, Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi: dua babak kualifikasi offline dan satu babak kualifikasi online. Kualifikasi online diadakan sepanjang bulan Februari 2020. Di sini, dicari dua pemain yang akan berlaga dalam pertandingan 2v2. Jika tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri di sini. Babak kualifikasi ini akan diadakan dalam empat seri dan delapan tim terbaik akan masuk ke seri final. Anda bisa melihat jadwal pertandingan dari masing-masing seri pada gambar di bawah.

Jadwal untuk babak kualifikasi online. | Sumber: Facebook
Jadwal untuk babak kualifikasi online. | Sumber: Facebook

Sementara itu, dua babak kualifikasi akan diadakan secara offline. Liga1PES bekerja sama dengan Indonesia Gaming League (IGL) untuk mengadakan babak kualifikasi di Jakarta. Sayangnya, saat ini belum ada informasi tentang tempat dan waktu dari babak kualifikasi tersebut. Satu hal yang pasti, babak kualifikasi tersebut ditujukan untuk mencari satu pemain terbaik yang akan berlaga dalam game 1v1. Babak kualifikasi terakhir, yang juga diadakan secara offline, bertujuan untuk mencari dua pemain terbaik yang akan digabungkan sebagai tim dalam pertandingan 2v2.

Dalam babak kualifikasi online, peserta harus mendaftar sebagai tim. Sementara dalam kualifikasi offline, pemain yang dipasangkan sebagai tim adalah dua pemain terbaik. Terkait hal ini, pendiri Liga1PES Valentinus Sanusi menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan, kedua pemain tersebut tidak cocok dengan satu sama lain. “Tapi saya yakin, pemain dengan kualitas yang baik pasti bisa adaptasi dengan permainan mode apapun,” kata Valentinus ketika dihubungi oleh tim Hybrid melalui pesan singkat.

Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi untuk SEA Finals 2020. | Sumber: Facebook
Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi untuk SEA Finals 2020. | Sumber: Facebook

Liga1PES juga mencari mitra untuk mengadakan babak kualifikasi offline. Satu-satunya syarat untuk menjadi rekan adalah memiliki PlayStation 4 dan game PES yang bisa dimainkan dengan online. Ketika ditanya tentang hal ini, Valentinus menjelaskan, “Rental di Indonesia itu banyak, tapi belum terstruktur. Nah, kita coba buka peluang buat komunitas/pelaku di lokal yang mau bekerja sama dengan kita, buat sama-sama mengembangkan komunitas PES di jalur pretasi yang kita buat di Liga1PES.”

Pihak yang terpilih sebagai mitra berkewajiban untuk mengadakan kompetisi yang sesuai standar yang telah ditentukan. Sementara itu, salah satu hak yang didapatkan oleh mitra adalah mendapatkan promosi dan publikasi tempat acara di media sosial Liga1PES serta dapat memungut biaya pendaftaran dari peserta. Ke depan, mitra juga mendapatkan hak prioritas untuk menjadi rekan Liga1PES untuk acara yang akan datang.

Valentinus menyebutkan, pemain PES Indonesia cukup disegani di kancah internasional. Memang, tahun lalu, Rizky Fadhian berhasil masuk ke babak semifinal dalam PES World Finals. Menurut Valentinus, salah satu alasan mengapa ada cukup banyak pemain PES berbakat di Indonesia adalah karena PES adalah game yang “merakyat”.

Rizky Fadhian saat berlaga di Emirates Stadium. | Sumber: Facebook
Rizky Fadhian saat berlaga di Emirates Stadium. | Sumber: Facebook

Game PES itu salah satu game yang sudah menjadi game rakyat. Pertama, karena sepak bola. Kedua, karena ada banyak rental. Budaya itu sudah mengakar di masyarakat. Biar sekarang eranya mobile esports, tapi saya percaya, game rakyat ini masih eksis, tinggal bagaimana kita bisa ‘mengelola’ komunitas ini menjadi sesuatu yang produktif, positif, dan bahkan bisa jadi kebanggaan untuk komunitas lokal, di kota mereka atau bahkan untuk Indonesia,” ujar Valentinus.

Meski mengaku dia tidak dapat menjelaskan tentang pengelolaan komunitas yang baik, dia percaya, jika seseorang bisa menunjukkan jalan yang baik pada komunitas, dia harus melakukan itu. “Kadang, tugas kita mungkin membangun jalan itu, supaya komunitas bisa berjalan di jalan yang baik,” katanya. “Kadang jalan baik itu bukan jalan yang mau dilewati oleh banyak orang, tapi itu harus mulai dibangun dari sekarang dan hasilnya mungkin baru terlihat beberapa tahun kemudian.”

Liga1PES sendiri berusaha untuk mengembangkan ekosistem esports PES dengan membuat kompetisi dengan struktur yang jelas dan mengikuti standar internasional. Mereka juga fokus pada prestasi pemain. “Pemain yang tadinya cuma main di rental, sekarang kita lihat beberapa pemain dikontrak klub-klub sepak bola Thailand,” ujarnya. “Dan itu bukan karena Liga1PES semata, tapi peranan pemain lebih penting. Karena mereka yang menjalani, mereka yang bekerja keras mengejar itu, bahkan bertahun-tahun.”

Dia melanjutkan, “Sekarang, banyak event esports yang mungkin menawarkan hadiah ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Tapi, uang hadiah seharusnya bukan jadi prioritas membangun komunitas. Karena, kalau tolok ukurnya ekonomi, nggak bakal ada batasnya. Tapi, dampak bagaimana kita membawa komunitas ke level yang lebih baru. Hadiah uang bisa habis setelah event, tapi kalau prestasi bakal terus ‘nempel’ jadi title pribadi pemain. Dan hanya prestasi yang bisa buat pemain naik tingkat.”

Tim Esports Arsenal Bakal Berlaga di PES eFootball Pro League

Arsenal, klub sepak bola asal London, baru saja mengumumkan daftar pemain dari tim esports mereka. Tim tersebut terdiri dari Christopher Maduro Morais dari Portugal, Emiliano Spinelli dari Jerman, dan Alexis Garaud dari Prancis. Dengan Morais sebagai kapten, tiga pemain ini akan ikut serta dalam season 2 dari Pro Evolution Soccer eFootball Pro League yang diadakan oleh Konami. Turnamen ini akan dimulai pada Desember 2019 dan akan terus berlanjut sampai Juli 2020. Selain itu, mereka juga akan ikut serta dalam turnamen 2020 FIFA dan EA Esports ePremier League.

“Sebuah kebanggaan untuk bisa menjadi pemain Arsenal,” kata Morais, dikutip dari Daily Esports. “Sebagai fans berat, ini adalah sesuatu yang telah saya mimpikan sejak saya masih kecil dan saya senang semua kerja keras dan pengorbanan saya selama bertahun-tahun akhirnya terbayar. Bersama rekan satu tim saya, saya bangga bisa mewakili Arsenal dalam langkah pertamanya untuk ikut serta dalam eFootball.”

Tim esports Arsenal ini ditangani oleh Esports Gaming League, platform turnamen esports. Tugas Esports Gaming League adalah membuat roster untuk tim esports Arsenal, mulai dari mencari pemain esports yang berbakat, melakukan wawancara pada para pemain, sampai proses penandatanganan kontrak.

Arsenal jadi rekan resmi Konami dalam PES. | Sumber: Twitter
Arsenal jadi rekan resmi Konami dalam PES. | Sumber: Twitter

“Kami senang bisa bekerja sama dengan Arsenal FC, yang mencoba untuk masuk ke ranah esports bersama EGL dan mendukung ekosistem esports,” kata Managing Director, EGL, Glen Elliott. “Kami tidak sabar untuk melihat apa yang akan dapat dilakukan oleh tim esports Arsenal dengan bantuan dari EGL.”

Sebelum ini, Arsenal telah menjalin kerja sama dengan Konami, developer dari PES. Tahun ini, perjanjian itu diperpanjang sampai tiga tahun ke depan. Baik pemain maupun stadion Arsenal ditonjolkan dalam eFootball PES 2020. Tak hanya itu, game tersebut juga memiliki edisi eksklusif Arsenal. Sementara itu, Konami akan mendapatkan akses ke tim dan pemain legendaris klub sepak bola tersebut.

Arsenal bukan klub sepak bola pertama yang mencoba masuk ke ranah esports. Sebelum ini, klub sepak bola Italia, Juventus mengumumkan bahwa mereka akan memercayakan tim esports FIFA mereka pada Astralis. Organisasi esports asal Denmark itu juga memiliki tim esports FIFA sendiri, yaitu Future FC. Beberapa klub sepak bola yang ikut aktif dalam PES eFootball Pro League antara lain Barcelona, Schalke 04, AS Monaco, Manchester United, dan lain sebagainya.

Sumber header: Esports Insider

Rangkuman Hasil Kontingen Indonesia di PES World Finals 2019

Gelaran PES World Finals telah selesai digelar. Setelah dua hari pertandingan, kontingen Indonesia sudah memberikan jerih payah terbaiknya dan mendapatkan hasil yang di luar dugaan. Pertandingan PES World Finals ini dibagi ke dalam dua kategori, kategori co-op dan 1v1.

Kontingen Indonesia diwakili oleh tim WANI untuk kategori co-op. tim WANI sendiri beranggotakan, Lucky Ma’arif, Rio DS, dan Rizky Faidan. Selain itu, Rizky Faidan juga kemballi mewakili Indonesia untuk pertandingan kategori 1v1.

Pada kategori co-op, tim WANI tak sedikitpun memberi celah pada musuh-musuhnya. Mereka memberikan permainan terbaiknya, sampai pada akhirnya berhasil mencapai babak final. Pada babak final, tim WANI berhadapan dengan tim Eligasul Stars dari Brazil. Pasukan Eligasul Stars terdiri dari pemain-pemain terbaik asal Brazil, salah satunya ada GuiFera99, juara PES tahun 2017 lalu.

Sumber: Facebook Liga1 PES
Sumber: Facebook Liga1 PES

Babak pertama, tim WANI cukup keteteran, langsung kejebolan 2 gol sekaligus dari Eligasul Stars. Masuk babak kedua, tim WANI sudah mulai panas. Berkali-kali mereka berhasil menemukan peluang, yang sayangnya, masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Akhirnya permainan harus berakhir dengan skor 2-0, tim WANI harus puas mendapat peringkat runner-up saja dalam gelaran PES World Finals 2019 kategori co-op.

Pada sisi pertandingan 1v1, Rizky Faidan juga berhadapan dengan lawan yang berat. Lawannya adalah Ettorito97, juara dunia PES asal Italia. Kendati demikian, Rizky tidak gentar. Ia tetap bermain dengan santai dan lepas. Sayang, nasib berkata lain. Meski Rizky sudah berjuang sekuat tenaga, ia harus rela tersisih di babak semi-final. Kalah melawan Ettorito97, 1-0.

Walau tidak berhasil meraih gelar juara, kontingen PES Indonesia sudah bisa pulang dengan terhormat. Bayangkan saja, bertanding di tingkat dunia, melawan musuh-musuh yang berat, namun bisa dapatkan peringkat runner-up untuk kategori co-op. Sementara di kategori 1v1, walaupun kalah di semi-final, menahan juara dunia dengan skor 1-0 adalah pencapaian yang sangat baik bagi Rizky Faidan.

https://twitter.com/pesleague/status/1145013406560378881

“Kalau dibilang puas, tentunya belum sih. Tapi kalau dibilang kecewa nggak juga. Target berikutnya, bisa lolos lagi di world finals, dan harus bisa juara dunia di tahun depan!” Jawab Rizky kepada redaksi Hybrid.

Sementara itu Valentinus Sanusi, penggerak komunitas PES Indonesia, juga turut memberikan komentarnya. “Semua sebenarnya sudah sesuai harapan. Target kita adalah lolos juara grup dan masuk partai final. Tapi, hasil ini memberi tantangan tersendiri untuk musim depan. Hasil ini menjadi standar hasil yang tinggi bagi kontingen Indonesia. Jadi kalau bicara target, tahun depan kita optimis harus juara.”

Sumber: @PESLeague
Sumber: @PESLeague

Setelah dua hari pertandingan, juara-juara PES World Finals akhirnya muncul. Eligasul Stars asal Brazil menjadi juara kategori co-op. Sementara dari kategori 1v1 ada Walid “Usmakabyle” Rachid Tebane pemain PES asal Monako muncul sebagai juara, .

Dengan hasil yang didapatkan, tentu menjadi momen bersuka ria bagi komunitas PES di Indonesia. Selamat! Semoga bisa target juara dunia bisa tercapai di tahun depan! Semoga mengharumkan nama Indonesia di kompetisi PES tingkat Internasional tidak lagi hanya sekadar angan-angan saja!