5 Ide Konten YouTube Short Ini Simpel dan Menggaet Lebih Banyak Viewers

Banyak youtuber baru yang bertanya-tanya bagaimana cara menemukan ide konten YouTube short yang menarik agar mendapat banyak view.

Penciptaan ide memang tidak mudah, apalagi ide video pendek YouTuber yang harus menarik bagi penonton. Padahal, ada banyak lho ide video pendek yang bisa kamu coba agar lebih keren.

Salah satu tantangan YouTube Shorts adalah membuat video berdurasi 60 detik yang menarik.

Jangan bingung, kita harus merencanakan dengan matang untuk membuat videonya. Berikut ringkasannya di bawah!

1. Konten Video Viral

Kamu dapat mengunggah short video di YouTube tentang tren terbaru yang sedang terjadi atau sedang dibahas secara publik. Oleh karena itu, kemungkinan besar short video YouTube akan ditonton oleh banyak penonton.

Untuk mengetahui topik mana yang sedang viral, kamu dapat menanyakan berbagai konten viral dan melihat percakapan mana yang dapat diubah menjadi konten video. Kalian juga bisa mencarinya di kolom komentar film pendek YouTube lainnya.

2. Video Tutorial

Ide konten YouTube Short berikutnya yang bisa kamu terapkan adalah membuat video tutorial. Ini adalah jenis video yang berisi instruksi atau petunjuk langkah demi langkah tentang cara melakukan suatu tindakan atau menggunakan produk tertentu.

Video tutorial adalah ide konten yang layak karena banyak pemirsa lebih menyukai informasi dengan konsep video. Bahkan jika kamu seorang pemilik bisnis atau pengusaha, video ini bisa menjadi strategi yang bagus untuk mempromosikan produk dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

3. Video Life-hack

Tema life hack agak mirip dengan tutorial. Pada kenyataannya, video kehidupannya lebih fleksibel, acak, dan terkadang melibatkan metode melakukan hal-hal yang aneh dan konyol.

Selain mengajarkan cara memperbaiki barang dengan alat bekas, memasang balon seperti kunci, kerajinan tapi juga hal aneh seperti menaklukan mantan, cara tidur di kelas tanpa ketahuan dan lain sebagainya.

4. Short Review

Tidak seperti ulasan panjang di YouTube, kamu dapat membuat review untuk short YouTube mu.

Kamu dapat menempatkan jenis video ini sebagai ide konten di YouTube Shorts dalam waktu yang lebih singkat. Di video ini kamu menjelaskan secara singkat semuanya, baik itu tentang makanan, tempat wisata, mini market, produk atau hal lain yang kamu suka.

5. Video Behind The Scene

Ide menarik lainnya untuk konten YouTube Shorts adalah Behind the Scenes Videos (BTS) yang biasanya selalu memiliki jumlah view yang tinggi. Video BTS ini cocok untuk kamu yang punya bisnis atau produk sendiri.

Ini karena kamu dapat menggunakan konten video ini untuk mengedukasi pemirsa tentang cara kerja produk kamu. produk hingga sampai ke tangan pembeli. Ini memungkinkan kamu menangkap minat dan emosi pemirsa dalam waktu singkat.

Nah, itulah 5 ide untuk konten video short YouTube yang dapat kamu coba. Semoga bermanfaat.

Tidak Hanya Dari Iklan, Ini 7 Sumber Penghasilan Youtuber yang Bikin Cuan Maksimal

YouTube adalah platform yang kini menjadi pilihan banyak orang untuk menghasilkan uang secara online dengan menjadi YouTuber. Anda mungkin adalah salah satu yang tertarik untuk menjadi YouTuber karena potensi cuannya yang sudah tidak perlu diragukan. Tapi, sebaiknya Anda pahami terlebih dahulu dari mana saja sumber penghasilan YouTuber.

Mengapa? Hal ini agar Anda dapat memaksimalkan semua sumber yang ada dan menghasilkan lebih banyak uang. Penasaran apa saja sumber penghasilan di YouTube? Simak informasinya pada artikel ini!

Sumber Penghasilan YouTuber

Berikut adalah 7 sumber penghasilan YouTuber dari platform YouTube:

Google AdSense

Google AdSense atau iklan ini adalah sumber penghasilan yang pastinya sudah diketahui oleh semua pengguna YouTube. YouTuber dengan jumlah subscribers minimal 1000 dan 4000 jam penayangan dapat memasukkan iklan ke videonya dan memperoleh uang dari sini.

YouTube Premium

Seperti yang Anda ketahui, YouTube kini menyediakan langganan YouTube Premium agar pengguna dapat menonton video di YouTube tanpa terganggu iklan. Meski iklan dapat memberikan uang kepada Anda selaku content creator, tapi jangan khawatir karena YouTube tetap memberikan komisi dari fitur langganan YouTube Premium ini.

Channel Membership

Selain iklan dan komisi dari YouTube Premium, Anda sebagai YouTuber juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari fitur Channel Membership dengan menawarkan subcribers Anda berlangganan konten eksklusif dari channel Anda. Konten eksklusif yang bisa Anda tawarkan antara lain video, emoji, badge, dan lain-lain.

Super Chat dan Super Stickers

Fitur lainnya yang dapat memberikan uang tambahan untuk Anda adalah Super Chat dan Super Stickers. Kedua fitur ini adalah sarana komunikasi antara penonton dengan YouTuber yang sedang melakukan live streaming dan juga sarana memberikan dukungan kepada live streamer.

YouTube Shorts Fund

Selain melalui video, Anda juga dapat memperoleh pendapatan tambahan dari membuat video YouTube Shorts. Kreator konten YouTube Shorts yang berhasil membuat video konten Shorts terbaik dan memenuhi kriteria nantinya akan menerima bayaran setiap bulannya dengan nominal berkisar antara USD 100 hingga USD 10.000.

Super Thanks

Fitur Super Thanks memungkinkan pengguna YouTube untuk memberikan Tip kepada YouTuber favorit mereka melalui opsi ‘Thanks’ atau ‘Terima Kasih’ yang dapat diakses dengan klik tombol tiga titik di samping tombol Download. Sehingga, Anda dapat menerima penghasilan tambahan dari apresiasi penonton video YouTube Anda.

Merchandise

Merchandise adalah fitur yang dapat digunakan oleh YouTuber mempromosikan dan menjual merchandise secara langsung di channel YouTube masing-masing. Tapi, fitur ini baru bisa Anda nikmati apabila Anda telah memiliki setidaknya 10.000 subscribers.

Demikian 7 sumber penghasilan YouTuber yang wajib diketahui oleh YouTuber pemula agar dapat cuan maksimal dari YouTube. Semoga informasi di atas membantu Anda merencanakan ide usaha menghasilkan uang dari internet sebagai YouTuber dengan lebih baik.

Header by Pexels.

5 Tips Agar Video YouTube Shorts Anda Menjangkau Audiens yang Lebih Luas

Dalam dua tahun belakangan ini tren promosi di media sosial sedikit bergeser, awalnya poster foto lebih digemari tapi sekarang cenderung ke video pendek. Hal ini dikarenakan video pendek dinilai lebih interaktif dan humanis saat memberikan informasi terkait produk.

Salah satu platform video pendek yang bisa Anda jajal untuk promosi bisnis adalah YouTube Shorts. YouTube Shorts memiliki banyak audiens yang bisa Anda jadikan sasaran promosi Anda.

Tips dalam Membuat YouTube Shorts

1) Riset Kata Kunci

YouTube cara kerjanya hampir sama seperti Google, yaitu kata kunci. Jadi sebisa mungkin Anda meriset terlebih dahulu kata kunci untuk caption Anda. Walaupun shorts jarang dilakukan pencarian, tetapi jika kita amati video yang muncul biasanya relevan dengan apa yang kita cari pada YouTube biasa.

Anda dapat menggunakan beberapa tool riset kata kunci seperti Vidiq, Tubebuddy, Google Trend, Ahref dan juga Semrush.

Tetapi sebagian besar dari tool tersebut hanya bisa digunakan jika Anda berlangganan. Jadi, pilih dengan bijak. Menggunakan tool riset gratis bisa jadi awalan yang cukup membantu proses penemuan kata kunci yang tepat.

2) Gunakan Fitur Musik

Sebagaimana TikTok dan Instagram, YouTube Shorts juga menyediakan fitur musik yang bisa Anda gunakan untuk mempermanis video Anda. Musik ini juga berguna untuk mempertemukan konten Anda dengan audiens. Anda bisa menggunakan musik yang sedang tren atau viral untuk menaikan video Anda.

Kendati banyak orang beranggapan musik viral tidak menentukan jangkauan video. Tetapi musik yang relevan akan membuat penonton merasa “relate”, yang mendorong mereka untuk menonton lebih lama. Hal ini akan memberikan nilai lebih ke channel Anda.

3) Gunakan Hashtag

Seperti pada media sosial lain, YouTube Shorts juga memiliki hashtag. Gunakan hashtag yang relevan dengan video yang Anda buat. Anda juga bisa meriset terlebih dahulu hashtag apa yang sering digunakan dan berpotensi untuk menambah audiens ke video Anda.

4) Durasi Video

Anda harus memerhatikan berapa lama video Anda, karena YouTube Shorts paling sedikit batas maksimal waktu videonya yaitu 60 detik. Jadi, Anda harus memastikan video Anda kurang dari durasi tersebut.

Durasi yang singkat membuat Anda harus memikirkan bagaimana caranya agar video Anda bisa singkat dalam waktu, tetapi tetap padat dalam isi promosinya.

5) Angle Video

Tidak semua video promosi cocok untuk dimasukkan ke dalam Youtube Shorts, Anda bisa riset terlebih dahulu bagaimana kompetitor dan beberapa brand melakukan promosi melalui YouTube Shorts.

Setelah itu Anda bisa memodifikasi hasil baik dari shorts yang Anda temukan untuk diimplementasikan ke video shorts Anda sendiri.

YouTube Shorts Rayakan Hari UMKM dengan Kampanye #SambilanCuan Bersama Kreator dan Digitalpreneur

Pada 27 Juni 2022 lalu, YouTube Shorts mengajak masyarakat untuk merayakan Hari UMKM Internasional bersama kreator dan entrepreneur ternama, antara lain Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil, melalui kampanye bernama #SambilanCuan.

Melalui kampanye #SambilanCuan ini, masyarakat diajak mengikuti jejak para digitalpreneur ternama tersebut untuk meraih kesuksesan mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan media YouTube Shorts. YouTube Shorts adalah salah satu fitur pada YouTube yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM membagikan konten-konten promosi atau hiburan terkait usaha mereka.

Dalam acara yang bertajuk “Jadi yang Pertama Tau Bersama YouTube Shorts #SambilanCuan” kemarin (27/06), Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil membagikan banyak tips dan pengalaman berharga mereka dalam membangun bisnis di era digital.

Jerome Polin, pemilik channel YouTube Nihongo Mantappu dan Menantea, berbagi cerita serunya dalam memulai channel YouTube dan bisnis F&B miliknya. Ia menjelaskan bahwa channel YouTube Nihongo Mantappu ia mulai dari kesulitan yang dialaminya dalam menemukan channel YouTube untuk belajar bahasa Jepang. Kemudian, hal yang sama juga mendasari bagaimana ia membuat Menantea. Berangkat dari eksperimen bersama teman-temannya dan kesadaran bahwa belum adanya bisnis teh buah di Indonesia membuat Jerome Polin akhirnya memutuskan untuk membuka Menantea.

Tidak hanya Jerome, Sonia Basil juga membagikan pengalamannya dalam merintis bisnis Cakeology sejak awal hingga sekarang. Sonia mengakui bahwa alasan pertama ia membuat konten pembuatan kue adalah ingin mengedukasi masyarakat terkait cake decorating. Tak disangka, ternyata banyak respon positif yang ia dapat dari pembuatan konten tersebut. Dengan bantuan teknologi digital dan platform video singkat seperti YouTube Shorts, kini Sonia bisa mengembangkan usahanya lebih besar dengan beberapa karyawan dari yang sebelumnya hanya ia jalankan seorang diri.

Pada kesempatan yang sama, Christie Basil, pemilik bisnis gaun byChristieBasil, juga ikut sharing bagaimana konten dan teknologi telah mengubah bisnisnya ke arah yang lebih baik. Berkat konten yang sering ia buat, kini Christie tak jarang menemui klien yang sengaja menggunakan jasanya untuk bisa masuk ke kontennya. Dari situ dapat dilihat bahwa konten membawa usaha Christie menjangkau market yang tidak direncanakan atau bahkan tidak pernah terpikirkan oleh dirinya sendiri sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan teknologi dan media melalui pembuatan konten membawa dampak yang sangat besar bagi sebuah usaha. Satu tips penting yang dibagikan oleh Jerome, Sonia, dan Christie untuk siapapun yang ingin mulai membuat konten adalah jadilah unik.

Temukan keunikan Anda dan bagikan pengalaman, cerita, atau behind the scene bisnis Anda melalui kampanye #SambilanCuan YouTube Shorts guna mengikuti jejak ketiga kreator ternama Indonesia di atas meraih keuntungan dari pemanfaatan teknologi digital.

YouTube Shorts Kini Sudah Tersedia Secara Global

Sesuai dugaan, setelah meluncur di Amerika Serikat pada bulan Maret lalu, YouTube Shorts kini akhirnya telah tersedia secara global. Pengguna di lebih dari 100 negara, termasuk halnya Indonesia, sekarang sudah bisa menikmati koleksi video pendek yang tersedia di platform YouTube.

Layanan video pendek milik YouTube ini pertama kali hadir di India pada bulan September 2020. Dengan kata lain, YouTube butuh waktu sekitar 9 bulan untuk membawanya ke panggung global. Fun fact: perilisan global Instagram Reels juga berlangsung sekitar 9 bulan sejak awal peluncurannya di Brasil.

Shorts nantinya bakal menempati tab khusus di aplikasi YouTube, menggantikan porsi yang dulunya dihuni oleh tab Explore. Saya bilang “nanti” karena di iPhone 6S saya belum demikian meskipun aplikasinya sudah saya update ke versi yang paling baru. Pun begitu, deretan video Shorts sebenarnya sudah muncul di tab Home.

Tanpa perlu terkejut, YouTube Shorts menawarkan pengalaman kreasi sekaligus konsumsi video pendek yang sangat mirip seperti TikTok. Untuk membuat video Shorts, pengguna cukup mengklik tombol “+” di halaman utama aplikasi YouTube, lalu pilih opsi baru berlabel “Create a Short” di bawah tombol “Upload a video”.

Di situ kita juga bisa melihat bahwa Shorts sejauh ini masih berstatus beta. Hal ini mengindikasikan bahwa YouTube masih berniat untuk menambahkan lebih banyak fitur buat Shorts. Untuk sekarang, fitur-fiturnya sendiri sudah tergolong cukup lengkap, dan pengguna juga bisa menambahkan musik dari koleksi berlisensi yang tersedia.

Selagi menonton video Shorts, pengguna dapat mengusap layar ke atas atau bawah untuk berganti dari satu video ke yang lain, sama persis seperti di TikTok. Durasi videonya pun bervariasi antara 15 sampai 60 detik.

Ironisnya, TikTok belum lama ini justru menambah batasan durasi video dari satu menit menjadi tiga menit. Jadi di saat kreator TikTok tengah sibuk bereksperimen dengan video-video yang berdurasi lebih panjang, kreator YouTube justru diajak bermain-main dengan format yang lebih pendek dengan adanya YouTube Shorts.

Sumber: Mashable dan YouTube.

YouTube Shorts Mulai Merambah Kawasan Lain, Dimulai dari Amerika Serikat

Di titik ini, tidak ada lagi yang bisa menyangkal popularitas TikTok. Tren video pendek sebenarnya sudah ada sejak dulu, tepatnya ketika Vine masih eksis sebagai platform untuk berbagi video. Namun kalau bukan karena TikTok, saya yakin tidak akan ada yang namanya Instagram Reels maupun YouTube Shorts.

Ya, seperti yang kita tahu, baik Instagram maupun YouTube sekarang sama-sama punya semacam channel khusus untuk video-video pendek, yang jelas sekali ditujukan sebagai alternatif terhadap TikTok. Yang berbeda, Instagram Reels sudah tersedia untuk seluruh pengguna tanpa terkecuali, sedangkan YouTube Shorts sejauh ini baru tersedia di dua negara saja.

Sekadar mengingatkan, YouTube Shorts pertama kali diluncurkan pada September 2020 buat para kreator di India. Mengapa India? Well, karena TikTok sudah diblokir di negara tersebut sejak beberapa bulan sebelumnya, dan YouTube pun melihat ini sebagai peluang emas untuk menguji alternatif yang mereka persiapkan.

Seperti di TikTok, YouTube Shorts memungkinkan kreator untuk membuat video berdurasi 15 detik, lengkap dengan koleksi musik yang dapat dipilih sebagai pemanis. Bukan cuma proses kreasinya saja yang mirip, melainkan juga proses konsumsinya, sebab pengguna bisa mengusap layar secara vertikal untuk berpindah dari satu video YouTube Shorts ke yang lain.

Beberapa bulan berselang, YouTube Shorts kini sudah siap merambah lebih banyak lagi pengguna, dimulai dari Amerika Serikat. Kabar terbarunya, Shorts sekarang sudah tersedia di sana dalam status beta. Mengapa beta? Karena belum semua pengguna bisa menikmatinya, dan mungkin juga karena yang bisa membuat Shorts baru kalangan kreator terpilih saja.

Peluncuran YouTube Shorts di Amerika Serikat pada dasarnya bisa menjadi indikasi akan perilisan globalnya, meski mungkin kita masih harus menunggu lebih lama lagi, terutama kalau melihat kebiasaan YouTube meluncurkan fitur-fitur yang eksklusif untuk wilayah tertentu — YouTube TV contohnya.

Sebagai referensi, Instagram Reels perlu waktu sekitar 9 bulan sebelum dirilis secara global. Fitur ini pada awalnya cuma tersedia untuk para pengguna di Brasil saja pada bulan November 2019, sebelum akhirnya menyusul ke semua negara pada bulan Agustus 2020.

Sumber: XDA Developers.