Bermain Game Sepuasnya dengan Smartphone Gaming Xiaomi Black Shark

Cukup bermodalkan smartphone dengan spesifikasi kelas menengah, maka kita sudah bisa memainkan genre game yang sedang populer saat ini. Sebut saja multiplayer online battle arena (MOBA) seperti Arena of Valor, Mobile Legends, dan Vainglory, ataupun game battle royale seperti PUBG Mobile, Fortnite Mobile, dan Rules of Survival.

Ya, ukuran layar yang meluas ditopang resolusi tinggi, chipset bertenaga, serta RAM dan ruang penyimpanan yang lapang, membuat aktivitas gaming di smartphone makin menyenangkan. Pertanyaannya ialah apakah kita membutuhkan smartphone gaming?

Bila Anda ialah penghobi berat main game mobile, memiliki passion dan ambition ketika bermain seperti misalnya ingin menjadi e-atlet atau atlet e-sport, smartphone gaming mungkin sangat cocok buat Anda.

Selain Razer Phone, Xiaomi juga telah meluncurkan smartphone gaming perdana mereka, Xiaomi Black Shark. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan yang dimodali oleh Xiaomi yang juga bernama Black Shark. Seberapa hebat Xiaomi Black Shark? Inilah beberapa detail yang perlu diketahui.

Desain Unik dan Sistem Pendingin Canggih

Xiaomi-Black-Shark

Salah satu kelemahan smartphone ketika diajak bermain game secara intens ialah suhu yang kerap cepat panas. Xiaomi memastikan Anda bisa bermain sepuasnya berkat liquid cooling system multi-stage atau berlapis yang diklaim bisa menurunkan suhu CPU hingga 8 derajat.

Bermain lama-lama juga tidak akan terlalu membuat tangan pegal, berkat desain dengan sudut-sudut yang membulat. Body-nya tersusun atas material aluminium dengan desain bagian belakang bertekstur yang sangat unik. Selain itu, di tengahnya terdapat logo ‘S’ dengan warna hijau neon yang mirip dengan logo Razer.

Untuk memaksimalkan kemampuan gaming-nya, Xiaomi Black Shark telah menjalankan Android 8.0 Oreo dengan sentuhan JOY UI dan telah dilengkapi kontroler Shark GamePad. Aksesori ini terhubung lewat Bluetooth 5.0 dan punya baterai 340 mAh yang mampu bertahan hingga 30 jam satu kali pengisian.

Sebenarnya Xiaomi Black Shark hanya dibekali satu buah speaker, namun earpiece-nya juga bisa sebagai speaker kedua – misalnya untuk voice chat dalam game. Terdapat juga tombol khusus “Shark” di sisi kiri yang memungkinkan Anda mencurahkan semua sumber daya hardware pada game yang Anda mainkan.

Gaharnya Spesifikasi Xiaomi Black Shark

Xiaomi-Black-Shark

Saya sempat bertanya-tanya, apa bedanya bermain game di perangkat kelas menengah dan atas, jawabannya ialah ‘experience‘. Lebih puas, kita bisa mengatur kualitas grafis paling tinggi dan tentu saja ‘bebas lag‘.

Hal ini berkat chipset high-end Qualcomm terbaru, Snapdragon 845. Didongkrak RAM 6GB dengan ruang penyimpanan 64GB atau varian RAM 8GB dengan memori internal 128GB tanpa slot microSD. Kapasitasnya baterai yang dibenamkan 4.000 mAh dengan pengisian cepat Quick Charge 3.0.

Xiaomi-Black-Shark

Lebih detail, Xiaomi Black Shark mengusung bentang layar seluas 6 inci resolusi Full HD+ 2160×1080 piksel dengan tingkat kerapatan layar 403 ppi dan teknologi MEMC. Rasio layar yang dikenakan sudah 18:9 sehingga menampilkan konten lebih banyak dibanding rasio 16:9.

Meski smartphone gaming, kemampuan fotografi tidak diabaikan. Xiaomi Black Shark dilengkapi teknologi kamera ganda 12-megapiksel dan 20-megapiksel. Sementara, kamera depannya ialah 20-megapiksel.

Harga Xiaomi Black Shark

Dibanding Razer Phone, harga Xiaomi Black Shark jauh lebih terjangkau. Di Tiongkok, varian RAM 6GB dibanderol dengan harga CNY2.999 atau sekitar Rp6,5 juta. Sementara varian RAM 8GB dijual CNY3.499 atau Rp7,6 jutaan.

Tersedia mulai tanggal 20 April dalam pilihan warna polar night black dan sky grey. Sedangkan Shark GamePad dijual secara terpisah seharga CNY179 atau sekitar Rp390.000.

Sumber: PhoneArena

Ikuti Jejak Xiaomi, Nubia Juga Garap Smartphone Gaming?

Sebelum Razer meluncurkan smartphone gaming pertamanya, mobile gaming sudah tumbuh sedemikian subur. Namun para penggiat game di layar ringkas tersebut tidak mendapatkan dukungan yang ideal, perangkat yang memang secara khusus untuk keperluaan gaming. Walhasil sebagian besar mengandalkan perangkat flagship yang memang punya komponen gahar dan layar yang lebih lebar.

Kehadiran smartphone gaming Razer seolah membangunkan banyak orang akan adanya ceruk baru yang berpotensi jadi tambang emas. Menyadari peluang yang sama dan kompetitor nyatanya baru satu yaitu Razer, Xiaomi bergerak cepat ikut terjun di ranah yang sama lewat brand Black Shark. Jika tidak ada halangan, 13 April mendatang smartphone gaming perdana Xiaomi sudah akan menampakkan diri ke publik.

Tapi Xiaomi bukan satu-satunya pabrikan perangkat yang membidik pasar yang sama. Nubia, sub brand dari ZTE tampaknya tak mau ketinggalan pesta. Pabrikan asal Tiongkok itu merilis sebuah teaser yang membeberkan kehadiran brand baru miliknya bernama, Red Magic.

Red Magic tampaknya bakal beroperasi sebagai perusahaan tersendiri yang berjalan dengan dukungan Nubia. Belum jelas apa peran Nubia di dalam proses perakitannya nanti. Namun dalam teasernya, Red Magic mengatakan bahwa dengan dukungan Nubia mereka akan menghadirkan smartphone dengan kemampuan dan pengalaman gaming paling lengkap untuk publik. Mereka juga mengklaim bakal membenamkan spesifikasi terbaik yang paling mungkin bisa dijalankan di perangkatnya. Meski sejumlah tagline Red Magic masih menyimpan makna membingungkan, namun kehadiran perangkat gaming dari Nubia tampaknya hanya soal waktu saja.

Sumber berita Gizchina.

Smartphone Gaming Xiaomi Black Shark Disebut Mendukung Controller Bluetooth

Belakangan kita mendapatkan kabar bahwa Xiaomi sedang mengerjakan sebuah proyek ambisius baru bersama perusahaan anyar yang juga bermarkas di Tiongkok, Nanchang Black Shark Technology Co. Ltd. Yap, proyek tersebut adalah proyek peracikan smartphone gaming pertamanya yang diklaim sebagai smartphone gaming sejati, dirancang memang untuk menjawab kebutuhan itu.

Tapi yang menarik, Xiaomi mengatakan bahwa beberapa bocoran foto perangkat Black Shark miliknya adalah palsu. Perusahaan pembesut merk Redmi itu sendiri belum membeberkan banyak hal mengenai perangkat bersangkutan. Namun baru-baru ini muncul lagi sebuah foto yang terlihat lebih meyakinkan, di mana tampak bagian belakang sebuah smartphone yang diklaim sebagai bagian belakang Xiaomi Black Shark.

BlackShark-Gaming-Phone-with-Bluetooth-Game-Controller

Berdasarkan apa yang terlihat di foto ini, kita bisa mulai meyakini bahwa Xiaomi Black Shark mempunyai dukungan ke perangkat ekstra berupa pegangan nirkabel yang bisa dilepas. Pegangan ini mempunyai fungsi sebagai kontroler, menjadi arena bagi jari jemari memainkan aksinya. Konsep ini hampir serupa dengan apa yang selama ini kita temukan di Nintendo Switch. Di teaser-nya yang lalu, Xiaomi juga memberikan bocoran yang sejalan dengan apa yang terlihat di gambar tersebut.

Hal penting lain yang terlihat adalah sepasang kamera yang disusun secara horizontal, ditemani sebuah LED flash tetapi tanpa sensor sidik jari yang biasanya terletak tak jauh dari kamera. Jika foto ini akurat, maka kemungkinan besar satu misteri lainnya terjawab, bahwa Xiaomi bakal menerapkan sensor sidik jari di bagian depan, bisa jadi di tombol home atau di layar.

Sumber berita Gizmochina.

Xiaomi Akui Sedang Garap Smartphone Gaming Black Shark

Dalam beberapa pekan terakhir muncul pemberitaan soal smartphone baru dari Xiaomi. Brand Xiaomi tentu bukan nama baru di ranah mobile, jadi bukan perkara aneh jika mereka dikait-kaitkan dengan perangkat smartphone anyar. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Sebab perangkat yang dimaksud bukanlah smartphone biasa, melainkan smartphone yang dirancang untuk para gamer, alias smartphone  gaming.

Awalnya, kabar burung tersebut ditanggapi dengan dingin layaknya rumor biasa pada umumnya. Tapi, secara mengejutkan Xiaomi malah secara resmi mengonfirmasi soal rencana itu. Dalam sebuah postingan di akun Weibo resminya, Xiaomi mengatakan bahwa pihaknya sudah membenamkan investasi ke perusahaan baru yang akan menggarap merk Black Shark. Hal ini menjawab rumor yang berkembang sekaligus menjadi kabar gembira bagi penggemar game  mobile yang menginginkan alternatif baru.

xiaomi-blackshark

Black Shark sendiri sejatinya merupakan sebuah perusahaan dengan nama lengkap Nanchang Black Shark Technology Co. Ltd yang akan meracik perangkat untuk Xiaomi. Perusahaan ini disebut sudah mempekerjakan 300 karyawan di mana 90% di antaranya adalah perancang dan Engineer. Jika semua lancar sesuai rencana, smartphone gaming pertama Xiaomi ini bakal diungkap pada tanggal 13 April mendatang. Demikian ungkap Sun Chanxu dari Xiaomi sebagaimana dilansir oleh Gizmochina.

Berpatok pada kebutuhan performa, maka kemungkinan besar smartphone gaming Black Shark ini akan mengadopsi chipset Snapdragon 845 dan RAM 8GB. Layar sebagai komponen visual vital juga bakal dioptimalkan dengan mengadopsi rasio 18:9 yang kerap kita jumpai di perangkat menengah ke atas belakangan ini. Berbekal komponen papan atas tersebut, smartphone tampaknya juga bakal mengoptimalkan pengalaman gaming dengan menanamkan dukungan headset VR atau audio dengan efek yang lebih menggelegar. Menarik juga untuk melihat bagaimana solusi yang ditawarkan Xiaomi akan kebutuhan kontroller yang ekstra vital bagi gamer mobile.

Tertarik Dengan Razer Phone? Simak Dulu Pendapat dari Mereka yang Sudah Mengujinya

12 tahun setelah berdiri, bulan November ini menandai langkah perdana Razer menyelami ranah penyediaan smartphone, sebuah segmen yang berpotensi menguntungkan sekaligus paling brutal. Demi memastikan penawaran mereka distingtif di mata konsumen, perusahaan pimpinan Min-Liang Tan itu mengklaim bahwa Razer Phone didesain secara khusus buat para ‘gamer hardcore‘.

Detail mengenai Razer Phone dibeberkan pada awal bulan ini, dan di sana, tersingkaplah komposisi hardware high-end serta pemanfaatan setup kamera ganda. Handset ini baru akan dilepas pada tanggal 17 November besok, tapi Razer sepertinya sudah mempersilakan sejumlah media teknologi ternama untuk menjajalnya. Dan jika kebetulan Anda punya rencana buat membelinya, tak ada salahnya menyimak review mereka terlebih dulu.

Alternatifnya, Anda bisa membaca rangkuman ulasan mereka di bawah ini:

GSMArena mengapresiasi upaya Razer meracik Razer Phone sebagai perangkat penunjang gaming, dengan harapan menembus pasar smartphone yang sudah jenuh berbekal mantra ‘dari gamer untuk gamer‘. Namun melihat secara luas, belum ada aspek yang membuatnya betul-betul spesial. Selain dari kesan gaming-nya, Razer Phone hanyalah perangkat flagship tahun 2017, tidak begitu berbeda dari punya kompetitor. (3.5/5 bintang)

Razer Phone 1

Cukup kontras dari GSMArena, ExpertReviews bilang bahwa Razer Phone merupakan smartphone yang mengubah segalanya. Desain perangkat ini mungkin masih belum bisa dibilang mutakhir, tetapi layar 120Hz dipadu komponen-komponen high-end di dalam memastikannya lebih istimewa dari perangkat-perangkat flagship lain di tahun 2017. Razer Phone sangat direkomendasikan bagi Anda mencari sesuatu yang unik. (4/5 bintang)

Razer Phone 3

Menurut Pocket-Lint, Razer Phone ialah smartphone ‘berdesain batu bata’ brilian dengan pengalaman pemakaian yang berbeda. Ia memang memiliki sejumlah kelemahan: daya tahan baterainya rendah, ukurannya terbilang besar, kemudian kameranya juga kurang mengesankan. Namun reviewer memuji kecanggihan hardware di dalam, performa speaker – diklaim yang terbaik di kelas smartphone, serta layar bersenjata refresh rate 120Hz. (4/5 bintang)

Razer Phone

Setelah menjajalnya selama beberapa hari, reviewer dari TomsGuide sendiri masih belum merasa yakin pada konsep gaming Razer Phone. Handset ini memiliki sejumlah kekurangan: kinerja kamera yang kurang memuaskan di kondisi temaram, ketiadaan port audio, layarnya tidak sejernih OLED, lalu baterainya kurang awet. Namun Razer Phone bisa menambal kekurangan itu dengan performa speaker dan panel Ultramotion 120Hz-nya. (7/10)

Razer Phone 4

Penilaian tertinggi terhadap Razer Phone diberikan oleh WCCFTech. Bagi sang reviewer, produk ini adalah sebuah langkah awal yang luar biasa dalam menciptakan smartphone Android khusus gamer. Pertimbangan terhadap keunggulan dan kekurangan hampir sama seperti media lain, tapi menurut WCCFTech, baterai 4.000mAh-nya mampu menjaga smartphone tetap aktif dalam waktu lama dan harganya juga lebih kompetitif dibanding device flagship para rival. (9.2/10)

Segala Detail yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Razer Phone, Smartphone Pertama Razer

Saat ini Anda tidak akan kekurangan pilihan smartphone high-end dengan fitur-fitur inovatif. Sebagai device kebanggaan brand-brand terkenal, mayoritas dari mereka tak akan kesulitan menangani permainan-permainan mobile 3D. Tapi hampir tidak ada handset modern yang dari awal diprioritaskan buat gaming, dan Razer melihat ada peluang besar menanti mereka.

Tanggal 1 November (atau tanggal 2 November WIB) merupakan momen bersejarah bagi Razer. Di hari ini, perusahaan gaming gear yang dinahkodai CEO Min-Liang Tan itu resmi masuk ke pasar perangkat bergerak lewat pengumuman Razer Phone, smartphone pertama Razer yang didesain khusus buat para hardcore gamer. Kita boleh bilang bahwa produk ini adalah ‘buah’ dari keputusan sang produsen mengakusisi Nextbit di awal tahun 2017.

Razer Phone 6

Razer phone 2

Seperti yang saya singgung di artikel kemarin, Razer tampaknya ingin menjaga identitas Nextbit di smartphone tersebut. Perangkat ini memiliki sejumlah kesamaan desain dengan Robin, terlihat dari penampilan kotaknya. Semua bocoran info yang terungkap sebelumnya terbukti akurat. Razer Phone memiliki layar selebar 5,7-inci, dengan dimensi 158,5×77,7x8mm. Bezel atas dan bawahnya tampak besar, dan di sanalah Razer menempatkan sepasang speaker Dolby ATMOS bersertifikasi THX.

Razer phone 4

Bagian layar Razer Phone sangat istimewa. Razer memanfaat panel IGZO (biasa ditemui di laptop gaming Razer Blade) QHD 1440×2560, berteknologi UltraMotion 120Hz dan ‘wide color gamut‘, serta diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 3. Razer menjanjikan pengalaman gaming bebas lag dan stuttering – semua gerakan di sana tersuguh mulus, dan output gambarnya tersaji tajam serta cerah.

Razer Phone 5

Razer Phone 1

Sebagai otaknya, Razer Phone mengandalkan SoC Qualcomm Snapdragon 835 (desain 10nm, berisi CPU octa-core Kryo 280 2,45GHz and GPU Adreno 540), dipadu RAM sebesar 8GB, penyimpanan internal 64 (bisa diekspansi sampai 2TB), dan ditenagai oleh baterai 4.000mAh. Kabarnya selain berperforma tinggi, Razer Phone juga hemat dalam konsumsi sehingga durasi bermain jadi lebih lama. Handset beroperasi di platform Android 7.1 Nougat dan turut ditunjang fitur Game Booster.

Razer phone 3

Razer Phone 7

Untuk fotografi, Razer menggunakan setup kamera ganda, terdiri dari sensor 12Mp dengan lensa wide-angle f/1.75 serta sensor 13Mp berlensa telephoto f/2.6. Keduanya dibekali phase detection autofocus, dibantu dual tone LED flash, dan memberikan Anda optical zoom sebesar dua kali. Lalu di depan, produsen mencantumkan kamera 8Mp dan lensa ber-aperture f/2.0.

Gerbang pre-order Razer Phone telah dibuka hari ini, dan rencananya akan mulai didistribusikan pada tanggal 17 November 2017. Smartphone ditawarkan seharga US$ 700.

Sumber: Razer Zone.

Razer Akan Ungkap Smartphone Gaming-nya Awal Bulan Depan?

Besarnya godaan mobile gaming mendorong para raksasa teknologi dari beragam bidang untuk turut berkecimpung di sana. Kita tahu Motorola mulai serius dengan ranah tersebut melalui penyediaan Moto Gamepad, dan bahkan produsen gaming gear seperti Razer pun secara terang-terangan menyampaikan niatan mereka untuk menggarap smartphone gaming.

Minggu lalu, Razer sempat memberikan sebuah teaser menarik. Tom Moss selaku senior vice president Razer memublikasikan fotonya bersama CEO Min-Liang Tan di Twitter. Jika diperhatian lebih teliti, sang CEO terlihat sedang mengantongi sebuah perangkat mungil dengan logo khas Razer di saku celanya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa proyek pengembangan smartphone Razer pelan-pelan mulai rampung.

Smartphone Razer 2

Isyarat lain mengenai kesiapan Razer menginvasi segmen perangkat bergerak kembali muncul melalui Twitter resmi mereka. Di sana, perusahaan periferal gaming yang bermarkaskan di San Francisco itu mengungkap agenda untuk mengadakan ‘pengumuman terbesar’ pada tanggal 1 November. Ada besar kemungkinan, Razer akan memanfaatkan momen itu untuk memperkenalkan smartphone barunya.

Gelagat Razer untuk menciptakan smartphone-nya sendiri terlihat sejak mereka mengakuisisi Nextbit bulan Januari silam. Hal yang membuat smartphone Nextbit Robin berbeda adalah penawaran ‘storage tanpa batas’ berbekal cloud. Tapi jika smartphone Razer difokuskan pada gaming, maka produsen kemungkinan mencurahkan perhatian mereka pada komposisi hardware, layar dan penampilan khas gaming.

Sejauh ini, Razer sama sekali belum melepas detail apapun mengenai smartphone-nya, baik desain maupun spesifikasi. Satu hal yang mungkin bisa dipastikan ialah, perangkat tersebut mengusung kombinasi warna khas Razer: tubuh hitam dan hijau pada logo. Tentu saja, tak menutup kemungkinan produsen nantinya akan menyediakan pilihan warna lain.

Lalu jika smartphone itu memang ditujukan buat gamer hardcore, ada peluang penyajiannya sedikit berbeda dari perangkat bergerak biasa. Selain mampu menjalankan permainan-permainan mobile dengan grafis yang menawan, bayangkan jika device juga mampu men-stream konten gaming PC, sehingga Anda dapat menikmatinya sambil berbaring di sofa ruang keluarga.

Reuters sempat melaporkan bahwa Razer membutuhkan modal yang substansial untuk menapaki ranah mobile. Perusahaan memang belum mengonfirmasi  jumlahnya secara spesifik, namun Razer menyebutkan angka antara US$ 3 hingga US$ 5 miliar.

Min-Liang Tan tampak yakin dengan keputusan tersebut karena menurutnya, Razer sudah terbiasa mengusik industri teknologi sejak era notebook gaming generasi pertama.

Via 9to5Google.

CEO Min-Liang Tan Membenarkan Bahwa Razer Sedang Menggarap Smartphone Gaming

Ketertarikan Razer terhadap ranah gaming on-the-go sudah lama terlihat. Di CES 2011, perusahaan periferal gaming itu memperkenalkan purwarupa console portable Switchblade, disusul peluncuran tablet gaming Razer Edge di ajang yang sama dua tahun setelahnya. Namun keseriusan Razer dalam menyelami segmen ini baru benar-benar terlihat di awal 2017, saat mereka mengakuisisi Nextbit.

Di bulan Juli kemarin, muncul lagi sebuah info yang memperkuat rumor itu. Berdasarkan laporan narasumber terpercaya pada Bloomberg, Razer kabarnya tengah menggarap smartphone atau tablet khusus gamer hardcore. Dan akhirnya di minggu lalu, CEO Min-Liang Tan buka suara terkait desas-desus tersebut: kepada CNBC Managing Asia, ia mengonfirmasi bahwa memang benar Razer lagi mengembangkan perangkat bergerak spesialis gaming.

“Salah satu rumor terpanas terkait Razer adalah upaya pengembangan perangkat bergerak,” tutur Tan. “Dan saya hanya bisa bilang bahwa kami sedang mendesain sebuah perangkat portable yang dikhususkan bagi gamer serta fungsi hiburan. Kami berharap produk baru tersebut dapat mulai dipasarkan di penghujung tahun nanti.”

Meskipun Razer terlihat tidak berniat meninggalkan segmen periferal gaming, mobile sepertinya akan jadi fokus mereka selanjutnya. Perusahaan tersebut sudah lama mempertimbangkan buat masuk ke sana, dan mereka menyadari, ada banyak pengguna setia aksesori Razer yang ternyata juga antusias terhadap mobile gaming. Akhirnya, Tan dan timnya memutuskan untuk mengambil beberapa ‘langkah strategis’.

Min-Liang Tan mengungkapkan bagaimana Razer tidak segan untuk menginvestasikan modal besar buat melakukan riset dan pengembangan. Dan melihat reputasi mereka, brand ini cukup sering mengusik industri teknologi. Sang CEO menjelaskan, “Kami-lah yang pertama menciptakan laptop gaming sejati, kemudian kami juga telah menyediakan salah satu platform software terbesar untuk para gamer.”

Walau Tan belum mengabarkan secara rinci jumlah modal yang Razer perlukan untuk masuk ke ranah perangkat bergerak, ia mengonfirmasi nilainya ‘cukup substansial’. Via Reuters, Razer sempat menyampaikan bahwa mereka mempertimbangkan angka US$ 3 sampai US$ 5 miliar.

Kurang lebih separuh pemasukan dari penjualan produk gaming Razer berasal dari wilayah Amerika Serikat, tapi produsen juga punya rencana buat memperluas pengaruhnya di kawasan Tiongkok. Brand Razer sendiri sudah dikenal konsumen di negara itu lewat eSport, dan sejauh ini, mereka sangat sukses. Sebagai buktinya, perangkat-perangkat garapan Razer menjadi produk nomor satu di sejumlah marketplace seperti JD dan T-Mall.

Sumber: CNBC.