Former Indosat CEO, Alexander Rusli, on Telecom’s Challenges

At Wild Digital event on Thursday, (11/16), former CEO & President of Indosat Ooredoo Alexander (Alex) Rusli discussed today’s and future’s issues regarding telecommunication companies.

“Since took part as CEO of Indosat Ooredoo, my three main focuses are: technology reconstruction, talent investment, go digital and focus on technology,” Rusli said.

During Rusli’s tenure, Indosat Ooredoo had created several partnerships on digital features, including Cipika Play, Cipika Books, Dompetku, and others. However, all Indosat digital products, except for IMX, are shut down in 2017. Indosat decided to “back to basic” by becoming a telecom operator.

“Nearly 99% of Indosat Ooredoo customers are using prepaid. Revenue comes from 80% of regular business and only 20% from digital,” Rusli said.

Telecom operators must be ready to pivot

For several operator’s shortcomings , such as unsavvy management of big data, with the right partnership they claimed to be able to produce fine goods savored by customers.

“Our successful partnerships are with Facebook and Iflix. The global partnership is deliberately done due to the availability of our existing product, rather than starting from the scratch,” Rusli added.

However, only a few of global companies are willing to customize their technology with Indosat Ooredoo. Iflix alone is willing to make adjustments, while Spotify is unwilling to make changes.

“My suggestion for local to foreign companies expecting partnership with telecommunication operators is to be able to adjust and willing to make changes,” Rusli said.

Mentioning the increasing number of operators which having difficulties in developing business nowadays, Rusli said regarding the difficulties, it’s not only happened with Indonesia’s telecommunication operators but as well in other countries.

“I see the future of telecom operator company should be able in pivoting and trying new stuff, while convincing the ecosystem,” Alex said.


Disclosure: DailySocial is a media partner of Wild Digital Indonesia
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Cerita Alexander Rusli Soal Tantangan yang Dihadapi Operator Telekomunikasi

Dalam acara Wild Digital yang digelar hari Kamis (16/11), mantan CEO & President Indosat Ooredoo Alexander (Alex) Rusli hadir dalam sesi diskusi. Alex yang menjabat sebagai CEO selama 5 tahun terakhir masih aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk menjadi salah satu tamu di acara Wild Digital membahas tantangan yang dihadapi perusahaan telekomunikasi saat ini dan ke depannya.

“Sejak menjabat sebagai CEO di Indosat Ooredoo, fokus utama saya ada tiga, yaitu membenahi teknologi, berinvestasi kepada talenta, dan tentunya go digital dan fokus kepada teknologi,” kata Alex.

Hal tersebut dibuktikan Alex dengan beberapa kemitraan hingga fitur digital yang dihadirkan perusahaan, termasuk Cipika Play, Cipika Books, Dompetku, dan lainnya. Namun di tahun 2017, semua produk digital Indosat, kecuali IMX, ditutup. Indosat memutuskan kembali ke khitah dengan menjadi perusahaan operator telekomunikasi.

“Saat ini hampir 99% pelanggan Indosat Ooredoo adalah pelanggan kartu prabayar. Revenue datang 80% dari bisnis tradisional dan hanya 20% saja berasal dari digital,” kata Alex.

Perusahaan operator telekomunikasi harus bisa pivot

Meskipun menyadari masih banyak kekurangan dari perusahaan operator telekomunikasi, seperti kurang cerdas mengelola big data, dengan kemitraan yang tepat mereka diklaim mampu menghasilkan produk yang baik dan digemari pelanggan.

“Kemitraan kita yang terbilang sukses di antaranya adalah dengan Facebook dan Iflix. Kemitraan dengan partner global tersebut sengaja kami lakukan karena memudahkan kami untuk menghadirkan produk yang sudah ada, dibandingkan harus membuat dari awal,” kata Alex.

Namun demikian tidak banyak perusahaan global tersebut yang bersedia untuk melakukan kustomisasi terkait teknologi mereka dengan Indosat Ooredoo. Hanya Iflix saja yang bersedia untuk melakukan penyesuaian, sementara layanan musik streaming berlangganan Spotify, enggan untuk melakukan perubahan.

“Saya menyarankan untuk perusahaan lokal hingga asing yang ingin bermitra dengan perusahaan operator telekomunikasi harus bisa menyesuaikan dan bersedia melakukan perubahan yang ada,” kata Alex.

Disinggung tentang makin banyaknya perusahaan operator telekomunikasi yang mengalami kesulitan mengembangkan bisnis saat ini, Alex mengungkapkan tidak hanya di Indonesia saja perusahaan operator telekomunikasi yang mengalami kesulitan tersebut, namun juga perusahaan operator telekomunikasi di negara lainnya.

“Untuk itu saya melihat selanjutnya perusahaan operator telekomunikasi harus bisa melakukan pivoting dan mencoba sesuatu yang baru, sekaligus meyakinkan ekosistem,” kata Alex.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Wild Digital Indonesia.