Adata XPG Vault Adalah Konsep Mouse Gaming Siluman dengan SSD 1 TB Terintegrasi

Mouse gaming dengan onboard memory sudah eksis sejak lama. Namun bagaimana seandainya memory yang disematkan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk sebatas menyimpan informasi pengaturan DPI, polling rate serta konfigurasi macro?

Itulah gagasan utama di balik konsep mouse rancangan Adata berikut ini. Dijuluki XPG Vault, sepintas ia kelihatan seperti mouse gaming standar dengan rancangan semi-ambidextrous. Namun keistimewaannya baru bisa kita temukan di dalamnya, yakni modul SSD dengan kapasitas 1 TB, cukup untuk menyimpan beberapa judul game AAA sekaligus.

Ya, mouse sekaligus SSD eksternal, kira-kira seperti itu deskripsi sederhananya. Dengan kecepatan transfer data hingga 985 MB per detik, performanya bisa dibilang cukup mumpuni. Memang masih belum bisa menyaingi performa SSD NVMe, namun tetap lebih kencang ketimbang SSD SATA tradisional yang kecepatan transfernya mentok di angka 550 MB per detik.

Agar dapat beroperasi sebagai dua macam perangkat sekaligus, XPG Vault harus selalu terhubung via kabel USB-C. Supaya pengalaman yang didapat pengguna bisa seamless, Adata turut merancang semacam custom launcher software sehingga pengguna dapat menyimpan dan langsung menjalankan game dari mouse ini.

XPG Vault di samping mouse normal yang bakal Adata perkenalkan di CES 2022 / Adata

Berhubung produk ini masih konsep, Adata pun belum berani memastikan apa-apa terkait realisasinya. Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, siapa kira-kira yang bakal membutuhkan produk siluman seperti ini? Yang perangkatnya tidak punya cukup port USB buat mouse dan SSD eksternal sekaligus mungkin? Entahlah, namun yang pasti, ide akan sebuah periferal yang juga bisa merangkap peran sebagai media penyimpanan sebenarnya sudah ada sejak lama.

Di tahun 2007 misalnya, pernah ada produk bernama Mini-Memory Mouse yang punya peran kedua sebagai USB flash drive berkapasitas 1 GB. Lalu saat saya telusuri Google sejenak, rupanya pernah ada paten terkait teknologi semacam ini yang diajukan oleh sebuah perusahaan asal Taiwan di tahun 2002, meski status legalnya saat ini sudah tidak berlaku lagi.

Terlepas dari itu, produk nyeleneh seperti XPG Vault ini adalah produk yang sangat pas dipamerkan di event teknologi seperti CES tidak lama lagi. Berdasarkan informasi yang tertera di siaran persnya, Adata bakal memperkenalkan sejumlah produk baru di CES 2022, termasuk salah satunya SSD PCIe Gen 5.

Sumber: Digital Trends.

SSD Portabel dan Flash Disk Baru Kingston Unggulkan Kecepatan di Atas Rata-Rata

Kingston meluncurkan dua produk penyimpanan baru, yakni SSD portabel XS2000 dan USB flash drive DataTraveler Max. Keduanya sama-sama mengunggulkan kecepatan yang sangat tinggi, cocok untuk keperluan bisnis maupun kreasi konten, atau bisa juga digunakan sebagai ruang penyimpanan tambahan untuk PS5.

Kita mulai dari XS2000 lebih dulu. Dimensinya kecil, cuma 69,5 x 32,6 x 13,5 mm, kira-kira sama ringkasnya seperti kunci mobil model keyless, dan hampir separuh ukuran SSD portabel pada umumnya. Desainnya tergolong simpel dengan nuansa industrial berkat rangka yang terbuat dari logam. Paket penjualannya turut mencakup casing tambahan berbahan karet yang tahan air dan debu dengan sertifikasi IP55.

Terkait performa, XS2000 menawarkan kecepatan baca dan tulis hingga 2.000 MB/detik. Dalam konteks sehari-hari, ia sanggup mentransfer hingga 400 foto HD per detik, atau mentransfer video 4K berdurasi 1 jam dalam waktu kurang dari 30 detik. Buat yang sering berkutat dengan video 4K atau 8K, SSD sekencang ini tentu bisa membantu melancarkan alur kerja.

Untuk DataTraveler Max (DT Max), flash disk ini memiliki kecepatan baca maksimum 1.000 MB/detik, dan kecepatan tulis 900 MB/detik. Untuk skenario mentransfer foto, ia mampu memindahkan hingga 200 foto HD per detiknya. Fisiknya tipis meski agak lebih panjang dari biasanya (82,2 mm), dan ia turut dilengkapi sebuah indikator status LED.

Perbedaan kecepatan di antara keduanya disebabkan oleh standar USB yang diadopsi oleh masing-masing perangkat. XS2000 menggunakan standar USB 3.2 Gen 2×2 dengan transfer rate maksimum 20 Gbps, sementara DT Max menggunakan standar USB 3.2 Gen 2 dengan transfer rate 10 Gbps. Meski demikian, jenis konektor yang digunakan keduanya sama-sama USB-C.

Mengenai kapasitasnya, Kingston XS2000 hadir dalam varian 500 GB, 1 TB, dan 2 TB. Kingston DataTraveler Max di sisi lain tersedia dalam varian 256 GB, 512 GB, dan 1 TB. Kedua produk sama-sama didukung oleh garansi terbatas selama lima tahun.

Berdasarkan informasi yang saya dapat dari perwakilan Kingston, XS2000 dan DT Max kabarnya akan tersedia di pasar tanah air dalam waktu dekat, meski memang sejauh ini belum ada tanggal pastinya. Harga jual resminya pun juga belum dirincikan, namun sebagai referensi, di Amazon masing-masing varian XS2000 dijual seharga $100, $160, dan $285.

Portable SSD Samsung T7 Mampu Mentransfer Data Hampir 10x Lebih Cepat dari Hard Disk Eksternal Biasa

Januari lalu, Samsung menyingkap sebuah portable SSD unik bernama T7 Touch. Unik karena perangkat itu dilengkapi sensor sidik jari untuk mengamankan data di dalamnya. Masalahnya, tidak semua orang membutuhkan proteksi secanggih ini, dan sebagian mungkin hanya mendambakan sebuah SSD berkecepatan tinggi yang bisa dibawa-bawa.

Buat mereka yang masuk kategori tersebut, Samsung T7 adalah pilihan yang lebih tepat sekaligus lebih hemat. Di Amerika Serikat, perangkat ini sekarang sudah dipasarkan dalam tiga varian kapasitas yang berbeda: 500 GB ($110), 1 TB ($200), dan 2 TB ($370), lebih terjangkau daripada T7 Touch dengan kapasitas yang sama.

Keunggulan utama perangkat seukuran kartu nama ini terletak pada kecepatan transfer datanya. Berbekal interface NVMe, T7 menjanjikan kecepatan baca maksimum hingga 1.050 MB per detik dan kecepatan tulis hingga 1.000 MB per detik saat terhubung via sambungan USB 3.2 Gen 2.

Samsung T7

Memang belum sengebut Samsung X5 yang memadukan interface NVMe dan sambungan Thunderbolt 3, akan tetapi performa T7 dua kali lebih cepat daripada pendahulunya, Samsung T5, yang masih mengandalkan interface SATA. Jujur saya pribadi kesulitan membayangkan, mengingat T5 saja sudah sempat membuat saya terkagum-kagum dengan kecepatannya. Kalau dibandingkan hard disk ekternal biasa yang masih berisi piringan, kinerja T7 diklaim 9,5x lebih cepat.

Dari segi keamanan, T7 menawarkan enkripsi AES 256-bit yang akan meminta pengguna mencantumkan kata sandi sebelum bisa mengakses isinya. Perlu dicatat, fitur keamanan ini sebaiknya dimatikan apabila hendak menyambungkan T7 ke iPad Pro, sebab aplikasi pendampingnya belum tersedia di iOS.

Secara fisik, desain T7 sebenarnya tidak jauh berbeda dari T5, hanya saja rangka aluminiumnya lebih tipis (7,6 mm dibanding 10,5 mm). Kendati demikian, T7 masih diklaim tahan benturan dan bisa selamat meski terjatuh dari ketinggian dua meter.

Sumber: SlashGear dan Samsung.

Lewat Samsung X5, Samsung Kembali Pecahkan Rekor Portable SSD Tercepat

Dominasi Samsung di ranah pengembangan memory dan storage seakan tidak terkejar. Baru setahun yang lalu, mereka meluncurkan Samsung T5, yang diklaim sebagai portable SSD tercepat pada saat itu. Sekarang, mereka sudah punya penerusnya yang bahkan lebih ngebut lagi.

Dinamai Samsung X5, ia merupakan portable SSD pertama Samsung yang mengusung teknologi interface NVMe (non-volatile memory express). Dibandingkan interface SATA, kemampuan transfer data NVMe berkali-kali lipat lebih kencang. Alhasil, X5 pun jauh lebih sigap dibanding T5.

Samsung X5

Memangnya sengebut apa? Dibantu oleh konektivitas USB-C Thunderbolt 3, X5 menawarkan kecepatan baca hingga 2.800 MB/s, bandingkan dengan T5 yang ‘cuma’ 540 MB/s. Kecepatan tulisnya pun mencapai angka 2.300 MB/s. Gambaran lebih jelasnya seperti ini: memindahkan video 4K berukuran 20 GB ke X5 bisa diselesaikan dalam waktu 12 detik saja – saya pastikan tidak ada typo di paragraf ini.

Secara estetika, desain X5 tampak jauh lebih agresif ketimbang T5, mengindikasikan bahwa performanya memang lebih superior. Rangkanya terbuat dari logam dan diklaim tahan benturan meski tidak sengaja terjatuh dari ketinggian 2 meter. Di dalamnya, ada sebuah heat sink untuk menyalurkan panas ke luar secara efisien, mencegah perangkat overheating selama beroperasi.

Samsung X5

Samsung X5 bakal dipasarkan secara global mulai 3 September mendatang. Harganya jelas tidak murah: $400 untuk varian berkapasitas 500 GB, $700 untuk 1 TB, dan $1.400 untuk 2 TB. Di kisaran harga ini, target pasarnya tentu saja adalah kalangan kreator konten yang berkutat dengan filefile besar setiap harinya.

Sumber: Samsung.

OWC ThunderBlade Adalah SSD Eksternal Paling Ngebut dengan Kecepatan 2.800 MB/s

Secepat apa suatu hard disk eksternal bisa memindah data? Kalau isinya SSD (solid state drive) macam Samsung T5, kecepatan transfer datanya bisa mencapai angka 540 MB per detik dengan menggunakan sambungan USB-C. Sebagai informasi, Samsung T5 pada saat diluncurkan diklaim sebagai SSD eksternal yang paling ngebut, tapi itu cerita tahun lalu.

Tahun ini, titel tersebut jatuh pada OWC ThunderBlade. Tersedia dalam varian kapasitas 1 TB sampai 8 TB, ThunderBlade diklaim memiliki kecepatan baca setinggi 2.800 MB/s dan tulis 2.450 MB/s. Jangankan flash disk lawas Anda, Samsung T5 itu tadi saja tidak ada apa-apanya jika dibandingkan ini.

OWC ThunderBlade

Di balik tiap unit ThunderBlade terpasang empat keping SSD tipe M.2, dengan kapasitas hingga 2 TB per kepingnya. Semua ini dibungkus dalam sasis setebal 3 cm, sedangkan bobotnya berkisar 0,7 kg. Perihal konektivitas, ThunderBlade mengandalkan dua port USB-C yang juga merupakan port Thunderbolt 3.

Kehadiran dua port ini memungkinkan pengguna untuk membentuk serangkaian SSD yang terdiri dari 6 unit ThunderBlade, yang berarti kapasitas maksimum yang didapat bisa mencapai angka 48 TB. Berbagai konfigurasi RAID juga didukung, bahkan jika menggunakan software SoftRAID, dua ThunderBlade yang digandengkan bisa lebih ngebut lagi hingga secepat 3.800 MB/s.

OWC ThunderBlade

Dengan kapasitas yang masif dan kinerja kelas dewa, ThunderBlade jelas bukan untuk sembarang konsumen, melainkan mereka yang setiap harinya bergelut dengan foto, video maupun jenis data lain dalam jumlah besar. Harganya pun tidak murah: $1.200 untuk varian 1 TB, $1.800 2 TB, $2.800 4 TB, dan $5.000 8 TB.

Sumber: DPReview.

Silicon Power Umumkan SSD Eksternal Tahan Banting dan Tahan Air

Migrasi dari HDD eksternal ke SSD eksternal adalah keputusan yang baik apabila Anda sering bepergian atau sekadar ceroboh. Tanpa ada komponen piringan yang berputar, SSD eksternal memiliki risiko kerusakan lebih kecil dan usia yang lebih panjang ketimbang HDD eksternal.

Namun yang namanya perangkat elektronik, cairan tetap merupakan salah satu musuhnya. Tidak demikian untuk SSD eksternal terbaru dari Silicon Power. Dijuluki SP Bolt B80, ia dirancang dengan bodi aluminium yang tahan air (IP68) sekaligus tahan banting dari ketinggian 1,22 meter.

Dimensinya tergolong ringkas, dengan diameter 75 mm, tebal nyaris 12 mm dan bobot hanya 53 gram. Permukaan atasnya dilengkapi sebuah indikator LED berwarna putih. Pilihan kapasitasnya ada tiga: 120 GB, 240 GB dan 480 GB.

Silicon Power SP Bolt B80

Ini bukan pertama kalinya Silicon Power menciptakan media penyimpanan eksternal berbodi tangguh. Bolt B80 juga bukan SSD portable pertama yang memiliki bodi tahan banting; Samsung T5 bahkan diklaim tetap bisa beroperasi meski terjatuh dari ketinggian 2 meter.

Yang membuat penawaran Silicon Power ini unik adalah penutup karet pada bagian konektornya, yang memastikan tidak ada cairan yang bisa masuk dan merusak bagian tersebut. Port yang digunakan sendiri merupakan USB-C, akan tetapi Silicon Power rupanya telah menyertakan kabel USB-C ke USB-A pada paket penjualannya, sehingga ia tetap bisa digunakan dengan laptop model lawas.

Silicon Power SP Bolt B80

Soal performa, Silicon Power mengklaim kecepatan membaca hingga 500 MB/s dan menulis hingga 450 MB/s. Memang bukan yang tercepat, tapi masih berkali lipat lebih cepat ketimbang HDD eksternal.

Sayangnya sejauh ini belum ada keterangan terkait harga maupun jadwal perilisan Bolt B80, namun diduga Silicon Power bakal memasarkannya dalam beberapa minggu mendatang.

Sumber: Ars Technica.

Samsung T5 Adalah Portable SSD Tercepat yang Bisa Dibeli Saat Ini

Samsung baru saja memperkenalkan portable SSD (solid state drive) terbarunya. SSD yang dijuluki T5 ini menarik bukan semata karena buatan Samsung –yang notabene merupakan salah satu produsen SSD terbesar dan terbaik saat ini – tapi juga karena teknologi terbaru yang dikemasnya.

Teknologi yang saya maksud adalah V-NAND, yang pada prinsipnya merupakan arsitektur baru yang memungkinkan sebuah SSD untuk memiliki kapasitas lebih besar selagi menawarkan peningkatan dalam hal performa dan durabilitas. Dipadukan dengan konektivitas USB 3.1 Gen 2, kecepatan transfer data maksimumnya sanggup mencapai angka 540 MB/s.

Angka ini hampir lima kali lebih cepat ketimbang yang ditawarkan hard disk eksternal standar, akan tetapi semuanya juga bergantung pada spesifikasi perangkat yang tersambung. Terlepas dari itu, T5 merupakan portable SSD tercepat yang bisa dibeli di pasaran saat ini.

Samsung T5

Semua itu ditawarkan dalam kemasan berukuran 74 x 57 x 10,5 mm – tidak lebih besar dibanding kartu nama – dengan bobot hanya 51 gram. Perpaduan sasis unibody berbahan aluminium dan karakteristik mendasar SSD yang tidak memiliki komponen bergerak memungkinkan T5 untuk tetap bisa beroperasi meski terjatuh dari ketinggian 2 meter.

Fitur menarik lainnya meliputi dukungan enkripsi hardware 256-bit, serta sepasang kabel dalam paket penjualannya: satu kabel USB-C biasa, dan satu lagi kabel USB-C ke USB-A, sehingga pengguna bisa menyambungkannya ke hampir semua perangkat, entah itu PC maupun smartphone.

Kekurangan Samsung T5 mungkin cuma satu, yakni harganya yang tergolong tinggi jika dibandingkan HDD eksternal – meski kecepatannya juga sama sekali tidak sebanding. Samsung T5 hadir dalam empat varian kapasitas: 250 GB ($130), 500 GB ($200), 1 TB ($400) dan 2 TB ($800).

Sumber: Engadget dan Samsung.

Western Digital Perkenalkan SSD Portable Pertamanya, My Passport SSD

Western Digital mungkin adalah merek hard disk paling terkenal saat ini, baik untuk kategori internal maupun eksternal. Namun lucunya, perusahaan yang menunjukkan kedigdayaannya dengan mengakuisisi Sandisk dan HGST (divisi hard disk Hitachi) itu belum pernah merilis SSD eksternal (portable) sama sekali.

Fakta ini cukup mengherankan mengingat beberapa pesaingnya – Seagate, LaCie dan Samsung – sudah cukup lama bermain di segmen SSD portable ini. Mungkin WD selama ini menganggap segmen ini masih terlalu niche, akan tetapi mereka akhirnya mengejar ketertinggalannya lewat peluncuran My Passport SSD.

Secara desain My Passport SSD ini tidak jauh berbeda dari lini My Passport biasa, hanya saja jeroannya berisi media penyimpanan berwujud solid state ketimbang piringan. Selain jauh lebih reliable karena tidak ada komponen yang berputar atau bergerak, kecepatan transfer datanya juga lebih cepat berlipat-lipat, tepatnya sampai 515 MB/s.

Dimensi My Passport SSD / Western Digital
Dimensi My Passport SSD / Western Digital

My Passport SSD dibekali port USB Type-C, plus adapter USB standar bagi yang belum memiliki perangkat baru. WD tak lupa melengkapinya dengan enkripsi hardware 256-bit, dan mereka juga yakin My Passport SSD ini tetap bisa beroperasi meski jatuh dari ketinggian 2 meter.

WD saat ini telah memasarkan My Passport SSD dalam tiga ukuran kapasitas: 256 GB, 512 GB dan 1 TB. Masing-masing dibanderol seharga $100, $200 dan $400, sedangkan pilihan warnanya cuma satu, tidak seperti saudaranya yang bertipe piringan.

Sumber: The Verge dan WD.