THQ Nordic Ternyata Masih Punya 28 Game Baru yang Belum Diumumkan

Pada peringatan ulang tahunnya yang ke-10 kemarin, THQ Nordic mengadakan acara virtual ala E3 yang memamerkan banyak proyek baru dari mulai dari game baru SpongeBob SquarePants: The Cosmic Shake, Jagged Alliance 3, hingga Outcast 2: A New Beginning.

Namun meskipun THQ Nordic telah mengumumkan lineup game yang sudah cukup bervariatif dan memang telah ditunggu lama oleh para fans, ternyata publisher asal Austria ini masih memiliki banyak game yang bahkan belum diumumkan.

Tidak tanggung-tanggung, THQ Nordic mengumumkan secara resmi bahwa mereka masih memiliki 28 game baru yang masih belum diumumkan setelah acara kemarin. Pengumuman tersebut sendiri keluar langsung lewat cuitan dari akun Twitter resminya sesaat setelah event virtualnya selesai.

Cuitan tersebut tentunya langsung direspon oleh para fans yang meminta THQ Nordic untuk segera mengumumkan game-game tersebut. Para fans juga memenuhi cuitan tersebut dengan harapan dari seri-seri klasik buatan THQ untuk dibuatkan sekuel maupun remake.

Banyak fans yang juga meminta kejelasan nasib terhadap game-game seperti Dead Island 2 yang sudah lama mati suri namun belum dibatalkan, Darksider 4 yang dijanjikan untuk diumumkan, dan begitu juga dengan game terbaru TimeSplitters yang telah dikonfirmasi pada Mei lalu.

Sayangnya, THQ Nordic hanya meminta para fans untuk sabar dan mengatakan beberapa dari game tersebut akan diumumkan segera. THQ Nordic memang tidak menyebutkan tanggal pasti kapan pengumuman lanjutan ini akan dilakukan, tetapi banyak fans yakin bahwa akan ada event virtual lanjutan yang akan diadakan tidak lama lagi.

Masih dalam cuitan yang sama, THQ Nordic juga menuliskan bahwa kini mereka telah memiliki total 42 game yang sedang dikembangkan. Jumlah yang masif ini memang dikerjakan oleh banyak developer yang berada di bawah THQ Nordiq.

Yang unik adalah THQ Nordic secara spesifik mengatakan bahwa HandyGames tidak termasuk dalam daftar. Padahal HandyGames adalah salah satu anak perusahaan dari THQ Nordic yang terkenal lewat Neighbor From Hell dan juga Townsmen.

Developer game yang berbasis di Jerman ini diakusisi oleh THQ Nordic pada Juli 2018 lalu. Sayangnya tidak ada informasi lebih lanjut mengenai pengecualian ini. Namun mungkin hal tersebut akan dijelaskan oleh THQ Nordic di masa depan.

Remaster Kingdoms of Amalur: Reckoning Siap Meluncur dengan Penyempurnaan Visual Sekaligus Gameplay

Penggemar berat RPG semestinya ingat dengan game berjudul Kingdoms of Amalur: Reckoning. Kalau tidak, kemungkinan besar Anda masih asyik dengan Skyrim kala itu. Ya, Kingdoms of Amalur boleh dibilang merupakan RPG yang agak underrated, dan sedikit banyak alasannya adalah karena perilisannya terlalu dekat dengan Skyrim.

Buat yang melewatkan game ini atau yang kangen dengan setting open-world-nya yang memukau, ada kabar gembira buat Anda. Versi remaster-nya yang berjudul Kingdoms of Amalur: Re-Reckoning sedang bersiap untuk meluncur pada tanggal 18 Agustus 2020.

Sebagai sebuah remaster, Amalur: Re-Reckoning menjanjikan kualitas visual yang lebih baik sekaligus gameplay yang disempurnakan, lengkap beserta semua DLC-nya yang pernah dirilis. Grafiknya bisa Anda lihat lewat beberapa screenshot di bawah, dan versi remaster-nya ini dikerjakan oleh studio asal Jerman, Kaiko Games, yang portofolionya mencakup remaster dari Darksiders dan Darksiders 2.

Amalur dirilis di bulan Februari 2012, hanya sekitar tiga bulan setelah Bethesda meluncurkan salah satu game terbaiknya tersebut. Tidak lama setelah Amalur dirilis, developer-nya, 38 Studios, dinyatakan bangkrut, dan bersamanya hilang lore fantastis Amalur ciptaan novelis D&D ternama, R.A. Salvatore.

Harapan kembali muncul di tahun 2018, tepatnya ketika beredar kabar bahwa THQ Nordic berhasil memenangkan lelang hak kepemilikan atas Amalur. Semoga saja setelah Re-Reckoning, sekuelnya juga bisa ikut digarap.

Secara gameplay, Amalur sangatlah menarik untuk dimainkan. Combat-nya cukup fleksibel dengan perpaduan elemen stealth sekaligus sihir. Menjelang perilisannya dulu, pengembangnya mendeskripsikan gameplay Amalur sebagai hasil perkawinan antara God of War dan Elder Scrolls IV: Oblivion.

Pada kenyataannya, lead designer Amalur adalah Ken Rolston, sosok yang juga bertanggung jawab atas posisi yang sama dalam pengembangan Oblivion sekaligus prekuelnya, Morrowind.

Sumber: Eurogamer.

THQ Nordic Garap Remake Gothic, RPG Legendaris yang Menginspirasi Seri The Witcher

Jauh sebelum The Witcher 3 mencuri hati para penggemar RPG, manusia lebih dulu mengenal game berjudul Gothic. Sama seperti seri The Witcher, Gothic merupakan action RPG dengan konsep open-world dan tampilan third-person. Pada kenyataannya, Gothic adalah salah satu inspirasi terbesar tim CD Projekt Red selama mengerjakan seri The Witcher.

Gothic dibuat oleh developer asal Jerman, Piranha Bytes. Dirilis pada tahun 2001, Gothic pada akhirnya melahirkan dua sekuel dan sejumlah spin-off. Piranha Bytes sendiri sekarang sudah menjadi bagian dari THQ Nordic, dan mereka juga sibuk mengembangkan franchise RPG lain, yakni ELEX.

Namun THQ Nordic rupanya menilai franchise Gothic terlalu ikonik untuk dilepas begitu saja. Mereka memutuskan untuk menggarap remake-nya, dan pada bulan Desember lalu, merilis versi demo-nya ke publik. Lewat demo tersebut, THQ berharap ada respon positif yang cukup sehingga mereka bisa lanjut mengerjakan Gothic Remake sepenuhnya.

Dan harapan mereka pun terkabul. Lebih dari 180.000 orang memainkan versi demo-nya, dan berdasarkan hasil survei mereka, 94,8 persen setuju THQ lanjut mengerjakan Gothic Remake hingga rampung. Seperti yang bisa kita lihat pada trailer versi demo-nya di atas, Gothic Remake digarap menggunakan engine baru yang sesuai dengan standar gaming terkini.

Meski tampak mengesankan, sebagian besar pemain yang menjajal versi demo-nya menuntut setting yang lebih kelam (lebih gothic) pada remake-nya. Kalau melihat video komparasi Gothic dan Gothic Remake di bawah ini, perbedaan atmosfer game-nya memang kelihatan cukup drastis.

Kabar baiknya, THQ berkomitmen untuk mempertimbangkan masukan dari mereka yang sempat menguji versi demo-nya. Gothic Remake masih jauh dari perilisan; THQ belum menentukan jadwal tetap, tapi yang pasti tidak di tahun 2020 ini. THQ juga bilang bahwa Gothic Remake bakal dikembangkan untuk platform PC dan console next-gen (PS5 dan Xbox).

Gothic memang menginspirasi seri The Witcher, namun tidak bisa dipungkiri bahwa versi remake-nya ini punya banyak kemiripan dengan The Witcher 3. Lokasi-lokasinya langsung mengingatkan saya pada kawasan Skellige di The Witcher 3, yang sendirinya banyak mengadopsi budaya Viking. Viking sendiri umumnya dianggap sebagai sepupu kaum Goth, meski keduanya berasal dari negara yang berbeda.

Sumber: Eurogamer dan THQ Nordic.

Permainan Action-Adventure Darksiders III Akhirnya Memperoleh Tanggal Rilis Resmi

Ketika diumumkan bertahun-tahun silam, Darksiders berhasil mencuri perhatian dua kalangan konsumen berbeda: penggemar game action-adventure serta fans komik. Dalam pengemba-ngannya, permainan ini turut disutradarai oleh Joe Madureira, seniman sekaligus penulis yang membantu Marvel menggarap komik Deadpool, X-Men, Wolverine hingga Spider-Man.

Respons gamer yang sangat positif mendorong developer Vigil Games dan publisher THQ untuk mengembangkan sekuelnya, Darksiders II, dan meluncurkannya di tahun 2012. Vigil Games punya niatan buat melepas empat permainan di seri ini, tapi rencana mereka itu terbengkalai karena tak lama, THQ sebagai perusahaan induk dinyatakan bangkrut. Nasib Darksiders terkatung-katung hingga tahun 2014, ketika Nordic Games mengakusisi sebagian aset THQ dan mengganti namanya jadi THQ Nordic.

Buah dari akusisi ini telah kita dengar di bulan Mei 2017, tepatnya ketika Darksiders III diumumkan. Melalui sejumlah video, THQ Nordic mengungkap cukup banyak detail game, di antaranya bagaimana Darksiders III mengikuti tradisi gameplay hack-and-slash third-person khas Darksiders serta fokus pada tokoh baru bernama Fury – yakni saudari dari War dan Death.

DS3 5

Dan melalui IGN First, THQ Nordic akhirnya mengumumkan kapan tepatnya mereka akan melepas Darksiders III, memublikasikan trailer baru, serta mengungkap edisi spesial yang bisa Anda beli. Permainan ini dijadwalkan buat meluncur pada tanggal 27 November 2018 di PC, Xbox One dan PlayStation 4. Sebagai Fury, Anda punya misi untuk membasmi inkarnasi dari ‘tujuh dosa mematikan’ di Bumi.

Belum diketahui apakah Joe Madureira kembali berpartisipasi dalam proyek Darksiders III. Namun yang jelas, tim Gunfire Games terdiri dari mantan staf Vigil Games, lalu karakter Fury juga merupakan pengembangan lebih lanjut dari desain kreasi Madureira. Perisai yang dikenakan Fury punya banyak kemiripan dengan War, mungkin ini menunjukkan kedekatan kedua tokoh.

DS3 4

Fury dideskripsikan sebagai ‘penyihir sekaligus Penunggang Kuda yang paling misterius’. Melihat Fury beraksi dalam trailer, apalagi saat menggunakan senjata pecut rantainya, saya segera teringat pada Dark/Sand Price di Prince of Persia: The Two Thrones atau Kratos (God of War) dengan Blade of Chaos-nya. Untuk aspek gameplay-nya, harapan saya ialah agar Darksiders III lebih ‘terbuka bebas’ lagi.

DS3 3

THQ Nordic memberikan Anda tiga pilihan versi, yaitu standar, Collector’s Edition dan Apocalypse Edition. Edisi kolektor dibanderol seharga US$ 150, dibundel bersama action figure 11-inci, boks premium, artbook, steelbook, soundtrack serta DLC. Konten Apocalypse Edition lebih istimewa lagi: sudah termasuk wall hanger 30×40-inci, kalung, serta empat figurine 11-inci – Fury, War, Death dan Vulgrim. Anda cukup mengeluarkan uang US$ 400 ‘saja’…

DS3 2