Ledakan Di Kuningan, Social Media Beraksi!

Salah satu kenikmatan yang saya dapat dari Twitter adalah bagaimana informasi sampai begitu cepat. Bahkan ketika pagi ini saya membuka Twitter, ternyata sudah dipenuhi dengan berita mengenai ledakan di Kuningan sekitar 5 menit setelah kejadian dari Andini Effendi, anchor MetroTV yang juga pengguna Twitter. (update:tweet pertama mengenai bom ini berasal dari Daniel Tumiwa yang saat itu sedang di tempat kejadian.

Dari sini informasi dan spekulasi terus berkembang dan berbagai macam reaksi muncul baik di Twitter dan Plurk. Kabarnya di Facebook juga ramai dibicarakan. namun berhubung saya jarang sekali membuka Facebook jadi saya kurang tahu mengenai hal ini.

Jujur saya sangat shock mendengar hal ini, bukan karena MU terancam batal (jujur, saya tidak peduli) namun prihatin dengan tragedi yang terus berulang. My deepest condolences for all the victims, i am truly devastated.

Namun terlepas dari masalah ini bom atau kompor meledak, disini saya melihat bagaimana pengguna internet Indonesia makin update dengan kondisi-kondisi di sekitarnya, thanks to social media. Bayangkan saja, berita yang terupdate dengan sangat cepat ini saya dapatkan tanpa perlu menyalakan televisi.

Ketika timeline Twitter dan Plurk saya dipenuhi berita ini, saya langsung tersadar bagaimana budaya pengguna internet di Indonesia mulai bergeser. Dulu akses internet hanya bisa dinikmati segelintir orang saja, namun sekarang pengguna social media seperti Facebook, Twitter, dan Plurk sudah sangat banyak dan dalam kasus ini menjadi “reporter” yang mengirimkan update langsung, beberapa bahkan mengupdate langsung dari dekat tempat kejadian.

Apapun yang terjadi, saya turut berduka cita untuk para korban dari tragedi ini. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari kejadian naas ini.

Twitter + Facebook = Penguin FB

Nampaknya kegiatan Facebook yang satu ini menarik banyak perhatian terutama dari kalangan IT dan bisnis yang masih berusaha menebak arah bisnis dari Facebook di tengah-tengah kompetisi dengan situs – situs jejaring sosial yang bermunculan.

Kabar yang beredar saat ini adalah Facebook sedang mengembangkan aplikasi Twitter native yang memungkinkan pengguna mengupdate status Twitternya via Facebook. Hal ini dibuktikan dengan sebuah tweet dari Blake Ross yang berasal dari client Penguin FB (nama server Facebook).

image:venturebeat
image:venturebeat

Dari pengguna Twitter sendiri selama ini sudah difasilitasi untuk cross posting dari Twitter ke Facebook dengan sebuah aplikasi pihak ketiga, cross posting ke berbagai social network pun sudah dimungkinkan oleh HelloTXT dan PingFm. Namun jalur eksklusif dari Facebook ke Twitter selama ini belum ada karena memang Facebook masih menutup rapat-rapat platformnya.

Apakah Facebook mulai ‘menyerah’? Ataukah ini justru salah satu strategi untuk menyerang Twitter? Atau masih terlalu dini untuk menyimpulkan.

Bing Mulai Dukung Twitter Updates

Saya pikir semua pemain besar di bidang search engine tidak akan mampu menolak kepopuleran dari Real-Time Search (meskipun belum ada definisi yg kuat). Microsoft sebagai salah satu pemain besar di search engine (bing) akhirnya menambahkan update twitter ke dalam hasil pencariannya. Saat ini twitter updates di bing memang masih belum mencakup keseluruhan pengguna Twitter, namun pasti dalam waktu dekat akan mencakup real-time updates dari para pengguna Twitter.

Nantinya di halaman pencarian Bing akan muncul beberapa update Twitter dari beberapa pengguna-pengguna yang sudah di-indeks oleh Bing, dan akan disertai link “See more Tweets” untuk melihat update tweets dari user tersebut. Sayangnya Microsoft baru mengindeks beberapa pengguna Twitter dulu sebagai beta-tester.

Fitur ini adalah satu fitur yang saat ini belum dimiliki oleh Google, dan tentu saja akan mendatangkan buzz yang positif untuk Bing. Google sendiri memang cukup real-time di beberapa bagian seperti Google News, namun pastinya tidak secepat update dari para pengguna Twitter. Dan sayangnya Google belum mendukung twitter updates di hasil pencarian yang tentu saja merupakan kelemahan yang sedang dieksploitasi oleh Bing.

Twitter Undur Maintenance Demi Iran

Twitter makin lama makin banyak berperan di hampir semua event di dunia, mulai dari bencana alam, event teknologi, tragedi terorisme, pemilu AS dan lain-lain. Dalam beberapa hari ini Twitter kembali menjadi sumber referensi real-time untuk pemilu yang sedang berlangsung di Iran.

Twitter melalui blog statusnya mengumumkan akan mengadakan maintenance terjadwal selama 90 menit pada 12:45am ET.  Jam tengah malam di bagian timur AS ini memang cukup ideal, namun di Iran waktu maintenance ini bertepatan dengan waktu pagi dimulainya pemilu di Iran. Disinyalir pada waktu inilah Twitter seharusnya memfasilitasi para pengguna Twitter di Iran untuk melakukan live-tweeting mengenai kondisi pemilu di negerinya.

Karena alasan inilah Twitter dan rekanannya NTT America kemudian melakukan re-schedule maintenance pada tengah malam waktu Iran.

Saya sangat menghormati keputusan Twitter yang dengan bijaksana menyikapi hal seperti ini dan mau mendahulukan kepentingan pengguna Twitter di Iran, meskipun harus mengorbankan banyak penggunanya di AS. Satu lagi pembuktian dari Twitter bagaimana pelayanan terhadap pengguna begitu penting dan komitmen solidaritas yang kuat terhadap isu-isu yang berkembang dari seluruh dunia.

sumber:mashable

China Ucapkan Selamat Tinggal Untuk Twitter

Sebuah berita yang menghebohkan muncul kemarin mengenai Twitter. Mashable menulis bahwa ada beberapa pengguna asal China yang tidak bisa mengakses Twitter dan menyatakan bahwa akses ke Twitter diblok. Fenomena ini rupanya dialami oleh semua pengguna yang berasal dari China beberapa hari menjelang peringatan 20 tahun tragedi Tianmen. Lucunya, beberapa pengguna yang menggunakan client seperti Tweetdeck masih mampu mengakses Twitter sedangkan beberapa pengguna yang menggunakan Twhirl tidak bisa.

Di Twitter sendiri berita ini langsung menyebar menyebabkan banyak orang yang bertanya-tanya mengenai alasan dibalik pemblokiran ini.

Kasus ini sebenarnya bukan yang pertama kali, beberapa bulan lalu China juga memblokir akses ke situs microblogging / social networking, Plurk. Bahkan staf Plurk sampai membuat sebuah post di blog mereka yang meminta kejelasan mengenai alasan diblokirnya akses ke Plurk untuk para pengguna dari China.

China sendiri memang salah satu negara dimana hak pengguna internet sangatlah dibatasi, mulai dari filtering /scanning email pribadi hingga pemblokiran situs-situs luar negeri. China pun mendapat julukan “The Great Firewall of China”, sebuah pelesetan dari “Great Wall of China” yang mengsinyalirkan China sangat protektif ataupun defensif dalam hal akses internet.

Meskipun begitu, China sebenarnya masih berhutang budi kepada Twitter terutama ketika tragedi gempa bumi di Propinsi Sichuan dimana Twitter membantu menyebarkan informasi real-time mengenai tragedi tersebut. Pemerintah China sendiri belom bersedia berkomentar mengenai pemblokiran akses ke Twitter dan juga beberapa situs lain seperti YouTube dan Flickr. Memang sih ada kemungkinan pihak China ingin menutup sementara akses ke situs-situs tersebut menjelang hari-hari penting, mengingat situs-situs tersebut juga bisa dijadikan senjata untuk para teroris.

Yah, semoga saja hipotesis saya ini benar dan akses ke Twitter akan dibuka kembali dalam waktu dekat. Cross my finger for you China.