Cloud Song Homestead & Class Change: Blasteran Action MMORPG dengan Harvest Moon

MOBA dan Battle Royale mungkin memang kelihatannya lebih gempita akhir-akhir ini, berkat skena esports-nya yang meriah di berbagai belahan dunia.

Namun demikian, MMORPG sebenarnya masih jadi favorit banyak orang. Di Indonesia, menurut Statista, market share dari MMORPG berada pada angka 67,6% dari total keseluruhan pasar gaming. Pasalnya, tidak seperti MOBA dan Battle Royale, komunitas MMORPG seringnya tidak se-toxic dua genre kompetitif tadi — mengingat MMORPG biasanya juga punya elemen kooperatif, selain kompetitif (PVP dan PVE).

Berbicara soal MMORPG, Cloud Song: Saga of Skywalkers merupakan salah satu MMORPG yang, meski baru dirilis beberapa waktu lalu, sudah menjadi favorit banyak orang. Beberapa waktu yang lalu, game ini bahkan menempati posisi pertama di kategori Top Free RPG di Google Play. Tidak heran juga jika game ini jadi salah satu game terbaik 2021.

Gameplay dan Grafis Cloud Song

Cloud Song merupakan MMORPG yang dirilis oleh VNG untuk kawasan Asia Tenggara di bulan September 2021 kemarin.

Satu hal yang membuat Cloud Song menarik adalah sistem pertarungannya yang menuntut Anda terus aktif bergerak. Pasalnya, Cloud Song adalah game Adventure Action-RPG yang tidak hanya menuntut Anda mengeluarkan skill di saat yang tepat, tapi juga terus bergerak mencari posisi yang aman — khususnya saat melawan bos-bos raksasa.

Cloud Song juga menyuguhkan fitur PVP dan PVE yang sama asyiknya. Jadi, ARPG ini cocok juga buat dua tipe gamer, baik yang kompetitif (yang suka PVP) ataupun yang lebih suka berkawan dalam komunitas.

Jika berbicara soal MMORPG open world macam Cloud Song, konten yang masif juga jadi faktor yang krusial. Pasalnya, tidak sedikit juga game baru yang tidak memiliki banyak konten. Di Cloud Song atau Guardians of Cloudia (nama lainnya), Anda juga bisa mengumpulkan banyak Pet yang tidak hanya lucu buat dikoleksi tapi juga sangat berguna saat bertarung. Selain itu, kustomisasi di sini juga sangat variatif.

Selain gameplay-nya, Cloud Song juga memiliki gaya grafis bergaya anime yang cerah, berwarna, dan imut-imut. Gaya grafis semacam ini memang biasanya lebih menarik untuk lebih banyak orang, ketimbang gaya grafis yang kelam ataupun realistis. Karena grafisnya, Anda bahkan bisa sekadar berjalan-jalan menikmati pemandangan di setting fantasy cross world yang satu ini.

Cloud Song Homestead

Seperti yang tadi kami tuliskan tadi, Cloud Song punya segudang konten dan banyak tujuan untuk dikejar. Namun lebih hebatnya lagi, Cloud Song juga sudah mengeluarkan update baru yang cukup masif meski baru sekitar 3 bulan lalu game ini dirilis.

Update yang masif kali ini diberi nama Homestead. Fitur Homestead memungkinkan Anda memiliki rumah yang lengkap dengan taman dan pantai. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di sini. Anda bisa menanam tanaman untuk mendapatkan bahan pangan seperti gandum. Anda juga bisa menebang pohon untuk mendapatkan kayu ataupun menambang untuk mendapatkan bijih besi dan kawan-kawannya. Tidak lupa juga Anda bisa memancing. Proses memancingnya tidak terlalu ribet tapi masih cukup menyenangkan untuk dilakukan.

Screenshot: Cloud Song

Di dalam Homestead, Anda juga akan mendapatkan banyak Quest lengkap dengan berbagai hadiah. Hadiah yang bisa Anda dapatkan dari Quest Homestead bahkan termasuk Diamond. Selain hadiah Quest, ada juga Homestead Store yang menawarkan berbagai item yang tidak kalah menarik, yang akan sangat berguna untuk melanjutkan pertarungan dan petualangan Anda di luar Homestead.

Cloud Song Class Change

Bersamaan dengan rilisnya update Homestead, VNG juga merilis fitur Class Change. Fitur Class Change ini akan sangat berguna bagi Anda yang mungkin sudah bosan bermain dengan Class yang sama dari level 1 tapi Anda tidak ingin membuat karakter baru.

Pasalnya, fitur ini memungkinkan Anda mengganti Class dasar dari Class Family yang sama di level 70 dan ke Class Family yang berbeda di Level 85. Contohnya, Anda bisa berganti dari Swordsman ke Rogue atau Archer di level 70 karena masih termasuk Family yang sama. Namun, jika Swordsman Anda ingin berganti ke Mage, Anda harus menunggu sampai level 85 karena Mage hanya berada di Family yang sama dengan Oracle.

Oh iya, satu hal yang harus Anda perhatikan saat ingin berganti Class adalah jumlah populasi Class tersebut di Server Anda. Karena, jumlah populasi Class tersebut akan menentukan juga harga yang harus dibayarkan. Misalnya semakin banyak Archer di Server Anda, semakin mahal pula harga yang harus dibayarkan jika Anda ingin menjadi Archer. Sebaliknya, jika tidak banyak Oracle di Server Anda, harga yang dibutuhkan untuk berganti jadi Class tersebut akan jadi lebih murah

Screenshot: Cloud Song

Selain mengganti Class tadi, Anda juga bisa menyesuaikan Stats dari karakter yang berganti Class. Pasalnya, jika Anda misalnya berganti Class dari Archer ke Mage, Anda harus mengalokasikan poin dari STR ke INT.

Selain Homestead dan Class Change, Cloud Song juga merilis update lain seperti: fitur Equipment System, Rune System, Pet Talent, Medal System, Tampilan Avatar Baru, dan Emoji Pack

Brand Ambassador Cloud Song

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Jena 🌸 (@jenadammaya)

Berdekatan dengan update tadi, sebelumnya Cloud Song juga menunjuk JenaDammaya sebagai Brand Ambassador. Model dan gamer jelita ini akan berinteraksi dan bermain bersama komunitas gamer Cloud Song. Ia juga akan livestream juga dengan kawan-kawan Cloud Song.

Akhirnya, jika Anda ingin bertualang di game dengan tagline “Homestead – Nikmati Petualangan di Alam Bebas” yang satu ini, Anda bisa download Cloud Song gratis di tautan ini. Sedangkan untuk informasi lebih lengkap terkait game ini, Anda juga bisa mengunjungi laman resminya ataupun follow media sosialnya baik di Instagram dan Facebook.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh VNG

Tim Vietnam Juarai RoS PC SEA Championship Season 1 – 2018

6 Januari 2019 yang lalu, Rules of Survival (RoS) PC SEA Championship Season 1 akhirnya selesai digelar. Turnamen yang mempertemukan 15 tim dari 3 negara (Indonesia, Filipina, dan Vietnam) ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp250 juta.

Di turnamen ini, masing-masing negara mengirimkan 5 tim perwakilan yang sebelumnya ditentukan oleh kualifikasi di tiap-tiap negara. Final kualifikasi untuk Indonesia sendiri yang digelar tanggal 22 Desember 2018 kemarin menghasilkan 5 tim terbaik yaitu:

  • LCE
  • A6
  • BTW EHO Esports
  • CNW
  • CO2
5 tim Indonesia yang berlaga. Dokumentasi: VNG
5 tim Indonesia yang berlaga di RoS PC SEA Championship Season 1. Dokumentasi: VNG

Selain memperebutkan kursi untuk bertanding di Grand Final 3 negara, kualifikasi Indonesia tadi juga menyediakan total hadiah sampai Rp70 juta. Sayangnya, kelima tim Indonesia tadi tak ada yang berhasil menjadi juara di acara puncaknya.

Di Grand Final RoS PC SEA Championship Season 1 yang terdiri dari 5 ronde tersebut, setiap harus berlomba-lomba untuk mendapatkan poin tertinggi dengan berbagai cara seperti mendapatkan kill ataupun berusaha mendapatkan ranking tertinggi dengan bertahan hidup lebih lama.

Tim-tim Indonesia sendiri sebenarnya bermain cukup baik di beberapa ronde. Misalnya tim BTW EHO yang tampil cukup mengesankan di ronde kedua ataupun tim LCE yang berhasil menunjukkan taringnya pada ronde ketiga. Sayangnya, pada ronde keempat dan kelima, tim-tim Vietnam seperti UDG ataupun Allstars bermain menggunakan strategi jangkarnya. Hal tersebut membuat tim-tim Indonesia yang lebih terbiasa bermain agresif dengan strategi Rush-and-Kill mulai kewalahan.

Klasemen akhir RoS PC SEA Championship Season 1. Sumber: VNG
Klasemen akhir RoS PC SEA Championship Season 1. Sumber: VNG

Tim Allstars dari Vietnam pun berhasil menjadi sang juara di gelaran ini dan membawa pulang hadiah sebesar Rp56 juta. Sedangkan tim Indonesia yang berhasil menempati posisi tertinggi adalah tim LCE, yang berhasil meraih posisi 7.

RoS PC SEA Championship Season 1 ini merupakan event internasional pertama yang digelar langsung oleh VNG selaku publisher RoS untuk PC di Asia Tenggara yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pemain dan memberikan ruang kompetitif untuk komunitas di tingkat internasional. Rencananya, VNG akan kembali menggelar SEA Championship Season 2 di akhir tahun 2019 dan beberapa turnamen lainnya di 3 negara tadi.

Untuk informasi lebih lanjut soal game ataupun kompetisi RoS PC, Anda bisa langsung mengunjungi Facebook Fanpage dari RoS PC Indonesia.

Catatan Singkat dari Acara CyberAgent – Net Impact

Hari 7 Maret 2012 kemarin, Jakarta kedatangan beberapa tamu yang sudah tidak asing lagi di dunia TI, nama-nama perusahaan mereka, sebagian besar sudah dikenal, bahkan mungkin juga disegani dalam skala bisnis bagi banyak perusahaan.

Para wakil dari perusahaan ini hadir di acara Net Impact yang diselenggarakan oleh CyberAgent Ventures di hotel Hyatt Jakarta. Acara ini adalah yang pertama yang diselenggarakan di Jakarta, para pembicara yang hadir adalah dari GREE, Tencent, Sina Weibo, DeNa, NCT Corporation, Teamobi/Green Mobile Corporation, VNG Corporation dan tentunya Cyber Agent sendiri serta diskusi panel.

Rama juga menuliskan opini yang berkaitan dengan acara ini sedangkan artikel ini adalah kesan saya selama menghadiri acara. Meski saya sendiri agak telat hadir (melewatkan 3 pembicara) namun ada beberapa catatan yang bisa menjadi masukan informasi bagi pelaku industri TI di Indonesia.

Continue reading Catatan Singkat dari Acara CyberAgent – Net Impact

A Brief Note from the CyberAgent – Net Impact

On March 7, 2012, Jakarta was visited by a couple of guests who are no strangers in the IT world. Most of them are already well-known and probably are quite respected in the business all over the region.

The representatives of these companies presented at Net Impact event held by CyberAgent Ventures at Hyatt Hotel, Jakarta. This event was the first to be held in Jakarta. The panelists were from GREE, Tencent, Sina Weibo, DeNa, NCT Corporation, Teamobi/Green Mobile Corporation, VNG Corporation and of course from Cyber Agent itself.

Rama has written an opinion piece regarding this event while this article is my impression of the whole event. Eventhough I was a bit late (missed 3 speakers) there were several notes that are quite useful as an input to the tech industry in Indonesia.

The term that was often said in the presentation yesterday was “platform”. Almost all of the presentations that I attended explained about their products and services which developed into a platform and opening their services for other parties in the expansion/development of the their primary service/product.

Continue reading A Brief Note from the CyberAgent – Net Impact