Tiga Cara Tepat Merekrut Pegawai Startup Berwawasan Produk

Salah satu daya tarik bekerja di startup saat ini adalah fasilitas pendukung seperti ruang bermain, free snacks hingga dress code yang cenderung fleksibel. Sudah banyak startup yang kebanjiran kandidat untuk kemudian melamar pekerjaan dan pada akhirnya menjadi pegawai karena daya tarik tersebut. Namun demikian meskipun cara tersebut mampu melirik minat banyak kandidat, belum tentu berhasil mendapatkan kandidat yang tepat.

Tentu kita ingin memiliki pekerja yang mengerti betul tentang produk dan bisnis yang sedang dijalani, bahkan jika memungkinkan mendapat kandidat yang memang menyukai produk kita sebelumnya. Artikel berikut akan mengupas 3 hal penting yang wajib dicermati startup, jika ingin mendapatkan kandidat yang tepat.

Buat konten job listing menarik dan relevan

Cara paling ampuh yang bisa dilancarkan untuk menemukan kandidat yang tertarik dengan posisi yang ditawarkan dan memiliki skill yang baik adalah dengan membuat konten job listing yang menarik. Salah satunya dengan memberikan pertanyaan atau assignment yang mampu memancing kandidat tersebut untuk memberikan jawaban yang spesifik terkait dengan bisnis startup. Dari jawaban tersebut nantinya bisa terlihat siapa saja kandidat yang memiliki potensi dan pastinya antusiasme yang besar terhadap lowongan pekerjaan tersebut.

Terapkan kualifikasi teknikal kepada kandidat

Saat ini sudah banyak startup yang melakukan perekrutan kandidat, setelah mendapatkan namun dari sisi kemampuan tidak memenuhi standardisasi yang ditetapkan. Akhirnya pegawai tersebut pun harus dilepaskan dan tentunya mengharuskan perusahaan mencari kandidat yang baru. Agar hal tersebut tidak terjadi, baiknya di proses awal lakukan wawancara hingga test terkait dengan hal-hal teknikal. Temukan juga kandidat yang memiliki mindset P. R. O. D. U. C. T. (Passionate, Resilient, Obsessive, Driven, Understanding, Caring, dan Tactful).

Berikan kuis kepada kandidat

Cara lain yang bisa diterapkan selain memberikan online assingment atau tugas kepada kandidat adalah memberikan kuis atau pertanyaan ringan. Pertanyaan tersebut bisa seputar pekerjaan yang nantinya dibebankan atau posisikan kandidat tersebut dalam sebuah masalah. Cermati jawaban yang diberikan sesuai dengan kriteria yang dicari oleh perusahaan.

Rahasia Perusahaan Teknologi Terkemuka Melakukan Proses Perekrutan Pegawai

Makin bertumbuhnya perusahaan startup di Indonesia tentunya berdampak pada makin dibutuhkan pula tenaga kerja profesional yang bisa mendukung jalannya perusahaan. Sudah banyak startup hingga perusahaan teknologi yang mulai mengincar tenaga kerja baru yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa, demi mendapatkan tenaga kerja yang tepat dan tentunya berkualitas.

Namun demikian masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas, sesuai dan tentunya bisa memberikan kontribusi yang terbaik. Dengan menerapkan cara-cara unik namun terbukti berhasil saat melakukan perekrutan tenaga kerja baru, seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan raksasa seperti Google, Facebook, Amazon dan Apple. Artikel berikut ini bisa dijadikan acuan untuk Anda pemilik startup yang sedang menyeleksi tenaga kerja baru untuk menjadi bagian dari bisnisnya.

Lakukan panggilan telepon 15 menit lebih awal atau 15 menit sedikit terlambat

Saat Anda sudah menerima CV dan resume kandidat yang disuka, cobalah untuk melakukan panggilan telepon lebih awal atau sedikit terlambat kepada kandidat tersebut, ketika hendak menjadwalkan waktu wawancara. Kenapa hal ini harus dilakukan? Agar Anda bisa mendapatkan jawaban yang spontan di waktu yang tidak terduga oleh kandidat Anda. Dari situ nantinya Anda akan melihat seberapa sigap kandidat yang Anda incar untuk mengisi posisi yang sesuai.

Buat jadwal wawancara secara acak

Saat menjadwalkan waktu yang tepat untuk wawancara, upayakan untuk membuat secara acak waktu dan tempat berlangsungnya wawancara. Hal ini penting dilakukan untuk melihat seperti apa reaksi dari kandidat saat keadaan tidak berjalan dengan baik dan bersifat mendesak.

Hadirkan situasi yang tidak siap (fasilitas) saat presentasi

Ketika kandidat diharuskan untuk memberikan presentasi, coba berikan tantangan kepada kandidat dengan mencabut semua perlengkapan dan koneksi yang ada. Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa melihat sejauh mana kandidat bisa beradaptasi dan bisa tetap bekerja dalam hal ini memberikan presentasi, dalam keadaan yang serba kekurangan dan terbatas.

Saat wawancara lontarkan pernyataan yang menyimpang

Cara yang satu ini nampaknya memang terlihat cukup mengganggu dan tidak masuk akal, ketika Anda menyebutkan perusahaan atau sekolah kandidat berasal sebelumnya namun dengan tempat dan nama yang berbeda, meskipun sebelumnya Anda sudah mengetahui di mana tempat kandidat bekerja sebelumnya.

Mengapa hal ini perlu dilakukan? Agar Anda bisa melihat reaksi dari kandidat ketika menyebutkan perusahaan yang sebelumnya atau yang tidak sengaja disebutkan, kemudian dari situ bisa diketahui seperti apa pandangan kandidat yang sebenarnya.

Minta kandidat untuk memecahkan masalah

Ketika Anda sedang mewawancarai kandidat yang nantinya akan bekerja langsung dengan Anda, cobalah untuk informasikan masalah dan kendala yang ada saat ini di tim Anda, dan coba lihat kemampuan kandidat untuk memecahkan kendala tersebut.

Pindahkan ruang wawancara

Sedikit mengganggu namun ternyata cara ini cukup ampuh untuk melihat bagaimana sikap serta pembawaan kandidat. Hal ini penting untuk melihat apakah kandidat bisa keluar dari comfort zone dengan berpindah ruangan yang satu dengan lainnya.

Tanyakan pertanyaan secara repetitif

Mengapa hal ini perlu ditanyakan? Untuk melihat apakah kandidat Anda cukup konsisten dengan jawaban yang diberikan pada satu pertanyaan paling penting. Dari sini Anda bisa melihat seberapa baik sikap kandidat untuk bisa konsisten.

Lakukan wawancara dengan tim

Coba tempatkan seorang kandidat dalam ruangan kemudian panggil anggota tim untuk mewawancarai kandidat tersebut. Idealnya jumlah tim tidak lebih dari dua orang, kemudian beri peranan kepada masing-masing pewawancara sebagai orang yang cukup kooperatif dengan user yang kerap melemparkan pertanyaan dan argumen kepada kandidat. Dari sini nantinya Anda bisa melihat, bagaimana sikap kandidat ketika dihadapkan dengan tim dan harus bisa bekerja dengan baik.

Buat kegaduhan di ruangan

Saat wawancara coba bawa laptop Anda ke ruangan, kemudian lemparkan pertanyaan kepada kandidat, ketika kandidat sedang menjawab gunakan laptop Anda layaknya sedang bekerja dan ciptakan suara yang berisik dari keyboard laptop Anda.

Mengapa cara ini baik dilakukan? Untuk melihat apakah kandidat tetap bisa fokus bekerja meskipun banyaknya gangguan di ruang kerja, yang biasanya banyak terjadi di kantor startup dan perusahaan teknologi.

Tawarkan posisi lain kepada kandidat

Ketika pada akhirnya Anda tidak melihat kandidat tersebut sesuai untuk posisi yang dicari, coba tawarkan posisi yang berbeda kepada kandidat yang sama 3 bulan kemudian. Hal ini bisa dilakukan untuk melihat seberapa besar keinginan kandidat tersebut untuk bekerja di perusahaan Anda, dan apakah ia rela untuk menolak tawaran yang ada, karena sudah mendapatkan penawaran di perusahaan yang lain.