Tiga Kesalahan Kecil yang Wajib Dihindari Founder Startup

Saat menjalankan startup terkadang Anda sebagai Founder kerap bertemu dengan masalah yang cenderung minor sifatnya. Jika tidak dilakukan dengan tepat, persoalan tersebut bisa menjadi kesalahan kecil yang bakal mengganggu jalannya bisnis startup. Artikel berikut ini akan mengupas tiga kesalahan kecil yang bisa dihindari oleh pemilik startup saat menjalankan bisnis.

Kontrol pengeluaran

Saat startup baru berjalan dan pengguna hingga traksi sudah mulai didapatkan dalam jumlah yang cukup, ada baiknya untuk mengontrol pengeluaran. Dalam hal produksi atau pengembangan, pikirkan dengan bijak teknologi atau produk yang akan dibuat, jangan habiskan uang simpanan Anda untuk menambah fitur atau membuat inovasi baru yang belum dibutuhkan.

Jika Anda masih memanfaatkan uang sendiri atau bootstrapping, kegiatan ini akan mempengaruhi pengeluaran dan kondisi finansial startup, namun jika startup telah memiliki pendapatan yang stabil dan investor yang rela memberikan uang dalam jumlah besar hal tersebut bisa saja dilakukan. Untuk itu perhatikan kondisi finansial startup, dan pastikan layanan atau fitur yang akan dibuat, tidak akan merugikan startup pada akhirnya.

Jangan terlalu fokus kepada satu produk

Kebanyakan Founder merasa yakin dan terlalu fokus dengan satu produk, sehingga menghiraukan potensi di sekitar yang bisa digali lebih dalam menjadi produk. Sudah banyak entrepreneur yang gagal ditengah jalan karena terlalu yakin dan personal dengan produk yang dimiliki.

Jika Anda sudah memiliki ide atau produk yang bakal dibuat, coba cermati juga peluang serta faktor pendukung lainnya yang bisa membantu startup. Hal tersebut bisa membantu startup melakukan pivoting, ketika produk awal tidak berjalan dengan baik.

Jalankan bisnis bukan startup

Terkadang inovasi yang memanfaatkan sepenuhnya teknologi tidak akan bertahan lama, untuk itu ketika Anda berniat untuk meluncurkan startup, pikirkan dengan baik masa depan dan bagaimana produk yang dihadirkan saat ini bisa bertahan 10 hingga 20 tahun lebih lamanya.

Idealnya jalankan startup Anda layaknya bisnis, bisnis yang berjalan dengan baik dan lancar memiliki potensi untuk menjadi besar. Idealnya startup sarat dengan inovasi dan growth, namun tujuan akhir membangun startup adalah bisnis yang berjalan dengan baik dan tahan lama.

Tiga Kesalahan Terbesar yang Kerap Dilakukan Pendiri Startup

Dalam sesi tanya jawab di halaman mediumnya, investor asal Amerika Serikat Bay McLaughlin yang banyak mengalokasikan dananya kepada startup IoT dan hardware, menyampaikan pengalaman menarik seputar startup. Dari jawaban yang dibagikan terangkum tiga hal penting yang wajib dicermati oleh pendiri startup, yaitu tiga kesalahan yang kerap dilakukan dan pastinya wajib untuk dihindari.

Keberhasilan seorang pendiri startup menjalankan bisnisnya, sepenuhnya dipengaruhi oleh tiga berikut, yang terangkum dalam artikel ini.

Membangun startup tanpa pengetahuan dan pengalaman tentang produk

Kesalahan pertama ini adalah kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh pendiri startup, hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh “hype” menjadi seorang Founder dan popularitas yang bakal diterima dari media. Idealnya jika Anda ingin membuat layanan kesehatan atau produk tentang pendidikan, pahami terlebih dahulu hal tersebut. Jika Anda sebagai pendiri memiliki latar belakang atau pendidikan terkait akan menjadi dasar yang kuat, namun jika Anda tidak memiliki pengetahuan atau latar belakang di bidang tersebut jangan dipaksakan.

Jika saat ini Anda merasa yakin dengan prototipe yang ada, bukan berarti Anda bisa membuatnya, begitu juga jika Anda mampu menjual kepada 100 pelanggan, bukan berarti produk tersebut akan terjual kepada 100 ribu orang. Carilah Co-founder atau partner yang menguasai bidang tersebut, dan ciptakan kolaborasi yang harmonis. Investor akan mencari siapa tim yang ada dalam startup, bukan kepada produk yang akan diluncurkan.

Asumsi jika produk sudah dibuat, pelanggan pasti akan membeli

Hal berikut adalah kesalahan kedua terbanyak yang kerap dilakukan oleh pendiri startup. Terlalu percaya dengan ide dan pemikiran pribadi tanpa dilengkapi dengan faktor pendukung lainnya. Ketika ide atau produk yang Anda miliki telah diterima dengan baik oleh keluarga, teman dan orang-orang terdekat lainnya bukan berarti produk tersebut akan diterima oleh publik.

Faktanya keinginan atau behavior dari masyarakat umum cukup kompleks, tidak bisa dibuktikan berdasarkan kalangan terdekat saja. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan riset, coba temukan produk atau layanan yang saat ini sedang digemari oleh masyarakat umum. Dari sana nantinya Anda bisa memutuskan bagaimana produk yang Anda miliki, bisa memberikan kontribusi kepada orang banyak, dan tentunya dibutuhkan.

‘Be obsessed with the problem you want to solve, not your solution.’ -Danae Ringelmann

Tidak mau menerima bantuan atau nasihat

Kesalahan terakhir ini masih banyak dilakukan oleh pendiri startup. Keyakinan yang sangat tinggi bahkan cenderung angkuh menyebabkan para pendiri enggan untuk bertanya atau minta bantuan kepada pihak yang relevan. Yang perlu diingat adalah dalam dunia startup dukungan dari investor, mentor dan partner memiliki andil yang cukup besar untuk kesuksesan startup.

Untuk itu ciptakan relasi yang baik dengan komunitas dan mentor yang sesuai dengan startup Anda. Terima dengan baik masukan atau feedback dari investor, hindari menghiraukan atau bertentangan dengan investor terkait dengan ide, operasional dan rencana ke depan dari startup.