Snapchat Sosialisasikan Social Distancing Lewat Augmented Reality

Sosialisasi mengenai social ataupun physical distancing dapat disampaikan melalui banyak medium. Salah satu medium yang cukup efektif sebenarnya adalah augmented reality (AR), yang memang bisa menggambarkan jarak fisik secara nyata.

Sebagai bukti, coba lihat dua Lens baru yang diluncurkan Snapchat. Salah satunya, yang dinamai “My Social Distance”, akan mencoba memandu pengguna dengan memberikan indikator visual pada layar guna menggambarkan jarak yang aman ketika bertemu orang lain selama masa pandemi seperti sekarang.

Indikator yang tadinya berwarna hijau akan berubah menjadi oranye ketika pengguna berada terlalu dekat dengan orang lain. Lens yang kedua memanfaatkan animasi untuk mengingatkan pengguna agar selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan mengurangi kebiasaan menyentuh wajah.

Snapchat merujuk langsung pada WHO dalam mengembangkan kedua Lens anyarnya. Pengguna juga dapat mengakses langsung panduan yang WHO edarkan di situsnya melalui dua Lens baru ini.

Di luar medium AR, Snapchat juga memanfaatkan fitur Discover-nya untuk menyuguhkan beragam informasi terkait pandemi COVID-19. Selain konten dari berbagai media yang terdaftar sebagai mitra, Snapchat juga rutin mengisi segmen Discover dengan informasi yang digali oleh tim internalnya sendiri.

Sumber: VentureBeat dan Snap.

Snap Camera Persilakan Siapapun untuk Memakai Snapchat Lens dari Komputer

Juli lalu, Snapchat meluncurkan Lens Explorer demi memudahkan pengguna untuk menambatkan filter wajah maupun objek augmented reality yang interaktif garapan komunitas. Menarik, tapi hanya untuk pengguna Snapchat saja. Bagaimana seandainya fitur Lens ini juga dapat digunakan oleh mereka yang sama sekali tidak memiliki akun Snapchat?

Pemikiran seperti inilah yang pada akhirnya melahirkan Snap Camera, yang secara spesifik dirancang agar siapapun dapat ikut merasakan keseruan bermain-main dengan fitur Lens melalui komputer. Ya, Snap Camera bukanlah aplikasi untuk Android maupun iOS, melainkan untuk Windows dan macOS.

Snap Camera

Snap Camera pada dasarnya tidak lebih dari sebatas Lens Explorer untuk desktop. Pengguna bisa melihat-lihat dan mencoba langsung beragam filter wajah AR yang tersedia, untuk kemudian digunakan di aplikasi lain seperti Skype, Google Hangouts, OBS, YouTube, Twitch via extension, maupun yang berupa web app seperti Facebook Live.

Sejauh ini sudah ada lebih dari 250 ribu Lens karya komunitas yang tersedia, dan semua ini dapat ditambatkan ke tampilan webcam demi memeriahkan sesi video calling ataupun live streaming. Khusus untuk para streamer Twitch, mereka dapat mengakses Lens bertema gaming dari judul-judul seperti League of Legends, Overwatch, World of Warcraft, dan PUBG.

Snap Camera

Satu-satunya aplikasi video chat ternama yang tidak kompatibel dengan Snap Camera adalah FaceTime, tapi toh pengguna Mac tetap bisa memakai alternatif seperti Skype kalau memang tertarik mencoba Snap Camera. Aplikasinya sekarang sudah bisa diunduh secara cuma-cuma, dan seperti yang saya bilang, Anda sama sekali tidak harus memiliki akun Snapchat untuk bisa menggunakannya.

Sumber: Snap dan TechCrunch.

Snapchat Gulirkan Lens yang Mampu Merespon Suara

Snapchat memperpanjang pilihan lens populernya dengan beberapa tambahan baru yang disebutkan oleh PhoneArena mampu merespon suara. Ini menjadi tambahan paling atraktif yang memperkaya pilihan lens sebelumnya yang mampu merespon gerakan.

Dijelaskan lebih lanjut, lens-lens baru tersebut hanya mampu merespon kata-kata sederhana, antara lain “hi,” “love,” “yes,” “no,” dan “wow.” Jadi, ketika Anda mengucapkan salah satu dari kumpulan kata tersebut, lens akan bergerak dan mengeluarkan suara-suara atau animasi tertentu, tergantung lens yang dipilih oleh pengguna.

Dalam waktu sepekan ke depan, Snapchat mengatakan bakal menggulirkan lima hingga enam lens yang mampu mengenali perintah suara. Lens-lens tersebut akan muncul secara periodik di antara kumpulan lens lainnya, tapi mulai hari ini satu di antaranya sudah bisa dijajal.

Lens baru ini sekali lagi memisahkan Snapchat dari para rival terdekatnya, Instagram. Snapchat yang masih berusaha lepas dari bayang-bayang Facebook terus mendorong dirinya untuk lebih serius mengembangkan fitur Lens dan teknologi kameranya agar lebih atraktif, ketimbang mengalihkan fokus untuk membuat fitur baru.

Beberapa fitur seperti World Lens yang menyematkan elemen AR dan Bitmoji adalah contoh kecil gebrakan Snapchat yang cukup inovatif. Nah, kemampuan lens untuk mengenali suara ini sekali lagi menegaskan bahwa Snapchat masih punya greget dalam hal membuat foto-foto dan video seru untuk dibagikan para penggunanya yang relatif dihuni banyak anak muda. Inilah sektor terpenting yang sepertinya bisa mengubah peta persaingan antara dirinya dan Instagram di masa mendatang.

Terus Tumbuh

Meski disebut bahwa penggunaan Snapchat Stories terus digerus oleh Instagram Stories, Snapchat sejatinya terus mengalami peningkatan secara konsisten terutama jumlah pengguna aktif hariannya.

screenshot-www.statista.com-2018-08-03-13-42-10

Dikutip dari Statista, pengguna aktif harian Snapchat di kuartal pertama tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 25 juta pengguna dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Sedangkan jika dibandingkan kuartal sebelumnya, pengguna aktif harian Snapchat naik sebesar 4 juta pengguna. Dengan kondisi ini, Snapchat masih mencatatkan pertumbuhan positif.

Sumber berita PhoneArena dan gambar header Pixabay.

Snapchat Luncurkan Lens Explorer, Mudahkan Pengguna Temukan Lens Garapan Komunitas

Snapchat bukanlah sosok asing di bidang augmented reality. Mereka sudah menyediakan fitur Lens sejak lama, dan menjelang akhir tahun kemarin, mereka merilis aplikasi Mac dan Windows bernama Lens Studio, yang memungkinkan siapapun untuk merancang filter wajah maupun objek AR interaktif versinya sendiri untuk digunakan di Snapchat.

Sejak Lens Studio diluncurkan, sudah ada lebih dari 100.000 Lens unik yang dikumpulkan oleh para kreator, dan ini semua juga telah dilihat oleh pengguna Snapchat sebanyak lebih dari 2,5 miliar kali. Namun yang menjadi kendala, menemukan Lens garapan komunitas ini tidak gampang.

Cara yang pertama adalah dengan memindai QR Snapcode yang dibagikan oleh sang kreator Lens itu sendiri. Kedua, bisa juga dengan melihat Story seseorang yang kebetulan menggunakan Lens tersebut. Ketiga, kalau beruntung, Lens tersebut dapat terpilih langsung oleh tim kurator Snapchat dan ditampilkan di Lens Carousel.

Semua itu berubah hari ini dengan diluncurkannya fitur Lens Explorer, yang diwakili oleh sebuah icon baru di Lens Carousel. Klik icon tersebut, maka Anda bakal langsung disuguhi dengan sederet Lens karya komunitas. Untuk menggunakannya di Stories, tinggal pilih salah satu yang diinginkan.

Sejatinya tidak ada cara yang lebih simpel dari Lens Explorer. Berkat fitur ini, sudah pasti Lens garapan komunitas bakal lebih sering lagi digunakan, yang pada akhirnya dapat mendorong para kreator untuk terus berkarya, meski insentif yang mereka dapatkan tidak lebih dari sebatas ketenaran.

Sayang masih ada satu kendala lagi yang belum tuntas: Lens Explorer baru diluncurkan secara perlahan untuk Snapchat versi iOS. Versi Android-nya malah belum ada kabar sama sekali.

Sumber: Engadget dan Snap.