Twitter Akuisisi Spindle, Aplikasi Local Discovery Berbasis Media Sosial

Spindle, sebuah start up yang membuat aplikasi local discovery berbasis media sosial, kemarin mengumumkan akuisisi oleh Twitter pada blog resminya. Dengan akuisisi tersebut, layanan resmi Spindle akan ditutup dan tim pengembang Spindle akan bekerja untuk Twitter.

Seperti dilansir oleh All Things D, Spindle didirikan oleh beberapa mantan karyawan Microsoft yang memiliki keahlian pada teknologi pencarian. Secara sederhana, Spindle berusaha menjawab pertanyaan, “kejadian menarik apa yang sedang berlangsung di sekitar?”. Dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut, Spindle menampilkan berbagai pembaruan status di media sosial Twitter dan Facebook yang berdekatan dengan lokasi pengguna.

Selain itu, pengguna Spindle juga bisa mempersempit informasi yang ditampilkan berdasarkan kata kunci tertentu. Misalnya saja, pengguna hanya ingin melihat informasi yang berkaitan dengan acara musik, maka Spindle akan menampilkan pembaruan di media sosial yang berkaitan dengan acara musik saja. Pengguna juga bisa berbagi dengan pengguna Spindle yang lain mengenai lokasi atau kejadian menarik di lokasi tertentu dengan aplikasi tersebut.

Setelah proses akuisisi yang dirahasiakan nilainya ini, markas Spindle di Boston akan ditutup dan para pengembangnya akan pindah ke kantor Twitter di San Fransisco. Mengingat layanan Spindle akan ditutup sebagai bagian dari akuisisi ini, besar kemungkinan Twitter akan menyediakan fitur yang mirip dengan fitur-fitur yang saat ini dimiliki oleh Spindle.

 

Sumber: Spindle via All Things D.

Kata “Tweet” Kini Diakui Sebagai Bagian dari Bahasa Inggris

Perkembangan teknologi terkadang memaksa bahasa formal untuk beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh teknologi. Misalnya saja kata-kata seperti televisi, telepon, atau laptop, lahir akibat perkembangan teknologi yang kemudian dibakukan menjadi bahasa formal. Menyusul Google yang sudah diakui oleh kamus Merriam-Webster, Twitter kini boleh berbangga karena kata “tweet” yang dipopulerkan oleh layanannya kini juga diakui oleh kamus Oxford English Dictionary yang juga tak kalah prestisius.

Melalui publikasi di situs resminya, Oxford English Dictionary mengumumkan penambahan 2.875 kata dan terminologi baru yang ditambahkan ke dalam kamusnya. Kini di kamus Oxford English Dictionary, kata “tweet” memiliki arti “mengirimkan pesan atau informasi pada [layanan] Twitter”. Selain kata “tweet”, kata “follow” kini juga memiliki arti “mengikuti aktivitas atau pos (seseorang atau sebuah grup) dengan berlangganan akun mereka di situs media sosial atau sebuah aplikasi”.

Menurut situs HNGN, penyertaan kata “tweet” ini sebenarnya melanggar peraturan dari Oxford English Dictionary yang menyatakan bahwa sebuah kata harus sudah digunakan selama sepuluh tahun sebelum bisa ditambahkan ke dalam kamus. Kata “tweet” dengan makna sebagai bagian dari aktivitas jejaring sosial Twitter baru berumur tujuh tahun pada bulan Maret lalu.

Beberapa kata lain yang menjadi populer akibat perkembangan teknologi informasi juga masuk ke pembaruan kamus Oxford English Dictionary edisi Juni 2013 ini. Diantara kata-kata tersebut adalah kata “crowdsourcing”, “e-readers”, dan “3D printer”. Daftar lengkap pembaruan kamus Oxford English Dictionary dapat dilihat di tautan ini.

 

Sumber: Oxford English Dictionary via HNGN.

[DS Notes] Who Needs Hashtags Anymore?

Thanks to Twitter, the pound sign or the hash has been reborn as a topic marker and renamed the hashtag, its primary purpose is now to assist people on Twitter and other social networks seeking others talking about the same topic, but as with everything, it often gets abused, misused, and hijacked. Charlie Warzel at BuzzFeed argues that the hashtag may have outlived its usefulness especially since Twitter itself has changed how search works and now shows non-tagged posts containing the same words.

Continue reading [DS Notes] Who Needs Hashtags Anymore?

Aplikasi Vine Untuk Android Telah Tersedia, Sediakan Fitur ‘Zoom’

Twitter mengumumkan bahwa aplikasi untuk merekam video dalam 6 detik milik mereka, Vine, telah tersedia untuk pengguna Android. Vine sebelumnya telah tersedia untuk pengguna iOS.

Continue reading Aplikasi Vine Untuk Android Telah Tersedia, Sediakan Fitur ‘Zoom’

[DS Notes] Vine Reaches 13 Million Users, Arrives on Android

Twitter’s short video app Vine has finally made its long awaited debut on Android. Beginning today, Android users looking to join the six-second video craze can download the app on Google Play. A short delay dampened the excitement a little bit as the app was just making its way through the store when the announcement hit Vine’s and Twitter’s blogs. For the moment, Vine says that the app will trail the features on the iPhone version for a little while as it brings all them on board in the coming weeks.

Continue reading [DS Notes] Vine Reaches 13 Million Users, Arrives on Android

Atur Foto Profil di Twitter Kini Lebih Mudah

Twitter memberikan fasilitas bagi pengguna mereka untuk lebih mudah dalam mengatur profil dari akun mereka. Pengaturan ini bisa langsung dilakukan tanpa beralih ke halaman lain.

Ketika pengguna menggunakan layanan Twitter versi web, maka pengaturan foto profil, informasi atau keterangan profil bisa dilakukan langsung. Bahkan kini bisa drag n drop untuk mengatur header profil serta latar belakang dari akun Twitter Anda.

Untuk mengaksesnya, cukup pilih ‘edit profile’ pada menu ‘Me’ atau ikon orang yang ada di bagian atas kiri. Dari menu pengaturan ini Anda tingal memilih, apakah akan mengatur foto profil, header, gambar latar belakang atau informasi singkat dari akun Anda.

Lebih jelas, mari tonton video berikut:

Seperti yang dikutip dari TheNextWeb, Twitter juga memperbaharui halaman bantuan terkait pengaturan profil untuk menjelaskan pada pengguna fasilitas baru ini. Anda yang ingin membacanya bisa menuju tautan ini.

Jadi, jika profil Anda masih bergambar telor putih atau Anda bosan dengan profil yang ada sekarang, Twitter telah mempermudah jalan Anda untuk, tidak hanya nge-tweet tetapi juga mempercantik akun Twitter Anda.

ICT Spring Europe 2013: “Where Corporates Meet Startups”

Salah satu barometer event teknologi dunia, ICT Spring Europe 2013 kembali diadakan. Dengan mengusung tema: “Pure Innovation”, gelaran ICT Spring Europe tahun ini mengajak para profesional yang ingin mencari inovasi terbaru, dan perusahaan-perusahaan startup yang sedang mencari dukungan untuk menghadiri event tahunan ICT Spring Europe 2013 yang diadakan di Luxembourg pada tanggal 19-20 Juni 2013 mendatang.
Continue reading ICT Spring Europe 2013: “Where Corporates Meet Startups”