Robot Vacuum Cleaner Terbaru Samsung Mampu Mendeteksi Beragam Objek Mungil Secara Presisi

Robot vacuum cleaner yang mampu mendeteksi rintangan dengan sendirinya sudah terdengar biasa. Yang tidak biasa adalah robot vacuum cleaner yang sanggup mendeteksi rintangan sekecil 1 cm, memastikan ia tidak akan terjebak akibat objek-objek mungil yang sulit dideteksi selama menjalankan tugas bersih-bersihnya.

Inilah gagasan utama yang ditawarkan Samsung lewat robot vacuum terbarunya, Jet Bot AI+. Diperkenalkan pertama kali di ajang CES pada bulan Januari lalu, perangkat canggih ini sudah siap untuk dipasarkan secara luas di berbagai negara dalam waktu dekat. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $1.299.

Samsung mengklaim Jet Bot AI+ sebagai robot vacuum pertama yang dibekali dengan active stereo-type 3D sensor, yang bertugas mendeteksi objek-objek kecil itu tadi. Dibantu oleh kamera 3D depth yang setara dengan 256.000 sensor jarak, perangkat mampu mendeteksi secara presisi berbagai macam objek dengan volume sampai sekecil 1 cm³.

Fitur lain yang turut diunggulkan adalah solusi Intel AI, yang memungkinkan sang robot untuk bernavigasi secara lebih akurat, sebab yang dikenali bukan sekadar objek-objek di atas lantai saja, melainkan juga perabot dan mebel. Alhasil, sang robot bisa menjaga jarak dari objek-objek yang ringkih, seperti misalnya vas bunga berbahan porselen, atau benda-benda lain yang dicap membahayakan, seperti kabel misalnya.

Jet Bot AI+ juga dilengkapi sensor LiDAR, yang bertugas memindai ruangan dan mengalkulasikan lokasinya secara presisi guna mengoptimalkan jalur pembersihannya. Kehadiran LiDAR juga memungkinkan robot ini untuk bekerja di ruangan dengan pencahayaan yang minim.

Terkait kemampuan membersihkannya, Jet Bot AI+ datang membawa Digital Inverter Motor yang akan memaksimalkan daya hisapnya. Sang robot juga dapat mengidentifikasi tipe permukaan lantai secara otomatis sekaligus seberapa banyak debu di atasnya, lalu menyesuaikan sendiri daya hisapnya demi memaksimalkan efisiensi.

Selesai membersihkan, Jet Bot AI+ akan bergerak sendiri menuju ke unit Clean Station untuk memindahkan kotoran yang dikumpulkannya. Clean Station ini memiliki kapasitas tampung sebesar 2,5 liter, dan hanya perlu diganti setiap satu sampai tiga bulan menurut Samsung.

Samsung tidak lupa membekali Jet Bot AI+ dengan sistem filtrasi berlapis guna menjebak 99,99% partikel udara, termasuk yang berukuran sekecil 0,5-4,2 µm. Sistem filtrasi yang sama juga terdapat pada unit Clean Station tadi, memastikan agar tidak ada partikel yang kembali mengontaminasi udara di dalam rumah.

Tanpa perlu terkejut, Jet Bot AI+ tentu sudah terintegrasi dengan ekosistem SmartThings. Perangkat bisa dikendalikan via aplikasi SmartThings, atau dijadwalkan untuk membersihkan ruangan secara selektif (bisa satu ruangan saja atau beberapa ruangan sekaligus). Lewat aplikasi SmartThings, pengguna juga bisa menetapkan ‘area terlarang’ buat sang robot.

Sumber: Samsung dan Engadget.

Robot Penghisap Debu Roomba i7+ Mampu Mengosongkan Dirinya Sendiri

Meski sampai sekarang belum dipasarkan secara global, reputasi Roomba sebagai robot penghisap debu sudah cukup mendunia. Salah satu rahasia kesuksesannya datang dari pengembangnya sendiri, iRobot, yang rajin menyematkan fitur baru pada setiap iterasi Roomba.

Yang terbaru adalah Roomba i7+. Generasi paling anyar ini menyempurnakan Roomba 980 dengan dua teknologi menarik. Yang pertama, i7+ sanggup mengosongkan kantong penampungannya sendiri. Jadi setiap kali ia ‘pulang’ ke charging station-nya, semua kotoran yang dikumpulkannya akan disedot dan disatukan ke sebuah kantong tertutup berukuran cukup besar.

Konsumen memang masih harus membuang kantong besar itu sendiri, tapi setidaknya ini tidak perlu dilakukan setiap kali Roomba selesai bertugas. iRobot bilang bahwa rata-rata konsumen cuma perlu mengganti kantong tersebut dengan yang baru setiap beberapa minggu sekali. Kabar buruknya, kita tidak bisa menggunakan sembarang kantong, melainkan kantong khusus yang dijual oleh iRobot seharga $15 isi tiga.

iRobot sebenarnya bukan produsen robot vacuum cleaner pertama yang menerapkan teknologi semacam ini. Kendati demikian, setidaknya mereka sekarang sudah mengatasi salah satu hal yang paling menyebalkan dari kebanyakan vacuum cleaner, yakni mengosongkan kantong penampungannya.

iRobot Roomba i7+

Teknologi baru yang kedua adalah penyempurnaan dari sistem pemetaan yang diperkenalkan Roomba 980. Berbekal odometer dan kamera beresolusi rendah, sistem dapat menggambarkan denah rumah supaya Roomba dapat membersihkan dengan lebih efisien.

Yang berbeda, i7+ bisa menyimpan hasil pemetaan ini, dan pengguna dapat membagi denahnya per ruangan sekaligus menamainya satu per satu (ruang tamu, ruang makan, dll). Dari situ mereka bisa lebih mudah menginstruksikan sekaligus menjadwalkan Roomba untuk membersihkan ruang tertentu, dan ini juga dapat dilakukan dengan bantuan smart speaker bertenaga Alexa atau Google Assistant.

Kemampuan membersihkannya pun diyakini juga lebih baik, sebab i7+ tak lagi menggunakan sikat dengan bulu-bulu kecil yang gampang terlilit, melainkan sikat baru berbahan karet yang ideal baik untuk karpet maupun permukaan lantai yang keras.

iRobot Roomba i7+

Berbekal penyempurnaan tersebut dan banderol harga $950, Roomba i7+ akan resmi menggantikan posisi Romba 980 sebagai Roomba yang paling canggih sekaligus paling mahal saat dipasarkan di kuartal pertama tahun depan. Kelewat mahal? iRobot rupanya juga memperkenalkan robot penghisap debu lain yang jauh lebih ekonomis, yakni Roomba e5.

Seberapa terjangkau? $450 ‘saja’, tapi tentu kemampuan untuk mengosongkan kantong penampungan secara otomatis maupun sistem pemetaan yang lebih matang tadi absen di sini. Kendati demikian, komponen pembersih yang digunakan sama, dan e5 yang akan segera dipasarkan ini masih bisa dikendalikan via Wi-Fi atau dengan voice assistant sebagai perantaranya.

Sumber: The Verge dan iRobot.

Pendatang Baru di Dunia Vacuum Cleaner

Setiap rumah tentu tak luput dari hadirnya debu-debu, yang seringkali disikapi masyarakat urban dengan dua tipe cara. Secara konvensional, kotoran ini seringkali diatasi sementara dengan sapu dan pel. Sedangkan dengan cara yang lebih modern, beberapa orang lebih memilih untuk menggunakan vacuum cleaner untuk menjauhkan mereka dari debu yang bisa saja menempel di organ luar seperti kulit maupun organ dalam seperti paru-paru.

Belakangan, terciptanya teknologi vacuum cleaner ternyata tak lantas secara komprehensif membantu si pemilik rumah dalam kegiatan ‘bersih-bersih’. Dilema yang sering dihadapi adalah, mereka sebenarnya ingin rumah bersih dan sehat, namun membersihkan debu dan kotoran dengan vacuum cleaner dirasa cukup menyita waktu dan tenaga.

Di sisi lain, saat membuka pintu rumah ke luar, masih banyak kegiatan yang menanti di sana. Entah itu pekerjaan kantor atau jalan-jalan bersama keluarga. Alhasil, agenda ‘bersih-bersih’ ini pun jadi tertunda.

Kabar baiknya, sekarang Anda dapat memanfaatkan teknologi smartphone Anda untuk tetap menjaga kebersihan hunian. Di 2017 ini, salah satu tren teknologi yang diprediksi akan meroket adalah teknologi Internet of Thing, yang ternyata kini diterapkan dalam mesin penyedot debu, yakni robotic vacuum cleaner.

Robotic vacuum cleaner (atau yang sering disebut robovac) adalah alat penyedot debu versi ‘lebih cerdas’. Device ini memiliki kemampuan yang mumpuni, baik dalam mengisap serpihan kecil kotoran maupun menerima sinyal untuk fungsi pengendalian melalui smartphone.

Dua kemampuan tersebut baru sebagiannya saja. Masih banyak fitur yang bisa dilakukan robovac. Contohnya bisa Anda lihat pada Samsung VR9300 POWERbot Vacuum.

Tidak masalah apapun permukaan lantai rumah Anda. Dengan fitur Select & Go, Anda dapat mengatur Samsung POWERbot untuk bekerja di dalam rumah, untuk jenis lantai karpet, kayu, maupun keramik. Cukup memetakan daerah rumah Anda di dalam smartphone, robovac ini akan langsung mendeteksi seluruh isi hunian Anda dan akan membersihkan sesuai dengan ruangan yang Anda tunjuk.

Fitur "Select & Go" pada robovac Samsung Vacuum Cleaner POWERbot / Samsung
Fitur “Select & Go” pada robovac Samsung Vacuum Cleaner POWERbot / Samsung

Bahkan, robovac Samsung POWERbot juga mampu mendeteksi seluruh isi ruangan Anda secara otomatis, yaitu melalui fitur Full View dan Visionary Mapping, yang membantu POWERbot untuk bekerja optimal tanpa khawatir membentur furnitur atau benda di dekatnya.

Meski bekerja secara otomatis, bukan berarti robovac bisa ‘seenaknya’ mengisap segala partikel yang ada di dekatnya. Fitur CycloneForce di dalam badan Samsung POWERbot mampu mendorong daya isap robovac tanpa harus khawatir filternya tersangkut oleh benda lain.

Robovac Samsung POWERbot dengan fitur CycloneForce-nya / Samsung
Robovac Samsung POWERbot dengan fitur CycloneForce-nya / Samsung

Jadi, di samping menjaga kesehatan diri dengan berolahraga, fitur-fitur canggih dari robovac Samsung POWERbot di atas adalah sebagian cara lain untuk membuat hunian Anda tetap sehat dan Anda tetap dapat melakukan aktivitas lain secara efektif dan efisien. Sebab, kesehatan dan produktivitas masih menjadi salah satu poin di dalam resolusi 2017 Anda, bukan?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Memenuhi Standar Smart Home, Robot Vacuum Cleaner Ini Juga Peka Terhadap Sekitarnya

Saat iRobot memperkenalkan Roomba 980 tahun kemarin, banyak yang memujinya sebagai salah satu robot vacuum cleaner tercanggih. Model pertama dari seri 900 tersebut sekaligus menandai debut iRobot dalam merambah ranah smart home berkat teknologi berbasis cloud.

Akan tetapi $900 untuk sebuah mesin penghisap bisa terkesan mahal sekali bagi sebagian besar konsumen. Itulah alasan di balik lahirnya Roomba 960 hampir setahun kemudian. Sang adik ini dihargai lebih terjangkau, namun di saat yang sama masih mempertahankan kepintaran milik kakaknya tersebut.

Perbedaan utama antara Roomba 960 dan 980 terletak pada motor elektrik dan baterainya. Roomba 960 meminjam kedua komponen tersebut dari model lawas – baterainya bisa bertahan selama 75 menit pemakaian, sedangkan Roomba 980 bisa sampai 120 menit. Kendati demikian, daya hisapnya diyakini masih 5x lipat lebih perkasa ketimbang model low-end besutan iRobot.

Teknologi navigasi adaptif milik Roomba 960 memastikan proses bersih-bersih berlangsung seefisien mungkin / iRobot
Teknologi navigasi adaptif milik Roomba 960 memastikan proses bersih-bersih berlangsung seefisien mungkin / iRobot

Selebihnya, Roomba 960 sangat mirip seperti kakaknya. Ia dilengkapi konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, memungkinkan pengguna untuk membuat jadwal terkustomisasi atau sekadar menyala-matikan perangkat dari kejauhan. Semuanya dilakukan dengan bantuan aplikasi pendamping di smartphone, termasuk halnya untuk meng-install update.

Tidak hanya itu, Roomba 960 juga dibekali teknologi visual localization yang memungkinkannya untuk mendeteksi penghalang maupun memetakan ruangan di sekitarnya. Teknologi ini juga yang mendasari fitur Recharge and Resume, dimana perangkat akan bergerak dengan sendirinya menuju ke docking charger ketika baterainya menipis, lalu kembali ke titik terakhir ia membersihkan saat baterainya sudah terisi penuh.

$700 adalah banderol harga yang dipatok untuk iRobot Roomba 960 di Amerika Serikat dan Kanada. iRobot juga berencana memasarkannya di Jepang dan Eropa mulai kuartal ketiga tahun ini.

Sumber: iRobot.