Sukses dengan Robot Penghisap Debu, iRobot Kini Garap Robot Pemotong Rumput

Robot penghisap debu bukanlah penemuan baru, akan tetapi belakangan ini kecanggihannya semakin tidak terbayangkan. Lihat saja Roomba i7+ bikinan iRobot, yang mampu mengosongkan dirinya sendiri sekaligus memetakan ruangan secara akurat agar kinerjanya semakin efisien.

Robot pemotong rumput pun juga demikian; bukan barang baru, akan tetapi rupanya masih banyak aspek yang dapat disempurnakan, dan itulah yang coba diwujudkan oleh kreasi terbaru iRobot yang dinamai Terra. Ya, ini adalah pertama kalinya sang dedengkot robot vacuum cleaner membuat suatu robot pemotong rumput.

Tidak seperti kebanyakan robot pemotong rumput yang mengharuskan pemilik rumah untuk menetapkan perimeter menggunakan kabel, Terra hanya memerlukan kita untuk menempatkan wireless beacon di sekitar area yang hendak digarap. Tentunya sebagai sebuah pemotong rumput, Terra dirancang agar benar-benar tahan terhadap cuaca yang tak bersahabat.

Sebelum bisa beroperasi sendiri, Terra harus lebih dulu dinavigasikan secara manual melalui aplikasi pendampingnya di smartphone. Tujuannya adalah supaya Terra dapat mempelajari rute-rute yang harus diambil, sekaligus bagian mana yang harus ia hindari.

iRobot Terra

Lewat aplikasi ini pula pengguna dapat menentukan seberapa tinggi rumput yang hendak disisakan, serta memantau rutenya maupun membuatkan jadwal tersendiri. Satu hal yang berpotensi menjadi kekurangan adalah, Terra memanfaatkan konektivitas Wi-Fi, dan kita tahu lahan depan atau belakang rumah sering kali menjadi zona dengan sinyal Wi-Fi terlemah.

Dalam satu kali charge, Terra mampu beroperasi selama sekitar satu jam. Charging-nya sendiri membutuhkan waktu sekitar dua jam, dan apabila baterainya kritis di saat ia sedang bertugas, Terra bakal bergerak sendiri menuju charging base-nya, lalu setelahnya kembali bekerja melanjutkan dari titik terakhir yang ia tinggalkan.

Hal lain yang menarik adalah detail-detail kecil yang diperhatikan oleh iRobot. Sepasang pemotong milik Terra tak hanya bersifat modular, tapi juga disertai pegas untuk mencegah bilah pemotongnya patah ketika tidak sengaja berjumpa dengan batu maupun objek lain yang keras.

iRobot Terra rencananya akan dipasarkan lebih dulu di Jerman. Produk ini pada dasarnya merupakan bagian dari visi iRobot untuk membangun ekosistem robot yang memungkinkan suatu kediaman untuk ‘merawat’ dirinya sendiri, baik dari luar maupun dari dalam.

Sumber: The Verge.

Robot Penghisap Debu Roomba i7+ Mampu Mengosongkan Dirinya Sendiri

Meski sampai sekarang belum dipasarkan secara global, reputasi Roomba sebagai robot penghisap debu sudah cukup mendunia. Salah satu rahasia kesuksesannya datang dari pengembangnya sendiri, iRobot, yang rajin menyematkan fitur baru pada setiap iterasi Roomba.

Yang terbaru adalah Roomba i7+. Generasi paling anyar ini menyempurnakan Roomba 980 dengan dua teknologi menarik. Yang pertama, i7+ sanggup mengosongkan kantong penampungannya sendiri. Jadi setiap kali ia ‘pulang’ ke charging station-nya, semua kotoran yang dikumpulkannya akan disedot dan disatukan ke sebuah kantong tertutup berukuran cukup besar.

Konsumen memang masih harus membuang kantong besar itu sendiri, tapi setidaknya ini tidak perlu dilakukan setiap kali Roomba selesai bertugas. iRobot bilang bahwa rata-rata konsumen cuma perlu mengganti kantong tersebut dengan yang baru setiap beberapa minggu sekali. Kabar buruknya, kita tidak bisa menggunakan sembarang kantong, melainkan kantong khusus yang dijual oleh iRobot seharga $15 isi tiga.

iRobot sebenarnya bukan produsen robot vacuum cleaner pertama yang menerapkan teknologi semacam ini. Kendati demikian, setidaknya mereka sekarang sudah mengatasi salah satu hal yang paling menyebalkan dari kebanyakan vacuum cleaner, yakni mengosongkan kantong penampungannya.

iRobot Roomba i7+

Teknologi baru yang kedua adalah penyempurnaan dari sistem pemetaan yang diperkenalkan Roomba 980. Berbekal odometer dan kamera beresolusi rendah, sistem dapat menggambarkan denah rumah supaya Roomba dapat membersihkan dengan lebih efisien.

Yang berbeda, i7+ bisa menyimpan hasil pemetaan ini, dan pengguna dapat membagi denahnya per ruangan sekaligus menamainya satu per satu (ruang tamu, ruang makan, dll). Dari situ mereka bisa lebih mudah menginstruksikan sekaligus menjadwalkan Roomba untuk membersihkan ruang tertentu, dan ini juga dapat dilakukan dengan bantuan smart speaker bertenaga Alexa atau Google Assistant.

Kemampuan membersihkannya pun diyakini juga lebih baik, sebab i7+ tak lagi menggunakan sikat dengan bulu-bulu kecil yang gampang terlilit, melainkan sikat baru berbahan karet yang ideal baik untuk karpet maupun permukaan lantai yang keras.

iRobot Roomba i7+

Berbekal penyempurnaan tersebut dan banderol harga $950, Roomba i7+ akan resmi menggantikan posisi Romba 980 sebagai Roomba yang paling canggih sekaligus paling mahal saat dipasarkan di kuartal pertama tahun depan. Kelewat mahal? iRobot rupanya juga memperkenalkan robot penghisap debu lain yang jauh lebih ekonomis, yakni Roomba e5.

Seberapa terjangkau? $450 ‘saja’, tapi tentu kemampuan untuk mengosongkan kantong penampungan secara otomatis maupun sistem pemetaan yang lebih matang tadi absen di sini. Kendati demikian, komponen pembersih yang digunakan sama, dan e5 yang akan segera dipasarkan ini masih bisa dikendalikan via Wi-Fi atau dengan voice assistant sebagai perantaranya.

Sumber: The Verge dan iRobot.

Memenuhi Standar Smart Home, Robot Vacuum Cleaner Ini Juga Peka Terhadap Sekitarnya

Saat iRobot memperkenalkan Roomba 980 tahun kemarin, banyak yang memujinya sebagai salah satu robot vacuum cleaner tercanggih. Model pertama dari seri 900 tersebut sekaligus menandai debut iRobot dalam merambah ranah smart home berkat teknologi berbasis cloud.

Akan tetapi $900 untuk sebuah mesin penghisap bisa terkesan mahal sekali bagi sebagian besar konsumen. Itulah alasan di balik lahirnya Roomba 960 hampir setahun kemudian. Sang adik ini dihargai lebih terjangkau, namun di saat yang sama masih mempertahankan kepintaran milik kakaknya tersebut.

Perbedaan utama antara Roomba 960 dan 980 terletak pada motor elektrik dan baterainya. Roomba 960 meminjam kedua komponen tersebut dari model lawas – baterainya bisa bertahan selama 75 menit pemakaian, sedangkan Roomba 980 bisa sampai 120 menit. Kendati demikian, daya hisapnya diyakini masih 5x lipat lebih perkasa ketimbang model low-end besutan iRobot.

Teknologi navigasi adaptif milik Roomba 960 memastikan proses bersih-bersih berlangsung seefisien mungkin / iRobot
Teknologi navigasi adaptif milik Roomba 960 memastikan proses bersih-bersih berlangsung seefisien mungkin / iRobot

Selebihnya, Roomba 960 sangat mirip seperti kakaknya. Ia dilengkapi konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, memungkinkan pengguna untuk membuat jadwal terkustomisasi atau sekadar menyala-matikan perangkat dari kejauhan. Semuanya dilakukan dengan bantuan aplikasi pendamping di smartphone, termasuk halnya untuk meng-install update.

Tidak hanya itu, Roomba 960 juga dibekali teknologi visual localization yang memungkinkannya untuk mendeteksi penghalang maupun memetakan ruangan di sekitarnya. Teknologi ini juga yang mendasari fitur Recharge and Resume, dimana perangkat akan bergerak dengan sendirinya menuju ke docking charger ketika baterainya menipis, lalu kembali ke titik terakhir ia membersihkan saat baterainya sudah terisi penuh.

$700 adalah banderol harga yang dipatok untuk iRobot Roomba 960 di Amerika Serikat dan Kanada. iRobot juga berencana memasarkannya di Jepang dan Eropa mulai kuartal ketiga tahun ini.

Sumber: iRobot.

Mendukung Konsep Smart Home, Roomba 980 Ialah Robot Pembersih Terpintar

Tahukah Anda bagaimana awalnya teknologi robotik bisa merambah ke bidang kebersihan domestik? Kita harus mundur sekitar 18 tahun, ketika Electrolux mulai memproduksi Trilobite, menjadi sorotan utama dalam acara Tomorrow’s World di BBC. Hampir dua dekade selanjutnya, tipe robot ini pelan-pelan akan menggeser peran para pramuwisma. Continue reading Mendukung Konsep Smart Home, Roomba 980 Ialah Robot Pembersih Terpintar