Xiaomi Black Shark 2 Pro Siap Tandingi Asus ROG Phone II dengan Performa Sekelas

Perang smartphone gaming edisi 2019 resmi dimulai. Belum ada satu bulan sejak Asus mengumumkan ROG Phone II, Xiaomi sudah siap menyerang balik dengan menyingkap Black Shark 2 Pro. Lucunya, Black Shark 2 sendiri baru dirilis beberapa bulan yang lalu, dan versi Pro-nya ini sejatinya cuma membawa sedikit peningkatan dari segi performa.

Seperti halnya ROG Phone II, Black Shark 2 Pro juga menjadi salah satu ponsel pertama yang mengusung chipset Snapdragon 855 Plus yang masih sangat baru, lengkap dengan dukungan sistem liquid cooling. Dibandingkan Snapdragon 855 yang terdapat pada Black Shark 2 standar, 855 Plus unggul berkat clock speed prosesor yang lebih tinggi, serta performa GPU yang naik hingga 15%.

Xiaomi Black Shark 2 Pro

Spesifikasi lainnya juga ikut direvisi sedikit: Black Shark 2 Pro hanya memiliki varian dengan RAM 12 GB, dan pilihan storage berkapasitas 128 atau 256 GB-nya juga sudah di-upgrade dari tipe UFS 2.1 menjadi UFS 3.0. Yang belum berubah adalah layarnya, yang masih mengandalkan panel AMOLED 6,39 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel.

Cukup disayangkan layarnya ini masih memiliki refresh rate 60 Hz, jauh di bawah ROG Phone II maupun Razer Phone 2 yang sama-sama mengunggulkan layar dengan refresh rate 120 Hz. Bahkan smartphone yang tidak dikategorikan gaming seperti OnePlus 7 Pro pun mengemas layar dengan refresh rate 90 Hz.

Xiaomi Black Shark 2 Pro

Untungnya kekurangan itu bisa dibayar dengan cara lain: Black Shark 2 Pro menawarkan touch sampling rate 240 Hz, dengan touch latency yang sangat minim di angka 34,7 milidetik. Selisihnya cukup jauh jika dibandingkan dengan touch latency ROG Phone II yang berada di angka 49 milidetik, meski sampling rate-nya sama-sama 240 Hz.

Di dunia gaming, angka-angka seperti ini selalu menjadi pertimbangan penting bagi konsumen walau mungkin selisihnya terdengar kecil di telinga konsumen umum. Dalam kasus touch latency, perbedaan kecil pun sebenarnya bisa berdampak besar pada performa dalam bermain, apalagi kalau konteksnya sudah mengarah ke esport.

Xiaomi Black Shark 2 Pro

Selebihnya, Black Shark 2 Pro juga masih mempertahankan sejumlah fitur unik versi standarnya, semisal Master Touch yang pada dasarnya merupakan fitur macro berbekal layar pressure-sensitive, serta rancangan antena berbentuk huruf “X” yang dapat membantu menjaga stabilitas koneksi meski perangkat sedang digenggam dalam orientasi portrait maupun landscape.

Di Tiongkok, Xiaomi bakal memasarkan Black Shark 2 Pro seharga 2.999 yuan (± Rp 6,1 juta) untuk varian berkapasitas 128 GB, atau 3.499 yuan (± Rp 7,1 juta) untuk varian 256 GB.

Sumber: The Verge.

Xiaomi Kembali Luncurkan Smartphone Gaming, Kini dengan Layar AMOLED dan RAM 10 GB

Istilah “smartphone gaming” mungkin masih terdengar gimmicky hingga saat ini. Namun kemunculan Razer Phone 2 belum lama ini mengindikasikan bahwa tren tersebut tidak akan meredup dalam waktu dekat.

Sejauh ini sudah ada tiga pemain besar di segmen smartphone gaming: Razer Phone beserta suksesornya itu tadi, Asus ROG Phone, dan Xiaomi Black Shark. Untuk Black Shark, umurnya ternyata begitu singkat, sebab Xiaomi baru saja memperkenalkan suksesornya yang bernama Black Shark Helo.

Secara estetika, Black Shark Helo masih mirip seperti Black Shark orisinal dan masih menonjol aura gaming-nya. Kendati demikian, desain panel belakangnya tak lagi senorak sebelumnya, meski logo plus bagian sampingnya kini bisa menyala dalam berbagai warna layaknya ROG Phone dan Razer Phone 2.

Xiaomi Black Shark Helo

Jarak empat bulan tentu tidak bisa berbuat banyak terkait lompatan spesifikasinya. Helo masih mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 845, lengkap dengan sistem liquid cooling ganda untuk mencegah suhu perangkat jadi kelewat panas. Yang berbeda adalah, Helo tersedia dalam varian dengan RAM 10 GB dan storage internal 256 GB.

Perbedaan yang lebih mencolok bisa kita amati di bagian wajahnya. ‘Dahi’ dan ‘dagu’ Helo yang menjadi tempat bernaungnya speaker stereo lebih tipis, dan tombol Home milik Black Shark orisinal kini telah tiada. Sensor sidik jari masih ada, tapi kini diposisikan di belakang bersama sepasang kameranya (12 + 20 megapixel).

Masih seputar wajahnya, layar 6 incinya kini tak lagi menggunakan panel LCD seperti Black Shark orisinal, melainkan panel AMOLED yang sangat kaya warna dan kontras, meski resolusinya masih sama di angka 2160 x 1080 pixel. Dukungan HDR pun tidak lupa Xiaomi sematkan pada layar milik Helo.

Xiaomi Black Shark Helo

Seperti sebelumnya, Helo juga datang bersama aksesori gaming berupa controller ala Joy-Con. Bedanya, varian termahal Helo dengan RAM 10 GB dibekali dua controller sekaligus yang dapat dipasangkan ke bagian atas dan bawahnya (dengan bantuan casing).

Bentuk controller-nya pun berubah, utamanya berkat kehadiran D-pad empat arah di controller sebelah kiri. Di controller sebelah kanan, tampak sejumlah tombol action beserta semacam touchpad bulat di atasnya. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, penampilan Helo jadi sangat mirip dengan Nintendo Switch ketika dipasangi kedua controller-nya.

Di Tiongkok, Xiaomi bakal memasarkan Black Shark Helo seharga 3.199 yuan (± Rp 7 juta) untuk varian terendahnya yang mengemas RAM 6 GB. Varian dengan RAM 10 GB dibanderol 4.199 yuan (± Rp 9,2 juta). Sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di negara lain.

Sumber: Android Police.

Bermain Game Sepuasnya dengan Smartphone Gaming Xiaomi Black Shark

Cukup bermodalkan smartphone dengan spesifikasi kelas menengah, maka kita sudah bisa memainkan genre game yang sedang populer saat ini. Sebut saja multiplayer online battle arena (MOBA) seperti Arena of Valor, Mobile Legends, dan Vainglory, ataupun game battle royale seperti PUBG Mobile, Fortnite Mobile, dan Rules of Survival.

Ya, ukuran layar yang meluas ditopang resolusi tinggi, chipset bertenaga, serta RAM dan ruang penyimpanan yang lapang, membuat aktivitas gaming di smartphone makin menyenangkan. Pertanyaannya ialah apakah kita membutuhkan smartphone gaming?

Bila Anda ialah penghobi berat main game mobile, memiliki passion dan ambition ketika bermain seperti misalnya ingin menjadi e-atlet atau atlet e-sport, smartphone gaming mungkin sangat cocok buat Anda.

Selain Razer Phone, Xiaomi juga telah meluncurkan smartphone gaming perdana mereka, Xiaomi Black Shark. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan yang dimodali oleh Xiaomi yang juga bernama Black Shark. Seberapa hebat Xiaomi Black Shark? Inilah beberapa detail yang perlu diketahui.

Desain Unik dan Sistem Pendingin Canggih

Xiaomi-Black-Shark

Salah satu kelemahan smartphone ketika diajak bermain game secara intens ialah suhu yang kerap cepat panas. Xiaomi memastikan Anda bisa bermain sepuasnya berkat liquid cooling system multi-stage atau berlapis yang diklaim bisa menurunkan suhu CPU hingga 8 derajat.

Bermain lama-lama juga tidak akan terlalu membuat tangan pegal, berkat desain dengan sudut-sudut yang membulat. Body-nya tersusun atas material aluminium dengan desain bagian belakang bertekstur yang sangat unik. Selain itu, di tengahnya terdapat logo ‘S’ dengan warna hijau neon yang mirip dengan logo Razer.

Untuk memaksimalkan kemampuan gaming-nya, Xiaomi Black Shark telah menjalankan Android 8.0 Oreo dengan sentuhan JOY UI dan telah dilengkapi kontroler Shark GamePad. Aksesori ini terhubung lewat Bluetooth 5.0 dan punya baterai 340 mAh yang mampu bertahan hingga 30 jam satu kali pengisian.

Sebenarnya Xiaomi Black Shark hanya dibekali satu buah speaker, namun earpiece-nya juga bisa sebagai speaker kedua – misalnya untuk voice chat dalam game. Terdapat juga tombol khusus “Shark” di sisi kiri yang memungkinkan Anda mencurahkan semua sumber daya hardware pada game yang Anda mainkan.

Gaharnya Spesifikasi Xiaomi Black Shark

Xiaomi-Black-Shark

Saya sempat bertanya-tanya, apa bedanya bermain game di perangkat kelas menengah dan atas, jawabannya ialah ‘experience‘. Lebih puas, kita bisa mengatur kualitas grafis paling tinggi dan tentu saja ‘bebas lag‘.

Hal ini berkat chipset high-end Qualcomm terbaru, Snapdragon 845. Didongkrak RAM 6GB dengan ruang penyimpanan 64GB atau varian RAM 8GB dengan memori internal 128GB tanpa slot microSD. Kapasitasnya baterai yang dibenamkan 4.000 mAh dengan pengisian cepat Quick Charge 3.0.

Xiaomi-Black-Shark

Lebih detail, Xiaomi Black Shark mengusung bentang layar seluas 6 inci resolusi Full HD+ 2160×1080 piksel dengan tingkat kerapatan layar 403 ppi dan teknologi MEMC. Rasio layar yang dikenakan sudah 18:9 sehingga menampilkan konten lebih banyak dibanding rasio 16:9.

Meski smartphone gaming, kemampuan fotografi tidak diabaikan. Xiaomi Black Shark dilengkapi teknologi kamera ganda 12-megapiksel dan 20-megapiksel. Sementara, kamera depannya ialah 20-megapiksel.

Harga Xiaomi Black Shark

Dibanding Razer Phone, harga Xiaomi Black Shark jauh lebih terjangkau. Di Tiongkok, varian RAM 6GB dibanderol dengan harga CNY2.999 atau sekitar Rp6,5 juta. Sementara varian RAM 8GB dijual CNY3.499 atau Rp7,6 jutaan.

Tersedia mulai tanggal 20 April dalam pilihan warna polar night black dan sky grey. Sedangkan Shark GamePad dijual secara terpisah seharga CNY179 atau sekitar Rp390.000.

Sumber: PhoneArena