Flip to Expand Market Reach, Introducing Remittance for B2B

International money transfer has become common activity for some customers. With the rapid increase of this kind of financial activities, many financial institutions offer various features to simplify the transactions, including remittance.

Startup that offers the cross-bank transfer, Flip, is now adding the remittance feature for its B2B solution, Flip for Business. Through this feature, a company can transfer cash up to 1.000 bank accounts abroad with a competitive fee, both to personal and business account in real-time.

Since January 2022, this feature is available to use by entrepreneurs for transactions with partners or suppliers abroad altogether. Also, Flip has obtained a license from Bank Indonesia to operate International Transfer feature. There are no hidden fees charged on every transaction and the exchange rate is relatively competitive with other players.

To date, Flip for Business’ International Transfer feature is available for several countries, including Singapore, Malaysia, Thailand, Japan, UK, Australia and Germany. Those are the most in demand countries by Indonesian entrepreneurs. Furthermore, Flip is seeking to expand the scope of its services to more countries.

This service is also a form of Flip’s effort to facilitate and support money transfer between countries, particularly from Indonesia to other countries. Previously, Flip has been providing International Transfer feature called Flip Globe. Every individual or entrepreneur is able to use this feature to send money up to 48 countries.

“Flip is expecting to be able to continuously support more companies and business owners in Indonesia through B2B finance solution, not only for both domestic and international money transfer, but also for payment. Through this initiative, we are expecting to support every segment of finance transaction, in line with our tagline, #FlipBuatSemua or Flip for all,” Henri explained.

Flip announced the rebranding of its B2B solution from “Big Flip” to “Flip for Business” in early this year. The transformation was backed with financial transaction automation solutions powered by the latest technology such as dashboard for no-code solution, API for seamless integration, extension features like verification and idempotency key.

There are three primary features, including Money Transfer which allows partner to transfer funds up to 20.000 bank accounts with just few clicks; Accept Payment which provides simple and real-time payment for client’s customers; International Transfer which enables users to save transfer fee up to 50% to seven countries.

Within 7 years of operation, Flip’s B2B solution has grown significantly amid the increased technology adoption. This service has been utilized by hundred companies and SMEs (small and medium-sized enterprises) in Indonesia and served more than seven million users to process various financial transactions both from and to various regions in Indonesia as well as overseas remittance.

In late 2021, the platform founded by Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar and Ginanjar Ibnu Solikhin managed to secure a Series B funding of 48 million dollars led by Sequoia Capital India, Insight Partners and Insignia Ventures Partners.

Remittance for B2B

Indonesia’s remittance market, both in terms of business and users, is still very fragmented. In fact, this service has been provided by almost every bank in the country. Most of the users are migrant workers or overseas students.

Bank Indonesia (BI) recorded remittances from Indonesian migrant workers amounted to $2.28 billion or equivalent to Rp33 trillion (exchange rate of Rp14.496/$) in the second quarter of 2021. Those amounts increased by 0,75% compared to the first quarter of 2021 at US$ 2.26 billion (month to month/m-to-m).

In addition, the Micro-Small and Medium Enterprise (MSME) sector in Indonesia is currently growing. Driven by  technology and digital transformation, entrepreneurs are now able to sell their products overseas. In this case, the opportunity for remittance apps for business is definitely getting bigger.

There are already several non-bank players in Indonesia that provide similar service and are focusing to serve B2B including Wallex Technologies which was recently acquired by M-DAQ, RemitPro as a part of Digiasia Bios. In addition, there is Transfez that is said to be expanding its service to the B2B payment sector after securing a funding led by East Ventures and BEENEXT.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Flip Perluas Jangkauan Pasar, Hadirkan Fitur Remitansi untuk B2B

Mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri maupun sebaliknya telah menjadi aktivitas yang biasa dilakukan bagi beberapa nasabah. Dengan semakin pesatnya aktivitas transfer keuangan ini membuat banyak perusahaan keuangan menciptakan berbagai layanan yang memudahkan transaksi keuangan, yakni layanan remitansi.

Startup yang menawarkan layanan transfer antarbank Flip kini menambahkan fitur remitansi pada solusi B2B mereka Flip for Business. Melalui fitur ini, perusahaan dapat mengirim uang hingga ke 1.000 rekening di luar negeri sekaligus dengan biaya yang lebih kompetitif, baik ke rekening pribadi maupun bisnis secara real-time.

Layanan yang telah tersedia sejak Januari 2022 ini bisa digunakan oleh para pengusaha untuk melakukan transfer ke para mitra atau suplier yang berada di luar negeri secara sekaligus. Flip sendiri telah mendapat lisensi dari Bank Indonesia untuk menjalankan fitur International Transfer. Tidak ada biaya tersembunyi yang dikenakan pada setiap transaksi, serta kurs pengiriman uang juga dibuat lebih kompetitif dengan para pemain lain.

Saat ini, layanan International Transfer Flip for Business dapat melayani ke beberapa negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Inggris, Australia, dan Jerman. Negara-negara tersebut menjadi negara yang paling diminati oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Namun, ke depannya, Flip akan berupaya memperluas cakupan layanan ini tidak terbatas di 7 negara tersebut.

Layanan ini juga sebagai wujud upaya Flip untuk mempermudah dan mendukung kelancaran arus transfer uang antarnegara, khususnya dari Indonesia ke luar negeri. Sebelumnya, Flip memang telah memiliki layanan International Transfer yang disebut Flip Globe. Para individu atau pengusaha bisa menggunakan layanan ini untuk mengirim uang ke 48 negara.

“Flip berharap dapat terus membantu semakin banyak perusahaan dan pemilik bisnis di Indonesia melalui solusi keuangan B2B, baik untuk keperluan transfer uang ke domestik maupun luar negeri serta penerimaan pembayaran. Melalui inisiatif ini juga, kami berharap dapat membantu transaksi keuangan semua segmen sesuai dengan tagline kami, #FlipBuatSemua.” jelas Henri.

Flip mengumumkan rebrand solusi B2B mereka dari “Big Flip” menjadi “Flip for Business pada awal tahun ini. Perubahan turut didukung dengan penguatan solusi automasi transaksi keuangan yang ditenagai dengan teknologi mutakhir, seperti dashboard for no-code solution, API for seamless integration, fitur lanjutan seperti verifikasi dan idempotency key.

Ada tiga fitur unggulan yang ditawarkan, yakni Money Transfer memungkinkan mitra dapat mengirim dana hingga 20 ribu akun bank dalam beberapa klik. Kemudian, Accept Payment yang menyediakan pembayaran bagi konsumen perusahaan klien yang mulus dan dapat diterima secara real-time. Terakhir, International Transfer yang mampu menghemat biaya transfer hingga 50% ke tujuh negara.

Selama kurang lebih 7 tahun beroperasi, solusi B2B Flip tumbuh secara signifikan di tengah meningkatnya adopsi teknologi. Layanan ini telah dimanfaatkan oleh ratusan perusahaan dan UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia, juga melayani lebih dari tujuh juta pengguna untuk memroses berbagai jenis transaksi keuangan dari dan ke berbagai daerah di Indonesia serta untuk pengiriman uang ke luar negeri.

Pada akhir tahun 2021 lalu, platform yang dikembangkan oleh Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin ini berhasil memperoleh pendanaan Seri B senilai 48 juta dolar yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.

Layanan Remitansi untuk B2B

Pasar remitansi, baik dari segi bisnis dan pengguna, masih sangat terfragmentasi di Indonesia. Sejatinya, layanan ini disediakan oleh hampir seluruh perbankan yang ada di Tanah Air. Kebanyakan pengguna layanan ini merupakan para pekerja migran atau pelajar yang berada di luar negeri.

Bank Indonesia (BI) mencatat pengiriman uang (remitansi) dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sebesar US$ 2,28 miliar atau setara Rp 33 triliun (kurs Rp 14.496/US$) pada kuartal II-2021. Nilai tersebut naik 0,75% dibandingkan pada kuartal I-2021 yang sebesar US$ 2,26 miliar (month to month/m-to-m).

Di samping itu, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia saat ini kian bertumbuh. Menggunakan kendaraan teknologi dan transformasi digital, pelaku bisnis kini mampu memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Melihat hal ini, tentunya peluang aplikasi yang menawarkan layanan remitansi untuk bisnis ini semakin besar.

Di Indonesia, sudah ada beberapa pemain non-bank yang menyediakan layanan serupa dan fokus melayani b2b termasuk Wallex Technologies yang belum lama ini diakuisisi M-DAQ, juga RemitPro sebagai bagian dari solusi Digiasia Bios. Selain itu juga ada Transfez yang disebut akan memperluas layanannya ke sektor pembayaran B2B setelah berhasil mengamankan pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures dan BEENEXT.

Application Information Will Show Up Here