Turnamen National Campus Open for MLBB di Filipina Tawarkan Hadiah Rp92 Juta

Esports AcadArena, program esports kampus di Filipina, bekerja sama dengn PVP Esports dari Singapura untuk mengadakan turnamen Mobile Legends, EAA National Campus Open for MLBB. Turnamen ini akan menawarkan total hadiah sebesar PHP 300 ribu (sekitar Rp92 juta) dalam bentuk uang, perangkat gaming, serta diamonds.

Secara keseluruhan, akan ada 16 tim yang berlaga di EAA National Campus Open. Untuk memilih 16 tim tersebut, akan diadakan 3 babak kualifikasi. Babak kualifikasi pertama bakal diselenggarakan pada 10 Oktober 2020. Namun, babak kualifikasi ini hanya bisa diikuti oleh badan pendidikan yang menjadi bagian dari Alliance. Kali ini, setiap badan pendidikan hanya bisa mengirimkan 2 tim sebagai perwakilan mereka. Dari turnamen tersebut, akan terpilih 8 tim untuk berlaga di National Campus Open.

National Campus Open
Jadwal babak kualifikasi untuk EAA National Campus Open for MLBB. | Sumber: AcadArena

Sementara itu, 8 tim lainnya akan dipilih dalam babak kualifikasi terbuka, yang bisa diikuti oleh murid SMA serta mahasiswa, baik mahasiswa S1, S2, atau bahkan S3. Namun, mahasiswa yang baru lulus tidak diperbolehkan untuk ikut. Selain itu, para pemain yang pernah bertanding di Mobile Legends Pro League, mulai dari Season 1 sampai Season 5, juga tidak diizinkan untuk bertanding di turnamen tersebut.

Turnamen babak kualifikasi terbuka ini akan diadakan 2 kali, seperti yang disebutkan oleh The Inquirer. Dalam setiap babak kualifikasi, akan dipilih 4 tim terbaik untuk bertanding di National Campus Open. Babak kualifikasi gelombang pertama akan diadakan pada 17 Oktober 2020 sementara gelombang kedua diselenggarakan pada 24 Oktober 2020. Berbeda dengan babak kualifikasi khusus untuk anggota Alliance, kali ini, semua badan edukasi yang memutuskan untuk ikut boleh mengirimkan tim perwakilan sebanyak-banyaknya.

Tim yang memenangkan National Campus Open akan menjadi perwakilan Filipina dalam turnamen PVP Esports Campus Championship, yang akan diadakan pada 5-6 Desember 2020. Kompetisi tersebut bakal mempertemukan tim-tim Mobile Legends terbaik di Asia Tenggara. Belakangan, pertandingan esports untuk para siswa dan mahasiswa memang semakin banyak. Pada Agustus 2020, Ligagame dan Cyberathlete bekerja sama untuk mengadakan turnamen VALORANT antar kampus di Asia Tenggara.

Sumber header: PVP Esport

SK Telecom, Singtel, dan AIS Jalin Kerja Sama Kembangkan Esports di Asia Tenggara

Tiga perusahaan telekomunikasi dari tiga negara yaitu SK Telecom, Singtel, dan AIS telah menjalin kerja sama untuk mengembangkan esports di Asia Tenggara. Di joint venture tersebut, ketiga perusahaan ini menaruh investasi dengan angka yang sama. Dengan demikian, mereka setuju untuk membagi hak yang setara terhadap joint venture-nya. Masuknya AIS ke dalam kerja sama ini menjadi perluasan kerja sama yang pernah terjadi di tahun lalu antara SK Telecom dan Singtel.

Dengan kerja sama ini mereka berharap untuk lebih menumbuhkan budaya menonton konten esports di Korea Selatan dan Asia Tenggara. Melalui pembuatan platform yang menyediakan konten gaming, hal ini diharapkan menjadi tempat bagi para komunitas berkumpul. Park Jung-Ho (CEO SK Telecom), Chua Sock Koong (CEO Singtel), dan Somchai Lertsutiwong (CEO AIS) melakukan penandatanganan kontrak melalui conference call. 

Sumber: Korea Herald
Sumber: Korea Herald

Arthur Lang selaku Chief Officer dari Singtel berkata bahwa mereka sudah memiliki pengalaman dalam bekerja sama dengan beberapa partner di dunia esports. Pasalnya, Singtel memang telah beberapa tahun menyelenggarakan turnamen PVP Esports. Turnamen tersebut adalah upaya Singtel untuk mendekatkan diri dengan para millenial dan gen-z. “Para komunitas gamer sangat mendukung terjalinnya kerja sama ini. Dengan ini, kami mendapatkan kesempatan untuk terjun lebih dalam ke dunia esports yaitu dengan menyediakan konten gaming untuk para komunitas. Kami telah mengumpulkan tim berisi ahli teknologi dan pakar di dunia game untuk memimpin proyek ini.”

Sumber: Revival TV
Sumber: Revival TV

Vice President dari SK Telecom yaitu Huh Seok-Joon berkomentar, “SK Telecom sangat bangga atas kerja sama yang terjalin dengan AIS dan Singtel. Dengan pengalaman yang luas di dunia gaming seperti kesuksesan kami dalam membangun T1, menjalin kerja sama dengan Comcast Spectator dan yang teratas dalam distribusi mobile gaming di Korea, SK Telecom akan berusaha untuk memberikan pengalaman baru dengan memberikan konten gaming dari Korea Selatan kepada para gamer di Asia-Pasifik.”

Kerja sama ini memberikan SK Telecom kesempatan untuk memperluas bisnisnya dalam mengembangkan tim esports mereka di pasar yang Singtel kuasai yaitu Singapura, Australia, India, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Keuntungan juga didapat oleh Singtel, mereka akan sangat terbantu dalam brand recognition di Korea Selatan dengan bantuan SK Telecom. Mengingat Korea Selatan adalah salah satu negara dengan gaming markets terbesar.

R-Tech dan sbyrazor Bertandang ke Singapura untuk Versus Masters 2019

Tanggal 27-28 April 2019 ini, BeastAPAC bekerja sama dengan PVP Esports menggelar Versus Masters 2019 (VS Masters). VS Masters ini merupakan sebuah event yang menjadi program Versus Community untuk mengembangkan komunitas gaming di Asia.

Acara yang disponsori oleh Singtel dan digelar di Singtel Recreation Club ini akan mempertandingkan 9 game fighting (dengan 10 cabang) berbeda, sebagai berikut:

  1. Super Smash Bros Ultimate
  2. Street Fighter V: Arcade Edition
  3. Tekken 7 (masuk dalam rangkaian Tekken World Tour Dojo Event)
  4. Soul Calibur VI
  5. Blazblue Cross Tag Battle
  6. Under Night In-Birth
  7. Ultra Street Fighter IV
  8. Dragon Ball Fighter Z
  9. Mortal Kombat 11 (PS4)
  10. Mortal Kombat 11 (Nintendo Switch)

Untuk kompetisi Tekken 7 nya sendiri, setidaknya ada dua jagoan Tekken Indonesia yang akan ikut bertandang ke sana yaitu Christian ‘R-Tech’ Samuel dan Sean Sebastian ‘sbyrazor’ Wijaya (yang bisa dipastikan sampai artikel ini ditulis). Oh iya, selain itu, Valerie Christi-Ann, seorang shoutcaster fighting dari Indonesia, juga turut menjadi shoutcaster di gelaran ini.

Saya pun berbincang-bincang dengan Bram Arman, Co-Founder Advance Guard sekaligus sesepuh di Fighting Game Community (FGC) Indonesia, dan Christian Samuel mengenai kompetisi ini.

Buat yang tidak terlalu mengikuti esports fighting Indonesia, menurut cerita dari Bram, event ini menjadi event keempat dari Valerie menjadi shoutcaster event internasional. Shoutcaster ini memulai debut internasionalnya saat memandu pertandingan di Abuget Cup 2018.

Sedangkan R-Tech mungkin bisa dibilang sebagai salah satu pemain Tekken 7 Indonesia terbaik bersama dengan Muhammad ‘Meat’ Adrian Jusuf. Pemain Alter Ego ini sudah langganan juara turnamen Tekken 7 tingkat nasional seperti ESL Fighting Arena, dan turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground 2018.

Di sisi lainnya, sbyrazor adalah salah seorang pemain Tekken 7 yang biasanya masuk peringkat 8 di turnamen lokal Jakarta.

IEC Kratingdaeng 2018. Source: Advance Guard
Meat (kiri) melawan R-Tech (kanan) di IEC Kratingdaeng 2018. Source: Advance Guard

Seperti yang saya cantumkan di atas, turnamen Tekken 7 di VS Masters merupakan bagian dari rangkaian Tekken World Tour Dojo. Anda bisa membaca tautan tadi untuk info lebih lengkap soal jenjang esports Tekken 7 yang digunakan di tahun 2019 ini.

Namun singkatnya, Tekken World Tour (TWT) menggunakan sistem jenjang yang mirip dengan Dota 2 dan FIFA 19; yang berbasis poin. Para pemenang turnamen yang masuk dalam rangkaian TWT (di sini disebut Dojo) akan mendapatkan poin tertentu, berdasarkan peringkat dan jenis turnamennya. 19 pemain dengan poin tertinggi (rankingnya bisa dilihat di sini) di akhir musim akan langsung mendapatkan undangan untuk bertanding di kompetisi Tekken 7 paling bergengsi di dunia, Tekken World Tour Finals.

Tekken World Tour 2019 - Ranking Points
Pembagian Ranking Points TWT 2019 | Sumber: Bandai Namco

TWT musim ini sendiri memang baru saja dimulai dengan gelaran pertama yang bertajuk MIXUP di Lyon, Perancis, tanggal 20 April 2019 kemarin.

Lalu bagaimana sebenarnya peluang pemain Indonesia di turnamen kali ini?

R-Tech yang rendah hati sempat memberikan komentarnya, “Saya ga berani ngomong sampe mana. Cuma saya selalu do the best aja. Hehe.” Ujarnya. Sedangkan Bram menjelaskan bahwa, menurutnya, Indonesia setidaknya ada di 3 besar di dunia persilatan Tekken 7 se-Asia Tenggara.

“Kalau menurut saya pribadi, masih di bawah Thailand dan Filipina.” Ujar Bram. R-Tech juga setuju dengan pendapat Bram soal posisi Indonesia di dunia persilatan Asia Tenggara tadi. Dari Thailand sendiri, ada pemain Tekken 7 bernama Book. Sedangkan Filipina memiliki 2 bintang, Doujin dan AK. Setidaknya 3 nama itulah yang disebutkan Bram saat saya tanyakan jagoan-jagoan Tekken 7 dari Thailand dan Filipina.

Akhirnya, mampukah 2 jagoan Tekken kita meraih poin TWT pada pertandingan VS Masters 2019 kali ini? Kita doakan saja yuk!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard.