Gojek Launches GoService, Offering Vehicle Maintenance Solution

Gojek with JumpaPay announced GoService, a new feature to help customers to pay tax obligations and maintain vehicle registration online. GoService adds up to a series of third-party platform services by Gojek with various partners since last year.

Gojek’s Head of the Third Party Platform, Sony Radityo explained, GoService provides a time-efficient solution in terms of the first mile when submitting the tax payment process, renewal (annual and five-yearly), title transfer, and vehicle registration.

“Efficiency is an important key to the GoService feature in our ecosystem, therefore, customers can be more productive by saving time up to 24 times faster,” Sony said in an online press conference on Monday (7/13).

Users simply fill out the online form on the Gojek application. The entire submission process only takes 5-10 minutes and manually between 2-4 hours. Next, the JumpaPay agent will process all user requests to completion.

GoService sets the cost for administration and shipping from Rp. 40 thousand for annual basic and five-year extension services for two wheels, and Rp. 60 thousand for two wheels. For other services such as name transfer, service fees start from Rp 125 thousand for wheels, and so on.

All costs will be explained transparently in the application and simply pay through GoPay. The management process will depend on the service chosen by the user, for example for an annual and five-year STNK renewal of approximately three working days, or renaming around 3-5 working days.

JumpaPay

On the same occasion, JumpaPay‘s CEO and Founder, Zulfan Fajar added that the company was first pioneered in 2018 as a professional service provider for a number of large companies that have been officially registered in several One-Stop Administration Systems (Samsat).

JumpaPay consumers came from corporations that require solutions for the maintenance of vehicle tax liability extensions and other vehicle-related documents that were loaded with challenges and obstacles.

“Then we surveyed the high demand for the owners of private vehicles, especially those who live in big cities. Finally, we develop the technology and solutions we offer in line with what Gojek is doing,” Zulfan said.

The company also part of Telkom’s incubation and accelerator program, Indigo last year. Zulfan admitted that at that time the company began to expand services for individual consumers. It is said that nearly 70% of the number of consumers comes from there.

Sony continues to wait for feedback from Gojek users for GoService development going forward. “Our objective is to bring something that can make life easier for Gojek users. So we want to listen to the user’s voice before bringing new services.”

Before it was made public, Gojek had conducted trials as of last May. The results obtained, although not mentioning the detailed figures, have occurred hundreds of transactions with an increase between 3-4 times since the first month was released.

GoService is now available to Gojek users in the form of shuffle cards on the main page of the application. It’s just that, the new service coverage can be used for vehicles with a B code covering areas of Jakarta, Depok, Tangerang, and Bekasi.

Other joint third-party services released by Gojek include GoGive, GoMed, GoMall, GoFitness, GoSure, and GoInvestasi. Sony said the application reach and reliability of Gojek’s technology through this business concept have made its ecosystem an effective platform to encourage business partners to expand the scope and scale of their business.

“This is proven by the total transactions of various third party platform services that have cumulatively grown more than tripled in the past year,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Tambah Layanan GoService, Tawarkan Solusi Pengurusan Kendaraan Bermotor

Gojek bersama JumpaPay mengumumkan layanan teranyar GoService untuk memudahkan pelanggan membayar kewajiban pajak dan mengurus administrasi surat-surat kendaraan bermotor secara online. GoService melengkapi rangkaian layanan bersama pihak ketiga (third party platform) yang telah dirintis Gojek bersama beragam mitra sejak tahun lalu.

Head of Third Party Platform Gojek Sony Radityo menjelaskan, GoService memberikan solusi efisiensi waktu dari sisi first mile saat pengajuan proses pembayaran pajak, perpanjangan (tahunan dan lima tahunan), balik nama, hingga blokir STNK.

“Efisiensi merupakan kunci penting kehadiran GoService dalam ekosistem kami, sehingga pelanggan bisa lebih produktif dengan menghemat waktu hingga 24 kali lebih cepat,” tutur Sony dalam konferensi pers online, Senin (13/7).

Pengguna cukup mengisi form secara online dari aplikasi Gojek. Seluruh proses pengajuan ini hanya memakan waktu 5-10 menit dari semula bisa memakan waktu antara 2-4 jam bila secara manual. Berikutnya, tim agen dari JumpaPay yang akan memroses seluruh permintaan pengguna hingga selesai.

Adapun biaya jasa GoService, adminsitrasi, dan biaya pengiriman dipatok mulai dari Rp40 ribu untuk biaya dasar jasa pengurusan perpanjangan tahunan dan lima tahunan untuk roda dua, dan Rp60 ribu untuk roda dua. Untuk jasa lainnya seperti pengurusan balik nama, biaya jasanya mulai dari Rp125 ribu untuk roda, dan sebagainya.

Seluruh biaya ini akan dipaparkan secara transparan di aplikasi dan cukup membayarnya melalui GoPay. Proses pengurusan akan tergantung jasa yang dipilih pengguna, misalnya untuk perpanjangan STNK tahunan dan lima tahunan kurang lebih tiga hari kerja, atau balik nama sekitar 3-5 hari kerja.

Layanan JumpaPay

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Founder JumpaPay Zulfan Fajar menambahkan perusahaan pertama kali dirintis pada tahun 2018 sebagai penyedia jasa profesional untuk sejumlah perusahaan besar yang telah terdaftar secara resmi di beberapa Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

Konsumen dari JumpaPay pada saat itu datang dari korporasi yang membutuhkan solusi pengurusan perpanjangan kewajiban pajak kendaraan dan surat-surat kendaraan terkait lainnya yang sarat dengan tantangan dan hambatan.

“Lalu kita survei ternyata ada kebutuhan yang tinggi dari sisi pemilik kendaraan pribadi terutama yang tinggal di kota besar. Akhirnya kita kembangkan teknologi dan solusi yang kita tawarkan sejalan dengan apa yang Gojek jalankan,” ujar Zulfan.

Perusahaan juga sempat masuk ke program inkubasi dan akselerator milik Telkom, Indigo pada tahun lalu. Zulfan mengaku pada saat itu perusahaan mulai merambah layanan untuk konsumen individu. Diklaim hampir 70% dari jumlah konsumennya datang dari sana.

Sony melanjutkan pihaknya menunggu masukan dari para pengguna Gojek untuk pengembangan GoService ke depannya. “Spirit kita adalah membawa sesuatu yang bisa mempermudah hidup pengguna Gojek. Jadi kita ingin mendengarkan suara pengguna sebelum membawa layanan baru.”

Sebelum diresmikan ke publik, Gojek telah melakukan uji coba per Mei kemarin. Hasil yang didapatkan, meski tidak menyebutkan angka detailnya, telah terjadi ratusan transaksi dengan kenaikan antara 3-4 kali lipat sejak bulan pertama dirilis.

Saat ini GoService sudah bisa diakses pengguna Gojek dalam bentuk shuffe card di halaman utama aplikasi. Hanya saja, cakupan layanan baru bisa digunakan untuk kendaraan dengan kode plat B yang meliputi wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Layanan bersama pihak ketiga lainnya yang telah dirilis Gojek, antara lain GoGive, GoMed, GoMall, GoFitness, GoSure, dan GoInvestasi. Sony mengatakan jangkauan aplikasi dan keandalan teknologi Gojek melalui konsep bisnis ini telah menjadikan ekosistemnya sebagai platform efektif untuk mendorong para mitra bisnis dalam mengembangkan cakupan dan skala bisnis mereka.

“Hal ini dibuktikan dengan total transaksi berbagai layanan third party platform secara kumulatif tumbuh lebih dari tiga kali lipat dalam satu tahun terakhir,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Luncurkan Snap Minis, Snapchat Makin Mirip dengan WeChat

Kehadiran platform Snap Games tahun lalu mengindikasikan ketertarikan Snapchat untuk berevolusi menjadi semacam superapp ala WeChat. Jadi tanpa perlu meninggalkan aplikasi Snapchat, pengguna dapat mengakses beragam aplikasi lain, dalam kasus ini aplikasi gaming.

Maka dari itu, tidak mengejutkan mendengar kabar mengenai Snap Minis sebagai salah satu dari seabrek fitur baru yang diperkenalkan dalam ajang Snap Partner Summit 2020. Snap Minis pada dasarnya merupakan Snap Games tapi untuk aplikasi-aplikasi non-gaming, dan premisnya tidak berubah: pengguna dapat mengakses deretan aplikasi pihak ketiga langsung dari tampilan percakapan di Snapchat.

Snap Minis bisa diakses dengan mengklik icon bergambar roket tepat di atas tampilan keyboard. Tempatnya jadi satu dengan Games; pengguna dapat menyortir kategorinya dengan mengklik masing-masing tab di bagian paling bawah. Semuanya bisa langsung dibuka tanpa harus mengunduh apa-apa terlebih dulu.

Sejauh ini sudah ada tujuh Minis yang terintegrasi, dan sesuai namanya, masing-masing ibarat versi mini dari aplikasi yang bersangkutan. Salah satu contohnya adalah Headspace, yang menawarkan akses cepat ke sesi meditasi singkat pada versi mininya, atau Saturn, yang versi mininya membantu para pengguna untuk saling membandingkan jadwal sekolahnya.

Salah satu Minis yang sudah tersedia, Headspace / Snap
Salah satu Minis yang sudah tersedia, Headspace / Snap

Snap pun tidak lupa menyelipkan Minis bikinan mereka sendiri, yakni Let’s Do It yang berfungsi untuk membantu pengguna membuat keputusan secara berkelompok. Integrasi banyak aplikasi tentu membuka peluang bagi Snapchat untuk merambah banyak segmen sekaligus seperti yang sudah dibuktikan oleh WeChat maupun sejumlah superapp lain.

E-commerce merupakan satu segmen yang hendak dituju oleh Snap dengan adanya Minis, seperti disampaikan oleh CEO-nya, Evan Spiegel, kepada The Verge. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan ada Minis yang mempersilakan para pengguna untuk berbelanja online bersama teman-temannya selagi asyik ngobrol di group chat.

Seperti halnya Snap Games, Snap Minis memanfaatkan teknologi HTML5, dan Snap menjanjikan langkah-langkah integrasi yang terbilang mudah. Developer yang tertarik membuat Minis tidak akan ditarik biaya, dan Snap juga tidak akan mengambil persentase keuntungan seandainya ada transaksi yang berlangsung di dalam sejumlah Minis.

Sulit mengabaikan pengaruh besar WeChat terhadap proses evolusi Snapchat menjadi sebuah superapp, tapi kita juga tidak boleh lupa bahwa Tencent (perusahaan induk WeChat) adalah salah satu investor besar Snap. Kepada Financial Times, Evan Spiegel mengaku bahwa relasi mereka dengan Tencent-lah yang pada akhirnya membuat mereka jadi condong ke konsep superapp.

Sumber: TechCrunch dan Snap.