Kerja Samanya dengan TCL Bakal Dihentikan, BlackBerry Pamit untuk Kedua Kalinya

Sungguh malang nasib BlackBerry. Dahulu pernah merajai industri smartphone, merek asli Kanada itu kini harus mengucapkan selamat tinggal untuk yang kedua kalinya. Seperti yang kita tahu, BlackBerry sudah tidak lagi memproduksi hardware sejak September 2016.

Namun hanya beberapa bulan setelahnya, TCL mengumumkan bahwa mereka bakal meneruskan kiprah BlackBerry di bisnis smartphone. Berbekal lisensi resmi, TCL pun menciptakan sejumlah smartphone di bawah nama BlackBerry macam DTEK60, KEYone dan KEY2.

Sayang semua itu harus berhenti. Seperti yang saya bilang, BlackBerry harus pamit untuk yang kedua kalinya, sebab mereka bakal segera mengakhiri kemitraannya dengan TCL. Per 31 Agustus 2020 nanti, TCL tidak akan lagi memproduksi dan menjual smartphone BlackBerry.

Alasannya tidak disebutkan, tapi kemungkinan besar dikarenakan semakin sengitnya persaingan di industri smartphone. Lebih lanjut, tahun 2020 ini juga bakal menjadi debut TCL untuk memproduksi smartphone di bawah namanya sendiri.

Lalu apakah ini berarti nama BlackBerry sudah benar-benar mati? Tidak juga, sebab di samping TCL, BlackBerry juga menyerahkan lisensi produksi hardware-nya ke perusahaan lain di lima negara berikut: Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, India dan Indonesia. Yang diberitakan mundur hanya TCL, jadi masih ada kemungkinan akan ponsel-ponsel baru BlackBerry, meski mungkin hanya di lima negara tersebut.

Sumber: TechCrunch dan BlackBerry.

 

BlackBerry Serahkan Lisensi Produksi Hardware-nya ke TCL Communication, Kecuali di 5 Negara

Apa kabar BlackBerry? September kemarin, CEO BlackBerry John Chen secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi berniat memproduksi hardware. Sekarang, BlackBerry diberitakan telah menjalin perjanjian lisensi jangka panjang dengan TCL Communication asal Tiongkok, dimana TCL memegang hak atas produksi dan distribusi perangkat BlackBerry secara global.

Namun kata-kata “global” di sini perlu digarisbawahi, mengingat perjanjian ini tidak berlaku di lima negara berikut: Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, India dan Indonesia. Pasalnya, BlackBerry punya perjanjian lisensi khusus di negara-negara tersebut. Di Indonesia misalnya, ada PT BB Merah Putih yang berniat menghidupkan kembali kejayaan BlackBerry.

Bahkan berdasarkan pantauan Kompas, ponsel BlackBerry buatan BB Merah Putih saat ini sedang dalam proses pengujian bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo. Ini terbukti dari munculnya perangkat dengan nama model BBC100-1 di situs sertifikasi milik Kominfo, dengan keterangan yang menjelaskan bahwa perangkat tersebut diproduksi di Indonesia.

Selain di lima negara tadi, perangkat buatan BlackBerry ke depannya akan diproduksi dan didistribusikan secara eksklusif oleh TCL. Hubungan baik antara BlackBerry dan TCL sebenarnya sudah bisa diendus dari dua smartphone terakhirnya, yakni DTEK50 dan DTEK60, dimana keduanya dirancang dan diproduksi oleh TCL Communication.

Menurut BlackBerry, perjanjian ini diyakini dapat membantu transisi mereka menjadi perusahaan yang murni bergerak di bidang pengembangan software secara lebih cepat. Pernyataan ini sekaligus menjadi jaminan bahwa semua perangkat BlackBerry ke depannya masih akan menggunakan software dan layanan buatan BlackBerry sendiri.

Sumber: The Verge, Marketwired dan Kompas.