VR Headset Pico Goblin Bisa Beroperasi Tanpa Bantuan Smartphone atau PC

2018 bakal menjadi babak baru bagi industri virtual reality dengan dimulainya tren standalone VR headset macam Oculus Go dan HTC Vive Focus. Namun sebelum keduanya menjajah pasaran, startup VR bernama Pico ingin lebih dulu mencuri start.

Perangkat besutannya, Pico Goblin, sudah tersedia saat ini juga seharga $269. Banderol tersebut bakal memberikan konsumen sebuah VR headset yang bisa beroperasi secara mandiri tanpa perlu diselipi smartphone atau disambungkan ke PC, plus sebuah controller mungil ala Google Daydream.

Pico Goblin

Performa Goblin ditunjang oleh chipset Qualcomm Snapdragon 820. Memang bukan yang terbaik mengingat Vive Focus datang dengan Snapdragon 835, tapi setidaknya masih termasuk kategori high-end meski dari generasi lawas. Melengkapi prosesornya adalah RAM DDR4 berkapasitas 3 GB dan penyimpanan internal sebesar 16 GB.

Yang lebih mengesankan justru adalah display berukuran 5,5 incinya yang mengemas resolusi sebesar 2560 x 1440 pixel, setara dengan Oculus Go. Dipadukan dengan controller-nya, Goblin menawarkan tracking 3DoF (three degrees of freedom), yang artinya perangkat bisa mendeteksi gerakan kepala secara bebas, tapi tidak untuk langkah kaki.

Pico Goblin

Untuk urusan konten, Pico rupanya cukup percaya diri dengan platform racikannya sendiri. Sejauh ini mereka bilang sudah ada lebih dari 70 game dan ratusan video 360 derajat yang bisa dinikmati oleh konsumen Goblin.

Terlepas dari itu, yang berpotensi menjegal kesuksesan Pico Goblin justru adalah banderol harganya, yang ternyata lebih mahal $70 jika dibandingkan Oculus Go. Situasinya akan semakin memburuk seandainya HTC juga menjajakan Vive Focus di kisaran $200.

Sumber: Pico.

VR Headset Pico Neo Tak Perlu Ponsel atau PC, Sambungkan Saja Controller-nya

Tren virtual reality benar-benar membeludak tahun ini. Maka dari itu, wajar apabila ada begitu banyak pihak yang menawarkan ide-ide menariknya masing-masing kepada konsumen, seperti salah satunya startup asal Tiongkok bernama Pico ini.

Mereka memperkenalkan sebuah virtual reality headset yang cukup unik. Namanya Pico Neo. Headset-nya tak dilengkapi slot untuk menyelipkan smartphone, dan ia pun juga tidak dibekali komponen lain selain display.

Lalu bagaimana Neo bisa menyajikan pengalaman VR pada penggunanya? Rahasianya terletak pada unit controller-nya yang sepintas terlihat seperti milik Super Nintendo. Di dalamnya bernaung spesifikasi ala smartphone flagship, utamanya adalah chipset Qualcomm Snapdragon 820.

Yup, controller ini mengemas prosesor quad-core 2,2 GHz, GPU Adreno 530, RAM 4 GB, storage 32 GB – plus slot microSD untuk ekspansi – dan sistem operasi Android 6.0. Ia turut dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh, yang diklaim bisa dipakai untuk bermain selama 3 jam nonstop.

Untuk memakainya, pengguna tinggal menghubungkan controller ke headset via sambungan kabel. Headset-nya sendiri dibekali panel layar dengan resolusi 1200 x 1080 pixel untuk masing-masing mata, dengan refresh rate 90 Hz dan sudut pandang 102 derajat. Karena hanya mengemas panel layar, tentunya ia tidak akan terasa berat ketika dipasangkan di kepala.

Aksesori opsional berupa Tracking Camera dan Tracking Beacon / Pico
Aksesori opsional berupa Tracking Camera dan Tracking Beacon / Pico

Pico tidak lupa menyertakan aksesori opsional berupa Tracking Camera dan Tracking Beacon, yang bisa dibilang terinspirasi oleh PlayStation Camera dan Move Controller.

Meski kedengarannya menjanjikan, masalah yang mungkin dijumpai Pico Neo adalah perihal konten, mengingat ia berbasis Android. Pun begitu, Pico menjelaskan bahwa headset-nya juga kompatibel dengan PC, meski tidak ada keterangan apakah ia mendukung platform SteamVR atau yang lainnya.

Pico Neo rencananya bakal dirilis pada musim panas mendatang seharga 3.399 yuan, atau sekitar Rp 7 juta, sudah mencakup controller dan headset. Headset-nya sendiri akan dijual terpisah seharga 1.899 yuan, atau sekitar Rp 3,9 juta.

Sumber: Engadget dan Pico.