Lepas Masa Beta, Printerous Moments Diresmikan

Layanan percetakan online Printerous hari ini meresmikan aplikasi mobile Printerous Moments. Startup yang didirikan Kevin Osmond ini telah mempersiapkan aplikasi mobile ini selama 4 bulan. Awalnya hadir di platform Android, Printerous Moments juga tersedia untuk pengguna iOS.

“Aplikasi mobile ini kami buat setelah melihat consumer-behavior dari pengguna Printerous yang ternyata banyak memanfaatkan smartphone untuk mengunggah foto. Dengan memanfaatkan Instagram dan Facebook sebagai media sosial yang secara otomatis terkoneksi, kami harapkan Printerous Moments bisa mempermudah proses pencetakan foto melalui smartphone,” kata Kevin kepada media hari ini (06/04) di Jakarta.

Terdapat beberapa pilihan cetak foto di aplikasi mobile Printerous Moments, di antaranya photo book, photo prints, kanvas, framed art, magnet kulkas, casing mobile phone, bantal sofa hingga tas tote. Harga yang ditetapkan terbilang premium, namun Kevin mengklaim hasil dari cetakan foto tersebut memiliki kualitas yang tinggi dan terbaik. Hingga kini Printerous telah memiliki 5 ribu lebih pengguna aktif.

“Dalam aplikasi mobile kami melakukan proses yang cukup ketat terkait dengan kualitas foto yang layak untuk dicetak, yaitu dengan fitur file checker. Untuk foto yang tidak memenuhi standar akan mendapatkan peringatan yang nantinya bisa diganti oleh pengguna,” kata Kevin.

Pengiriman domestik hingga mancanegara

Salah satu keunggulan dari Printerous Moments adalah layanan pengiriman yang saat ini sudah tersebar di seluruh Indonesia hingga mancanegara. Singapura adalah negara tetangga pertama yang disinggahi Printerous sebagai salah satu rencana ekspansi ke negara terdekat di Indonesia.

“Saat ini kami masih fokus kepada kawasan domestik, namun jika nantinya kami akan melakukan ekspansi, negara tetangga tentunya menjadi tujuan utama, salah satunya adalah Singapura,” kata Kevin

Meskipun isu logistik masih menjadi masalah yang lumayan besar untuk pengiriman paket foto Printerous, namun kemitraan dengan JNE diharapkan bisa memperlancar pengiriman paket kepada pengguna yang ingin mencetak foto-foto mereka langsung dari smartphone.

“Kami juga terus membukan peluang untuk logistik pihak ketiga lainnya yang ingin bergabung menjadi mitra dari Printerous, bukan hanya di Indonesia namun mitra luar negri lainnya,” kata Kevin.

Marketplace online untuk percetakan di Indonesia

Saat ini Printerous telah memiliki sekitar 50 percetakan yang sebagian besar berlokasi di pulau Jawa. Untuk selanjutnya Printerous juga akan merangkul lebih banyak percetakan, terutama yang saat ini masih kesulitan untuk mempromosikan bisnis mereka secara online.

“Dengan teknologi yang ada kami juga berharap bisa menjembatani kebutuhan pengguna dan percetakan di tanah air dengan bergabung menjadi rekanan di Printerous, tentunya dengan komisi yang menjanjikan,” tutup Kevin.

Application Information Will Show Up Here

AXI Meluncurkan Layanan E-Commerce B2B AXIQoe dan Print On-Demand XWS

Potensi konsumen online yang kian meningkat di Indonesia, membuat para perusahaan mulai memikirkan strategi untuk memaksimalkan penjualannya melalui dunia maya, tak terkecuali PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI). Beberapa waktu lalu AXI baru saja memperkenalkan dua situs online B2B (Business-to-Business) bernama AXIQoe dan Xprins Web Service (XWS).

AXIQoe mirip dengan Bizzy dan Bhinneka Bisnis, yakni sebuah kanal e-commerce yang fokus menjual office supplies dan office equipments. Sedangkan XWS merupakan layanan print on-demand (POD) yang memudahkan pelanggan perusahaan untuk memesan layanan cetak cepat. Dengan sistem yang terintegrasi, XWS memungkinkan pelanggan untuk memantau pekerjaan mulai dari proses desain, pencetakan hingga pengiriman.

Presiden Direktur AXI Sahat Sihombing mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa AXI akhirnya memilih untuk memaksimalkan bisnis online karena pihaknya melihat setiap tahunnya pasar e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Ia turut memaparkan salah satu hasil riset dari SparkLab yang melaporkan pertumbuhan e-commerce tahun 2015 sampai 37,2 persen. Data tersebut membuat yakin AXI bahwa AXIQoe dan XWS akan mendapatkan traksi yang baik dari konsumen Indonesia.

Pun begitu dengan POD, disampaikan oleh Adi Vidyanto selaku Sales Division Head AXI saat ini layanan on-demand di bidang percetakan mulai digemari. Tren ini diyakini akan merevolusi bisnis percetakan yang sudah ada. Keunggulannya yang melayani secara real-time dan memudahkan pelanggan untuk memesan di mana saja menjadi salah satu corong keuntungan yang bisa dioptimalkan.

Fokus di konsumen bisnis dengan dua perangkat online terbarunya, AXI menargetkan pendapatan perusahaan 10 persen akan di dominasi bisnis tersebut. Dengan jaringan dan infrastruktur yang telah dimiliki AXI sebagai perusahaan penyedia layanan bisnis, diyakini bahwa penetrasi pengguna dapat tersebut bertumbuh, meskipun disadari belum bisa semeriah sektor B2C (Business-to-Consumer).